Home / CEO / BENIH MAFIA MUDA / Chapter 01 Berita Mengejutkan

Share

BENIH MAFIA MUDA
BENIH MAFIA MUDA
Author: Bang JM

Chapter 01 Berita Mengejutkan

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Novel by Bang JM (Jenar Moksa)

BENIH MAFIA MUDA

---------------------------

Chapter 01 Berita Mengejutkan!

----

Ting!

Ketika layar handphone menyala seorang pria berkulit putih, bermata sipit itu langsung menoleh , lalu buru-buru menyambar. Pria tersebut bernama Jack Lee, dan langsung menggeser layar handphone yang tadi tergeletak begitu saja di atas ranjangnya.

[Bos Jack. Rupanya benar dugaanmu. Aku melihat pacarmu memasuki clab] Membaca pesan masuk barusan, Jack terlihat langsung mengurutkan dahinya.

Kemudian pria bermata sipit, dan masih mengenakan setelan jas rapih itu mengetik pesan balasan, [Paman Ming. Pastikan kamu tidak salah orang]

Jack menatap geram ke arah luar jendela sebuah apartemen di sudut kota China , tempatnya berdiri sekarang. Sembari menunggu pesan balasan dari Paman Ming.

Tidak lama berselang pesan balasan dari Paman Ming pun masuk, [Tidak Bos Jack. Mana mungkin aku salah. Dia memakai gaun hadiah darimu]

Membaca pesan tersebut Jack terlihat menelan ludah dengan getir, "Sial! Jalang!" umpat Jack, dipastikannya, bahwasanya Paman Ming tak akan salah , karena waktu itu dirinya membeli gaun tersebut bersama pria kepercayaannya tersebut.

Dengan wajah menahan emosi teramat sangat, Jack mengetik pesan balasan, [Dapatkan dia, Paman Ming! Dan bawa ke Apartemen!]

Paman Ming yang standby pun membalas, [Siap! Kami akan melakukannya untukmu]

Di apartemen, Jack langsung melempar handphone miliknya ke ranjang, "Brengsek!" umpatnya.

Kemudian Jack mengambil botol Whiskey yang ada di sudut meja ranjang tersebut . Lalu melemparkan ke arah dinding kamar . Merasa di khianati Jack benar-benar berada pada puncak kemarahan.

Sementara itu, di parkiran sebuah klab ternama. Paman Ming langsung menyusul perempuan yang sedang diintai. Setelah sebelumnya memberikan perintah kepada anak buahnya, "Ayok! Jangan sampai lolos! Jika kalian tak becus! Rasakan saja Bos Lee murka! Ayo, cepat!"

"Baik! Paman Ming!" jawab mereka serempak, setelah sebelumnya memeriksa pistol yang terselip di pinggang masing-masing.

Meninggalkan Paman Ming yang ada di klub malam. Jack yang masih berada di apartemen terlihat melampiaskan amarahnya.

Prang!

Pyar!

Prang!

"Perempuan brengsek!!"

"Dasar pelacur jalanan!"

Jack benar-benar kebakaran jenggot. Gelas-gelas cantik berkaki panjang botol Whiskey menjadi sasaran kemarahannya. Botol kaca dan gelas itu berhamburan di atas lantai, menjadi sasaran kemarahan Jack, atas dugaannya dan dibenarkan oleh Paman Ming.

"Sepertinya bos besar marah," bisik bodyguard yang ada di luar kamar milik Jack.

Tampak enam orang bodyguard dengan pistol di tangan tersebut tak berani berkutik, hanya menguping dan mengintip, mereka berbarengan melakukan itu, mengintai lewat lubang kunci . Meskipun sangat kecil, tapi enam orang bodyguard itu bisa melihat pemandangan di mana bos mereka menghancurkan seisi kamar tersebut.

Akan tetapi mereka hanya bisa saling tatap. Tanpa berani mengetuk pintu dan bertanya apa penyebabnya.

Sementara itu teriakan dan umpatan terus saja keluar dari mulut Jack. Membuat enam orang bodyguard tersebut terkaget-kaget. Belum pernah Mereka melihatnya , selama mengabdikan diri. Kemarahan anarkis seperti itu, dilakukan oleh Jack, berhadapan dengan lawan geng sekalipun.

Jack memicingkan matanya, "Kamu sudah melampaui batas kesabaranku." Sembari menatap lekat poster perempuan cantik dengan posenya yang aduhai pada dinding kamar itu.

