Share

AMBIL SAJA SUAMIKU

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-17 07:32:19

"Gimana, Ray?"

Untuk ke sekian kali Mas Arman bertanya. 

 

"Kamu ingin jawabanku sekarang juga, Mas?" Aku menoleh ke arahnya.

 

"Aku ingin yang terbaik untuk Kamu dan Keanu, Ray. Aku ingin kalian hidup tanpa kekurangan," dalihnya. Aku menanggapi ucapannya dengan senyum kecut.

 

"Oke, baiklah. Aku akan menjawabnya sekarang juga. Sekarang kalian berdua silahkan dengarkan." Aku menarik nafas panjang, mencoba menata kalimat demi kalimat yang akan kusampaikan. 

 

Dalam kondisi seperti ini, jika aku melawan dengan cara kasar, alangkah tidak bermartabatnya aku, tak jauh dengan orang bar-bar. Meskipun Mas Rman adalah suami sahku, tapi aku akui cara wanita ini meminta suamiku dariku sungguh sangat berkelas. Jadi betapa menyedihkannya jika aku membalasnya dengan cara-cara yang kasar. 

 

"Kamu menyukainya, Mas?" tanyaku pada suamiku sambil menunjuk ke arah wanita di depan kami itu. Mas Arman kulihat sedikit gelagapan mendengar pertanyaanku. Mungkin dia tidak terlalu siap dengan pertanyaan seperti itu. 

 

"Aku hanya menginginkan kita tetap bersama, Ray. Itu saja. Kita tidak perlu berpisah karena masalah ini, toh Anggi pun tidak keberatan dengan kondisi kita kan?" jelasnya panjang lebar dengan nada sedikit gugup.

 

"Aku hanya bertanya, apa Kamu menyukainya? Jawab saja 'iya' atau 'tidak', Mas."

 

Agak lama dia terdiam sampai akhirnya dia pun berkata; "Iya, Ray. Aku menyukai Anggi."

 

"Oke, jadi sudah jelas Kan. Kamu menyukainya dan dia pun menyukaimu. Itu sudah cukup untuk aku dan Keanu pergi dari kehidupan Kamu, Mas." Mas Arman menatapku dengan mata membelalak, mungkin dia tidak percaya aku akan mengatakan hal seperti itu padanya.

 

 "Dan Kamu Mbak, sekali lagi aku bilang, aku tidak pernah menjual suamiku. Jadi jika Kamu mau, silahkan ambil. Karena aku tidak membutuhkan suami model seperti ini lagi. Silahkan ambil saja gratis. Dan  terima kasih sudah sangat jujur dan berani mengakui di depanku, istri sahnya. Sekarang, tolong tinggalkan rumah kami. Tunggu aku menceraikan suamiku dan kalian boleh berhubungan sepuas kalian," tegasku.

 

"Raya!!" 

 

Mas Arman segera mencekal lenganku saat aku bangkit setelah mengatakan kalimatku yang panjang tadi. Tapi dengan tegas kutepis pegangannya dengan satu hentakan. 

 

"Kamu juga tidak perlu meminta ijinku untuk bersama dengan dia, Mas. Aku akan membebaskanmu. Suruh wanita ini pergi sekarang agar kita bisa lebih cepat menyelesaikan masalah kita," kataku lagi.

 

Susah payah kutahan air mataku untuk tidak jatuh saat mengucapkan kalimat demi kalimat itu di depan mereka. Bagaimana pun lemahnya aku, tidak akan sedikitpun kubiarkan terlihat di depan mereka. 

 

Tanpa menghiraukan wajah kebingungan Mas Arman, dan entah wajah wanita itu yang seperti apa, aku segera berlalu masuk ke dalam rumah, menuju ke kamar dimana anakku masih tertidur pulas.

 

Tak berapa lama kemudian, terdengar deri suara mobil meninggalkan rumah kami. 

 

"Ray, mas balik ke kantor dulu ya?" Mas Arman sudah berada di pintu kamar kami. Aku hanya mengangguk tanpa menoleh ke arahnya. Mengemas ulang beberapa pakaianku dan Keanu yang akan kubawa pulang ke tempat orang tuaku.

