Share

41. ~BCSI

Penulis: Himawarin
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-06 17:35:53

Pagi hari saat matahari masih belum sepenuhnya terbit, Karan menemui Bryan dikamar laki-laki itu.

"Maaf, Kak. Aku memang pantas mendapatkan ini," kata Bryan sembari menunduk.

Wajah yang lembam semakin memancarkan kesedihan dan penyesalan Bryan.

Meski sesungguhnya Karan ingin kembali memukul Bryan, tetapi Karan menahan diri.

"Kamu pikir kata maaf bisa menyembuhkan trauma? Dimana otak dan akhlak baikmu yang selalu papa banggakan, Bryan?" Sinis Karan.

"Apa yang aku lakukan memang sangat tidak benar, Kak. Aku tidak bisa mengendalikan perasaanku, ditambah dengan pengaruh alkohol, aku salah. Maaf, karena sebenarnya selama ini aku menyimpan rasa terhadap Arcelia," terangnya.

Bryan menatap wajah Karan, menunggu respon laki-laki itu atas kejujurannya, tetapi Karan sama sekali tidak terkejut.

"Tidak ada orang yang bisa melarang perasaan seseorang, tetapi kamu harus sadar diri, Bryan. Sekarang Arcelia istriku, aku rasa kamu cukup waras untuk menyadari hal itu dan mengerti tentang batasan yang t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    42. ~BCSI

    Saat ini Karan sudah siap dengan setelan kerjanya, laki-laki itu tengah membujuk Arcelia agar tetap di rumah. "Di rumah aja? Kamu bisa mengajak temanmu untuk menemani di sini. Nanti aku akan berusaha pulang lebih cepat," ujar Karan.Sedari tadi Arcelia mengatakan ingin ikut ke kantor, tetapi melihat keadaan sang istri yang masih kurang baik, membuat Karan merasa tidak tega. Andai tidak ada pertemuan penting, Karan akan lebih memilih untuk tidak berangkat kerja."Kamu nggak mau aku ikut?" Tuduh Arcelia dengan ekspresi wajah yang ditekuk.Karan lupa jika Arcelia masih dalam periode datang bulan yang artinya mood Arcelia mudah sekali jungkir balik.Segera Karan menggelengkan kepalanya serta menggerakkan kedua telapak tangan seraya tersenyum tipis, pertanda jika Arcelia salah paham. "Bukan seperti itu, nanti kamu bakal sendirian di ruang kerja, apa nggak apa-apa?""Aku sudah biasa kamu tinggal keluar, kan?" Sahut Arcelia masih dengan wajah yang tidak bersahabat.Masalahnya adalah, Karan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    43.~BCSI

    Untuk pertemuan dengan klien terakhir, kali ini Arcelia ikut, pertmuan berakhir tepat jam lima sore. Saat ini keduanya berjalan menuju lobi, di sana mereka berpapasan dengan seseorang."Sial, mau ngumpet udah tanggung banget, mereka liat muka gue nggak, ya?" Laki-laki itu menutup wajahnya menggunakan map yang ia bawa."Azka," panggil Karan."Ketahuan," gumamnya seraya menurunkan map, lalu memberikan senyum lebar. "Hallo, Kakak ipar, lama tidak bertemu."Karan diam, laki-laki itu memperhatikan penampilan Azka yang tidak seperti biasanya. Remaja itu mengenakan stelan formal yang jelas terlihat mahal."Baik. Apa kamu sedang magang, bukannya kamu masih SMA?" tanya Karan.Tersenyum kikuk, Azka pun berjalan lebih mendekat. "Hutangku banyak, jadi aku latihan bekerja, Kak, lumayan lah untuk tambahan uang saku," katanya berbisik."Hutang?" Karan bertanya dengan satu alis yang terangkat. Ia semakin curiga dengan keluarga Arcelia."Aku merusak banyak mobil, itu hanya salah satu kecerobohanku. Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-08
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    44. ~BCSI

    Sekuat jiwa dan raga Karan berusaha mengurung hasratnya, apa lagi mengingat kejadian mengenaskan kemarin malam. Kini karan memilih mengangkat Arcelia ke atas pangkuanya dengan posisi Arcelia yang membelakanginya. Laki-laki itu kemudian menjatuhkan dagunya pada bahu sang istri."Dongeng time," katanya sebelum memulai bercerita.Dalam diam, Arcelia mengamati pergerakan Karan. Dirinya baru menyadari jika Karan tergolong sedikit romantis dan manis meski terkadang berakhir konyol dan kacau."Hm, cepat ceritakan.""Aku tidak mengerti mama dan papa menikah berdasarkan karena apa. Yang aku tau, papa berhianat dari mama. Papa menjalin hubungan dengan tante mona hingga menghasilkan Bryan.""Jadi dia adik tirimu, makanya kamu membencinya?""Aku tidak membencinya," sanggah Karan."Tidak membencinya tapi ingin melihatnya hancur," cibir Arcelia.Sejenak Karan terdiam, ia berpikir sejak kapan ia jadi kesala pada Bryan, sungguh niat awalnya mengambil Arcelia untuk membuat Mona dan sang papa sakit ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-09
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    45. ~BCSI