Tak lama berselang, "Lihat saja .... Apa yang terjadi!" ancam Jack, masih menatap poster seorang perempuan cantik itu.

Kemudian Jack memalingkan wajahnya, "Cih! Huuekk .... Dasar! Perempuan rendahan!!" kelakar Jack, tanpa menoleh pada poster tadi.

Kelakar Jack yang terus terulang membuat enam orang di balik pintu sana saling tatap. Tanpa mereka pantau Jack langsung menuju ke arah pintu, dan membuka tuas.

"Aaaakkk!!"

Teriakan itu berasal dari enam orang bodyguard tadi, mereka tak menyadari kala Jack mengarah ke pintu. Ketika daun pintu terbuka otomatis enam orang bodyguard tersebut jatuh saling tumpu.

"Bos!"

"Maafkan kami lancang!"

Enam orang bodyguard tersebut langsung mengarahkan tangan di depan dada, seraya membungkukkan badannya, memohon ampunan dari sang bos.

Akan tetapi Jack tak peduli atas kelancangan mereka, "Ambilkan aku Whiskey atau lainnya! Cepat!!" perintah Jack, tanpa pada bodyguard tersebut, dan langsung melongos meninggalkan kamar.

"Ba-baik, Bos Jack!" jawab bodyguard serempak .

Kemudian bodyguard tersebut pun langsung saling mendahului menuju ke sebuah ruangan tempat di mana tersusun, dan berjajar rapih deretan minuman beralkohol milik bos mereka, dari berbagai merek ternama.

Sesampainya, "Cepat!"

"Cepat!"

"Baik! Asisten Liu!" jawab salah satunya. Dan langsung disambut gerakan cepat oleh lainnya , yang tadi masih berdesakan di depan pintu, saling mendahului untuk berada di depan rak minuman beralkohol.

"Cepatlah!" teriak Asisten Liu lagi, sembari mengawasi didepan pintu.

Salah satu bodyguard langsung menyambar salah satu minuman beralkohol produksi Cina.

"Ini?" tanyanya seraya mengangkat Baijiu merek minuman keras keras tersebut, aromanya menyengat. Dan tentunya sangat memabukkan, dan merupakan minuman keras yang paling banyak dikonsumsi di kota tersebut.

Asisten Liu pun merespon cepat, "Ya!"

Kemudian, "Ayok!" perintah Asisten Liu, setelah melihat botol Baijiu sudah berpindah ke tangan dua orang bodyguard.

Tanpa bicara lagi, para bodyguard pun langsung menuju ke tempat di mana Jack berada. Mereka mengekor dibelakang Asisten Liu yang sudah berjalan dengan langkah penuh.

Tok! Tok!

"Masuk!" titah Jack tanpa menoleh.

Asisten Liu tentunya paham, tak berani masuk tanpa memberikan kode terlebih dahulu atau akan mati diujung peluru.

Asisten Liu pun langsung masuk, diikuti oleh lainnya. Sesampainya ditepi meja, salah seorang pun langsung memberikan botol Baijiu pada Asisten Liu, mempercayakan pria tersebut untuk menaruh dua botol Baijiu di depan Jack. Kemudian salah satunya pun langsung cekatan membukakan tutup botol Baijiu. Sementara asisten Liu pun langsung menyodorkan gelas kosong.

Setelah itu, mereka pun mundur dengan kedua tangan berada di belakang, bersiaga menunggu perintah berikutnya tanpa berani membuka mulut. Mereka sepakat mengunci mulut rapat-rapat , dan larut dalam suasana mencekam ini. Tak terkecuali dengan asisten Liu.

Jack yang terlihat masih geram langsung menyambar botol Baijiu, kemudian meneguknya tanpa menuang pada gelas.

"Asisten Liu! Tambah!" teriak Jack, sembari menggebrak meja dengan begitu kerasnya hingga gelas kosong tadi tercecer dan pecah.

Asisten Liu pun langsung maju, kembali membuka tutup botol tanpa berani menatap mata Jack yang terlihat penuh bara api.

"Bersihkan!" titah asisten Liu pada kawannya, dan dua orang pun sigap maju untuk memungut pecahan gelas tadi. Dan menaruhnya pada wadah sampah kertas yang ada di sudut kaki meja.

Tanpa bicara asisten Liu pun menyodorkan Baijiu, dan Jack langsung menyambar dan menenggaknya hingga tandas.

Kemudian Jack mencengkram erat botol kosong, "Apa yang pantas didapatkan seorang pengkhianat, Asisten Liu?" tanyanya seraya menatap tajam ke arah orang yang lawan bicaranya.

