Share

Bab 14

Author: Alya Feliz
last update Last Updated: 2024-11-27 19:35:40

Dua tahun menikah, Kalingga sudah terbiasa melihat ekspresi takut dari istri yang tidak diinginkannya. Dia tidak peduli, bahkan sampai di titik muak.

Kalingga menginginkan istri seperti Renata. Anggun, percaya diri, cerdas, pintar berbaur, dan yang pasti tidak akan membuatnya malu. Itulah kenapa dia tidak pernah mengumumkan pernikahannya dengan Luna.

Dan dia berpura-pura baik pada gadis itu agar semakin bersemangat melakukan fisioterapi. Semakin cepat Luna sembuh dan bisa berjalan, semakin cepat dia menceraikan gadis itu.

Dia tidak perlu lagi terikat dengan wasiat dari laki-laki yang dia tabrak, dan Luna tidak akan menang jika suatu saat gadis itu menuntutnya di pengadilan. Surat perjanjian pranikah mereka benar-benar membuat Luna tidak akan bisa berkutik, karena gadis itu menyetujui upaya damai dari keluarganya atas kematian ayahnya.

"Sepertinya kamu menyadari sesuatu." Irfan menyodorkan sekaleng soda dingin ke hadapannya.

Kalingga membuka kaleng itu dan meminum isinya sampai tersisa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 15

    Kalingga menghentikan gerakan tangannya yang ingin menyuapkan nasi ke dalam mulutnya. Matanya menatap Renata yang terlihat panik sambil memelototi pembantu yang masih muda itu."Makasih ya, Rin. Kamu boleh kembali ke dapur," kata Bu Devi, lalu menepuk lengan Renata dengan lembut. "Ibu hamil harus minum susu biar janinnya sehat.""Eh, i-iya, Ma," jawab Renata gugup dan menghindari pandangan Kalingga."Oh iya, Ngga. Ini yang mama bilang kejutan tadi siang. Renata ternyata hamil! Pernikahan kalian harus dipercepat. Kalau bisa minggu depan. Mama seneng banget bisa mendapatkan keturunan dari keluarga terpandang dan terhormat. Nggak kayak si lumpuh miskin itu," cibir Bu Devi dengan raut wajah jijik ketika membicarakan tentang Luna.Kalingga tidak bereaksi apapun. Dia hanya menatap Renata yang sibuk dengan makanannya dan terlihat salah tingkah."Kok nggak dimakan nasinya, Ngga? Keburu dingin nanti nggak enak," tegur Bu Devi.Tanpa berniat untuk menanggapi ocehan ibunya, Kalingga menyuapkan n

    Last Updated : 2024-11-28
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 16

    "Mau ke mana kamu?"Luna menganga tak percaya ketika melihat Kalingga yang saat ini tengah menatapnya tajam."Bukan urusan kamu!" jawabnya ketus. Dia berusaha untuk melepaskan tangannya dari cengkeraman Kalingga, namun tenaga pria itu lebih kuat."Lepasin! Pak, tolong saya! Dia mau menculik saya!" jeritnya panik.Sopir taksi yang langsung keluar dan menatap mereka bingung akhirnya maju hendak menghampiri Luna, namun Kalingga menatap pria itu tajam."Dia istri saya. Jangan ikut campur!"Sopir itu langsung mengangkat kedua tangannya dan kembali ke tempatnya semula."Ini, ambil uang ini. Istri saya batal pergi," kata Kalingga sambil mengulurkan uang berwarna merah sebanyak dua lembar. "Cepat pergi dari sini."Sopir itu buru-buru mengambil uang dari Kalingga dan bergegas masuk ke dalam mobil sambil berteriak, "Maafkan saya, Non!"Luna tercengang ketika taksi online itu tancap gas meninggalkannya. Dia menoleh ke arah Kalingga dengan rahang mengetat dan mata melotot marah."Apa sih maksud

    Last Updated : 2024-11-29
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 17

    Tubuh Luna membeku di depan pintu masuk yang juga dijaga oleh sekuriti. Apa tadi yang baru saja dia dengar?"Non, Nona perempuan yang biasanya disewa sama Pak Kalingga, kan? Tadi saya lihat semobil sama Mas Adit soalnya," tanya satpam yang sebenarnya tidak sopan, namun sayangnya sikap pria itu sopan.Luna berbalik sambil menggertakkan giginya menahan amarah dan kesal luar biasa. Bisa-bisanya karyawan di perusahaan ini bertanya sembarangan."Apa Pak Kalingga sering menyewa perempuan?" tanya Luna dengan wajah dingin.Kalau dulu Luna akan menangis dan menunduk karena merasa rendah diri akibat kelumpuhannya, maka sekarang dia berdiri dengan kepala tegak. Dia tidak akan diam saja ditindas oleh siapapun kali ini, seperti pesan dari ayah Erwin ketika dia berkunjung kemarin malam."E-eh...ti-tidak sih. Ta-tapi gosipnya seperti itu. Beliau katanya memiliki perempuan yang khusus untuk memuaskannya, jadi saya kira sekarang akhirnya beliau memintanya untuk datang ke sini," jawab satpam itu gelaga