 

"Kamu beneran mau pergi, Ray?" Tiba-tiba dia sudah berdiri di dekatku. 

 

"Apa aku punya pilihan yang lebih baik selain ini, Mas?" tanyaku sarkas tanpa melihatnya. 

 

"Kalau kamu pergi kamu nggak boleh membawa Keanu!" katanya setengah membentak. 

 

Aku segera membalik badan, marah mendengar ucapannya.

 

"Begitu ya? Coba saja Mas kalau kamu bisa menghalangiku membawa Keanu," kataku sinis. 

 

"Ray, ayolah, jangan kaya anak kecil. Pikirkan lagi tawaran Anggi tadi. Jangan korbankan Keanu. Dia akan kehilangan ayah kalau Kamu nekat mau cerai."

 

"Lebih baik Keanu tidak punya ayah daripada punya ayah kayak Kamu, Mas. Sudah sana pergilah! Jangan lagi mengurusi Kami!" 

 

Aku segera menggendong Keanu dan membawa barang yang telah kupersiapkan di dalam tasku." 

 

"Ray, Raya! Jangan gila Kamu Ray!" Entah omongan apa lagi yang keluar dari mulut suamiku yang terus saja mengoceh mengikuti langkahku menuju keluar rumah. Dan akhirnya tak kudengar suaranya lagi karena aku sudah meninggalkan rumah kami tanpa mempedulikannya yang terus berteriak.

 

 

***

 

 

Seminggu setelah aku kembali ke rumah orang tuaku, sepertinya sama sekali tidak ada penyesalan dari suamiku. Dia bahkan tidak mengirimkan pesan hanya sekedar untuk menanyakan kabar anaknya. Dia pasti sekarang sudah merasa bebas. Tidak perlu lagi khawatir akan ada yang marah saat dia bertemu dengan gund*knya itu. Dan aku memang sudah siap untuk semua itu. Tidak ada lagi Mas Arman dala. hidupku dan Keanu. 

 

 

Bagaimanapun beratnya hidup sendiri tanpa suami, tapi semua harus kujalani dibanding setiap hari aku harus tersiksa dengan kelakuan Mas Arman jika saja waktu itu aku  menerima tawaran mereka untuk hidup dalam bayang-bayang wanita kegatelan itu. 

 

 

Tiga bulan setelah itu, aku dan Mas Arman resmi bercerai. Walaupun keputusan di pengadilan mengharuskannya untuk tetap menafkahi Keanu, tapi aku bertekad untuk jadi mandiri. Aku harus bangkit untuk membuktikan bahwa tanpanya aku juga bisa membesarkan anak kami dengan baik. 

 

Untuk menyambung hidup, aku diminta Mbak Luna membantunya bekerja di konveksi milik suaminya, Mas Denny. Bayaranku memang tidak seberapa, tapi setidaknya aku tidak terlalu membebani bapak dan ibu meskipun saat ini aku dan Keanu tinggal di rumah mereka. Sambil aku terus berusaha memasukkan lamaran pekerjaan ke perusahaan-perusahaan yang membuka lowongan sesuai bidang pendidikanku waktu itu. 

 

"Gimana, Ray? Belum ada panggilan juga?" tanya Mbak Luna siang itu saat kami sedang beristirahat makan. 

 

"Belum ada, Mbak. Nggak tau nih, udah banyak padahal lamaran yang aku masukin."

 

"Sabaar, kalau sudah rejeki nanti pasti datang panggilannya," kata Mbak Luna membesarkan hati. 

 

"Lun, anak-anak bordir nanti mau lembur. Beliin camilan gih ke minimarket, aku mau benerin mesin yang rusak dulu!" Mas Denny tiba-tiba menghampiri kami dan menyodorkan beberapa lembar uang pada istrinya. 

 

"Oke, Boss," sahut Mbak Luna santai.

 

"Biar aku aja Mbak yang beliin. Sekalian mau beliin susu buat Keanu, habis," tawarku. 

 

"Bener nggak papa?"

 

"Iyaaa."

 

"Ya udah ini uangnya. Pake motor Mbak aja tuh, kuncinya udah disana," tunjuk Mbak Luna ke arah motornya.