Asisten Liu yang tak tahu menahu perihal apa yang membuat Jack marah pun menjawab sekenanya,, "Di buang ke laut , Bos ! Tanpa perlu menyakiti fisiknya!"

"Beri masukan!" kata Jack, ditujukan pada lima orang lainnya.

Setelah saling tatap salah satunya memberanikan diri menjawab, "Ya. Benar, Bos. Disiksa dulu! Setelah itu diikat, barulah buang di laut!"

"Hahaha!" sambut empat bodyguard lainnya, tapi langsung terdiam ketika mata asisten Liu memelototi mereka .

"Cih! Dasar! Kalian otak tahu! Heh! Cuma bisa mengikuti asisten Liu saja! Bodoh ! Sungguh tidak cerdas!!" omel Jack, seraya menatap tajam satu persatu.

Tak lama berselang, "Mana mungkin aku akan menyiksa perempuan! Goblok!" imbuh Jack, emosi.

'Perempuan??' batin asisten Liu, tanpa berani bertanya.

Tak lama berselang. Tanpa diduga oleh Assiten Liu, Jack sepakat dengannya. Lalu Jack berkelakar, "Hahaha! "

Sesaat kemudian, "Kamu cerdas!" puji Jack untuk pria botak itu, sembari menggenggam botol Baijiu kosong.

Asisten Liu pun hanya mengangguk-anggukkan kepalanya, sembari memutar otak . Dan menerka, siapa perempuan yang dimaksud.

Kemudian, tanpa ada yang menduga. Jack justru melemparkan botol Baijiu kosong ke depan. Dan aksinya itu nyaris saja mengenai bodyguard. Tapi untung saja mereka sigap berkelit, hingga botol kosong tersebut menghantam kaca room apartemen.

Namun , lemparan keras tadi tapi tidak lantas membuat kaca jendela itu pecah, karena kaca-kaca di apartemen milik Jack adalah anti peluru. Sehingga botol Baijiu tadi justru mental, berbalik arah dan langsung ditangkap oleh asisten Liu.

Kemudian Asisten Liu meletakkan botol itu dibawah di kaki meja, tempat Jack sudah mengangkat kedua kakinya keatas.

Tak lama berselang, Jack merubah posisi, lalu, "Tambah!!" teriak Jack sembari menghentakkan satu botol Baijiu kosong kedepannya.

"Ba-Baiklah!"

"Cepat ambilkan dua botol lagi!!" titah asisten Liu, setelah menjawab permintaan Jack.

Salah satu bodyguard pun bertanya, "Siap! Berapa botol Asisten Liu?" Sebelum akhirnya pergi.

"Dua botol saja."

Jack yang mendengar pun langsung menyambar, "Empat! Empat botol bawakan padaku!!" tegasnya.

Asisten Liu cuma bisa menelan ludah, lalu memberikan kode pada bawahannya untuk segera melakukan tugas mereka , tentunya sesuai perintah Jack.

Maka lima orang bodyguard pun langsung tunggang langgang menuju ke ruangan tempat yang tadi, dan mereka pun mengambil empat botol lalu kembali dengan segera.

Sesampainya, tanpa bicara mereka langsung memberikan botol Baijiu pada asisten Liu. Dan pria berkepala plontos itu pun langsung cekatan membukakan tutup botol, dan menyodorkan pada Jack yang sudah menunggunya.

Satu botol sudah tandas ditenggak oleh Jack , begitu juga botol berikutnya. Dan kini hanya meninggalkan satu botol saja---- yang masih utuh , tapi sudah dengan tutup terbuka.

Asisten Liu pun akhirnya memberanikan diri bicara, "Bos Jack Lee. Mohon, berhentilah meminum. Ingat dengan kesehatan Anda. Anda sudah terlalu banyak menenggak." Dengan sangat hati-hati asisten Liu bicara tadi.

Jack menggeleng, lalu memilin senyuman yang susah diartikan oleh asisten Liu, "Kamu pikir aku akan mati? Kamu takut aku sakit?" tanya Jack pada asisten Liu yang masih berdiri mematung di depannya.

Asisten Liu terlihat kelabakan mencari jawaban atas ucapannya tadi dan mendapatkan tanggapan, "Bukan . E'hem .... Bu---kan begitu. Bukankah Anda ingin memberi hukuman untuk Nona Wang Yihan?"

Jack tersentak, dan membuat asisten Liu buru-buru melanjutkan ucapannya, agar jangan sampai Jack salah tanggap.