    Suasana makan malam terasa sangat hening meski di ruang makan yang terlihat mewah itu dihuni oleh empat orang.Jemari lentik Mona meraih gelas berisi air putih, guna menghilangkan rasa hasu nan resah, tidak jauh berbeda dengan Budi yang sama resahnya.Hanya kakek yang terlihat tenang menikmati makanan, sementara Bryan masih diliputi rasa bersalah atas dirinya yang melakukan hal tidak benar terhadap Arcelia, laki-laki itu menikmati makanan dengan sangat enggan.Apa lagi baik Arcelia dan Karan saat tidak terlihat di ruangan yang sama, hal itu semakin membuat Bryan merasa sangat buruk."Apa makananya tidak enak? Mengapa kalian terlihat tidak berselera?" tanya kakek.Suara kakek yang tiba-tiba menambah rasa gundah bagi Budi dan Mona."Tidak. Makananya enak seperti biasa, hanya saja." Budi menjeda ucapannya, pandangannya sesaat mengarah pada Bryan, sejurus kemudian kembali menatap kakek.Mengerti dengan hal itu, kakek kembali berucap, "Nikmati makan malamnya. Kamu bisa berbicara dengan aya

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-10
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    46. ~BCSI

    "Jangan selalu menyalahkan ayah, Mona. Sudah baik beliau tidak-ah sudahlah." Budi menghentikan ucapannya tidak sanggup untuk melanjutkan kata menyangkut kejadian mengenaskan itu.Mona masih menatap Budi dengan pandangan tidak percaya. "Mengapa kamu tiba-tiba berubah? Bukankah kamu tahu jika itu aku lakukan demi apa? Apa sekarang kamu juga mau membela Karan?"Budi diam, pria itu berjalan menuju lemari berniat mengambil baju ganti untuk tidur."Jawab Budi, apa kamu mau membela anak sialan itu!" Teriak Mona marah."Dia juga anakku, Mona," balasnya seraya mengambil satu stel piyama."Oh, jadi kamu mau mengasingkan Bryan karena dia tidak bisa mengambil simpati ayah? Memang lebih baik aku kirim anak itu bersama ibunya!"Brak!Budi menutup pintu lemari secara kasar, ia menatap tajam pada sang istri. "Sudah aku bilang berhenti melakukan hal tidak baik," geram Budi.Menatap nyalang, Mona seolah menantang. "Akan aku lakukan apa pun demi putraku. Tidak akan aku biarkan sedikitpun Bryan mengalami

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-11
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    47. ~BCSI

    Fela menyeringai kala ia berhasil memegang dasi Karan. Hanya sekali tarik saja maka Karan akan jatuh pada dirinya.Bugh!Tas branded berwarna hitam yang cukup berat mendarat mengenai kepala Fela. Cengkraman tangannya pada dasi karan pun terlepas begitu saja."Wanita s*al*n!" Umpat Arcelia seraya melempar bingkisan makanan yang telah ia beli, gadis itu melangkah lebar menghampiri Fela yang tengah merasa kesakitan seraya memegangi kepalanya.Grep!Tidak perduli dengan Fela yang masih kesakitan, jemari Arcelia lantas menjambak kasar rambut bergelombang Fela."Sakit! Lepaskan!" Denyut sakit akibat kepala yang terhantam tas saja masih belum reda kini malah dikombinasi dengan jambakan yang terasa pedas. Sungguh Fela merasakan kepalanya sangat pusing.Semakin brutal, Arcelia merariknya dengan keras hingga Fela bergerak turun dari atas meja mengikuti gerakan jemari Arcelia yang terus menarik rambutnya."Jika kamu gatal maka menikahlah, bukannya menggoda suami orang!" Bentak Arcelia masih belu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    48. ~BCSI

