Home / Romansa / BENIH MAFIA MUDA / Chapter 01 Berita Mengejutkan

Share

BENIH MAFIA MUDA
BENIH MAFIA MUDA
Author: Bang JM

Chapter 01 Berita Mengejutkan

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2023-06-13 02:59:32

Novel by Bang JM (Jenar Moksa)

BENIH MAFIA MUDA

---------------------------

Chapter 01 Berita Mengejutkan!

----

Ting!

Ketika layar handphone menyala seorang pria berkulit putih, bermata sipit itu langsung menoleh , lalu buru-buru menyambar. Pria tersebut bernama Jack Lee, dan langsung menggeser layar handphone yang tadi tergeletak begitu saja di atas ranjangnya.

[Bos Jack. Rupanya benar dugaanmu. Aku melihat pacarmu memasuki clab] Membaca pesan masuk barusan, Jack terlihat langsung mengurutkan dahinya.

Kemudian pria bermata sipit, dan masih mengenakan setelan jas rapih itu mengetik pesan balasan, [Paman Ming. Pastikan kamu tidak salah orang]

Jack menatap geram ke arah luar jendela sebuah apartemen di sudut kota China , tempatnya berdiri sekarang. Sembari menunggu pesan balasan dari Paman Ming.

Tidak lama berselang pesan balasan dari Paman Ming pun masuk, [Tidak Bos Jack. Mana mungkin aku salah. Dia memakai gaun hadiah darimu]

Membaca pesan tersebut Jack terlihat menelan ludah dengan getir, "Sial! Jalang!" umpat Jack, dipastikannya, bahwasanya Paman Ming tak akan salah , karena waktu itu dirinya membeli gaun tersebut bersama pria kepercayaannya tersebut.

Dengan wajah menahan emosi teramat sangat, Jack mengetik pesan balasan, [Dapatkan dia, Paman Ming! Dan bawa ke Apartemen!]

Paman Ming yang standby pun membalas, [Siap! Kami akan melakukannya untukmu]

Di apartemen, Jack langsung melempar handphone miliknya ke ranjang, "Brengsek!" umpatnya.

Kemudian Jack mengambil botol Whiskey yang ada di sudut meja ranjang tersebut . Lalu melemparkan ke arah dinding kamar . Merasa di khianati Jack benar-benar berada pada puncak kemarahan.

Sementara itu, di parkiran sebuah klab ternama. Paman Ming langsung menyusul perempuan yang sedang diintai. Setelah sebelumnya memberikan perintah kepada anak buahnya, "Ayok! Jangan sampai lolos! Jika kalian tak becus! Rasakan saja Bos Lee murka! Ayo, cepat!"

"Baik! Paman Ming!" jawab mereka serempak, setelah sebelumnya memeriksa pistol yang terselip di pinggang masing-masing.

Meninggalkan Paman Ming yang ada di klub malam. Jack yang masih berada di apartemen terlihat melampiaskan amarahnya.

Prang!

Pyar!

Prang!

"Perempuan brengsek!!"

"Dasar pelacur jalanan!"

Jack benar-benar kebakaran jenggot. Gelas-gelas cantik berkaki panjang botol Whiskey menjadi sasaran kemarahannya. Botol kaca dan gelas itu berhamburan di atas lantai, menjadi sasaran kemarahan Jack, atas dugaannya dan dibenarkan oleh Paman Ming.

"Sepertinya bos besar marah," bisik bodyguard yang ada di luar kamar milik Jack.

Tampak enam orang bodyguard dengan pistol di tangan tersebut tak berani berkutik, hanya menguping dan mengintip, mereka berbarengan melakukan itu, mengintai lewat lubang kunci . Meskipun sangat kecil, tapi enam orang bodyguard itu bisa melihat pemandangan di mana bos mereka menghancurkan seisi kamar tersebut.

Akan tetapi mereka hanya bisa saling tatap. Tanpa berani mengetuk pintu dan bertanya apa penyebabnya.

Sementara itu teriakan dan umpatan terus saja keluar dari mulut Jack. Membuat enam orang bodyguard tersebut terkaget-kaget. Belum pernah Mereka melihatnya , selama mengabdikan diri. Kemarahan anarkis seperti itu, dilakukan oleh Jack, berhadapan dengan lawan geng sekalipun.

