Share

Bab 21. Kejujuran

Farrel menyunggingkan senyuman. Hatinya merasa tersentuh mendengar hal itu.

“Kenapa kamu harus takut hamil? Andaikan kamu hamil kan gak masalah. Toh, kita juga sudah sah menjadi suami istri.” Farrel tampak memancing arah pembicaraan.

“Kamu tau aku perempuan seperti apa, kan? Ngurus diri sendiri aja belum becus, gak kebayang kalau harus hamil dan punya anak!” Dinara menatap kosong dan gelisah.

Farrel merangkul sang istri. Mengusap untaian hitam legam itu dengan lembut. Bahkan, dengan gerakan perlahan Dinara pun tak menolak sentuhan suaminya. Ia terlihat lebih tenang dan merasa nyaman jika berada di sisi Farrel. Mungkin sejak kecil ia sudah terbiasa mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Farrel layaknya seorang kakak.

Namun, untuk hal sekarang, Dinara masih tak mengerti dengan perasaannya. Apakah ia akan namai hubungan ini sebagai kakak adik, atau layaknya suami dan istri? Yang jelas, semenjak kejadian kemarin, hati Dinara seper

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status