 

Bergegas aku menuju ke minimarket  yang berjarak sekitar 5KM dari rumah Mas Denny dan Mbak Luna. 

 

***

 

"Raya?!" Tiba-tiba seseorang memanggil namaku saat aku sedang memilih-milih kue basah untuk camilan. Saat aku menoleh kulihat sesosok pria jangkung kurus berkulit sedikit gelap dengan wajah jenaka sedang menghampiriku. 

 

"Mas Gilang?" Aku agak lupa wajahnya, tapi sepertinya itu memang dia. 

 

"Iya, aku Gilang. Masa' lupa? Kamu ngapain disini?" tanyanya setelah kami bersalaman. 

 

"Ini ... beli kue sama susu buat anak. Mas sendiri ngapain?" 

 

"Biasa, ajudan. Nganterin boss, tuh!" tunjuknya pada seorang lelaki paruh baya berstelan jas  yang sedang berdiri di depan kasir. 

 

"Ooh." Aku mengangguk mengerti. 

 

"Lang, ayoo!!" Tiba-tiba terdengar lelaki itu memanggil Mas Gilang sambil memberi kode untuk keluar. 

 

"Aku duluan ya, Ray. Mo keluar kota dulu," katanya berpamitan. Lalu berjalan menuju ke arah lelaki yang memanggilnya tadi. Sementara si lelaki memandang ke arahku sekilas dan tersenyum sebentar sebelum akhirnya berjalan bersama Mas Gilang keluar dari minimarket. 

 

*** 

 

"Tadi aku ketemu Mas Gilang Mbak di minimarket," ceritaku ke Mbak Luna saat sampai di rumahnya lagi. 

 

"Oya, kemarin aku juga habis ketemu dia. Lagi sibuk kayaknya dia. Bossnya mau mantu."

 

"Lah, bossnya yang mantu kenapa dia yang sibuk?"

 

"Lho kamu nggak tau? Dia tuh sama boss dia ceritanya udah kayak Ce-es ... deket banget udah kayak keluarga. Menurutku sih dia itu bukannya sopir, tapi orang kepercayaan gitu. Enak kayaknya dia, gajinya gede," celoteh Mbak Luna.

 

"Ah, sok tau kamu, Mbak!"

 

"Dia sendiri yang bilang. Eh ngomong-ngomong, si Gilang itu ternyata belum punya istri lho, Ray. Mau apa kucomblangin?" 

 

"Hiiih, Mbak Luna apa-apaan sih?" 

 

"Serius, Ray. Siapa tau kamu mau. Yaa .. dia sih memang tampangnya gak se-keren mantan suamimu ... tapi setidaknya kan dia nggak brengsek kayak si Arman," kata Mbak Luna menggodaku.

 

Aku mencubit lengannya gemas sampai dia mengaduh.

 

"Baru juga kemarin mbak cerai. Udah ah, belum kepikiran ke arah situ aku."

 

Tapi demi mendengar kelakar Mbak Luna, akhirnya aku jadi kepikiran juga. Bukan kepikiran dengan Mas Gilang, tapi kepikiran apakah aku akan selamanya sendiri karena traumaku atas rumah tanggaku sebelumnya? Akankah setelah ini aku bisa menjalani kehidupan rumah tangga lagi tanpa rasa takut akan disakiti?

 

Bab terkait

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PERTEMUAN ANEH DENGAN MAS GILANG

    "Ray, bener kan apa yang aku bilang?" Mbak Luna segera menarik tanganku saat aku baru saja tiba di rumahnya pagi itu untuk bekerja."Apa sih, Mbak?" tanyaku penasaran. Lalu dia menyeretku ke kursi teras. Mendudukkanku disana layaknya seorang anak kecil yang ingin diberi nasehat."Si Gilang Ray, semalem dia main ke sini. Eh, nanya-nanyain Kamu lho. Aku rasa dia naksir deh Ray sama Kamu," ucapnya dengan antusias."Ah, Mbak ni ada-ada aja.""Lah kok nggak percaya sih. Tanya tuh sama Mas Denny kalau nggak percaya. Kita ngobrol bertiga lho semalem sampe larut malam.""Cuma nanyain aja kan bukan berarti suka, Mbaaak," cibirku sambil terkekeh, mentertawakan kakakku yang raut mukanya udah seserius rapat dewan."Ah nih anak dibilangin nggak percaya amat." Dia mulai melengos sebal padaku."L

