Home / Romansa / BENIH MAFIA MUDA / chapter 04 Salah Target

Share

chapter 04 Salah Target

Author: Bang JM
last update Last Updated: 2023-06-14 19:37:39

Chapter 04 Salah Target

------------------

Para anak buah Paman Ming pun langsung masuk ke mobilnya masing-masing. Ada empat mobil mewah mengekor di belakang mobil yang ditumpangi oleh Paman Ming.

Terhitung ada lima mobil melaju dengan kecepatan penuh meninggalkan klub malam tersebut. Empat mobil itu mengawal Paman Ming, mereka siap siaga dengan pistol di tangan, mengantisipasi sesuatu yang terjadi pada mobil yang membawa target. Mereka menjaganya dengan ekstra. Jangan sampai kepergian mereka dari klub malam tersebut dikuntit oleh musuh.

Target Jack adalah Nona Wang Yihan. Dia adalah anak kepala gangster. Sementara Paman Ming justru tak mengetahui bila yang dibawa olehnya bukanlah Nona Wang Yihan.

Selama menempuh perjalanan Hien tak sadarkan diri. Padahal perjalanan menuju ke kota Zhenzhou cukuplah lama. Pengaruh obat bius itu membuatnya benar-benar bak mayat hidup.

Hingga tubuh Hien pun terdorong kiri dan kanan karena mobil melaju dengan kecepatan luar biasa. Tak bisa dipungkiri, model gaun yang begitu seksi, bagian atas area belahan dada pemakainya akan terekspos, begitu pula dengan Hien . Dadanya yang terlihat montok dan kenyal dan itu mental, dan pemandangan itu sangat menggoda mata dua orang yang berada di jok belakang. Sampai-sampai keduanya melongkan kepala, ketika sesekali melepaskan kefokusan ke arah belakang. Karena tugas mereka melihat ke belakang, jangan-jangan terjadi sesuatu pada mobil yang mengekor mobil yang paling bawah target ini.

Sementara Paman Ming yang benar-benar menjaga Nona Wang Yihan terlihat membulatkan matanya. Ketika terlalu percaya pada dua orang yang bersamanya di mobil ini.

Paman Ming rupanya lengah, hingga matanya lepas dari pantulan kaca spion. Sehingga mata jelalatan dua orang yang di belakang sana pun lepas dari pantauannya.

Semenjak tadi Paman Ming lupa tak memperhatikan mereka, dan paman Ming langsung menengur perbuatan yang tidak terpuji itu, "Jaga mata kalian---- atau aku akan mencongkel!!" gertak Paman Ming ditujukan pada dua orang di belakang sana.

Sontak dua orang tersebut langsung terperanjat, mereka baru tersadar bila telah berlaku khilaf.

"Si-siap! Ja-jangan ,Paman Ming!!" jawab mereka serentak seraya menutup kedua bola mata masing-masing.

Ucapan paman Ming biasanya bukanlah isapan jempol belaka. Itulah sebabnya keduanya sangat ketakutan. Ketakutan bilamana benar-benar mata mereka dicongkel hidup-hidup. Hal itu sudah biasa terjadi di lingkup tempat mereka bekerja ini. Bila orang kepercayaan Jack tersebut marah besar.

Mendengar jawaban dari dua anak buahnya tadi tak lantas membuat Paman Ming merasa lega, "Dasar! Kalian !"

"Maafkan kami, paman Ming!!" imbuh mereka lagi, sembari mengepalkan tangan dan menundukkan kepala.

Paman Ming pun melanjutkan amarahnya, "Dasar penjilat! Kalian itu tak pantas memperhatikannya . Bahkan melihatnya pun kalian tak pantas! "

"Ja-jangan congkel mata kami Paman Ming!!" mohon keduanya, dengan gerakan yang sama memohon ampunan.