    Karan yang awalnya tengah membujuk Arcelia supaya tidak marah lagi, kini jadi memasang wajah datar nan dingin."Atas dasar apa, Tante marah-marah? Tante tidak punya kuasa untuk urusan kantor."Mona semakin tidak terima, wanita itu melangkah mendekat dengan wajah yang memerah padam."Fela adalah karyawan yang berada di bawah naungan mas Budi. Kamu tidak berhak memecatnya!""Kalau begitu bawa saja kembali dia ke temat papa," ujar Karan santai."Tidak bisa! Dia harus tetap di sini!"Arcelia yang sudah muak pun beranjak dari duduknya. "Biarkan wanita dan wanita yang berbicara," katanya pada Karan."Apakah Tante mertua takut kalau Fela akan menggoda papa mertua kalau dipindah ke sana?" Tanya Arcelia menohok."Apa maksudmu?" Mona berpura-pura tidak tahu."Harusnya aku yang bertanya, mengapa Tante mertua semarah itu Fela dipecat?" Ingat sisa kemarahan Arcelia masih ada, melampiaskan untuk berdebat adalah cara yang sangat menyenangkan."Karena dia kompeten dalam bekerja, perusahaan ini memerl

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-13
  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    49. ~BCSI

    Seperti tidak memiliki pekerjaan, Ethan tetap berada di kantor Karan hingga sore hari.Sepasang mata Karan terus mengawasi Ethan yang duduk di depan Arcelia, keduanya memang tidak berdekatan. Tetapi, dapat Karan lihat Ethan terus mengajak istrinya berbicara. Membuatnya tidak konsentrasi bekerja."Arche, ada apa denganmu? Mengapa aku merasa seperti virus yang harus dijauhi? Apa karena gosip kurang ajar itu?" Ethan bertanya dengan wajah sedih. Sebab Arcelia terus mengambil jarak darinya."Tidak seperti itu, Kak. Mana mungkin aku akan terus menempel pada Kak Ethan seperti saat masih kecil," jelas Arcelia.Karena hal buruk yang dilakukan Bryan, Arcelia jadi risih berdekatan dengan laki-laki lain. Meski ia mengenal Ethan sedari kecil, tetapi tetap saja mereka tidak memiliki aliran darah yang sama.Sejenak Ethan terdiam, ia menangkap sesuatu yang tidak biasa. Menghela napas berat, laki-laki bule itu kemudian melirik sinis pada Karan. "Pasti gara-gara dia," dumelnya."Urusan kita sudah seles

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-14

Bab terbaru

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    68. BCSI

    Perkelahian sengit pun terjadi, Aarav benar-benar serius setiap melayangkan serangannya.Kedua laki-laki dewasa itu sudah mendapat lebab di masing-masing bagian tubuh.'Untuk orang yang sangat sibuk mengurus perusahaan raksasa, dia cukup tangguh,' batin Karan.Buk! Karan lengah, wajahnya terkena tinju keras oleh Aarav."CK. Lemah begini jadi suami Arcelia," ejek Aarav mulai menyerang mental Karan.Mulai mengurangi rasa sopan, Karan pun membalasnya, "Meski lemah. Setiap aku pernah menjadi penyelamat istriku." Ingat mental Karan tidak selemah itu."Cih. Sudah lemah, sombong pula. Kau memang menyelamatkannya, tetapi tetap saja akulah hidupnya," ucap Aarav semakin menjadi-jadi.'Sepertinya dia memang tidak beres. Mana ada seorang kakak mengatakan hal seperti itu. Baiklah akan aku buat sadar dengan pukulan ini.'Karan pun berhasil memukul wajah Aarav. "Jelas posisi kita berbeda. Kamu kakaknya, dan aku suaminya yang sekarang bertahta dihati Arcelia. Kamu memiliki batasan, sementara aku ti

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    67. BCSI

    Dahi Arcelia berkerut karena mendengar pertanyaan Karan. "Mengapa bertanya seperti itu?""Tidak apa-apa. Hm. Dia sangat positif, ya?"Arcelia terkekeh. "Apa kamu cemburu dengan kakak iparmu sendiri?""Sedikit, kamu terlihat sangat manja padanya."Arcelia tidak habis pikir dengan apa yang Karan katakan, Karan terlalu berlebihan. "Karan. Kak Aarav itu kakak kandungku, kamu memiliki aliran darah yang sama, begitu juga dengan Azka.""Aku lega mendengarnya. Tapi, apa kalian memang sedekat itu?"Arcelia lantas mengangguk. "Jangan berpikir macam-macam. Kami benaran kakak beradik. Kak Aarav adalah malaikat dalam hidupku, aku harap kamu juga bisa dekatnya, layaknya kakak adik."'Tatapanya saja seperti laser padaku. Aku tidak yakin bisa menjadi ipar yang rukun dengannya.' Karan membatin."Dia melarang untuk tidak menggangu waktu kalian. Apa itu tidak terlalu kejam? Aku kan suamimu.""Kami jarang sekali bertemu. Apa lagi semenjak aku pindah ke sini, aku dan kak Aarav bertemu hanya sekitar setah