    Last Updated : 2024-11-30
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 18

    Luna tidak mengerti kenapa dia bisa jatuh cinta pada Kalingga. Laki-laki itu dulu begitu dingin dan cuek, lalu berubah menjadi jahat, dan sekarang benar-benar menyebalkan.Lagi-lagi dia gagal pergi dari lelaki itu, dan rasa bencinya semakin besar mengalahkan rasa cinta. "Sudah kubilang, tunggu aku. Kenapa kamu jadi keras kepala begini?"Luna tidak menghiraukan ucapan pria sinting itu. Dia melengos dan menatap pemandangan di luar jendela. Adit mengikuti mereka dari belakang dengan mobil yang tadi digunakan untuk mengantar Luna."Kamu nggak akan bisa pergi sebelum aku mengizinkanmu, jadi percuma saja kamu terus berusaha untuk kabur."Kedua tangannya terkepal. Dia menoleh ke arah Kalingga dengan mata melotot."Kamu nganggep aku kayak sampah selama ini. Bahkan kamu udah nggak sabar untuk bercerai dariku demi perempuan itu. Lihat! Sekarang aku udah bisa berjalan dengan normal. Sebentar lagi kita akan bercerai.""Jangan bicara soal itu lagi!" bentak Kalingga dengan wajah murka.Luna memund

    Last Updated : 2024-12-01
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 19

    Luna tidak mengerti dengan pembicaraan Kalingga dan Bu Devi. Dia hanya sibuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Bukankah Kalingga bersikeras untuk menceraikannya demi agar bisa menikahi Renata? Lantas kenapa sekarang sikap pria itu aneh?Seharusnya Kalingga dengan senang hati melepaskannya karena berhasil membuat Renata hamil. Tapi lihatlah, bahkan pria itu sama sekali tidak melirik Renata yang terlihat kecewa."Lingga, jangan berantem di sini. Jangan mempermalukan ibumu," tegur Renata dengan lembut.Luna mengernyit jijik melihat sikap perempuan itu. Dia jadi teringat dengan para gadis sok kuasa di sekolahnya dulu. Berubah menjadi ibu peri ketika di depan pemuda yang mereka suka, tapi langsung menjadi monster begitu berhadapan dengan gadis lain yang dianggap saingan."Ingat posisimu di keluarga Wisnuwardhana, Ma. Mama yang paling tahu soal itu," ucap Kalingga sebelum menarik tangan Luna dan mengajaknya untuk keluar dari butik."Eh? Tapi kamu belum fitting baju pengantin," kata Luna

    Last Updated : 2024-12-02
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 20

    Dua jam sebelumnya....Luna sejak tadi terus menekuk wajahnya karena kesal tidak boleh pulang oleh Kalingga. Setelah pulang dari butik, pria itu malah membawanya ke perusahaan keluarga Wisnuwardhana."Keluar sendiri atau kugendong," kata Kalingga dengan wajah datar.Ingin rasanya dia menonjok wajah lelaki itu. Setelah berpura-pura mesra di hadapan Bu Devi dan Renata, kini Kalingga kembali ke setelan pabrik."Aku pulang aja. Kamu bilang udah muak sama aku dan nggak sabar untuk lepas dari aku? Aku kan cuma pelacur buat kamu. Seperti kata satpam..."Wajah Kalingga menggelap dan matanya menatapnya tajam. Jujur, Luna sebenarnya takut dengan Kalingga yang seperti ini."Jangan menguji kesabaranku, Luna. Kamu nggak tahu seberapa besarnya keinginanku untuk mencekik lehermu sekarang," desis Kalingga."Kalau begitu ceraikan saja aku. Jadi kamu udah nggak perlu repot-repot terus melihat aku yang sangat kamu benci...""Keluar!"Luna buru-buru membuka pintu mobil setelah melihat kedua tangan pria i

    Last Updated : 2024-12-03
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 21