Jack memicingkan matanya, "Kamu sudah melampaui batas kesabaranku." Sembari menatap lekat poster perempuan cantik dengan posenya yang aduhai pada dinding kamar itu.

Tak lama berselang, "Lihat saja .... Apa yang terjadi!" ancam Jack, masih menatap poster seorang perempuan cantik itu.

Kemudian Jack memalingkan wajahnya, "Cih! Huuekk .... Dasar! Perempuan rendahan!!" kelakar Jack, tanpa menoleh pada poster tadi.

Kelakar Jack yang terus terulang membuat enam orang di balik pintu sana saling tatap. Tanpa mereka pantau Jack langsung menuju ke arah pintu, dan membuka tuas.

"Aaaakkk!!"

Teriakan itu berasal dari enam orang bodyguard tadi, mereka tak menyadari kala Jack mengarah ke pintu. Ketika daun pintu terbuka otomatis enam orang bodyguard tersebut jatuh saling tumpu.

"Bos!"

"Maafkan kami lancang!"

Enam orang bodyguard tersebut langsung mengarahkan tangan di depan dada, seraya membungkukkan badannya, memohon ampunan dari sang bos.

Akan tetapi Jack tak peduli atas kelancangan mereka, "Ambilkan aku Whiskey atau lainnya! Cepat!!" perintah Jack, tanpa pada bodyguard tersebut, dan langsung melongos meninggalkan kamar.

"Ba-baik, Bos Jack!" jawab bodyguard serempak .

Kemudian bodyguard tersebut pun langsung saling mendahului menuju ke sebuah ruangan tempat di mana tersusun, dan berjajar rapih deretan minuman beralkohol milik bos mereka, dari berbagai merek ternama.

Sesampainya, "Cepat!"

"Cepat!"

"Baik! Asisten Liu!" jawab salah satunya. Dan langsung disambut gerakan cepat oleh lainnya , yang tadi masih berdesakan di depan pintu, saling mendahului untuk berada di depan rak minuman beralkohol.

"Cepatlah!" teriak Asisten Liu lagi, sembari mengawasi didepan pintu.

Salah satu bodyguard langsung menyambar salah satu minuman beralkohol produksi Cina.

"Ini?" tanyanya seraya mengangkat Baijiu merek minuman keras keras tersebut, aromanya menyengat. Dan tentunya sangat memabukkan, dan merupakan minuman keras yang paling banyak dikonsumsi di kota tersebut.

Asisten Liu pun merespon cepat, "Ya!"

Kemudian, "Ayok!" perintah Asisten Liu, setelah melihat botol Baijiu sudah berpindah ke tangan dua orang bodyguard.

Tanpa bicara lagi, para bodyguard pun langsung menuju ke tempat di mana Jack berada. Mereka mengekor dibelakang Asisten Liu yang sudah berjalan dengan langkah penuh.

Tok! Tok!

"Masuk!" titah Jack tanpa menoleh.

Asisten Liu tentunya paham, tak berani masuk tanpa memberikan kode terlebih dahulu atau akan mati diujung peluru.

Asisten Liu pun langsung masuk, diikuti oleh lainnya. Sesampainya ditepi meja, salah seorang pun langsung memberikan botol Baijiu pada Asisten Liu, mempercayakan pria tersebut untuk menaruh dua botol Baijiu di depan Jack. Kemudian salah satunya pun langsung cekatan membukakan tutup botol Baijiu. Sementara asisten Liu pun langsung menyodorkan gelas kosong.

Setelah itu, mereka pun mundur dengan kedua tangan berada di belakang, bersiaga menunggu perintah berikutnya tanpa berani membuka mulut. Mereka sepakat mengunci mulut rapat-rapat , dan larut dalam suasana mencekam ini. Tak terkecuali dengan asisten Liu.

Jack yang terlihat masih geram langsung menyambar botol Baijiu, kemudian meneguknya tanpa menuang pada gelas.

"Asisten Liu! Tambah!" teriak Jack, sembari menggebrak meja dengan begitu kerasnya hingga gelas kosong tadi tercecer dan pecah.

Asisten Liu pun langsung maju, kembali membuka tutup botol tanpa berani menatap mata Jack yang terlihat penuh bara api.

