Beranda / CEO / BENIH MAFIA MUDA / Capter 09 Masih Perjaka

Share

Capter 09 Masih Perjaka

Penulis: Bang JM
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Capter 09 Masih Perjaka

-----

Pintu kamar mandi itu terbuka. Jack justru terpaku. Wajah perempuan yang sudah dimuliakannya dengan sebutan nona, itu kini tampak begitu jelas. Hien berteriak, menatap Jack dengan penuh kebencian.

"Minggir!" ulang Hien. Memang ia sangat lama berdiam dalam kamar mandi. Ia membersihkan sisa cairan kental yang ditumpahkan Jack pada tubuhnya. Sebelum akhirnya ditanamkan pada rahimnya.

Suara keras yang dipaksakan itu justru membuat Jack menggaruk tengkuk. Reaksi atas kegugupannya. Tapi itu cuma sekejap, ketika tubuh mungil itu mengisut ke samping. Jack kembali pada posisinya. Ia ingin berlama-lama dengan ini.

"Anda dengar, Tuan?!" Hien tak punya aset untuk keluar, karena kedua tangan Jack menghalanginya, dengan merentang pada kedua sisi. Berpegangan pada kusen.

Jack tersenyum datar. Ia tak lantas geming. Meskipun ini kali pertama ia dibentak perempuan, selain ibunya.

"Mau apa lagi?!" selidik Hien, entahlah dewa apa yang datang menolongnya, sehingga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BENIH MAFIA MUDA    capter 10. Sebuah Tawaran

    Capter 10 . Sebuah Tawaran Ketegangan tadi tiba-tiba saja berganti. Hien menarik tangannya dari genggaman Jack. Kemudian Jack langsung menimpali, setelah kembali berhasil mengengam tangan itu lagi, "Kamu tidak sedang salah dengar, Nona Hien. Aku pun tak salah bicara, sungguh! Apa Nona tidak percaya padaku?"Entah apa yang bermain di benak Hien, hingga meladeni omongan itu. Namun sekejap kemudian, Hien berontak, "Aku tidak percaya! Tuan pastilah mafia! Tuan penjahat!" Hien beralih sikap, ia kembali memukul Jack dengan beringasnya.Bukan hanya itu saja. Hien pun mendaratkan tendangan. Hingga Jack terjengang. "Nona! Hey! Nona! Hentikan!!" Jack cuma mengarahkan tangannya untuk melindungi wajahnya dari amukan Hien yang sudah berdiri. Dengan geramnya. Sampai-sampai lupa bila buah kates California miliknya bergelantungan bebas. "Bajingan! Orang jahat! Aku sudah mengatakan salah orang! Kenapa masih melakukan!" Hien terus nyerocos, meskipun sakit tangannya, tapi ia tidak peduli. "Sudah! Non

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 11. Mencongkel Biji Mata

    Capter 11 . Mencongkel Biji Mata.___Paman Ming langsung bertanya, "Bos Jack! Ada apa?!" Dengan gimik serius paman Ming menguping handphone. Bahkan sepasang mata sipitnya langsung mendongak, jelas dilihatnya Jack berdiri diatas sana. Dan memandang lepas ke arahnya berdiri sekarang."Antarkan perempuan itu! Dan pastikan dia selamat. Setelah itu , temui aku! Ajak serta para anak buahmu yang ikut dalam misi semalam!!" Atas kesalahannya Paman Ming pun menjawab terbata."Ba-Baik, Bos Jack!""Dan pastikan jangan ada yang berani menatap perempuan itu! Bila melanggar, aku akan mencongkel biji matanya satu persatu!!"Kembali Paman Ming menjawab dengan terbata, "Ba-Baik Bos Jack, aku akan pastikan itu!"Paman Ming sangat paham , Jack tidak hanya membual semata. Kemudian Paman Ming langsung memberikan kode pada anak buahnya. Yang dari semalam mondar-mandir di tempat ini, tanpa tidur barang sedikit pun.Kemudian Paman Ming pun langsung berseru, "Siapkan mobilnya!!" "Siap! Paman Ming!!"

