Share

37. Sangat Cantik

“Papa ngomong apa sih?” bisik Theo dengan penuh keterkejutan.

Yandra dan Farrel saling melirik singkat. Di sudut bibir Yandra menyunggingkan sebuah seringaian kecil. Farrel pun menghela napas dan tersenyum tipis.

“Pa, jawab!” Theo mulai terpancing emosi.

“Diam kamu. Ikuti saja alurnya!” tekan Marva. Theo mendengus kesal. Tak habis pikir dengan cara main ayahnya.

“Apa kami tidak salah dengar?” kata Yandra meyakinkan.

Marva meminta pengacaranya memberikan surat pernyataan mengenai ucapannya tadi. Ternyata semuanya sudah tertulis dengan jelas. Theo pun semakin kesal, karena dia tidak diberi tahu soal itu.

Farrel dan Yandra pun membaca dengan jelas. Mereka menyetujui hal itu. Yandra sendiri hampir tak percaya, kalau Marva secepat ini mengaku kalah. Tapi dia merasa lega, akhirnya lawan bisnisnya bisa mundur perlahan. Hanya saja mungkin dia harus tetap berhati-hati.

“Baiklah. Saya terima maaf dari kalian,” ucap Farrel setelah mempertimbangkan matang-matang.

Theo langsung berdiri dan beranja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status