Keduanya sangat ketakutan ketika Paman Ming memutar tubuhnya, lalu menopang tubuhnya pada sandaran kursi mobil tempatnya duduk, dan satu tangan Paman Ming pun sudah memegangi gagang pistol yang terselip di pinggangnya, "Dasar pecundang!" maki Paman Ming, seraya meletakkan gagang pistol yang tadi sudah ditariknya.

"Nanti sudah sampai, jilati kencing kalian!!"tegas paman Ming.

"Si-siap!"

"Siap! Paman Ming!!" jawab keduanya terbata dan bersamaan.

Rupanya Paman Ming tak tega melihat dua orang yang sudah mengabdi lama padanya tersebut sangat ketakutan, dan bisa dipastikan oleh Paman Ming keduanya kencing di celana.

Kemudian Paman Ming pun duduk, dan membuka kancing jas yang dikenakannya, lalu kembali memutar tubuh, untuk menutupkannya jas miliknya tadi pada tubuh perempuan yang masih dianggapnya itu adalah Nona Wang Yihan.

Mobil pun terus melaju. Dengan kecepatan tinggi. Suara iring-iringan mobil tersebut membelah kesunyian malam jalanan yang sangat sepi. Kiri kanannya hanya hutan-hutan. Dan mereka menuju ke sebuah kota yang dijuluki kota mati.

Terlihat Paman Ming merogoh saku, lalu mengetik pesan, [15 menit lagi sampai depan villa] Kemudian dikirimnya pada nomor Jack.

Benar kata paman Ming, 15 menit tak lebih, akhirnya mobil yang ditumpangi Paman Ming sudah sampai di depan villa berpagar beton tinggi , dan dikelilingi pagar kawat berduri. Tidak sampai di situ, pagar besi berdiri menjulang ke langit Itu dialiri sengatan listrik bertegangan tinggi.

Tak sampai di situ saja keamanan villa tersebut, kedatangan iring-iringan mobil itu pun langsung disambut gonggongan anjing-anjing penjaga keamanan. Dan juga senapan laras panjang , dari para penembak jitu, yang sudah mengintai di atas sana. Jika yang datang itu bukanlah orang bos mereka, tentunya siap melesatkan peluru. Dan mayat mayat mereka akan jadi santapan anjing-anjing hitam berbadan tegap, yang terlihat sangat kelaparan.

👇👇

Sementara itu, Jack masih geming di kamar pribadinya, setelah membaca pesan dari Paman Ming. Ketika sorot lampu menembus tempatnya berada, Jack pun berjalan ke arah jendela, dan melihat kedatangan Paman Ming, sudah memasuki pelataran villa, lalu gerbang tinggi itu pun langsung ditutup kembali oleh para anak buah Jack.

Melihat iring-iringan mobil anak buahnya Jack memilin senyum, kemudian merogoh saku jas yang dikenakannya, dan jari jemarinya mengetik papan keyboard, [Langsung bawa ke kamarku] Ketik Jack, kemudian langsung melemparkan begitu saja handphone miliknya di atas ranjang.

Kemudian Jack pun membuka jas yang masih melekat pada tubuhnya, kini menyisakan kemeja berwarna putih. Kemudian menuju ke arah pintu, sejenak Jack terhenti di ambang pintu sana, dan meregangkan otot lehernya hingga terdengar tulang patah, setelah itu barulah Jack keluar.

Sementara itu di dalam mobil, "Uhh--" keluh Hien, ketika tubuhnya disentuh oleh Paman Ming, lalu dibopong oleh Paman Ming pula. Dengan sangat hati-hati pria tersebut melakukannya, karena tak mempercayakan tubuh perempuan seksi itu pada dua anak buahnya yang tadi sudah khilaf, dengan tanpa sadar terpukau melihat kesaksian Nona Wang Yihan.

Untuk tugas kali ini pria paruh baya tersebut tak mempercayakan tubuh seksi itu pada dua orang anak buahnya. Paman Ming memilih memanggul seorang diri menuju ke tempat di mana Jack berada.