"Bersihkan!" titah asisten Liu pada kawannya, dan dua orang pun sigap maju untuk memungut pecahan gelas tadi. Dan menaruhnya pada wadah sampah kertas yang ada di sudut kaki meja.

Tanpa bicara asisten Liu pun menyodorkan Baijiu, dan Jack langsung menyambar dan menenggaknya hingga tandas.

Kemudian Jack mencengkram erat botol kosong, "Apa yang pantas didapatkan seorang pengkhianat, Asisten Liu?" tanyanya seraya menatap tajam ke arah orang yang lawan bicaranya.

Asisten Liu yang tak tahu menahu perihal apa yang membuat Jack marah pun menjawab sekenanya,, "Di buang ke laut , Bos ! Tanpa perlu menyakiti fisiknya!"

"Beri masukan!" kata Jack, ditujukan pada lima orang lainnya.

Setelah saling tatap salah satunya memberanikan diri menjawab, "Ya. Benar, Bos. Disiksa dulu! Setelah itu diikat, barulah buang di laut!"

"Hahaha!" sambut empat bodyguard lainnya, tapi langsung terdiam ketika mata asisten Liu memelototi mereka .

"Cih! Dasar! Kalian otak tahu! Heh! Cuma bisa mengikuti asisten Liu saja! Bodoh ! Sungguh tidak cerdas!!" omel Jack, seraya menatap tajam satu persatu.

Tak lama berselang, "Mana mungkin aku akan menyiksa perempuan! Goblok!" imbuh Jack, emosi.

'Perempuan??' batin asisten Liu, tanpa berani bertanya.

Tak lama berselang. Tanpa diduga oleh Assiten Liu, Jack sepakat dengannya. Lalu Jack berkelakar, "Hahaha! "

Sesaat kemudian, "Kamu cerdas!" puji Jack untuk pria botak itu, sembari menggenggam botol Baijiu kosong.

Asisten Liu pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, sembari memutar otak . Dan menerka, siapa perempuan yang dimaksud.

Kemudian, tanpa ada yang menduga. Jack justru melemparkan botol Baijiu kosong ke depan. Dan aksinya itu nyaris saja mengenai bodyguard. Tapi untung saja mereka sigap berkelit, hingga botol kosong tersebut menghantam kaca room apartemen.

Namun , lemparan keras tadi tapi tidak lantas membuat kaca jendela itu pecah, karena kaca-kaca di apartemen milik Jack adalah anti peluru. Sehingga botol Baijiu tadi justru mental, berbalik arah dan langsung ditangkap oleh asisten Liu.

Kemudian Asisten Liu meletakkan botol itu dibawah di kaki meja, tempat Jack sudah mengangkat kedua kakinya keatas.

Tak lama berselang, Jack merubah posisi, lalu, "Tambah!!" teriak Jack sembari menghentakkan satu botol Baijiu kosong kedepannya.

"Ba-Baiklah!"

"Cepat ambilkan dua botol lagi!!" titah asisten Liu, setelah menjawab permintaan Jack.

Salah satu bodyguard pun bertanya, "Siap! Berapa botol Asisten Liu?" Sebelum akhirnya pergi.

"Dua botol saja."

Jack yang mendengar pun langsung menyambar, "Empat! Empat botol bawakan padaku!!" tegasnya.

Asisten Liu cuma bisa menelan ludah, lalu memberikan kode pada bawahannya untuk segera melakukan tugas mereka , tentunya sesuai perintah Jack.

Maka lima orang bodyguard pun langsung tunggang langgang menuju ke ruangan tempat yang tadi, dan mereka pun mengambil empat botol lalu kembali dengan segera.

Sesampainya, tanpa bicara mereka langsung memberikan botol Baijiu pada asisten Liu. Dan pria berkepala plontos itu pun langsung cekatan membukakan tutup botol, dan menyodorkan pada Jack yang sudah menunggunya.

Satu botol sudah tandas ditenggak oleh Jack , begitu juga botol berikutnya. Dan kini hanya meninggalkan satu botol saja---- yang masih utuh , tapi sudah dengan tutup terbuka.