    Tubuh Kalingga membeku. Dia menatap Evan dengan mata membelalak. Bagaimana bisa pria itu tahu mengenai hal itu? Atau jangan-jangan..."Bodyguard saya sangat menyayangi istri anda. Saya dengar, mereka sudah saling kenal sejak kecil. Bukankah mereka cocok? Daripada anda mencampakkan dia begitu saja selama menikah. Kasihan. Istri anda masih sangat muda. Masa depannya masih panjang. Elang sangat pintar membuat wanita nyaman."Kalau saja mereka tidak sedang melakukan kerja sama yang menjanjikan dan bertujuan untuk menyaingi salah satu produk milik Unismart, Kalingga akan menonjok Evan Braun saat ini juga. Kurang ajar sekali mulut lelaki itu!"Itu urusan saya. Mohon untuk tidak ikut campur," ucap Kalingga sambil menggertakkan gigi.Matanya menatap laki-laki yang ternyata bernama Elang itu dengan tajam, seolah-olah ingin mencincang tangan kurang ajar yang sedang menepuk bahu Luna.Sialan! Kenapa Kalingga malah membelikan gaun terbuka seperti itu? Awalnya dia melihat Luna begitu cantik dengan

    Last Updated : 2024-12-04
  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 22

    Kalingga seperti hilang kendali. Ini bukan pertama kalinya dia berhubungan badan dengan Luna, tapi kali ini berbeda. Selama dua bulan, dia hanya menganggap Luna sebagai pelampiasan atas amarahnya karena telah membuatnya terbelenggu oleh ikatan pernikahan yang tidak dia inginkan.Dia tidak pernah memperlakukan Luna dengan lembut. Menganggap Luna hanyalah boneka seks dan selalu membayangkan Renata setiap kali berhubungan.Tapi kini dia menyesal kenapa malah membayangkan Renata, karena ternyata Luna begitu seksi dan indah di matanya. Gadis itu membuatnya puas entah untuk yang keberapa kalinya. Dibandingkan dengan Renata, Luna jauh lebih cantik dan segar. Kenapa dia baru menyadarinya sekarang?"Mas Lingga..." rintih Luna di sela-sela gempurannya yang tanpa henti."Bagus. Sebut namaku terus. Hilangkan laki-laki sialan itu dari pikiranmu!"Dia tersenyum lebar ketika melihat banyaknya tanda merah di sekujur tubuh Luna. Sial! Apa sebenarnya yang telah dilakukan oleh gadis itu, bukan, wanita i

    Last Updated : 2024-12-05

Latest chapter

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 69

    Desi Olivia bukannya tidak menyayangi Renata dengan tidak mengunjungi putri semata wayangnya itu hingga detik ini. Dia hanya sedang melindungi dirinya sendiri dari hujatan tetangga sekitar dan kumpulan ibu sosialita yang selama ini baik terhadapnya, sebelum rahasia Renata dibongkar oleh asisten Ageng Wisnuwardhana.Setiap kali Desi berniat untuk mengunjungi Renata, para wartawan entah kenapa sudah menunggunya di depan gerbang rumah. Resiko karena mereka memiliki masalah dengan salah satu keluarga tersohor di negeri ini."Brengsek! Di mana sih Mas Tomy? Di saat-saat kayak gini, dia malah ngilang entah kemana," makinya ketika nomer ponsel suaminya malah tidak aktif.Dia berjalan mondar-mandir di kamarnya, sesekali mengintip para wartawan yang masih duduk-duduk di depan gerbang dengan kamera siap membidik."Ck, kalo tahu kayak gini akhirnya, aku nggak bakalan setuju sama ide gila Mas Tomy. Sekarang nama baik Renata udah hancur. Kenapa juga sih, mereka pake ngerekam aktivitas begituan seg

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 68

    Luna syok bukan main begitu menyadari apa yang telah dia lakukan. Dia sedang emosi, entah kenapa dia begitu marah ketika melihat Kalingga. Padahal sebelumnya, dia begitu merindukan lelaki itu dan tidak ingin jauh dari Kalingga."Apa yang telah aku lakukan?" gumamnya dengan mata membelalak. Dadanya berdebar tak karuan."Kamu juga bilang kalau pernikahan itu membelenggumu. Wajar aja dia pergi. Sesuai dengan keinginan kamu kan?"Luna cepat-cepat menggeleng. "Nggak, aku nggak ada maksud apa-apa bilang gitu. Aku nggak menyuruh dia pergi. Aku cuma lagi emosi....rasanya aku pengen marah-marah. Sof, aku harus gimana?"Sofia mengedikkan bahu. "Mungkin memang sebaiknya kalian benar-benar berpisah, kan? Daripada menikah tapi saling menyakiti. Mending bercerai aja. Kalau memang jodoh, nggak akan kemana-mana.""Nggak! Aku nggak mau!" pekik Luna ketakutan. Perubahan Kalingga membuat hatinya luluh. Apalagi lelaki itu terlihat begitu bahagia ketika mengetahui bahwa dia tengah mengandung buah hati me