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    66. ~BCSI

    Kini semuanya berkumpul, duduk di ruang keluarga termasuk Azka.Semua rasa penasaran Karan telah terjawab. Ethan satu circle dengan kakak Arcelia yang bernama Aarav. Dan Karan yakin masih ada lagi orang-orang luar biasa yang mengenal bahkan dekat dengan Arcelia mengingat seorang Aarav adalah kakaknya.Dengan rumah yang bisa dibilang sederhana untuk ukuran konglomerat seperti orang tua Arcelia, orang di luar sana pasti tidak akan menyangka jika keluarga yang berada di dalamnya adalah sultan. Bahkan Karan sendiri sempat menganggap Arcelia kalangan biasa.'Mereka sangat pandai menyembunyikan jati diri. Tidak aku sangka ternyata aku telah menikahi seorang putri.'"Kalian akan menginap, kan?" Tanya Abbas, ayah Arcelia.Arcelia lantas menoleh, ia belum membicarakan ini dengan Karan. "Jika Arcelia menginginkannya. Kami akan menginap, Ayah," jawab Karan.Arcelia mengangguk. "Kita menginap."Abbas tersenyum senang. "Karan, kamu belum mengenal putra pertamaku. Saat kalian menikah dia tidak bis

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    65. ~BCSI

    "Aku benar-benar merindukanmu," katanya kemudian kembali memeluk Arcelia setelah mencium pucuk kepala gadia itu."Bukankah kamu sangat sibuk? Suatu keajaiban kamu pulang," ucap Arcelia.Laki-laki itu memasang wajah sedih. "Dari kata-katamu sepertinya kamu tidak meringankan aku, ya." Arcelia terkekeh pelan, ia kemudian membalas pelukan laki-laki itu. "Mana mungkin aku tidak merindukanmu."Di tempatnya, Noah menahan Karan sekuat tenaga. Laki-laki itu selalu melontarkan kata mutiara supaya Karan tenang."Lihat! Gunakan otak cerdasmu. Kali ini Arcelia memeluknya!" Geram Noah.Karan terdiam membantu, ia seakan dalam mimpi, kebahagiaan yang baru terjadi kini seakan lenyap begitu saja dengan pemandangan yang mengerikan di depan sana.Arcelia mengurai pelukannya, ia tatap laki-laki di depannya dengan senyum yang begitu lebar. "Sekarang mana hadiah untukku?"Laki-laki itu mencibir, kemudian berpura-pura merajuk. "Apa kamu hanya mengharap hadiah dariku?""Tidak sih. Tapi sepertinya kurang leng

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    64. ~BCSI

    Dari balik kaca besar lantai dua, tepatnya di dalam kamar. Mona berdiri,. pandangannya menatap ke bawah di mana ada Arcelia yang tengah mengobrol dengan kakek."Sayang sekali wanita itu tidak berada dipihakku. Keberaniannya akan sangat menguntungkan jika saja Bryan tidak terlambat menjeratnya."Mona akui, sisi berani dan tegas Arcelia sangat cocok untuknya. Akan tetapi karena di kubu yang berbeda dan selalu membuat dirinya naik pitam membuat Mona saat ini begitu geram pada Arcelia."Sekarang kamu masih bisa tertawa dengan pak tua itu. Tunggu saja tanggal mainnya," gumamnya dengan tatapan sinis dan kebencian.Sementara itu di taman bunga.Arcelia tengah menemani kakek meminum teh."Terimakasih Arcelia," ucap Kakek."Untuk apa, Kek? Aku tidak melakukan apa pun," kata Arcelia bingung.Tersenyum tipis, mata tua kakek menatap bunga yang bermekaran di depan mereka. "Kamu telah membuat Karan berwarna dan segar seperti bunga-bunga itu."Terkekeh pelan, Arcelia menggeleng. Dirinya tidak merasa