"Nah ... Jika begini. Aku khawatir jika Anda akan salah bertindak. Eh, maksudku. Anda salah melempar Nona Wang Yihan," ralat asisten Liu, berharap tebakannya tak salah.

Mendengar itu, Jack langsung berdiri, tapi nyaris saja tersungkur. Namun, Jack buru-buru menopang tubuhnya pada meja.

"Hahaha! Aku masih bisa mengimbangi otak dan tubuhku dengan baik! Aku tidak akan salah memberikan hukuman kali ini padanya!" kelakar Jack, meyakinkan dirinya jika tidak sedang mabuk berat.

Continued .... ✍️ Bang JM

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nia Sin
cerita translate dr novel China kah? ataukah karangan asli Bang JM?
goodnovel comment avatar
Wann Exe
Bagus ceritanya.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 02 Target Ke Kota Zhenzhou

    Chapter 02 Target Ke Kota Zhenzhou_______Asisten Liu menganggukkan kepalanya, "Oke! Oke! Baiklah. Aku percaya,' kata asisten Liu, meskipun dalam hati sangat khawatir. Karena tidak biasanya, Jack meminum minuman beralkohol dengan jumlah banyak.Tak lama berselang, Jack nyerocos, "Benar kata dunia! Hahaha ! Alkohol bisa menghilangkan semua beban! Hahaha!!" cerocos dan tawa Jack itu terdengar tak terkontrol.Jelas terlihat Jack sudah sangat mabuk berat. Bahkan meracau sembari berjalan ke sembarang arah, dan sempoyongan. Sementara lima orang bodyguard pun berusaha melindungi Jack. Hingga nada panggilan telepon seluler cukup keras dari arah handphone milik Jack yang tergeletak di atas meja. Asisten Liu melongokkan kepalanya, berusaha membaca siapa yang melakukan panggilan.Namun, asisten Liu tak berani menyentuh benda mahal tersebut, dan tak juga berani memberitahukan pada Jack.Asisten Liu memilih mundur, dan tak lama berselang , giliran handphone dalam saku asisten Liu yang justru ber

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 03 Setelah Satu Nyawa

    Chapter 03 Setelah Satu Nyawa _______Mobil BMW hitam terus melaju dengan kecepatan tinggi. Jack menginjak pedal gas, tak tanggung-tanggung, ditemani tuntunan musik keras.Jack tidak sabar untuk sampai ke kota Zhenzhou. Tampaknya Jack tak berkeberatan dengan keputusan Paman Ming, yang membawa Nona Wang Yihan ke tempat berbeda. Padahal tadi dirinya menunggu di apartemen.Tanpa sepengetahuan Jack , Paman Ming mendapatkan kabar dari Nyonya Xien ibunya Jack. Itulah sebabnya merubah rencana seperti yang diminta oleh Jack. Nyonya Xien ibunya cuma jarang-jarang saja bertandang ke apartemen Jack. Dan ketika akan bertandang selalu memberikan kabar pada Paman Ming.Dan sosok Jack yang semenjak kecil dekat dengan Paman Ming pun sudah menerka, atas keputusan perubahan tempat. Itulah sebabnya patuh - patuh saja pada pria paruh baya tersebut. Dengan sangat antusias, Jack menelusuri jalanan sepi, menuju kota Zhenzhou. Disela kefokusan mengemudi , tiba-tiba Jack mencibir, "Dipikir asisten Liu, aku

  • BENIH MAFIA MUDA    chapter 04 Salah Target

    Chapter 04 Salah Target ------------------Para anak buah Paman Ming pun langsung masuk ke mobilnya masing-masing. Ada empat mobil mewah mengekor di belakang mobil yang ditumpangi oleh Paman Ming.Terhitung ada lima mobil melaju dengan kecepatan penuh meninggalkan klub malam tersebut. Empat mobil itu mengawal Paman Ming, mereka siap siaga dengan pistol di tangan, mengantisipasi sesuatu yang terjadi pada mobil yang membawa target. Mereka menjaganya dengan ekstra. Jangan sampai kepergian mereka dari klub malam tersebut dikuntit oleh musuh. Target Jack adalah Nona Wang Yihan. Dia adalah anak kepala gangster. Sementara Paman Ming justru tak mengetahui bila yang dibawa olehnya bukanlah Nona Wang Yihan.Selama menempuh perjalanan Hien tak sadarkan diri. Padahal perjalanan menuju ke kota Zhenzhou cukuplah lama. Pengaruh obat bius itu membuatnya benar-benar bak mayat hidup.Hingga tubuh Hien pun terdorong kiri dan kanan karena mobil melaju dengan kecepatan luar biasa. Tak bisa dipungk