Paman Ming masih cukup tangguh untuk memanggul tubuh ramping Hien---Nona Wang Yihan, menaiki anak tangga , sebelum akhirnya masuk lift untuk menuju ke kamar Jack.

Sementara itu Jack sudah menunggu di depan pintu lift, dan ketika lift terbuka Paman Ming tepat berada di depan Jack .

"Bos Jack," sapa paman Ming, tidak percaya Jika bos muda tersebut sudah menunggunya di sini dan tak sabar bertemu target yang dibawanya.

Jack cuma mengangguk-anggukkan kepalanya, dan memilin senyum tipis , "Kerja bagus paman Ming," puji Jack untuk paman Ming.

Tidak ada jawaban atas pujian tadi dari bibir Paman Ming. Cuma senyum tipis tersungging di sudut bibir pria paruh baya tersebut.

"Apakah tidak baiknya bila aku mengantarkannya sampai ke kamarmu?" tawar Paman Ming.

Jack cuma menggeleng, kemudian Paman Ming pun menyerah terimakan target.

"Apakah bius yang Paman Ming memberikan, aman untuknya?" tanya Jack, seraya mempersiapkan diri memanggul perempuan seksi tersebut.

"Aman. Tidak akan membuatnya mati, cuma akan tertidur tanpa bisa berbuat apa-apa. Meskipun kamu lakukan sesuatu padanya."

Mendengar jawaban Paman Ming, Jack pun memilin senyum tipis lagi, dan kini tubuh target pun berpindah pada pundak Jack.

Kemudian Paman Ming pun mendudukkan badannya , tanda hormat sebelum pergi.

Jack memerhatikan Paman Ming, hingga pria itu lenyap masuk ke dalam lift kembali, barulah Jack berbalik, melangkah menuju ke kamarnya.

Jak mengayun langkah lebar, dan masih terlihat amarah pada wajah Jack, atas kebohongan Nona Wang Yihan, yang sudah sudah menerima cintanya. Dan memakai gaun darinya pula, tapi justru ingkar janji, dan malah keluyuran di bersama pria lain di klub malam, ketika dirinya mengajak dinner private.

Sesampainya di dalam kamarnya, 'Jangan pernah mempermainkan aku,' batin Jack , langsung mematikan saklar lampu kamar tersebut.

Kemudian Jack menuju ranjang, dengan posisi masih memanggul tubuh ramping nona Wang Yihan, yang masih dengan kepala tertutup kain hitam, dan kedua tangannya terikat kebelakang , begitu juga kakinya.

Sementara itu, Paman Ming yang sudah ada di bawah sana, langsung berucap , "Semoga saja benihmu jadi janin, Jack ."

Continued .... Bang JM ✍️

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 05 Bersama Pria Asing

    Chapter 05 Bersama Pria Asing_______Dengan sangat pelan Jack membaringkan tubuh ramping perempuan yang terkulai lemah di pundaknya. Lalu Jack membuka tali yang mengikat kedua kaki mulus dan jenjang perempuan tersebut. Perempuan itu masih belum juga sadarkan diri, dari efek obat bius yang Paman Ming dan anak buahnya berikan saat membekap lalu menutup kepalanya.Jack terlihat melepaskan kancing kemeja putihnya, pada bagian atas. Kemudian merenggangkan otot-otot tubuhnya. Sebelum akhirnya mendekat ke tepi ranjang, untuk melepaskan ikatan tali pada tangan perempuan tersebut. Jack melakukannya di tengah kamar yang gelap. Sementara itu. Perempuan tersebut hanya terkulai begitu saja, "Uhhh ...." rintihnya, tapi dilakukannya dalam keadaan tak sadar.Jack langsung membuka kantong kain hitam yang menutupi kepala perempuan tersebut. Dan dilemparkannya ke sembarang arah kantong hitam, yang membungkus wajah perempuan tersebut semenjak tadi. "Uhhh ---" keluh perempuan itu lagi, kini tub

    Last Updated : 2023-06-15
  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 06 Ranjang Bergoyang