Asisten Liu pun akhirnya memberanikan diri bicara, "Bos Jack Lee. Mohon, berhentilah meminum. Ingat dengan kesehatan Anda. Anda sudah terlalu banyak menenggak." Dengan sangat hati-hati asisten Liu bicara tadi.

Jack menggeleng, lalu memilin senyuman yang susah diartikan oleh asisten Liu, "Kamu pikir aku akan mati? Kamu takut aku sakit?" tanya Jack pada asisten Liu yang masih berdiri mematung di depannya.

Asisten Liu terlihat kelabakan mencari jawaban atas ucapannya tadi dan mendapatkan tanggapan, "Bukan . E'hem .... Bu---kan begitu. Bukankah Anda ingin memberi hukuman untuk Nona Wang Yihan?"

Jack tersentak, dan membuat asisten Liu buru-buru melanjutkan ucapannya, agar jangan sampai Jack salah tanggap.

"Nah ... Jika begini. Aku khawatir jika Anda akan salah bertindak. Eh, maksudku. Anda salah melempar Nona Wang Yihan," ralat asisten Liu, berharap tebakannya tak salah.

Mendengar itu, Jack langsung berdiri, tapi nyaris saja tersungkur. Namun, Jack buru-buru menopang tubuhnya pada meja.

"Hahaha! Aku masih bisa mengimbangi otak dan tubuhku dengan baik! Aku tidak akan salah memberikan hukuman kali ini padanya!" kelakar Jack, meyakinkan dirinya jika tidak sedang mabuk berat.

Continued .... ✍️ Bang JM

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nia Sin
cerita translate dr novel China kah? ataukah karangan asli Bang JM?
goodnovel comment avatar
Wann Exe
Bagus ceritanya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 02 Target Ke Kota Zhenzhou

    Chapter 02 Target Ke Kota Zhenzhou_______Asisten Liu menganggukkan kepalanya, "Oke! Oke! Baiklah. Aku percaya,' kata asisten Liu, meskipun dalam hati sangat khawatir. Karena tidak biasanya, Jack meminum minuman beralkohol dengan jumlah banyak.Tak lama berselang, Jack nyerocos, "Benar kata dunia! Hahaha ! Alkohol bisa menghilangkan semua beban! Hahaha!!" cerocos dan tawa Jack itu terdengar tak terkontrol.Jelas terlihat Jack sudah sangat mabuk berat. Bahkan meracau sembari berjalan ke sembarang arah, dan sempoyongan. Sementara lima orang bodyguard pun berusaha melindungi Jack. Hingga nada panggilan telepon seluler cukup keras dari arah handphone milik Jack yang tergeletak di atas meja. Asisten Liu melongokkan kepalanya, berusaha membaca siapa yang melakukan panggilan.Namun, asisten Liu tak berani menyentuh benda mahal tersebut, dan tak juga berani memberitahukan pada Jack.Asisten Liu memilih mundur, dan tak lama berselang , giliran handphone dalam saku asisten Liu yang justru ber

    Last Updated : 2023-06-13
  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 03 Setelah Satu Nyawa

    Chapter 03 Setelah Satu Nyawa _______Mobil BMW hitam terus melaju dengan kecepatan tinggi. Jack menginjak pedal gas, tak tanggung-tanggung, ditemani tuntunan musik keras.Jack tidak sabar untuk sampai ke kota Zhenzhou. Tampaknya Jack tak berkeberatan dengan keputusan Paman Ming, yang membawa Nona Wang Yihan ke tempat berbeda. Padahal tadi dirinya menunggu di apartemen.Tanpa sepengetahuan Jack , Paman Ming mendapatkan kabar dari Nyonya Xien ibunya Jack. Itulah sebabnya merubah rencana seperti yang diminta oleh Jack. Nyonya Xien ibunya cuma jarang-jarang saja bertandang ke apartemen Jack. Dan ketika akan bertandang selalu memberikan kabar pada Paman Ming.Dan sosok Jack yang semenjak kecil dekat dengan Paman Ming pun sudah menerka, atas keputusan perubahan tempat. Itulah sebabnya patuh - patuh saja pada pria paruh baya tersebut. Dengan sangat antusias, Jack menelusuri jalanan sepi, menuju kota Zhenzhou. Disela kefokusan mengemudi , tiba-tiba Jack mencibir, "Dipikir asisten Liu, aku