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 05 Bersama Pria Asing

    Chapter 05 Bersama Pria Asing_______Dengan sangat pelan Jack membaringkan tubuh ramping perempuan yang terkulai lemah di pundaknya. Lalu Jack membuka tali yang mengikat kedua kaki mulus dan jenjang perempuan tersebut. Perempuan itu masih belum juga sadarkan diri, dari efek obat bius yang Paman Ming dan anak buahnya berikan saat membekap lalu menutup kepalanya.Jack terlihat melepaskan kancing kemeja putihnya, pada bagian atas. Kemudian merenggangkan otot-otot tubuhnya. Sebelum akhirnya mendekat ke tepi ranjang, untuk melepaskan ikatan tali pada tangan perempuan tersebut. Jack melakukannya di tengah kamar yang gelap. Sementara itu. Perempuan tersebut hanya terkulai begitu saja, "Uhhh ...." rintihnya, tapi dilakukannya dalam keadaan tak sadar.Jack langsung membuka kantong kain hitam yang menutupi kepala perempuan tersebut. Dan dilemparkannya ke sembarang arah kantong hitam, yang membungkus wajah perempuan tersebut semenjak tadi. "Uhhh ---" keluh perempuan itu lagi, kini tub

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 06 Ranjang Bergoyang

    ⛔Chapter 06 Ranjang Bergoyang ________Jack tidak menghiraukan permintaan Hien. Baginya perempuan di depannya itu adalah nona Wang Yihan. Jadi wajar bila saat ini mendapatkan hukuman darinya. Selama ini ia sudah terlampau sabar. Bahkan membiarkan harga dirinya terinjak-injak. Ia rela demi seorang Wang Yihan."Ja-ja-jangan mendekat!" tekan Hien, kali ini ia memberanikan diri , bahkan sanggup menekan dada bidang di depannya. Agar tetap menjaga jarak.Plak!!Namun satu tamparan telak menyingkirkan tangan Hien. "Auhkh!!" Hien merintih, sembari memegangi pergelangan tangannya yang terasa seperti patah. Sembari meringis ia melakukan gerakan sedemikian rupa, memastikan tak ada cidera dialaminya. Akibat tamparan telak tadi. Jack tidak peduli seberapa Hien memasang wajah ketakutan, atas sikapnya. Ia terus mendekati Hien , hingga tak berjarak. Otomatis membuat tubuh Hien tertahan pada tepi ranjang. "Jangan ...." rintih Hien . Untuk yang sekian puluh kalinya. Ia mencondongkan tubuhnya ke bela

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 07 Tersadar

    Chapter 07 Tersadar Namun Hien tak sanggup untuk menggerakkan tubuhnya. Ia benar-benar remuk . Dan ditambah lagi efek obat bius yang terlampau banyak, membuatnya kini kembali terbuai kantuk. Meskipun sekuat tenaga menampik rasa kantuk itu, Hien tak mampu. Jack masih terdiam seribu bahasa, bergerak pun tak sanggup dilakukannya. Ia benar-benar susah untuk berdiri, untuk sekedar menarik selimut menutupi tubuh bawahnya pun tak sanggup dilakukannya. Karena perempuan asing masih tidur di lengannya, dan mendengkur dengan begitu lembutnya , ia tak sanggup mengambil tindakan. 'Ini semua salah Paman Ming ,' batin Jack , ingin segera mencari keberadaan pria yang sangat dihormatinya itu, tapi apalah daya. Ia harus mengurungkan terlebih dahulu. Jack memutar otak. Ia memastikan bahwa perempuan ini bukanlah perempuan jalang. Bukan pelacur jalanan yang sengaja diambil oleh Paman Ming . Ia berpikir cerdas, pastilah Paman Ming yang salah mengambil orang, atau dirinya sedang dijebak?'Ini pasti Wang

