Share

160. Sezan Keguguran

Mama melirik Alma yang sedang memainkan ponselnya di sofa ruangan papa, “Kamu beneran gak mau ikut liat Sezan?"

Alma menggeleng, “Mama aja."

Papa yang sedang menonton berita di televisi sambil makan buah potong melirik mama, “Ma, sebaiknya mama juga gak liat. Kita cukup kasih bela sengkawa nanti kalau ketemu.”

Mama melirik Alma dan papa silih berganti, “Mama tetep mau kesana.”

Papa dan Alma mengangkat bahu bersama. Mama memang tidak bisa dilarang.

Mama keluar dari kamar papa. Untuk bisa sampai ke ruang rawat inap Sezan, mama harus turun satu lantai. Mama bertemu Audy yang sedang duduk sendiri memasang wajah super sendu di luar ruangan papa.

“Dy, kamu kenapa?”

Audy menatap mama, “Tante mau kemana?”

“Liat Sezan. Kamu ikut ‘kan?”

Audy menggeleng, “Aku nanti aja.”

“Kenapa gak sekarang aja?”

“Eum... aku...”

“Iya-iya, kamu males ‘kan liat tante berantem sama dia?”

Audy nyengir. Ia pura-pura setuju dengan ucapan mama Alma. Karena jujur otaknya blank sekali setelah melakukan kej
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status