    ⛔Chapter 06 Ranjang Bergoyang ________Jack tidak menghiraukan permintaan Hien. Baginya perempuan di depannya itu adalah nona Wang Yihan. Jadi wajar bila saat ini mendapatkan hukuman darinya. Selama ini ia sudah terlampau sabar. Bahkan membiarkan harga dirinya terinjak-injak. Ia rela demi seorang Wang Yihan."Ja-ja-jangan mendekat!" tekan Hien, kali ini ia memberanikan diri , bahkan sanggup menekan dada bidang di depannya. Agar tetap menjaga jarak.Plak!!Namun satu tamparan telak menyingkirkan tangan Hien. "Auhkh!!" Hien merintih, sembari memegangi pergelangan tangannya yang terasa seperti patah. Sembari meringis ia melakukan gerakan sedemikian rupa, memastikan tak ada cidera dialaminya. Akibat tamparan telak tadi. Jack tidak peduli seberapa Hien memasang wajah ketakutan, atas sikapnya. Ia terus mendekati Hien , hingga tak berjarak. Otomatis membuat tubuh Hien tertahan pada tepi ranjang. "Jangan ...." rintih Hien . Untuk yang sekian puluh kalinya. Ia mencondongkan tubuhnya ke bela

    Last Updated : 2023-07-30
  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 07 Tersadar

    Chapter 07 Tersadar Namun Hien tak sanggup untuk menggerakkan tubuhnya. Ia benar-benar remuk . Dan ditambah lagi efek obat bius yang terlampau banyak, membuatnya kini kembali terbuai kantuk. Meskipun sekuat tenaga menampik rasa kantuk itu, Hien tak mampu. Jack masih terdiam seribu bahasa, bergerak pun tak sanggup dilakukannya. Ia benar-benar susah untuk berdiri, untuk sekedar menarik selimut menutupi tubuh bawahnya pun tak sanggup dilakukannya. Karena perempuan asing masih tidur di lengannya, dan mendengkur dengan begitu lembutnya , ia tak sanggup mengambil tindakan. 'Ini semua salah Paman Ming ,' batin Jack , ingin segera mencari keberadaan pria yang sangat dihormatinya itu, tapi apalah daya. Ia harus mengurungkan terlebih dahulu. Jack memutar otak. Ia memastikan bahwa perempuan ini bukanlah perempuan jalang. Bukan pelacur jalanan yang sengaja diambil oleh Paman Ming . Ia berpikir cerdas, pastilah Paman Ming yang salah mengambil orang, atau dirinya sedang dijebak?'Ini pasti Wang

    Last Updated : 2023-07-30
  • BENIH MAFIA MUDA    capter 08 Tetes terakhir

    Capter 08 Tetes terakhir.__Di tengah kesadaran yang bener belum benar-benar sempurna. Hien yang tadi tersadar dan langsung meneriaki sosok pria asing yang kini berdiri di ambang pintu, tapi belum juga terbuka. Jack yang mendengar itu tak bisa untuk tidak menoleh. Tidak ada waktu untuknya mengelak. Jack langsung berpikir cepat! Kemudian meregangkan leher. Bersamaan dengan itu, terdengar suara gemeretak seperti tulang patah. Setelah itu menoleh pada dinding tempat koleksinya, barulah ia berbalik pada sumber suara. Tampak Hien langsung mengisut, ia mundur. Tidak sanggup beradu pandang dengan mata elang itu. Hien kini bisa melihat Jack dengan mendekat. Desir pada dadanya tak bisa terkontrol. Pria in yang telah merenggut kesuciannya semalaman, hingga beberapa kali. Bahkan masih terasa sesuatu yang masuk tubuhnya. Tentang hangatnya benih yang ditaburkan pada rahimnya. Sontak Hien meraba perutnya. Tak selang berapa lama. Hien tersadar bahwa sepasang mata sipit yang tampak tega