  • BENIH MAFIA MUDA    capter 08 Tetes terakhir

    Capter 08 Tetes terakhir.__Di tengah kesadaran yang bener belum benar-benar sempurna. Hien yang tadi tersadar dan langsung meneriaki sosok pria asing yang kini berdiri di ambang pintu, tapi belum juga terbuka. Jack yang mendengar itu tak bisa untuk tidak menoleh. Tidak ada waktu untuknya mengelak. Jack langsung berpikir cepat! Kemudian meregangkan leher. Bersamaan dengan itu, terdengar suara gemeretak seperti tulang patah. Setelah itu menoleh pada dinding tempat koleksinya, barulah ia berbalik pada sumber suara. Tampak Hien langsung mengisut, ia mundur. Tidak sanggup beradu pandang dengan mata elang itu. Hien kini bisa melihat Jack dengan mendekat. Desir pada dadanya tak bisa terkontrol. Pria in yang telah merenggut kesuciannya semalaman, hingga beberapa kali. Bahkan masih terasa sesuatu yang masuk tubuhnya. Tentang hangatnya benih yang ditaburkan pada rahimnya. Sontak Hien meraba perutnya. Tak selang berapa lama. Hien tersadar bahwa sepasang mata sipit yang tampak tega

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 09 Masih Perjaka

    Capter 09 Masih Perjaka -----Pintu kamar mandi itu terbuka. Jack justru terpaku. Wajah perempuan yang sudah dimuliakannya dengan sebutan nona, itu kini tampak begitu jelas. Hien berteriak, menatap Jack dengan penuh kebencian."Minggir!" ulang Hien. Memang ia sangat lama berdiam dalam kamar mandi. Ia membersihkan sisa cairan kental yang ditumpahkan Jack pada tubuhnya. Sebelum akhirnya ditanamkan pada rahimnya. Suara keras yang dipaksakan itu justru membuat Jack menggaruk tengkuk. Reaksi atas kegugupannya. Tapi itu cuma sekejap, ketika tubuh mungil itu mengisut ke samping. Jack kembali pada posisinya. Ia ingin berlama-lama dengan ini. "Anda dengar, Tuan?!" Hien tak punya aset untuk keluar, karena kedua tangan Jack menghalanginya, dengan merentang pada kedua sisi. Berpegangan pada kusen. Jack tersenyum datar. Ia tak lantas geming. Meskipun ini kali pertama ia dibentak perempuan, selain ibunya. "Mau apa lagi?!" selidik Hien, entahlah dewa apa yang datang menolongnya, sehingga

Latest chapter

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina

    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina ____Nyonya Xien terlihat terkejut dengan pertanyaan dari Hien Chan. Dia menghampiri foto yang dilihat oleh Hien Chan dan mengelusnya dengan lembut. "Ya, dia adalah suamiku. Dia sudah tiada. Maka nama Lee tak ada yang mewarisi," jawab Nyonya Xien dengan suara sedih. Hien Chan dapat merasakan kesedihan yang mendalam dari wanita tua di depannya. Tampak Hien Chan menggembungkan pipinya, otaknya sudah mengarah pada Jack Lee, pemilik nama yang menodainya. Bahkan hangatnya susu masih seolah membekas kala mengalir lamban di dinding rahimnya. Mata nyonya Xien memerah, lalu mengisut untuk mengambil tissue, disana perempuan itu dengan lekas mengambil obat tetes mata, "Apa mata Anda bermasalah?" tanya Hien Chan."Iya. Mataku bermasalah semenjak menangisi kepergiannya." Nyonya Xien membenarkan dengan isak tersulut.Tentu saja membuat Hien Chan merasa berdosa, lalu meminta maaf karena telah mengorek luka kering. Kemudian dengan lekas mengucapkan bela

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 28 Akting Apik/kecurigaan

    Chapter 28 Akting Apik/ kecurigaan ___Hien Chan menajamkan pendengarannya, "Dasar keponakan tidak tahu diri!!" "Bu---" Jack yang mendengar ibunya ngelantur pun menyela, "Bu! Jangan bilang mabuk lagi?!" tebaknya, belum sadar dengan akting ibunya.Nyonya Xien tak peduli, justru nyerocos dengan geramnya, disertai tangis, "Aku sudah mempercayakan semuanya padanya! Aku akan menarik wasiatku!!""Bu. Apa-apaan??"Nyonya Xien mendesis, "Ibu berakting, tolol. Diam Jack." Setelah itu kembali mengumbar kesedihan dan kekecewaan. "Semenjak kecil kamu ku asuh. Ini balasamu?! Ya Tuhan, kirimkan satu saja orang yang tulus untukku!!""Oke. Oke." Setelah itu Jack diam. Sontak membuat Hien Chan merasakan sebuah rasa takut dan tidak percaya diri saat mendengar suara keras dari Nyonya Xien. Beliau mengulangi dan membuatnya menjadi lebih sedih. Padahal kesedihannya sendiri masih belum beranjak, mendengar suara keras dari perempuan yang meneduhkan tadi membuatnya gemetaran. Ditambah lagi pemilik ruma

