Share

Bab 23 (Season dua)

part 23

POV ANGGA

“Ibu!!!” teriakku saat mata ini melihat Ibu sedang melempar gelas suka-suka. Kulihat Martina lagi duduk seraya memegangi perutnya. Matanya terpejam.

“Cukup, Bu!! ibu kenapa?” tanyaku dengan nada membentak. Martina diam saja. Masih dengan hal yang sama, memegangi perutnya.

“Dasar anak nggak berguna, gara-gara kamu nggak mau nemeni Ibu tadi malam, hingga ibu pingsan di teras karena ketakutan,” sungutnya. Kulihat lantai rumah sudah berantakkan. Berantakkan pecahan gelas beling.

“Ibu maafkan Angga. Tapi, tolong fahami kondisi Angga, Angga juga nggak tega membiarkan Martina sendirian di saat hamil tua seperti itu,” jawabku.

“Kamu lebih mementingkan perempuan itu dari pada Ibu? sakit hati Ibu, Ga!” sungut Ibu semakin menjadi.

“Terus Angga harus bagaimana?” tanyaku bingung.

“Kalau kamu tetap mau tinggal di rumah mertuamu, kamu harus mencarikan ibu teman di rumah ini. Carikan ibu ART,” ucap ibu menegaskan. Kuusap wajahku yang terasa kusut. Kulirik Martina, dia hanya terdiam.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status