Share

154. Dokter Arden

Alma menyelimuti papa sampai dada. Keadaan papa semakin membaik, tapi harus tetap dipantau dua puluh empat jam karena dadanya selalu tiba-tiba terasa sakit seperti di tekan, katanya. Mama yang sedari tadi menemani baru bisa mandi setelah menerima baju ganti dari mbok Nah.

“Udah, kamu pulang aja. Perut kamu pasti gak nyaman, ‘kan?”

Alma tersenyum, “Gak papa, pa. Aku bisa nginep disini.”

“Kamu pulang aja. Buat anak kamu, cucu papa.”

Alma tak menjawab.

“Mario masih disini ‘kan?”

Alma mengangguk, “Dia tunggu diluar karena bukan jam besuk.”

“Perempuan yang tinggi itu... siapa?”

“Itu Tiara, sepupu Rio. Dia juga... mantannya mas Adam.”

Papa terkejut. Papa juga jadi ingat soal pengakuan Adam tadi siang.

Alma menggenggam tangan kanan papa, “Pa, tadi mas Adam lama dirumah?”

“Lumayan.”

“Kenapa papa bisa kena serangan jantung? Mas Adam bilang apa?”

Papa memalingkan
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status