Share

Kebersamaan

"Ngapa lu liatin gue begitu?" sungut Roy begitu kubuka pintu, setelah dua kali ketukan. Kulihat di kanan-kirinya dia mengantar Fatina dan Alid pulang dengan senyum yang sama-sama lebar dengan keadaan sudah bersih dan wangi setelah dimandikan dan didandani.

Melihatnya entah kenapa membuatku teringat waktu empat tahun silam, saat diri tak cukup mampu menanggung beban, saat Alid masih berkembang dalam kandungan, dan saat waktu terasa benar-benar lamban. Dia ada, dia datang, dia menetap dalam ruang yang tak terlihat, dalam tempat yang tak bisa kuraba, tetapi nyata adanya. Selalu siap sedia menguluran tangan yang dilakukan untuk menyeka air mataku yang seringkali gugur tanpa sadar.

Sulit untuk mendeskripsikan sosoknya. Namun, satu yang pasti. Sejak aku berpikir bahwa dunia begitu kejam, dialah cahaya yang datang di tengah-tengah kegelapan.

"Lo apain anak-anak gue?" Antara menahan tawa dan haru kuajukan pertanyaan saat melihat wajah Alid dan Fatina sama-sama seperti adonan moci yang diberi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status