Share

Tak Sendiri

"Khalid sekeluarga udah pulang ke Batam." Seketika gerakan tanganku yang tengah menyisir rambut terhenti. "Kata Mami, kita udah bisa bawa semua barang yang ketinggalan di Jakarta sekarang."

Kuletakkan sisir di atas meja rias, lalu memutar tubuh menatap lelaki di hadapan dengan nanar.

"Kenapa? Lu kecewa karena Khalid cuma butuh tiga bulan buat meninggalkan semua kenangan yang pernah tercipta di antara kalian?"

Tanganku terkepal tanpa sadar, walau tak sepenuhnya benar, tapi ucapan Roy berhasil membuatku merasa tertampar.

Sejak memutuskan untuk meninggalkan kehidupan yang pada awalnya memang tak pernah diinginkan, seharusnya aku tidak perlu menyisakan setitik pun celah harapan yang kelak akan menciptakan berbagai macam bentuk kekecewaan.

Meski hanya sebentar, aku tak layak berharap bahwa suatu saat nanti dia akan kembali, kembali dengan uluran tangan dan menjanjikan kehidupan layak sebagai pasangan sampai maut memisahkan.

Sudah tiga bulan, 3 x 30 hari sejak aku berjuang sendiri melewati
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status