Share

175. Kabar Alma

Alma terus menangis dalam mobil disamping Mario. Ia tidak tahu kemana mantan pacar laknatnya ini akan membawanya pergi.

“Sayang, kamu bisa berhenti nangis?” tanya Mario tanpa menoleh. Ia sibuk menyetir dan melihat jalanan tanpa lampu.

Alma memalingkan wajahnya ke arah jendela mobil. Tangannya terus mengelus perut besarnya. Ia selalu berdoa setiap detik untuk meminta kekuatan pada anaknya untuk bertahan di dalam rahimnya sampai waktunya melahirkan tiba.

Setelah makan di resto Jepang kemarin lusa, saat kepalanya tiba-tiba pusing, tahu-tahu ia bangun berada di tempat asing. Ia tidur di sebuah kasur empuk ukuran King size dengan panorama indah di pagi hari. Terakhir ia tahu ia berada di Cibodas, Bogor.

“Sekarang kita mau kemana, Rio?” Alma melirik Mario berharap ia bisa memberitahunya kemana ia pergi.

“Kamu gak perlu tahu.”

“Rio, aku gak akan bilang siapa-siapa. Hape aku ‘kan udah kamu hancurin.”

Mario melirik Alma, ia membelai rambut panjangnya, “Ke tempat dimana Adam dan Tiara ga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status