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 12 Letusan Pistol

    Capter 12 . Letusan Pistol ****Pagi ini. Setelah semalam langsung memutuskan untuk meninggalkan Kota Zhenzhou. Kota di mana kejadian itu berlangsung. Tampak Jack Lee sudah berada di ruangan kebesarannya. Hujan salju masih terus berlangsung di seluruh kota Cina. Membuat orang lebih banyak berada di dalam rumah. Menikmati musim dingin bersama keluarga tercinta. Atau kekasih.Akan tetapi Jack justru masih termangu. Duduk dengan wajah kacau. Bahkan terlihat berulang kali menjambak rambut sendiri. Sembari mendesis dengan kata-kata penuh sesal. Kata sesal serupa. Yang entah berapa ratus kali keluar dari bibirnya.Ruangan itu begitu hening. Tidak ada gelas berkaki panjang menemaninya. Apalagi deretan botol Baijiu.Namun Jack Lee tidak sedang menyendiri di ruangan kebesarannya tersebut. Melainkan ada Paman Ming . Namun ada pemandangan berbeda untuk kali ini. Paman Ming sedang berlutut di hadapan Jack. Tampak paman Ming menunduk. Matanya berkaca-kaca. Urat besar pada kedua pelipis yang m

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 13 She-wolf (serigala betina)

    Capter 13 She-wolf (serigala betina)-----Spontan Paman Ming menjauhkan tubuh Jack. Ia menatap tajam, bahkan matanya yang sipit tampak jelas membulat. Namun, justru Jack tersenyum tipis melihat ekspresi Paman Ming."Jack! Aku berharap kamu sedang meracau!" Dengan santainya Jack menyadarkan paman Ming, "Aku .... Sungguh-sungguh, Paman." Mendengar ucapan Jack, paman Ming menjatuhkan tubuhnya pada kursi. Ia menyingkirkan ujung jasnya. Masih tak yakin dengan keputusan Jack. Sungguh sangat kejam. Tanpa balas budi.Kini posisi keduanya sudah berhadapan. Terpisahkan meja. "Jack! Apa kamu ingin menambah dosaku? Lalu akan berapa kali lipat setelah salah menculik!" Paman Ming tetap tidak mau melakukan itu. Paman Ming sadar dan kesalahan para anak buahnya bukanlah mutlak kesalahan mereka sendiri. Melainkan ada kecerobohannya juga. Hingga pada akhirnya berlanjut pada pemerkosaan yang dilakukan oleh Jack.Akan tetapi, Jack masih pada pendiriannya. Sembari memainkan kepulan asap dari lintin

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 14 Pernyataan Mengejutkan

    Capter 14 Pernyataan Mengejutkan -------Seketika itu jantung Jack terasa mau copot. Maka disaat Jack grogi menghadapi ibunya, Paman Ming paling mengerti situasi ini.Paman Ming menyambar jawaban, "Nyonya. Jack bermain dengan serigalanya."Nyonya Xien tersenyum tipis, ia menatap tajam wajah paman Ming yang langsung menunduk. "Diam! Aku tidak memintamu bicara! Kalian---- sama saja!""Bu, tidak ada yang salah dari jawaban Paman Ming.Tentu saja aku tadi berada di kandang." Jack membenarkan."Oh ya?" Nyonya Xien tersenyum sinis. Ia masih memeriksa wajah anaknya, dan sekeliling tubuh putra tunggalnya itu, sangat teliti. Bahkan tubuh Jack diputar-putar olehnya."Iya. Ayolah, Bu. Jangan menggerayangi begitu," kata Jack, berusaha mencari kesempatan untuk menghindari ibunya."Sejak kapan serigala dariku melukaimu? Aku akan membutuh binatang itu dengan tanganku! Beserta para pawangnya. Mereka telah membuatnya lapar!" Nyonya Xien marah, seperti biasanya ia sangat melindungi Jack. Meskipun suda

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 15. Dalang di balik salah target.