    Last Updated : 2023-06-13
  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 04 Salah Target

    Chapter 04 Salah Target ------------------Para anak buah Paman Ming pun langsung masuk ke mobilnya masing-masing. Ada empat mobil mewah mengekor di belakang mobil yang ditumpangi oleh Paman Ming.Terhitung ada lima mobil melaju dengan kecepatan penuh meninggalkan klub malam tersebut. Empat mobil itu mengawal Paman Ming, mereka siap siaga dengan pistol di tangan, mengantisipasi sesuatu yang terjadi pada mobil yang membawa target. Mereka menjaganya dengan ekstra. Jangan sampai kepergian mereka dari klub malam tersebut dikuntit oleh musuh. Target Jack adalah Nona Wang Yihan. Dia adalah anak kepala gangster. Sementara Paman Ming justru tak mengetahui bila yang dibawa olehnya bukanlah Nona Wang Yihan.Selama menempuh perjalanan Hien tak sadarkan diri. Padahal perjalanan menuju ke kota Zhenzhou cukuplah lama. Pengaruh obat bius itu membuatnya benar-benar bak mayat hidup.Hingga tubuh Hien pun terdorong kiri dan kanan karena mobil melaju dengan kecepatan luar biasa. Tak bisa dipungk

    Last Updated : 2023-06-14
  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 05 Bersama Pria Asing

    Chapter 05 Bersama Pria Asing_______Dengan sangat pelan Jack membaringkan tubuh ramping perempuan yang terkulai lemah di pundaknya. Lalu Jack membuka tali yang mengikat kedua kaki mulus dan jenjang perempuan tersebut. Perempuan itu masih belum juga sadarkan diri, dari efek obat bius yang Paman Ming dan anak buahnya berikan saat membekap lalu menutup kepalanya.Jack terlihat melepaskan kancing kemeja putihnya, pada bagian atas. Kemudian merenggangkan otot-otot tubuhnya. Sebelum akhirnya mendekat ke tepi ranjang, untuk melepaskan ikatan tali pada tangan perempuan tersebut. Jack melakukannya di tengah kamar yang gelap. Sementara itu. Perempuan tersebut hanya terkulai begitu saja, "Uhhh ...." rintihnya, tapi dilakukannya dalam keadaan tak sadar.Jack langsung membuka kantong kain hitam yang menutupi kepala perempuan tersebut. Dan dilemparkannya ke sembarang arah kantong hitam, yang membungkus wajah perempuan tersebut semenjak tadi. "Uhhh ---" keluh perempuan itu lagi, kini tub

    Last Updated : 2023-06-15
  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 06 Ranjang Bergoyang

    ⛔Chapter 06 Ranjang Bergoyang ________Jack tidak menghiraukan permintaan Hien. Baginya perempuan di depannya itu adalah nona Wang Yihan. Jadi wajar bila saat ini mendapatkan hukuman darinya. Selama ini ia sudah terlampau sabar. Bahkan membiarkan harga dirinya terinjak-injak. Ia rela demi seorang Wang Yihan."Ja-ja-jangan mendekat!" tekan Hien, kali ini ia memberanikan diri , bahkan sanggup menekan dada bidang di depannya. Agar tetap menjaga jarak.Plak!!Namun satu tamparan telak menyingkirkan tangan Hien. "Auhkh!!" Hien merintih, sembari memegangi pergelangan tangannya yang terasa seperti patah. Sembari meringis ia melakukan gerakan sedemikian rupa, memastikan tak ada cidera dialaminya. Akibat tamparan telak tadi. Jack tidak peduli seberapa Hien memasang wajah ketakutan, atas sikapnya. Ia terus mendekati Hien , hingga tak berjarak. Otomatis membuat tubuh Hien tertahan pada tepi ranjang. "Jangan ...." rintih Hien . Untuk yang sekian puluh kalinya. Ia mencondongkan tubuhnya ke bela

    Last Updated : 2023-07-30
  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 07 Tersadar