    Last Updated : 2023-08-01
  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 09 Masih Perjaka

    Capter 09 Masih Perjaka -----Pintu kamar mandi itu terbuka. Jack justru terpaku. Wajah perempuan yang sudah dimuliakannya dengan sebutan nona, itu kini tampak begitu jelas. Hien berteriak, menatap Jack dengan penuh kebencian."Minggir!" ulang Hien. Memang ia sangat lama berdiam dalam kamar mandi. Ia membersihkan sisa cairan kental yang ditumpahkan Jack pada tubuhnya. Sebelum akhirnya ditanamkan pada rahimnya. Suara keras yang dipaksakan itu justru membuat Jack menggaruk tengkuk. Reaksi atas kegugupannya. Tapi itu cuma sekejap, ketika tubuh mungil itu mengisut ke samping. Jack kembali pada posisinya. Ia ingin berlama-lama dengan ini. "Anda dengar, Tuan?!" Hien tak punya aset untuk keluar, karena kedua tangan Jack menghalanginya, dengan merentang pada kedua sisi. Berpegangan pada kusen. Jack tersenyum datar. Ia tak lantas geming. Meskipun ini kali pertama ia dibentak perempuan, selain ibunya. "Mau apa lagi?!" selidik Hien, entahlah dewa apa yang datang menolongnya, sehingga

    Last Updated : 2023-08-02
  • BENIH MAFIA MUDA    capter 10. Sebuah Tawaran

    Capter 10 . Sebuah Tawaran Ketegangan tadi tiba-tiba saja berganti. Hien menarik tangannya dari genggaman Jack. Kemudian Jack langsung menimpali, setelah kembali berhasil mengengam tangan itu lagi, "Kamu tidak sedang salah dengar, Nona Hien. Aku pun tak salah bicara, sungguh! Apa Nona tidak percaya padaku?"Entah apa yang bermain di benak Hien, hingga meladeni omongan itu. Namun sekejap kemudian, Hien berontak, "Aku tidak percaya! Tuan pastilah mafia! Tuan penjahat!" Hien beralih sikap, ia kembali memukul Jack dengan beringasnya.Bukan hanya itu saja. Hien pun mendaratkan tendangan. Hingga Jack terjengang. "Nona! Hey! Nona! Hentikan!!" Jack cuma mengarahkan tangannya untuk melindungi wajahnya dari amukan Hien yang sudah berdiri. Dengan geramnya. Sampai-sampai lupa bila buah kates California miliknya bergelantungan bebas. "Bajingan! Orang jahat! Aku sudah mengatakan salah orang! Kenapa masih melakukan!" Hien terus nyerocos, meskipun sakit tangannya, tapi ia tidak peduli. "Sudah! Non

    Last Updated : 2023-08-04
  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 11. Mencongkel Biji Mata

    Capter 11 . Mencongkel Biji Mata.___Paman Ming langsung bertanya, "Bos Jack! Ada apa?!" Dengan gimik serius paman Ming menguping handphone. Bahkan sepasang mata sipitnya langsung mendongak, jelas dilihatnya Jack berdiri diatas sana. Dan memandang lepas ke arahnya berdiri sekarang."Antarkan perempuan itu! Dan pastikan dia selamat. Setelah itu , temui aku! Ajak serta para anak buahmu yang ikut dalam misi semalam!!" Atas kesalahannya Paman Ming pun menjawab terbata."Ba-Baik, Bos Jack!""Dan pastikan jangan ada yang berani menatap perempuan itu! Bila melanggar, aku akan mencongkel biji matanya satu persatu!!"Kembali Paman Ming menjawab dengan terbata, "Ba-Baik Bos Jack, aku akan pastikan itu!"Paman Ming sangat paham , Jack tidak hanya membual semata. Kemudian Paman Ming langsung memberikan kode pada anak buahnya. Yang dari semalam mondar-mandir di tempat ini, tanpa tidur barang sedikit pun.Kemudian Paman Ming pun langsung berseru, "Siapkan mobilnya!!" "Siap! Paman Ming!!"