    Capter 15. Dalang di balik salah target.-----Bukan hanya Jack yang benar-benar gemetaran atas jawaban Paman Ming. Sungguh Jack belum sempat bertanya Setelah malam kejadian itu meminta Paman Ming untuk membawa Nona Hien Chan keluar dari villa miliknya. Saat ini kedua tangan Jack langsung mengepal. Ia sangat marah dengan apa yang dilakukan oleh Paman Ming. Padahal dirinya sudah meminta Paman Ming untuk mengawal dan tidak menyakiti perempuan yang telah dinodai itu. Seketika itu juga wajah Jack memerah. Kesal bercampur aduk menjadi satu dalam benaknya. "Tolong luruskan ucapanmu paman Ming!!" Bicara dengan suara membentak, rahangnya mengeras . Ia menatap tajam pria yang sangat dihormatinya itu."Kejam sekali kamu Paman Ming!!" Nyonya Xien ikut angkat bicara.Tapi sebisanya Nyonya Xien tidak membocorkan rahasia ini. Setelah angkat bicara, Nyonya Xien berjalan mendekati dinding. Yaitu tempat pistol berjajar. Melihat itu. Paman Ming tidak mau mati konyol. Ia ingin mati terhormat. Atas p

  • BENIH MAFIA MUDA    capter 16. Menguak Keterlibatan Nyonya Xien

    Capter 16. Menguak Keterlibatan Nyonya Xien_____Jack langsung bersandar pada dinding. Tidak menyangka dengan jawaban paman Ming. Sungguh Jack merasa bawa telah teledor karena belum mempertanyakan hal ini pada pria itu. Sebenarnya agenda dari pertemuan tadi. Adalah untuk membahas hal itu. Tapi belum sampai pada poinnya , justru sudah kedatangan nyonya Xien. Jack menjambak rambutnya. "Ahhkk .... Sial!" Lalu meninju kosong. Melampiaskan sesal. Tak berujung .Kemudian meninju dinding. Bugk!! Bersamaan dengan suara tulang terbentur. Jack merintih."Auhkh .... Sial!!" umpatnya, seraya meringis menahan sakit .Jack mengibaskan tangannya, berharap rasa sakit yang tak sebanding dengan perbuatannya itu sirna. Entah kenapa tiba-tiba saja dia rapuh. Sungguh saat ini Jack merasa orang yang paling terkutuk. Laya mendapatkan murkanya para Dewa! Lepas di balik ini semua, ibunya adalah dalang. Dari skenario yang telah disusun ini."Apa yang ibu inginkan?!" geram Jack. Kembali terlintas, dimana per

  • BENIH MAFIA MUDA    capter 17. Saat menyamar menjadi bartender.

    Capter 17. Saat menyamar menjadi bartender.------"Singkirkan asap itu dari wajahku!! Untuk saat ini aku butuh kokain ! Ganja membuat kepalaku pusing!!""Hahaha! Kamu sungguh benar-benar sedang kacau," cibir nyonya Xien. Kemudian mundur menjauhi Sang putra. Kemudian kembali mengambil satu linting ganja , dan menyalakannya, lalu dihisap dua batang sekaligus. Tentu saja asapnya semakin mengepul , dan membuat kepala jatuh serasa semakin pecah."Ibu sudah paham itu !Dan jangan membuatku semakin kacau!" Jack mendekati meja. Kemudian mengambil dua linting ganja yang menyala di sela bibir ibunya. Sungguh masalah ini membuat kepala Jack benar-benar akan pecah.Jack mematikan dua linting ganja itu dengan kasar di atas asbak. Tanpa mengalihkan pandangannya yang tajam, mengintimidasi perempuan di depannya.Akan tetapi Nyonya Xien kembali mengambil dua linting ganja, dan menyalakannya sekaligus, lalu kembali menghisapnya , membuat Jack mundur. "Sudah kukatakan asap itu membuat kepalaku