    Chapter 07 Tersadar Namun Hien tak sanggup untuk menggerakkan tubuhnya. Ia benar-benar remuk . Dan ditambah lagi efek obat bius yang terlampau banyak, membuatnya kini kembali terbuai kantuk. Meskipun sekuat tenaga menampik rasa kantuk itu, Hien tak mampu. Jack masih terdiam seribu bahasa, bergerak pun tak sanggup dilakukannya. Ia benar-benar susah untuk berdiri, untuk sekedar menarik selimut menutupi tubuh bawahnya pun tak sanggup dilakukannya. Karena perempuan asing masih tidur di lengannya, dan mendengkur dengan begitu lembutnya , ia tak sanggup mengambil tindakan. 'Ini semua salah Paman Ming ,' batin Jack , ingin segera mencari keberadaan pria yang sangat dihormatinya itu, tapi apalah daya. Ia harus mengurungkan terlebih dahulu. Jack memutar otak. Ia memastikan bahwa perempuan ini bukanlah perempuan jalang. Bukan pelacur jalanan yang sengaja diambil oleh Paman Ming . Ia berpikir cerdas, pastilah Paman Ming yang salah mengambil orang, atau dirinya sedang dijebak?'Ini pasti Wang

    Last Updated : 2023-07-30
  • BENIH MAFIA MUDA    capter 08 Tetes terakhir

    Capter 08 Tetes terakhir.__Di tengah kesadaran yang bener belum benar-benar sempurna. Hien yang tadi tersadar dan langsung meneriaki sosok pria asing yang kini berdiri di ambang pintu, tapi belum juga terbuka. Jack yang mendengar itu tak bisa untuk tidak menoleh. Tidak ada waktu untuknya mengelak. Jack langsung berpikir cepat! Kemudian meregangkan leher. Bersamaan dengan itu, terdengar suara gemeretak seperti tulang patah. Setelah itu menoleh pada dinding tempat koleksinya, barulah ia berbalik pada sumber suara. Tampak Hien langsung mengisut, ia mundur. Tidak sanggup beradu pandang dengan mata elang itu. Hien kini bisa melihat Jack dengan mendekat. Desir pada dadanya tak bisa terkontrol. Pria in yang telah merenggut kesuciannya semalaman, hingga beberapa kali. Bahkan masih terasa sesuatu yang masuk tubuhnya. Tentang hangatnya benih yang ditaburkan pada rahimnya. Sontak Hien meraba perutnya. Tak selang berapa lama. Hien tersadar bahwa sepasang mata sipit yang tampak tega

    Last Updated : 2023-08-01
  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 09 Masih Perjaka

    Capter 09 Masih Perjaka -----Pintu kamar mandi itu terbuka. Jack justru terpaku. Wajah perempuan yang sudah dimuliakannya dengan sebutan nona, itu kini tampak begitu jelas. Hien berteriak, menatap Jack dengan penuh kebencian."Minggir!" ulang Hien. Memang ia sangat lama berdiam dalam kamar mandi. Ia membersihkan sisa cairan kental yang ditumpahkan Jack pada tubuhnya. Sebelum akhirnya ditanamkan pada rahimnya. Suara keras yang dipaksakan itu justru membuat Jack menggaruk tengkuk. Reaksi atas kegugupannya. Tapi itu cuma sekejap, ketika tubuh mungil itu mengisut ke samping. Jack kembali pada posisinya. Ia ingin berlama-lama dengan ini. "Anda dengar, Tuan?!" Hien tak punya aset untuk keluar, karena kedua tangan Jack menghalanginya, dengan merentang pada kedua sisi. Berpegangan pada kusen. Jack tersenyum datar. Ia tak lantas geming. Meskipun ini kali pertama ia dibentak perempuan, selain ibunya. "Mau apa lagi?!" selidik Hien, entahlah dewa apa yang datang menolongnya, sehingga