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 67

    Luna menatap Kalingga yang langsung tersenyum begitu memasuki ruang rawat. Setelah Anjani pergi karena mendapatkan telepon dari seseorang, Luna terus memikirkan perkataan wanita itu.Kenapa semuanya menjadi rumit? Dia kira, masalah akan selesai begitu dia pergi dari keluarga Wisnuwardhana dan bercerai dari Kalingga. Dia bisa menjalani hidup dengan tenang bersama Nathan. Mungkin dia akan sendiri dulu, tidak mau memikirkan tentang pendamping hidup.Tapi pada kenyataannya, masalah yang rumit dan melibatkan banyak orang ini ternyata justru bersumber dari dirinya sendiri. Kalau dia tidak "dibuang" di negara ini, maka tidak akan ada kecelakaan yang merenggut nyawa ayah angkatnya, tidak ada pernikahan, dan tidak ada masalah besar karena ayah kandungnya yang tidak terima dengan keluarga Wisnuwardhana."Lagi ngelamun apa?"Luna menatap pria yang sampai detik ini masih berstatus sebagai suaminya."Aku nggak tahu kenapa tiba-tiba kamu berubah. Padahal pagi itu, kamu benar-benar kelihatan muak ba

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 66

    "Ck! Bisa nggak sih nggak usah pake acara nyeret-nyeret segala? Kamu kira aku tawanan? Sakit tahu!" bentak Sofia ketika Kalingga terus menyeretnya menuju ke taman rumah sakit.Sofia langsung menghempaskan cekalan Kalingga sambil memelototinya dengan wajah geram."Kamu bilang tadi Luna kenalan sama cowok bule. Namanya siapa?" tanya Kalingga tanpa basa-basi, tak menghiraukan wajah sinis Sofia."Buat apa kamu mau tahu nama cowok itu? Mau kamu hajar? Nggak usah sok cemburu ya. Kemarin-kemarin kamu nempel-nempel sama Renata, memangnya mikir perasaan Luna gitu?"Kalingga berdecak sambil mengibaskan tangan. Dia tidak ada waktu untuk meladeni drama yang diciptakan oleh Sofia. Kondisinya sedang genting."Apa cowok bule itu...pake aksen Rusia? Dia ngomong pake bahasa apa? Wajah-wajahnya kayak orang Rusia bukan?" cecar Kalingga.Sofia tertegun mendengar pertanyaan Kalingga. Kening gadis itu berkerut. "Gimana kamu bisa tahu?"Kalingga buru-buru mengambil ponselnya di saku celana dan membuka galer

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 65

    Luna membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Tidak tahu harus menjawab apa. Dia sendiri tidak pernah bertemu dengan ayah kandungnya, bagaimana bisa dia diminta untuk membujuk pria itu?Dari cerita Nathan saja dia sudah bisa menyimpulkan bahwa ayah kandungnya bukanlah seorang pria baik hati yang penyayang. Noah Wilson tega membuangnya sejak dia berusia 4 tahun, demi Tuhan!Apalagi yang bisa disematkan pada nama pria itu selain brengsek dan bajingan? Mana ada seorang ayah kandung yang tega membuang putrinya sendiri dengan alasan yang entah apapun itu?"Kak, perlu kamu tahu. Aku sendiri baru tahu kalau aku bukan anak kandung ayah sama ibuku yang udah meninggal. Bahkan aku sendiri masih antara percaya dan tidak waktu Nathan bilang kalau aku adalah adiknya yang selama ini hilang. Aku benar-benar nggak ngerti apa-apa, apalagi soal perusahaan kalian atau apapun itu," jelas Luna.Wajah Anjani terlihat kecewa sekaligus putus asa. Luna sebenarnya tidak tega melihatnya, tapi dia sendiri juga