    Last Updated : 2023-08-06
  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 12 Letusan Pistol

    Capter 12 . Letusan Pistol ****Pagi ini. Setelah semalam langsung memutuskan untuk meninggalkan Kota Zhenzhou. Kota di mana kejadian itu berlangsung. Tampak Jack Lee sudah berada di ruangan kebesarannya. Hujan salju masih terus berlangsung di seluruh kota Cina. Membuat orang lebih banyak berada di dalam rumah. Menikmati musim dingin bersama keluarga tercinta. Atau kekasih.Akan tetapi Jack justru masih termangu. Duduk dengan wajah kacau. Bahkan terlihat berulang kali menjambak rambut sendiri. Sembari mendesis dengan kata-kata penuh sesal. Kata sesal serupa. Yang entah berapa ratus kali keluar dari bibirnya.Ruangan itu begitu hening. Tidak ada gelas berkaki panjang menemaninya. Apalagi deretan botol Baijiu.Namun Jack Lee tidak sedang menyendiri di ruangan kebesarannya tersebut. Melainkan ada Paman Ming . Namun ada pemandangan berbeda untuk kali ini. Paman Ming sedang berlutut di hadapan Jack. Tampak paman Ming menunduk. Matanya berkaca-kaca. Urat besar pada kedua pelipis yang m

    Last Updated : 2023-08-07

Latest chapter

  • BENIH MAFIA MUDA    39

    Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien mena

  • BENIH MAFIA MUDA    39

    Malam semakin larut ketika Jack, Hien, dan putra mereka akhirnya tiba di sebuah vila terpencil di pinggiran kota. Zhou memastikan area aman sebelum mereka masuk. Jack menutup pintu dan berbalik menatap Hien yang masih memeluk anaknya erat. Bocah kecil itu tertidur, wajahnya pucat karena kelelahan dan trauma. "Aku akan menyiapkan kamar," kata Jack pelan, mencoba meredakan ketegangan. Hien tidak menjawab. Dia hanya duduk di sofa, masih menggenggam tangan putranya seolah takut kehilangan lagi. Jack menghela napas dan berbalik ke Zhou. "Kita harus memperketat keamanan. Musuh pasti tidak akan tinggal diam." Zhou mengangguk. "Aku akan menyiapkan orang-orang kita di sekitar area ini." Setelah Zhou pergi, Jack berjalan mendekati Hien. Dia ingin berbicara, ingin menjelaskan semuanya, tetapi tatapan penuh kebencian dari perempuan itu membungkamnya. "Jangan mendekat," suara Hien bergetar, tetapi penuh ketegasan. Jack berhenti. "Aku hanya ingin memastikan kalian aman." Hien menat

  • BENIH MAFIA MUDA    38

    Mobil hitam melaju kencang menembus malam. Di belakang mereka, vila Wang Zhen kini hanya tinggal bayangan, penuh dengan suara sirene dan jeritan. Jack Lee duduk di kursi belakang, menekan luka di bahunya yang terus mengeluarkan darah, tapi matanya tidak lepas dari Hien yang duduk di sampingnya, memeluk putra mereka dengan erat.Hien tidak berbicara sepatah kata pun sejak mereka masuk ke mobil. Wajahnya tegang, matanya penuh kebencian dan ketakutan. Jack tahu, baginya, dia bukan penyelamat—dia masih monster yang menghancurkan hidupnya.“Kita akan pergi ke tempat aman,” kata Jack pelan, mencoba menenangkan suasana.Hien tidak merespons. Dia hanya menatap lurus ke luar jendela, seakan berharap bisa melarikan diri kapan saja.Ming yang mengemudi melirik Jack melalui kaca spion. “Bos, kita punya masalah. Sepertinya ada yang mengikuti kita.”Jack mengangkat kepalanya. “Siapa?”“Dua mobil hitam. Mereka mulai mendekat.”Jack mengumpat pelan. Wang Zhen pasti tidak tinggal diam. Dia pasti sudah

