Share

Bab 28

Usai makan bersama, kami pulang. Hanya aku dan Nek Ecih yang makan bersama. Mas Wisnu lebih memilih menyuapi Wak Ratna. Mereka makan berdua di kamar itu. Nek Ecih sempat heran. Mas Wisnu terlihat berubah begitu drastis. Namun, aku hanya bilang, dia tengah berempati. Syukurlah, Nek Ecih tak terlalu banyak tanya lagi.

“Rencananya gimana setelah ini? Kita gak mungkin bolak-balik ke rumah Nek Ecih tiap minggu.”

“Mas mau cari psikolog. Mungkin akan memintanya untuk kontrol sesuai jadwal.”

“Nek Ecih tak pernah mau terima kalau Wak Ratna dikatakan sakit.”

“Mas ada teman, psikolog. Kalau ke sana paling Mas sekalian mintakan tolong bawain apa saja buat Wak Ratna dan Nek Ecih. Mas akan kenalkan dia sebagai asisten Mas. Jadi Nek Ecih gak perlu tahu dia siapa."

Aku menatap wajah Mas Wisnu. Dia tampak bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Bahkan, dia langsung bergerak cepat. Lebih cepat dari pada yang kuperkirakan. Dia pun bahkan tak mempertanyakan sedikit pun hasil test DNA. Dia langsung saja p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Kalau Wisnu percaya begitu saja yang dikandung Bella adalah benihnya berarti Wisnu bukan tipe lelaki tegas
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Baca novel yang masih bersambung itu keseruannya seolah jadi yang pertama tau ceritanya, wkwkwk. Tapiiiii sebelnya bikin penasaran karena update nya nggak tiap hari ............
goodnovel comment avatar
Harsa Amerta Nawasena
Akan tetapi Bella hamil karena senjata makan tuan di villa itu bersama dengan teman laki-laki keluarganya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status