Share

BAB 103 KETIDAK SABARAN

Tidakk terdengar suara dari balik pintu kamar mandi. Robby pun membaringkan badan kembali menunggu pesanannya datang. “Ryan! Apa kamu tidak akan membelikan hadiah untuk Istrimu?” Tanya Robby lagi.

Tiba-tiba saja pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Ryan. Yang hanya memakai handuk membalut pinggang dan busa sampo di kepalanya. “Kamu cerewet sekali, Rob, seperti wanita yang sedang PMS saja!”

Robby tidak menduga Ryan akan keluar dari kamar mandi dalam keadaan begitu. Dengan santai sama sekali tidak takut kepada Ryan yang sedang marah. Ia mengatakan, kalau Ryan begitu sensitif mendapat pertanyaan sederhana saja emosi.

Ia mengatakan, kalau Ryanlah yang bertingkah, seperti wanita. Mudah tersulut emosi, karena ia tidak bisa berpikir dengan jernih. Seharusnya, Ryan merasa senang ada ia yang selalu mengingatkannya. Dan menjaganya, agar tidak membuat kehancuran pada dirinya sendiri.

Ryan mendengus dengan kasar, ia masuk kembali kamar mandi. Didengarnya suara tawa nyaring Robby. Sahabatnya it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status