  • BENIH MAFIA MUDA    37

    Suara deru mesin mobil terdengar menggema di sepanjang jalanan sepi menuju vila Wang Zhen. Jack Lee duduk di kursi belakang, matanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi dingin. Di sisinya, Ming dan Zhou menunggu perintah."Begitu kita masuk, cari Hien dan anakku. Jangan biarkan mereka dibawa pergi," perintah Jack.Ming mengangguk. "Mengerti, Bos."Jack menghela napas pelan. Pikirannya terus dipenuhi bayangan Hien. Jika saja ia tidak membuat kesalahan lima tahun lalu, mungkin semuanya akan berbeda. Tapi sekarang, dia tidak bisa lagi mundur.---Di Vila Wang ZhenHien berdiri di tepi ranjang, membenahi selimut putranya yang tertidur lelap. Dadanya terasa sesak melihat wajah kecil itu yang begitu mirip dengan Jack Lee.“Apa aku benar-benar harus pergi?” gumamnya dalam hati.Di luar, Wang Zhen tengah berbicara dengan seseorang di telepon. Ekspresinya serius."Pastikan pesawatnya siap dalam satu jam," katanya. "Aku tidak ingin ada kesalahan. Jack Lee bisa datang kapan saja."Setelah men

  • BENIH MAFIA MUDA    36

    Jack Lee menatap langit-langit kamar yang asing baginya. Wajah Hien dan anak mereka terus berputar dalam pikirannya. Ia ingin melihat mereka, ingin memastikan mereka baik-baik saja. Namun, tubuhnya masih lemah, dan ibunya tidak akan membiarkannya pergi begitu saja."Di mana mereka sekarang?" tanya Jack, suaranya parau karena kelelahan.Nyonya Xien menghela napas panjang, lalu menatap putranya dengan sorot tajam. "Mereka aman. Itu yang perlu kau tahu."Jack mengerutkan kening, lalu mencoba bangkit. "Ibu, aku harus menemui mereka. Aku harus bicara dengan Hien dan—""Untuk apa?" potong Nyonya Xien dengan nada dingin. "Untuk meminta maaf? Untuk memohon agar dia menerimamu kembali? Jack, kau pikir semudah itu?"Jack mengepalkan tangannya. "Aku sudah melakukan kesalahan besar. Aku ingin memperbaikinya. Aku ingin bertanggung jawab atas anakku."Nyonya Xien tersenyum miring. "Terlambat, Nak. Dia membencimu. Dan sekarang, dia berada dalam perlindungan Wang Zhen."Mata Jack melebar. "Apa?""Iya

  • BENIH MAFIA MUDA    35

    Jack Lee tak punya waktu untuk berpikir panjang. Ledakan di luar semakin mengguncang rumahnya, membuat kaca-kaca jendela pecah dan debu berterbangan di seluruh ruangan. Hien menjerit sambil memeluk erat anak mereka yang ketakutan.Jack menarik tangan Hien dengan kuat. “Ikut aku! Kita harus keluar dari sini sebelum tempat ini hancur!”Hien menolak. “Tidak! Aku tidak bisa ikut denganmu!”Jack menatapnya tajam. “Ini bukan tentang aku atau kamu. Ini tentang anak kita. Kau ingin dia mati di sini?”Hien menggigit bibirnya, hatinya berkecamuk. Ia membenci pria ini, tapi ia tak bisa membiarkan anaknya mati dalam baku tembak mafia.“Baik, tapi jangan sentuh aku,” ucap Hien dingin.Jack menghela napas dan menarik mereka keluar dari kamar.Di luar, Paman Ming sudah menunggu di lorong dengan beberapa anak buah yang tersisa. “Bos, mobil sudah siap. Tapi mereka mengepung dari dua sisi!”Jack menyumpah dalam hati. Wang Zhen benar-benar ingin menghabisinya malam ini.“Bawa mereka lewat jalur belakang

