Share

PoV Khalid : Melepas Pergi

Hanya berselang dua bulan setelah kepergian Bunda, kondisi fisik Naya semakin melemah. Meski berkian kali kupaksa, tetapi dia tetap enggan melakukan kemoterapi, hanya obat-obat yang dikonsumsi dan tak cukup memberi perubahan yang berarti. Dokter mengatakan bahwa sel kankernya sudah lebih cepat menyebar ke jaringan tubuh lain.

Ucapan Naya beberapa kali membuatku tertampar, dia mengatakan bahwa banyak cara untuk ikhtiar. Tawakal dan berserah adalah salah satu jalan, bila waktu yang Tuhan tentukan hanya tersisa hitungan jam, dia seolah sudah siap untuk risiko terbesar.

Jujur sebenarnya aku sempat kecewa pada Naya. Fakta bahwa Fatina adalah anak kandungku dengan Nindi membuatku sedikit enggan. Bahkan, untuk mendekapnya di saat terpuruknya seperti ini.

Apakah aku kejam? Apakah layak bagiku untuk berlaku demikian? Entah kenapa, ego begitu mudah menguasai belakangan ini. Siapa korban sebenarnya di sini?

Lama bergelut dengan perasaan, akhirnya aku beranjak menghampiri perempuan yang duduk be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Isnia Tun
Walaupun ga suka sama Naya kok sedih ya hik hik hik
goodnovel comment avatar
Mary Angel
husnul khotimah...
goodnovel comment avatar
Krisna Maryulis
lanjut donk kak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status