Bab terbaru

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina

    Chapter 29 Meninggalkan Istana Singa Betina ____Nyonya Xien terlihat terkejut dengan pertanyaan dari Hien Chan. Dia menghampiri foto yang dilihat oleh Hien Chan dan mengelusnya dengan lembut. "Ya, dia adalah suamiku. Dia sudah tiada. Maka nama Lee tak ada yang mewarisi," jawab Nyonya Xien dengan suara sedih. Hien Chan dapat merasakan kesedihan yang mendalam dari wanita tua di depannya. Tampak Hien Chan menggembungkan pipinya, otaknya sudah mengarah pada Jack Lee, pemilik nama yang menodainya. Bahkan hangatnya susu masih seolah membekas kala mengalir lamban di dinding rahimnya. Mata nyonya Xien memerah, lalu mengisut untuk mengambil tissue, disana perempuan itu dengan lekas mengambil obat tetes mata, "Apa mata Anda bermasalah?" tanya Hien Chan."Iya. Mataku bermasalah semenjak menangisi kepergiannya." Nyonya Xien membenarkan dengan isak tersulut.Tentu saja membuat Hien Chan merasa berdosa, lalu meminta maaf karena telah mengorek luka kering. Kemudian dengan lekas mengucapkan bela

  • BENIH MAFIA MUDA    Chapter 28 Akting Apik/kecurigaan

    Chapter 28 Akting Apik/ kecurigaan ___Hien Chan menajamkan pendengarannya, "Dasar keponakan tidak tahu diri!!" "Bu---" Jack yang mendengar ibunya ngelantur pun menyela, "Bu! Jangan bilang mabuk lagi?!" tebaknya, belum sadar dengan akting ibunya.Nyonya Xien tak peduli, justru nyerocos dengan geramnya, disertai tangis, "Aku sudah mempercayakan semuanya padanya! Aku akan menarik wasiatku!!""Bu. Apa-apaan??"Nyonya Xien mendesis, "Ibu berakting, tolol. Diam Jack." Setelah itu kembali mengumbar kesedihan dan kekecewaan. "Semenjak kecil kamu ku asuh. Ini balasamu?! Ya Tuhan, kirimkan satu saja orang yang tulus untukku!!""Oke. Oke." Setelah itu Jack diam. Sontak membuat Hien Chan merasakan sebuah rasa takut dan tidak percaya diri saat mendengar suara keras dari Nyonya Xien. Beliau mengulangi dan membuatnya menjadi lebih sedih. Padahal kesedihannya sendiri masih belum beranjak, mendengar suara keras dari perempuan yang meneduhkan tadi membuatnya gemetaran. Ditambah lagi pemilik ruma

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 27. High heels di atas granit

    Capter 27. High heels di atas granit._____"Tidak mungkin!" Hien Chan mengulangi . Kini sudah menangis. Hien Chan sedih dan kebingungan. Dia merasa seperti berada di lorong yang kelam dan buntu. Tidak tahu harus berbuat apa untuk bisa keluar dari rumah ini. 'Bagamana? Apakah aku pasrah akan kembali menjadi korban penculikan?' Hien Chan menanyai batinnya. Apakah dia harus tetap bersembunyi di tempat ini? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya, membuatnya semakin gelisah. Bersama dengan kesedihannya yang sudah beranak pilu.Hien Chan masih terduduk di bawah jendela kaca ini, seraya mencengkram erat gorden satin. Kemudian dengan tubuh lunglai kembali berusaha untuk berdiri dan melihat kembali ke arah klenteng. Namun tak lagi tampak pria-pria itu di sana. Hal itu justru membuatnya semakin panik luar biasa."Jangan-jangan??!" Hien Chan langsung mengucek matanya, menatap tajam ke arah luar jendela kaca. Dia kembali memastikan bahwasanya tak ditinggal di rumah ini sendiria

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 26. Ketika menerima kenyataan.