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-19
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   TAWARAN KERJA YANG SANGAT ANEH

    "Jadi, yang naksir sama Kamu itu boss nya si Gilang?" Mata Mbak Luna sampai melotot saat mengucapkan itu."Bukan, Mbaaakkk," sanggahku frustasi. Entah bagaimana cara menjelaskannya pada kakakku ini. Karena aku pun sebenarnya juga masih bingung dengan yang kualami semalam saat bertemu dengan Mas Gilang, dan ternyata dia malah mempertemukanku dengan boss nya yang sudah berumur itu."Lalu gimana?" Mbak Luna nampak sangat penasaran. Aku menarik nafas panjang bersiap untuk menjelaskan."Jadi, bossnya Mas Gilang itu menawariku kerjaan.""Serius, Ray? Berarti Kamu bakal dapat kerjaan dong. Di kantor? Satu kantor dong nanti Kamu sama Si Arman. Nah, kebetulan kalau gitu, kasih aja pelajaran si brengsek itu kalau nanti Kamu ketemu di kantor," cerocos Mbak Luna antusias."Bukan gitu, Mbaaakkk. Haduh ya Allah, dengerin aku dulu lah.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-21
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   ANAK-ANAK KEBANGGAAN PAK FARHAN

    "Maaf, Bu. Jadi tugas saya apa ya disini?" tanyaku pada wanita tua itu setelah mobil Pak Farhan hilang dari pandangan."Panggil saja saya Mbok Yem, Mbak Raya. Biar lebih akrab," ucap wanita itu tanpa melupakan senyum ramahnya."Ooh, iya Mbok, Maaf. Saya harus melakukan apa sekarang?"Kulihat wanita itu menatapku lebih jelas."Mbak Raya tadi sudah sarapan?" tanyanya."Ee, sudah Mbok, di rumah tadi." Agak gugup ditanya basa basi seperti itu. Dan tiba-tiba Keanu malah menguap dalam gendonganku."Nah, ini Mas gantengnya ngantuk ya? Di tidurkan dulu aja kalau gitu. Yuk, ikut Simbok, Mbak," katanya.Lah kok malah disuruh tidur? Aku benar-benar sangat bingung. Tapi meskipun begitu, aku menurut saja saat wanita itu menggandengku menuju ke sebuah kamar tak jauh

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-23
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   RAHASIA DIBALIK PEKERJAAN BARU RAYA

    Aku masih gemetaran saat Mbok Yem menuntunku duduk di kursi makan dengan Keanu kuletakkan di pangkuan. Sementara Mbak Yuni segera datang mengambilkanku segelas air putih yang segera diminumkan oleh Mbok Yem padaku."Udah santai aja, dia memang gitu orangnya," ujar Mas Tirta yang sejak tadi memperhatikan kejadian yang menimpaku tanpa bergeming dari kursi makannya.Entah mimpi apa semalam, hingga hari ini aku dimarahi habis-habisan oleh orang yang bahkan belum pernah kukenal.Beberapa menit yang lalu, saat akhirnya aku tergopoh menghampiri Keanu yang sedang berada di dalam gendongan seorang lelaki yang tiba-tiba datang berteriak-teriak ke dapur, saat itulah aku kena omel habis-habisan olehnya."Kamu ibunya?" tanya lelaki yang berdiri dengan angkuh di hadapanku itu."Iy-iya, Mas," jawabku gugup.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-24
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PERSIAPAN PEMBALASAN RAYA

