Share

Bab 18 (Season dua)

POV DEWI

“Mas, aku kok pengen rujak yang ada di ujung jalan poros itu, ya,” ucapku dengan liur yang kemecer dan menelannya. Membayangkan kayaknya enak banget. Mas Romi mendekat.

“Ngidam?” tanya Mas Romi seraya mengelus perutku. Masih merasakan desiran yang sama. Hati ini masih saja berdesir jika Mas Romi menyentuh badanku.

“Nggak tahu nyidam apa nggak, yang jelas yang ada di pikiran membayangkan rujak yang ada di ujung jalan poros itu, kok, enak banget ya. Sampai kemecer ini liur,” jawabku. Kemudian dia tertawa. Mengecup keningku beberapa detik. Kemudian juga mencium perutku beberapa detik.

“Haduh, anak Papa pengen rujak? Apa Mama ini yang pengen, ya?” ucap Mas Romi seakan mengajak anaknya bicara. Ada-ada saja.

“Mas mau beliinkan?” tanyaku. Dia semakin melebarkan tawanya.

“Ya, jelas mau lah sayang, mau di belikan apa ikut?” jawab dan tanya Mas Romi seraya membelai rambutku. Dia memang seperti itu. Aku merasa wanita paling beruntung memilikinya. Cuma ada satu yang aku nggak suka dariny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status