    Last Updated : 2023-08-02

Latest chapter

  • BENIH MAFIA MUDA    39

    Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien mena

  • BENIH MAFIA MUDA    39

    Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien menat

  • BENIH MAFIA MUDA    38

    Mobil hitam melaju kencang menembus malam. Di belakang mereka, vila Wang Zhen kini hanya tinggal bayangan, penuh dengan suara sirene dan jeritan. Jack Lee duduk di kursi belakang, menekan luka di bahunya yang terus mengeluarkan darah, tapi matanya tidak lepas dari Hien yang duduk di sampingnya, memeluk putra mereka dengan erat.Hien tidak berbicara sepatah kata pun sejak mereka masuk ke mobil. Wajahnya tegang, matanya penuh kebencian dan ketakutan. Jack tahu, baginya, dia bukan penyelamat—dia masih monster yang menghancurkan hidupnya.“Kita akan pergi ke tempat aman,” kata Jack pelan, mencoba menenangkan suasana.Hien tidak merespons. Dia hanya menatap lurus ke luar jendela, seakan berharap bisa melarikan diri kapan saja.Ming yang mengemudi melirik Jack melalui kaca spion. “Bos, kita punya masalah. Sepertinya ada yang mengikuti kita.”Jack mengangkat kepalanya. “Siapa?”“Dua mobil hitam. Mereka mulai mendekat.”Jack mengumpat pelan. Wang Zhen pasti tidak tinggal diam. Dia pasti sudah

  • BENIH MAFIA MUDA    37

    Suara deru mesin mobil terdengar menggema di sepanjang jalanan sepi menuju vila Wang Zhen. Jack Lee duduk di kursi belakang, matanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi dingin. Di sisinya, Ming dan Zhou menunggu perintah."Begitu kita masuk, cari Hien dan anakku. Jangan biarkan mereka dibawa pergi," perintah Jack.Ming mengangguk. "Mengerti, Bos."Jack menghela napas pelan. Pikirannya terus dipenuhi bayangan Hien. Jika saja ia tidak membuat kesalahan lima tahun lalu, mungkin semuanya akan berbeda. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mundur.---Di Vila Wang ZhenHien berdiri di tepi ranjang, membenahi selimut putranya yang tertidur lelap. Dadanya terasa sesak melihat wajah kecil itu yang begitu mirip dengan Jack Lee.“Apa aku benar-benar harus pergi?” gumamnya dalam hati.Di luar, Wang Zhen tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Ekspresinya serius."Pastikan pesawatnya siap dalam satu jam," katanya. "Aku tidak ingin ada kesalahan. Jack Lee bisa datang kapan saja."Setelah men

  • BENIH MAFIA MUDA    36

    Jack Lee menatap langit-langit kamar yang asing baginya. Wajah Hien dan anak mereka terus berputar dalam pikirannya. Ia ingin melihat mereka, ingin memastikan mereka baik-baik saja. Namun, tubuhnya masih lemah, dan ibunya tidak akan membiarkannya pergi begitu saja."Di mana mereka sekarang?" tanya Jack, suaranya parau karena kelelahan.Nyonya Xien menghela napas panjang, lalu menatap putranya dengan sorot tajam. "Mereka aman. Itu yang perlu kau tahu."Jack mengerutkan kening, lalu mencoba bangkit. "Ibu, aku harus menemui mereka. Aku harus bicara dengan Hien dan—""Untuk apa?" potong Nyonya Xien dengan nada dingin. "Untuk meminta maaf? Untuk memohon agar dia menerimamu kembali? Jack, kau pikir semudah itu?"Jack mengepalkan tangannya. "Aku sudah melakukan kesalahan besar. Aku ingin memperbaikinya. Aku ingin bertanggung jawab atas anakku."Nyonya Xien tersenyum miring. "Terlambat, Nak. Dia membencimu. Dan sekarang, dia berada dalam perlindungan Wang Zhen."Mata Jack melebar. "Apa?""Iya

  • BENIH MAFIA MUDA    35

    Jack Lee tak punya waktu untuk berpikir panjang. Ledakan di luar semakin mengguncang rumahnya, membuat kaca-kaca jendela pecah dan debu berterbangan di seluruh ruangan. Hien menjerit sambil memeluk erat anak mereka yang ketakutan.Jack menarik tangan Hien dengan kuat. “Ikut aku! Kita harus keluar dari sini sebelum tempat ini hancur!”Hien menolak. “Tidak! Aku tidak bisa ikut denganmu!”Jack menatapnya tajam. “Ini bukan tentang aku atau kamu. Ini tentang anak kita. Kau ingin dia mati di sini?”Hien menggigit bibirnya, hatinya berkecamuk. Ia membenci pria ini, tapi ia tak bisa membiarkan anaknya mati dalam baku tembak mafia.“Baik, tapi jangan sentuh aku,” ucap Hien dingin.Jack menghela napas dan menarik mereka keluar dari kamar.Di luar, Paman Ming sudah menunggu di lorong dengan beberapa anak buah yang tersisa. “Bos, mobil sudah siap. Tapi mereka mengepung dari dua sisi!”Jack menyumpah dalam hati. Wang Zhen benar-benar ingin menghabisinya malam ini.“Bawa mereka lewat jalur belakang