    Capter 26. Ketika menerima kenyataan.____"Ke-kenapa? Ah, maksudku--" Nyonya Xien mengalihkan pandangannya, perempuan itu teringat bahwasanya tadi keceplosan. Terlanjur mengaku bahwa rumah ini sepi . Dan hanya dirinya seorang. Namun. Dengan tiba-tiba, perasaan grogi dan canggung muncul pada Hien Chan. Ia merasa tidak sopan telah menanyakan hal yang seharusnya sudah dipahami olehnya.'Ah. Jangan-jangan putra nyonya ini sudah meninggal dunia. Ya Tuhan, aku telah membuatnya sedih.' Hien Chan langsung membatin.Namun Nyonya Xien hanya tersenyum kecut, mencoba memainkan ekspresi dan berakting sebaik mungkin. Dia bisa merasakan kesedihan atas rasa ketidaksopanan Hien Chan. Kemudian Nyonya Xien pun segera menjawab, "Ya, aku memiliki seorang putra. Tapi sayangnya dia sudah meninggal dunia."'Ya Tuhan. Jangan sampai putraku menyusul Michael Lee. Jack harus memberiku cucu. Pewaris kekuasaan ku kelak.' Di sela menjawab tadi , Nyonya Xien berbicara dalam hatinya. Dia meralat kebohongannya

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 25. Mendadak ngereplay.

    Capter 25. Mendadak ngereplay.____Tanpa disadari oleh Nyonya Xien bahwa pertanyaan itu tadi membuat kembalinya traumatis akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh putranya itu. Rasa traumanya mendadak muncul. Padahal susah payah Hien Chan mencoba tak mengingatnya di sini. Tak bisa dipungkiri olehnya tadi sangat senang, ada orang kaya yang masih berbaik hati padannya. Namun sayangnya. Tanpa lagi mampu Hien Chan untuk menahan. Sekarang otaknya otomatis ngereplay, semua kejadian yang dilakukan oleh Jack . Padahal seharusnya hal itu akan dilakukannya secara sakral , setelah hubungan cintanya resmi di depan para dewa. Menjadi pasangan suami istri dengan sang tunangan. Mirisnya, nasibnya masih saja selalu sial! Kini ekspresi Hien Chan mendadak berubah, atas pertanyaan tadi. Binar pada manik hazel yang tadi terlihat jauh lebih bahagia, kini kembali murung. Lapisan jernih pun nampak siap menggelinding pada sudut mata Hien Chan."Apa aku menyakiti hatimu dengan pertanyaanku?? "Hien Chan menggel

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 24 Mendadak ambyar

    Capter 24 Mendadak ambyar_____Sangking terkejutnya Hien Chan langsung mengucek matanya . Ketika melihat pemilik rumah ini. Dia adalah Nyonya Xien, yang sudah dengan dandanan seperti Nyonya rumah biasanya. Stylish-nya sangat jauh berbeda, tapi tak lantas membuatnya terlihat seperti perempuan biasa."Nyonya----" Bibi Hio beserta para asisten lainnya langsung menoleh. Lalu serempak membungkukkan badan. Tapi--- mereka tak melanjutkan ucapan, karena teringat akan perkataan Nyonya rumah ini, sebelum Hien Chan sadarkan diri.Memang. Nyonya Xien--- sudah memberitahukan pada Bibi Hio, untuk tak berlaku hormat seperti biasanya, jika Nona Hien Chan sudah sadarkan diri. Dan asisten rumah tangga itu pun paham. Mereka sudah ditrining. Tapi tetap saja terlihat kaku. Dan itupun dilihat oleh Hien Chan.Saat melihat gadis malang itu kebingungan. Nyonya Xien pun langsung memerintahkan para asisten rumah tangganya untuk mempersiapkan makanan."Ta-tapi . Nona ini belum memesan makanan pada k

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 23. Ini bukanlah mimpi.