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    63. ~BCSI

    Arcelia terdiam, dalam benaknya menghitung beberapa teman serta mengingat semua sikap prilaku mereka terhadap dirinya.Sementara itu, Karan menunggu dengan penuh harap."Sepertinya tidak ada yang berlebihan. Diantara mereka memang Bryan yang bersikap sangat perhatian," ucap Arcelia.Karan menghela napas kecewa. Ia pikir akan mendengar cerita tentang malaikat. 'Kalau seperti itu. Apa si malaikat ini orang yang terobsesi dengan Arcelia. Apa mungkin seperti yang Noah bilang kalau yang dimaksud nama malaikat, malaikat pencabut nyawa?'---Esok hari.Arcelia yang suka dengan kegiatan memasak, pagi ini hendak membuat bekal untuk Karan.Dari ambang pintu dapur, ia melihat Mona yang tengah memberi tahu para pekerja untuk memasak."Kalau dilihat sih kayak orang bener, nggak taunya monster," batin Arcelia.Ia mempertahatikan setiap pergerakan Mona, siapa tahu wanita itu akan menyisipkan bubuk aneh ke dalam bahan makanan, sejenis r4cvn, mungkin?"Jangan pakai itu. Bryan tidak suka." Terdengar su

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    62. ~BCSI

    Arcelia masih terdiam di tempatnya, sementara Bryan mulai melangkah masuk ke dapur dengan sepasang mata yang menatap lurus pada Arcelia.Melihat pergerakannya Bryan yang sudah melewati pintu, Arcelia lantas membuang pandangan kemudian melangkah menuju pintu.Saat keduanya hendak saling melewati, Bryan berucap, "Arche, boleh minta waktunya sebentar?"Arcelia berhenti, namun gadis itu diam saja.Bryan berbalik memposisikan diri di depan Arcelia. Reflek Arcelia sedikit melangkah mundur.Pergerakan Arcelia yang menjauh darinya membuat hati Bryan yang masih terluka bagai disiram air jeruk nipis, perih, panas dan sakit sekali.Meski hal yang Arcelia lakukan sangat wajar tetapi rasanya sungguh sangat menyakitkan.Untuk memberi ruang, Bryan mengambil satu langkah mundur. Bryan tersenyum kecut, laki-laki itu pun berucap, "Kamu tidak perlu takut, Arche. Aku hanya ingin meminta maaf untuk hal yang sangat tidak pantas yang telah aku lakukan."Arcelia mengangguk pelan, dirinya bingung harus mengat

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    61. BCSI

    Karan menggeleng sangat pelan, laki-laki itu kemudian berbisik, "Ikuti saja alurnya, percaya pada Arcelia, kamu dengar, kan kalau ini menyangkut nyawa. Kesehatan orang itu memang buruk, aku tahu karena pernah melakukan kerja sama dengan beliau.'Noah nyaris berdecih. 'Percaya katanya? Tadi saja jika aku tidak masuk tepat waktu dia akan memukuli laki-laki itu,' gerutu Noah dalam hati.Pertemuan mendadak itu pun berakhir usai mereka mengobrol beberapa menit. Orang tua Irena pamit lebih dulu untuk ke rumah sakit.Sementara Irena saat ini lagi-lagi bersimpuh, kali ini menghadap pada Noah. "Maaf dan terimakasih banyak. Mas dokter sungguh mulia, aku sangat berterima kasih," kata Irena."Kak Noah, maaf. Ini beneran urgent. Kebetulan Kak Noah jomblo, jadi tidak ada salahnya jika mencoba berkenalan dengan temanku ini," ucap Arcelia sedikit terdengar tidak tahu diri di telinga Noah.'Sepertinya dia tertular Karan.' Noah membatin.Noah memijit pelipisnya, ia memang menginginkan pasangan. Tetapi

  • BELENGGU CINTA SUAMI IDAMAN    60. ~BCSI

    Napas Karan memburu saat dari sudut pandangnya melihat seorang laki-laki tengah mencium tangan Arcelia.Usai mendorong Dewa, Karan menarik tangan Arcelia. Menaruh sang istri di belakangnya."Karan, kamu salah paham," ucap Arcelia seraya menyentuh lengan laki-laki itu."Salah paham apanya? Dia sudah kurang ajar berani menyentuhmu!" Tekan Karan menggeram. Sepasang mata sipitnya menatap tajam pada Dewa.Sedari malam ia sudah dihantui rasa takut akan kehilangan Arcelia. Setelah tadi Arcelia panik dan terburu-buru datang hanya untuk laki-laki lancang yang baru saja mencium tangan sang istri."Karan, dia-""Teman macam apa yang mencium tangan temanya, Arche?" Potong Karan. Raut wajah laki-laki itu sudah tidak bisa didefinisikan.Kombinasi marah, khawatir, ingin mengamuk menjadi satu.Dewa yang baru saja bangun dari jatuhnya lantas mendekat pada Karan. "Maaf. Anda benar-benar salah paham. Aku tadi tidak mencium tangan Arcelia, hanya sedang memohon-""Memohon agar mau denganmu?" Lagi-lagi Kar

DMCA.com Protection Status