    "Jadi gimana, mau Kamu lanjutin atau tidak?" tanya Mbak Luna saat akhirnya kuceritakan padanya apa yang telah terjadi keesokan harinya."Nggak tau, Mbak. Aku masih bingung juga ini," ucapku sambil menggaruk-garuk kepala dan nyengir kuda. Mbak Luna nampak terdia. Sejenak seperti sedang berpikir."Kenapa nggak diterima aja, Ray? Siapa tau si Galih itu berjodoh lho sama Kamu."Mendengar kalimat kakakku itu aku segera tertawa keras."Ah, mana mungkin Mbak. Kasta kita aja tuh jauh bedanya. Ngimpi kali ya?""Kasta? Kamu kira kita lagi di jaman majapahit? Aneh-aneh aja Kamu ini." Mbak Luna menoyor mukaku gemas."Nggak mungkin, Mbaaakk. Orang kaya kayak mereka bisa suka sama kita yang miskin ini. Hahah ...." lagi-lagi aku tertawa remeh."Lah, jodoh nggak ada yang tau lho, Ray.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   KEDEKATAN KEANU DAN MAS GALIH

    "Kelihatan fresh banget hari ini Kamu, Ray," goda Mas Gilang saat menjemputku dan Keanu pagi itu."Iya Mas, habis refreshing kemarin seharian. Lumayan," kataku malu-malu.Ternyata, Mas Gilang juga memperhatikan penampilanku pagi ini. Seperti ibu dan bapak tadi yang juga mengomentari dandananku."Cantik banget hari ini," kata ibu, yang lalu di iyakan oleh bapak."Emang biasanya apa nggak cantik, Bu?" tanyaku sewot."Ya cantik, tapi beda ya Pak si Raya hari ini?" Ibu menoleh ke bapak minta dukungan."He em," sahut bapak singkat."Tuh kan, apa ibu bilang. Benar kan?" Aku cuma tertawa kecil menanggapi mereka."Gimana Ray kerjaanmu lancar?" tanya ibu. Aku memang tidak mengatakan detil tentang pekerjaanku pada mereka. Aku hanya mengatakan ba

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   TAWARAN UNTUK PEMBALASAN

    Saat dari hari ke hari Keanu nampak semakin akrab dengan Mas Galih, aku masih tetap sama. Pria itu seperti menganggapku tak ada. Bahkan saat aku harus menungguinya makan setiap kali dia makan minta ditemani Keanu hari-hari berikutnya, menawariku pun tidak.Namun ada satu hal yang membuatku sedikit bangga dengan kemajuan tugasku. Dan itu karena beberapa hari ini Mas Galih sudah mulai banyak beraktifitas di luar kamarnya.Terkadang dia berada di halaman bermain bersama Keanu, atau mengajaknya mandi bersama di kolam renang pekarangan belakang. Terkadang juga hanya menonton acara kartun di ruang santai.Seperti hari ini, dia tiba tiba muncul di dapur dan menyuruhku membawa Keanu ke depan."Kemana, Mas?" tanyaku sambil mengikuti langkah panjangnya menuju keluar rumah. Lalu kemudian dia berbelok ke garasi menuju sebuah mobil warna hitam yang terparkir di salah

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PERNIKAHAN PENUH TANDA TANYA

    "Apa sudah Kamu pikirkan matang-matang, Lih?" tanya Pak Farhan pada Mas Galih.Sore itu Mas Galih memintaku pulang sedikit terlambat karena katanya dia ingin membicarakan sesuatu yang penting denganku dan keluarganya.Di ruang keluarga saat ini telah duduk Pak Farhan dan Mas Tirta berhadapan denganku dan Mas Galih. Beberapa saat yang lalu Mas Galih sudah mengutarakan maksudnya untuk menikahiku karena hari ini tadi aku sudah memberikan jawaban padanya bahwa aku bersedia menikah dengannya."Sudah, dan dia juga sudah memikirkannya selama beberapa hari kemarin." Mas Galih menunjukku dengan dagunya.Dia? Kenapa masih saja dia dingin seperti itu padahal sebentar lagi dia akan menikahiku? Bahkan dia menyebutku 'Dia' bukannya namaku saja 'Raya'. Benar-benar lelaki yang aneh."Papa senang Kamu mengatakan ini, Lih. Tapi Papa akan lebih

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28

Bab terbaru

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   MIMPI YANG MENJADI NYATA (ENDING STORY/ AUTHOR'S P.O.V)