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 64

    Luna terbangun karena suara ribut di sekitarnya. Dia mendengar Sofia membentak-bentak seseorang. Matanya terbuka dan hidungnya mencium bau khas rumah sakit. "Biarin dia ngomong sama Luna. Kamu ikut aku. Ada hal penting yang harus kita bicarakan." Suara Kalingga terdengar tegas.Pria itu menyeret Sofia keluar dari ruangan dan meninggalkannya sendirian bersama wanita yang tadi dilihatnya di hotel. Ada rasa tercubit di hatinya. Dia kecewa kenapa Kalingga seolah-olah lebih membela perempuan itu daripada dirinya.Apakah selama ini dia terlalu percaya diri hanya karena Kalingga tidak mau bercerai darinya setelah dia sembuh dari lumpuh? Dia terlalu terburu-buru mengambil kesimpulan. Perempuan muda seperti dirinya masih belum mengerti dengan pikiran kompleks orang dewasa. Di depan bilang maaf dan ingin memperbaiki kesalahan, tapi di belakang masih memiliki hubungan dengan wanita lain."Hai, kamu Luna kan? Akhirnya kita bertemu juga," ucap wanita itu sambil tersenyum.Tanpa sadar Luna menata

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 63

    Luna sangat menyesal kenapa dia menolak tawaran kakaknya untuk didampingi. Pikirnya, dia akan menghabiskan waktu lagi bersama Kalingga seperti ketika di rumah Rita tadi. Oh, berapa naifnya kamu, Luna.Laki-laki seumuran Kalingga tentulah memiliki banyak pengalaman soal wanita. Apalagi dengan kekayaan dan status keluarga Wisnuwardhana, tentu saja pria seperti Kalingga tidak akan hanya duduk diam menjaga diri agar tetap suci.Mereka hidup di kota metropolitan! Sudah menjadi hal yang biasa seorang eksekutif muda menghabiskan waktu dengan bersenang-senang di luar sana, bukan? Luna hanya sedang menghibur dirinya sendiri."Seharusnya aku tahu diri. Aku masih kecil. Tentu nggak cukup buat dia," gumamnya dengan suara bergetar sambil melangkah dengan cepat.Setelah ini, dia akan kembali menggugat cerai Kalingga. Alasannya bisa dipikirkan. Lalu dia akan meminta Nathan untuk kembali menyembunyikannya...."Sayang, aku bisa jelasin! Apa yang kamu lihat nggak seperti yang kamu pikirkan." Tiba-tiba

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 62

    "Kak, kamu pake parfum apa sih? Kok nggak enak banget?" tanya Luna sambil menutup hidungnya.Nathan mencium ketiaknya. "Parfum seperti biasanya. Harum begini kok.""Nggak, baunya nggak enak banget!" Luna menghirup aroma itu dan mendekati Fajar yang duduk di sebelah Nathan yang sedang mengemudi. Perutnya langsung mual. "Ih, Mas Fajar bau banget! Kak, berhenti! Aku mau muntah!"Fajar melotot sambil mencium ketiaknya bergantian. "Nggak bau kok."Nathan menghentikan mobilnya di pinggir jalan, dan Luna langsung membuka pintu mobil sebelum muntah dengan hebat di tanah dekat trotoar."Perasaan Mas Fajar tetep wangi kayak biasanya deh. Luna aneh-aneh aja," kata Sofia sambil mendekati Fajar."Serius, Mbak? Tapi kok kata Luna saya bau?" Fajar langsung merasa insecure. Bayangkan saja, dikatai bau oleh seseorang yang disukainya tentu saja membuat Fajar langsung minder."Ck, nggak usah dengerin dia. Kamu tetep wangi kok."Sofia menyusul Luna yang masih muntah-muntah hingga lemas. Nathan memijit le

  • BERLIAN YANG DICAMPAKKAN    Bab 61

    "Ini hasil tes DNA kamu sama ayah kita. Aku mengetesnya waktu kita di rumah sakit Jogja," ucap Nathan sambil menyerahkan hasil tes itu pada Luna."Jangan banyak gerak dulu napa? Bandel banget sih dibilangin?" sentak Sofia sambil menutulkan kapas yang sudah diberi alkohol pada luka-luka di wajah Nathan."Tidak usah mengobatiku! Sana pergi!" sentak Nathan balik sambil menatap Sofia tajam.Luna menatap interaksi mereka dengan heran. Kenapa dua orang itu terlihat seperti bermusuhan? Perasaan Sofia baru mengenal Nathan waktu di rumah sakit dulu.Mengedikkan bahu, dia membuka amplop berlogo rumah sakit di Jogjakarta dengan jantung berdebar. Dia sudah tahu wajah dari Noah Wilson dan Lena Andreeva, orangtua Nathan. Bahkan dia juga sudah melihat foto mereka berempat, di mana Luna waktu itu masih berusia 4 tahun dengan kalung berbandul tulisan namanya.Wajah Luna kecil memang mirip dengan Luna yang sekarang. Sama-sama bermata coklat seperti Lena. Berbeda dengan Nathan yang memiliki warna mata a

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status