Share

79. Ketika

POV ARUMI

"Saya hanya mencintai istri saya dan sampai kapanpun, tidak akan ada wanita ke dua."

"Kalau kamu tetap mengikuti keinginan Zaira, maaf, aku tidak kan pernah bisa menerima apalagi mencintaimu."

Kalimat itu terus terngiang di telingaku meskipun kejadiannya sudah beberapa waktu yang lalu. 

Penolakan secara halus tapi terdengar dengan penuh penegasan. 

Sudah beberapa hari ini aku lebih memilih berdiam diri di kamar. Rasa sakit yang diberikan oleh ustadz Zafran sangat membekas. 

Pintu kamar berderit menampakkan sosok wanita yang selama ini sudah kuanggap seperti ibuku. Bunda Asma.

"Boleh bunda masuk, Nak?" tanyanya lembut.

"Boleh, Bunda."

Langkah kaki bunda Asma perlahan mendekatiku yang sedang duduk termenung di atas pembaringan. Tangannya mengusap lembut rambut ini saat bunda Asma telah duduk di tepi ranjang.

"Ada apa, Nak?" tanya Bunda Asma.

"Mbak Zaira terus memohon padaku, Bunda, un

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status