    Capter 23. Ini bukanlah mimpi._____"Huff---" Nyonya Xien bernapas lega. Ketika tidak ada sosok yang dinanti olehnya keluar. Rupanya itu hanya kekhawatirannya yang berlebihan saja. Hingga hendle itu seperti dimainkan. Namun, kembali Nyonya Xien tersentak ketika daun pintu itu sedikit terbuka. Tapi tak berapa lama justru membuat Nyonya Xien mendesis, "Huufff. Sialan." Meong! Meong! Meong! 'Ada-ada saja,' batin Nyonya Xien yang terlihat grogi. Meskipun sudah mempersiapkan diri sematang mungkin. Untuk akting yang natural. Kemudian Nyonya Xien pun menyambut kedatangan kucing jenis anggora kesayangannya."Diam." Nyonya Xien membisik pada kucing, lalu buru-buru meninggalkan area itu, karena takut Nona Hien Chan terganggu oleh suara kucing miliknya yang terus mengeong seakan ingin mempertanyakan, siapa gerangan yang berada di dalam kamar itu , karena masih asing untuknya.Sementara itu di dalam kamar yang hangat tersebut.Hien Chan masih meringkuk dibawah selimut tebal yang

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 22. Saat Itu

    Capter 22Saat Itu ______Nona Hien Chan terkulai dan terus meracau, dengan kata-kata serupa. Membuat beberapa kali anak buah Paman Ming harus menoleh ke belakang. Meskipun tadi sudah diancam oleh Paman Ming , agar tidak memperhatikan, atau mata mereka akan dicongkel . Namun , racau yang keluar dari mulut Hien Chan membuat mereka khawatir , bilamana perempuan cantik itu akan sadarkan dan, lalu berontak.Namun kekhawatiran anak buah Paman Ming tidak terjadi . Karena hingga mobil memasuki gerbang , perempuan cantik itu tak kunjung terlihat sadarkan diri. Masih dengan tubuh menggigil dan meracau. Akibat kesedihan yang sangat mendalam. Atas kehilangan semuanya, mendadak."Aku tidak membohongimu.""Pao. Aku tidak seperti yang kamu pikirkan.""Jack. Kamu telah menghancurkan hidupku." ****Setelah kejadian naas itu. Nona Hien Chan memutuskan untuk kembali ke pemukiman kumuh itu. Ada satu rumah yang dituju olehnya. Memang Nona Hien Chan benar-benar berada di pemukiman kumuh ini.

  • BENIH MAFIA MUDA    Capter 21 Target Dalam Kamar

    Capter 21. Target Dalam Kamar _____Paman Ming memilih menunggu di samping pintu dan sesekali melongokkan kepalanya, mengamati sekitarnya . Meskipun tidak mungkin ada orang yang berani keluar, mengingat cuaca sangat ekstrem . Jika tak biasa, bisa saja muntah darah. Tapi Paman Ming tetap berjaga-jaga.Namun, beberapa saat kemudian, 'Siapa yang keluar di tengah badai seperti ini??' Paman Ming bicara sendiri , tapi hanya dalam batin. Benar saja , setelah Paman Ming membulatkan matanya , mencoba menelaah apa yang dilihatnya . Benar! Ada orang yang berani keluar dari dalam rumah. Namun Paman Ming terdiam. Dan memilih menutup daun pintu, ketika seseorang dibalik mantel itu sebentar akan melintasi tempatnya berdiri. Dengan sangat hati-hati Paman Ming menutup daun pintu.Kemudian Paman Ming buru-buru menyusul para anak buahnya yang masuk ke dalam kamar .Sesampainya, Paman Ming mengarahkan satu jarinya. Saat para anak buahnya langsung menoleh, "Hussszzzt ...." Agar tak ada keributan yang dit

DMCA.com Protection Status