  • BENIH MAFIA MUDA    34

    Jack Lee menatap langit malam dari balkon kamarnya. Kepulan asap rokok mengepul di udara, samar-samar tertiup angin. Pikirannya masih terpusat pada Hien—wanita yang selama lima tahun ini terus ia cari, dan kini berada dalam rumahnya, tetapi tetap terasa begitu jauh.Saat Jack sedang larut dalam pikirannya, suara langkah kaki terdengar mendekat. Paman Ming muncul dari balik pintu, ekspresinya serius.“Bos, ada perkembangan mengenai musuh kita,” kata Paman Ming.Jack Lee menoleh dengan tatapan tajam. “Wang Zhen?”Paman Ming mengangguk. “Dia semakin aktif. Malam ini, dia terlihat di sebuah klub di distrik barat, melakukan pertemuan dengan salah satu pengedar besar.”Jack mengepalkan tangannya. Wang Zhen, kakak dari Wang Yihan, adalah duri dalam dagingnya. Pria itu telah mengambil alih sebagian wilayahnya dan kini semakin berani menunjukkan taringnya.Namun, sebelum Jack bisa memberikan perintah lebih lanjut, suara kecil memanggilnya dari ambang pintu.“Papa…”Jack menoleh dan melihat put

  • BENIH MAFIA MUDA    34

    Hien duduk di tepi ranjang yang luas, tangannya erat memeluk putranya yang masih tertidur. Ia menatap sekeliling kamar yang begitu mewah, dengan dinding berlapis emas dan lampu kristal bergantung di langit-langit. Segalanya tampak sempurna, tetapi bagi Hien, tempat ini tak ubahnya sebuah penjara.Pintu terbuka, dan Jack Lee melangkah masuk. Tatapan tajamnya mengarah langsung pada Hien, tetapi kali ini ada kelelahan dalam matanya.“Kau sudah makan?” tanyanya datar.Hien mendengus sinis. “Kenapa peduli?”Jack mendekat, duduk di kursi di dekat ranjang. “Kau pikir aku menculik kalian hanya untuk menyiksamu?”“Kau sudah menghancurkan hidupku, Jack,” desis Hien. “Apa lagi yang kau inginkan?”Jack tidak langsung menjawab. Ia menghela napas dan bersandar, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. “Aku hanya ingin keluargaku kembali.”Hien terkekeh sinis. “Keluarga? Sejak kapan kau tahu arti kata itu?”Jack menunduk, jemarinya menggenggam kain celana hitamnya dengan erat. “Aku tahu aku tela

  • BENIH MAFIA MUDA    33

    Malam itu, Hien berdiri di jendela apartemennya, memeluk tubuhnya sendiri sambil menatap langit kota yang kelam. Hatinya dipenuhi ketakutan. Setelah lima tahun bersembunyi, Jack Lee akhirnya menemukan mereka.Di tempat tidurnya, bocah kecil itu tidur dengan wajah damai, tidak tahu betapa keras dunia di sekitarnya sedang bertarung untuk dirinya.Aku harus melindunginya.Langkah kaki terdengar dari luar apartemen. Hien meraih pisau kecil yang selalu dia sembunyikan di bawah bantal.Ketukan pelan terdengar di pintu.“Hien, ini aku,” suara Wang Zemin.Hien menghela napas lega dan membuka pintu. Wang Zemin masuk dengan ekspresi tegang.“Kita harus pergi malam ini juga,” katanya tanpa basa-basi. “Jack tidak akan menunggu lama.”Hien menggigit bibirnya. “Aku tidak bisa membiarkan anakku tumbuh tanpa identitas. Aku tidak bisa terus bersembunyi seperti ini.”“Kau ingin menunggu sampai Jack menculik anak itu darimu?” Wang Zemin menatapnya tajam. “Dia akan melakukan apa saja.”Hien menunduk. Dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status