Share

Roy : Perasaan Terpendam

"Apa lu mau terus-terusan begitu?"

"Mungkin bisa kalau gue kawin sama lo."

"Nggak usah ngimpi, selera gue tinggi. Jangankan yang setengah jadi, yang bener-bener lakik aja gue jijik."

Masih teringat jelas dalam benak gue, awal pertemuan sampai tiap kata tajam dan kadang sekotor comberan yang kerapkali kali keluar dari mulut si Nindi. Nggak ada saringan, semua yang dia katakan seolah spontan tanpa beban.

Gue kenal dia luar dalam, walaupun nggak sampai sedalam si Indra sama si Khalid. Tapi, untuk tahu apa dan bagaimana kebiasaan, kesukaan, bahkan kesehariannya, gue berani diadu. Dua orang yang katanya bener-bener jantan itu bisa dengan mudah gue kangkangin.

Si bangsat Indra atau bahkan Khalid sekali pun mungkin nggak akan pernah tahu. Berapa jumlah tahi lalat di tubuhnya, apa yang sering dia lakukan kalau lagi mikir panjang, luka kecil di bawah keteknya yang sering ditutupi pake acne patch atau baju berlengan. Dia nggak suka berbagai olahan makanan dengan campuran kemiri, bahkan bawang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
NURUL LAILI MUFIDA
kasihan ya roy padahal kamu yg selalu ada loh, sabar ya roy cinta gak berpihak padamu, tp pada lelaki maruk modelan si muna'
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status