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 27. High heels di atas granit

    Capter 27. High heels di atas granit._____"Tidak mungkin!" Hien Chan mengulangi . Kini sudah menangis. Hien Chan sedih dan kebingungan. Dia merasa seperti berada di lorong yang kelam dan buntu. Tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa keluar dari rumah ini. 'Bagamana? Apakah aku pasrah akan kembali menjadi korban penculikan?' Hien Chan menanyai batinnya. Apakah dia harus tetap bersembunyi di tempat ini? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya, membuatnya semakin gelisah. Bersama dengan kesedihannya yang sudah beranak pilu.Hien Chan masih terduduk di bawah jendela kaca ini, seraya mencengkram erat gorden satin. Kemudian dengan tubuh lunglai kembali berusaha untuk berdiri dan melihat kembali ke arah klenteng. Namun tak lagi tampak pria-pria itu di sana. Hal itu justru membuatnya semakin panik luar biasa."Jangan-jangan??!" Hien Chan langsung mengucek matanya, menatap tajam ke arah luar jendela kaca. Dia kembali memastikan bahwasanya tak ditinggal di rumah ini sendiria

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 26. Ketika menerima kenyataan.

    Capter 26. Ketika menerima kenyataan.____"Ke-kenapa? Ah, maksudku--" Nyonya Xien mengalihkan pandangannya, perempuan itu teringat bahwasanya tadi keceplosan. Terlanjur mengaku bahwa rumah ini sepi . Dan hanya dirinya seorang. Namun. Dengan tiba-tiba, perasaan grogi dan canggung muncul pada Hien Chan. Ia merasa tidak sopan telah menanyakan hal yang seharusnya sudah dipahami olehnya.'Ah. Jangan-jangan putra nyonya ini sudah meninggal dunia. Ya Tuhan, aku telah membuatnya sedih.' Hien Chan langsung membatin.Namun Nyonya Xien hanya tersenyum kecut, mencoba memainkan ekspresi dan berakting sebaik mungkin. Dia bisa merasakan kesedihan atas rasa ketidaksopanan Hien Chan. Kemudian Nyonya Xien pun segera menjawab, "Ya, aku memiliki seorang putra. Tapi sayangnya dia sudah meninggal dunia."'Ya Tuhan. Jangan sampai putraku menyusul Michael Lee. Jack harus memberiku cucu. Pewaris kekuasaan ku kelak.' Di sela menjawab tadi , Nyonya Xien berbicara dalam hatinya. Dia meralat kebohongannya

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 25. Mendadak ngereplay.

    Capter 25. Mendadak ngereplay.____Tanpa disadari oleh Nyonya Xien bahwa pertanyaan itu tadi membuat kembalinya traumatis akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh putranya itu. Rasa traumanya mendadak muncul. Padahal susah payah Hien Chan mencoba tak mengingatnya di sini. Tak bisa dipungkiri olehnya tadi sangat senang, ada orang kaya yang masih berbaik hati padannya. Namun sayangnya. Tanpa lagi mampu Hien Chan untuk menahan. Sekarang otaknya otomatis ngereplay, semua kejadian yang dilakukan oleh Jack . Padahal seharusnya hal itu akan dilakukannya secara sakral , setelah hubungan cintanya resmi di depan para dewa. Menjadi pasangan suami istri dengan sang tunangan. Mirisnya, nasibnya masih saja selalu sial! Kini ekspresi Hien Chan mendadak berubah, atas pertanyaan tadi. Binar pada manik hazel yang tadi terlihat jauh lebih bahagia, kini kembali murung. Lapisan jernih pun nampak siap menggelinding pada sudut mata Hien Chan."Apa aku menyakiti hatimu dengan pertanyaanku?? "Hien Chan menggel

