Share

Roy : Derita di Balik Tawa

"Dunia emang kejam bagi sebagian orang. Nggak ada yang bener-bener bisa nerima saat orang yang seharusnya melindungi justru norehin luka paling nyeri. Keadilan ada, cuma buat mereka yang percaya."

Di tempat yang sama. Gue melihat wanita itu masih duduk terpaku dengan pandangan kosong ke depan. Kemeja yang dia kenakan tampak belum terkancing sempurna. Bahkan sebelum ini, gue dan Mami mendapatinya pagi tadi hanya beralaskan selembar selimut yang tak cukup mampu menutup tubuh polosnya.

Dia seolah telah mati, meski raga itu dipaksa untuk berdiri.

"Nindi!" Gue panggil namanya.

Wanita berambut panjang itu akhirnya menoleh. Menunjukkan wajah cantik yang benar-benar mengenaskan dengan beberapa lebam merah keunguan di mata dan sudut bibirnya.

"Saya mau pulang." Hanya itu kalimat yang terlontar, meski berbagai kata tanya ingin sekali gue ajukan.

"Oke, gue nggak akan maksa. Lu pasti butuh waktu untuk beradaptasi dengan semua ini. Walaupun pada akhirnya lu nggak kembali, dan utang si Indra belum
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status