  • BENIH MAFIA MUDA    34

    Jack Lee menatap langit malam dari balkon kamarnya. Kepulan asap rokok mengepul di udara, samar-samar tertiup angin. Pikirannya masih terpusat pada Hien—wanita yang selama lima tahun ini terus ia cari, dan kini berada dalam rumahnya, tetapi tetap terasa begitu jauh.Saat Jack sedang larut dalam pikirannya, suara langkah kaki terdengar mendekat. Paman Ming muncul dari balik pintu, ekspresinya serius.“Bos, ada perkembangan mengenai musuh kita,” kata Paman Ming.Jack Lee menoleh dengan tatapan tajam. “Wang Zhen?”Paman Ming mengangguk. “Dia semakin aktif. Malam ini, dia terlihat di sebuah klub di distrik barat, melakukan pertemuan dengan salah satu pengedar besar.”Jack mengepalkan tangannya. Wang Zhen, kakak dari Wang Yihan, adalah duri dalam dagingnya. Pria itu telah mengambil alih sebagian wilayahnya dan kini semakin berani menunjukkan taringnya.Namun, sebelum Jack bisa memberikan perintah lebih lanjut, suara kecil memanggilnya dari ambang pintu.“Papa…”Jack menoleh dan melihat put

  • BENIH MAFIA MUDA    34

    Hien duduk di tepi ranjang yang luas, tangannya erat memeluk putranya yang masih tertidur. Ia menatap sekeliling kamar yang begitu mewah, dengan dinding berlapis emas dan lampu kristal bergantung di langit-langit. Segalanya tampak sempurna, tetapi bagi Hien, tempat ini tak ubahnya sebuah penjara.Pintu terbuka, dan Jack Lee melangkah masuk. Tatapan tajamnya mengarah langsung pada Hien, tetapi kali ini ada kelelahan dalam matanya.“Kau sudah makan?” tanyanya datar.Hien mendengus sinis. “Kenapa peduli?”Jack mendekat, duduk di kursi di dekat ranjang. “Kau pikir aku menculik kalian hanya untuk menyiksamu?”“Kau sudah menghancurkan hidupku, Jack,” desis Hien. “Apa lagi yang kau inginkan?”Jack tidak langsung menjawab. Ia menghela napas dan bersandar, menatap langit-langit dengan tatapan kosong. “Aku hanya ingin keluargaku kembali.”Hien terkekeh sinis. “Keluarga? Sejak kapan kau tahu arti kata itu?”Jack menunduk, jemarinya menggenggam kain celana hitamnya dengan erat. “Aku tahu aku tela

  • BENIH MAFIA MUDA    33

    Malam itu, Hien berdiri di jendela apartemennya, memeluk tubuhnya sendiri sambil menatap langit kota yang kelam. Hatinya dipenuhi ketakutan. Setelah lima tahun bersembunyi, Jack Lee akhirnya menemukan mereka.Di tempat tidurnya, bocah kecil itu tidur dengan wajah damai, tidak tahu betapa keras dunia di sekitarnya sedang bertarung untuk dirinya.Aku harus melindunginya.Langkah kaki terdengar dari luar apartemen. Hien meraih pisau kecil yang selalu dia sembunyikan di bawah bantal.Ketukan pelan terdengar di pintu.“Hien, ini aku,” suara Wang Zemin.Hien menghela napas lega dan membuka pintu. Wang Zemin masuk dengan ekspresi tegang.“Kita harus pergi malam ini juga,” katanya tanpa basa-basi. “Jack tidak akan menunggu lama.”Hien menggigit bibirnya. “Aku tidak bisa membiarkan anakku tumbuh tanpa identitas. Aku tidak bisa terus bersembunyi seperti ini.”“Kau ingin menunggu sampai Jack menculik anak itu darimu?” Wang Zemin menatapnya tajam. “Dia akan melakukan apa saja.”Hien menunduk. Dia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status