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 24 Mendadak ambyar

    Capter 24 Mendadak ambyar_____Sangking terkejutnya Hien Chan langsung mengucek matanya . Ketika melihat pemilik rumah ini. Dia adalah Nyonya Xien, yang sudah dengan dandanan seperti Nyonya rumah biasanya. Stylish-nya sangat jauh berbeda, tapi tak lantas membuatnya terlihat seperti perempuan biasa."Nyonya----" Bibi Hio beserta para asisten lainnya langsung menoleh. Lalu serempak membungkukkan badan. Tapi--- mereka tak melanjutkan ucapan, karena teringat akan perkataan Nyonya rumah ini, sebelum Hien Chan sadarkan diri.Memang. Nyonya Xien--- sudah memberitahukan pada Bibi Hio, untuk tak berlaku hormat seperti biasanya, jika Nona Hien Chan sudah sadarkan diri. Dan asisten rumah tangga itu pun paham. Mereka sudah ditrining. Tapi tetap saja terlihat kaku. Dan itupun dilihat oleh Hien Chan.Saat melihat gadis malang itu kebingungan. Nyonya Xien pun langsung memerintahkan para asisten rumah tangganya untuk mempersiapkan makanan."Ta-tapi . Nona ini belum memesan makanan pada k

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 23. Ini bukanlah mimpi.

    Capter 23. Ini bukanlah mimpi._____"Huff---" Nyonya Xien bernapas lega. Ketika tidak ada sosok yang dinanti olehnya keluar. Rupanya itu hanya kekhawatirannya yang berlebihan saja. Hingga hendle itu seperti dimainkan. Namun, kembali Nyonya Xien tersentak ketika daun pintu itu sedikit terbuka. Tapi tak berapa lama justru membuat Nyonya Xien mendesis, "Huufff. Sialan." Meong! Meong! Meong! 'Ada-ada saja,' batin Nyonya Xien yang terlihat grogi. Meskipun sudah mempersiapkan diri sematang mungkin. Untuk akting yang natural. Kemudian Nyonya Xien pun menyambut kedatangan kucing jenis anggora kesayangannya."Diam." Nyonya Xien membisik pada kucing, lalu buru-buru meninggalkan area itu, karena takut Nona Hien Chan terganggu oleh suara kucing miliknya yang terus mengeong seakan ingin mempertanyakan, siapa gerangan yang berada di dalam kamar itu , karena masih asing untuknya.Sementara itu di dalam kamar yang hangat tersebut.Hien Chan masih meringkuk dibawah selimut tebal yang

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 22. Saat Itu

    Capter 22Saat Itu ______Nona Hien Chan terkulai dan terus meracau, dengan kata-kata serupa. Membuat beberapa kali anak buah Paman Ming harus menoleh ke belakang. Meskipun tadi sudah diancam oleh Paman Ming , agar tidak memperhatikan, atau mata mereka akan dicongkel . Namun , racau yang keluar dari mulut Hien Chan membuat mereka khawatir , bilamana perempuan cantik itu akan sadarkan dan, lalu berontak.Namun kekhawatiran anak buah Paman Ming tidak terjadi . Karena hingga mobil memasuki gerbang , perempuan cantik itu tak kunjung terlihat sadarkan diri. Masih dengan tubuh menggigil dan meracau. Akibat kesedihan yang sangat mendalam. Atas kehilangan semuanya, mendadak."Aku tidak membohongimu.""Pao. Aku tidak seperti yang kamu pikirkan.""Jack. Kamu telah menghancurkan hidupku." ****Setelah kejadian naas itu. Nona Hien Chan memutuskan untuk kembali ke pemukiman kumuh itu. Ada satu rumah yang dituju olehnya. Memang Nona Hien Chan benar-benar berada di pemukiman kumuh ini.

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 21 Target Dalam Kamar

    Capter 21. Target Dalam Kamar _____Paman Ming memilih menunggu di samping pintu dan sesekali melongokkan kepalanya, mengamati sekitarnya . Meskipun tidak mungkin ada orang yang berani keluar, mengingat cuaca sangat ekstrem . Jika tak biasa, bisa saja muntah darah. Tapi Paman Ming tetap berjaga-jaga.Namun, beberapa saat kemudian, 'Siapa yang keluar di tengah badai seperti ini??' Paman Ming bicara sendiri , tapi hanya dalam batin. Benar saja , setelah Paman Ming membulatkan matanya , mencoba menelaah apa yang dilihatnya . Benar! Ada orang yang berani keluar dari dalam rumah. Namun Paman Ming terdiam. Dan memilih menutup daun pintu, ketika seseorang dibalik mantel itu sebentar akan melintasi tempatnya berdiri. Dengan sangat hati-hati Paman Ming menutup daun pintu.Kemudian Paman Ming buru-buru menyusul para anak buahnya yang masuk ke dalam kamar .Sesampainya, Paman Ming mengarahkan satu jarinya. Saat para anak buahnya langsung menoleh, "Hussszzzt ...." Agar tak ada keributan yang dit

DMCA.com Protection Status