    Bagai mimpi yang menjadi nyata, Raya yang telah hampir sebulan menjadi istri seorang Galih Rengga Atmaja akhirnya merasakan juga membuka mata dalam pelukan lelaki yang beberapa waktu lamanya hanya ada di alam mimpinya itu.Rasanya bahkan wanita itu enggan beranjak dari tempat tidur agar bisa tetap menikmati wajah suaminya yang indah itu dalam lelap tidur.Galih yang tertidur pulas di depannya bagai malaikat tak berdosa yang jauh dari sifat sombong, angkuh, dan arogan yang selama ini ditunjukkannya pada Raya.Namun hari sudah beranjak siang, dan Raya tidak ingin terus terusan tidur di siang bolong seperti ini."Mas," panggilnya lirih sambil mengusap lembut pipi sang suami.Galih yang merasakan sentuhan tangan Raya membuka matanya dan melebarkan senyum pada wanita yang akhirnya bisa dia nikmati setelah dinikahinya hampir s

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   AKU MENGINGINKANMU SEUTUHNYA, MAS! (AUTHOR'S P.O.V)

    "Mas, sebenarnya kita ngapain sih di sini?" Raya mendekati Galih yang baru saja mendudukkan dirinya dengan nyaman di sofa menghadapi layar TV setelah mengambil sekaleng minuman dingin dari minibar di kamar itu.Galih menoleh ke arah istrinya dengan senyuman remehnya seperti biasa."Menurut Kamu ngapain?""Nggak tau," Raya mengedikkan bahunya. Dia memang benar-benar nggak paham apa yang dilakukan Galih di tempat itu."Sekali kali Kamu tenang saja di dekatku, nggak usah banyak tanya, nurut aja, bisa kan?" tanya Galih kemudian. Kali ini wajahnya dihiasi senyum manis. Namun hanya sepersekian detik saja, pandangannya sudah beralih kembali menatap ke layar televisi datar di depannya.Raya yang menyadari usahanya bertanya hanya akan sia-sia saja, akhirnya hanya bisa diam di samping suaminya. Matanya dengan terpaksa ikut m

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   KALAU MAU TINGGAL BILANG, APA SUSAHNYA?

    "Rayaaa!!!" teriak Galih menggelegar dari lantai atas.Pak Farhan yang sedang berbicara dengan Mbok Yem di dapur pun sampai kaget dibuatnya. Apalagi Raya yang pagi itu sengaja menemui Gilang untuk mengambil masakan titipan Mbak Luna untuk Raya yang di titipkan padanya.Gilang nampak tersenyum lucu saat melihat wajah Raya yang tegang karena mendengar teriakan suaminya yang sangat keras tadi, yang menggegerkan seisi rumah."Ya, Mas!" sahut Raya menjawab teriakan suaminya itu. Lalu cepat-cepat mengembalikan rantang ke tangan Gilang."Mas, tolong Mas bawain ke dapur dulu ya?" kata Raya cepat, lalu buru-buru berlari menaiki tangga rumah. Gilang terpingkal menyaksikan kekonyolan sepasang suami istri itu."Ada apa sih, Lang?" tanya Pak Farhan yang masih keheranan berjalan dari arah dapur mendekati Gilang.

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   HUKUMAN UNTUK PARA PENGACAU

    "Kalian ini benar-benar manusia-manusia menjijikkan!!"Aku kaget saat mendengar Mas Galih berbicara sangat keras."Kalian semua dipecat!!" lanjutnya kemudian, membuat semua orang yang berada di ruangan itu membelalak. Tak terkecuali tiga orang tersangka kekacauan yang tadi hanya duduk sambil menundukkan wajah di depanku dan Mas Galih."Pak, tapi bukan saya yang salah, Pak Galih. Dia yang menyerang saya lebih dulu." Lagi-lagi Anggita membela dirinya menunjuk ke arah Mirna.Belum sempat kudengar apa yang akan dikatakan suamiku untuk menjawab pembelaan Anggita, tiba-tiba wanita bernama Mirna itu bangkit dan dengan gerakan cepat menghambur ke arahku, bersimpuh di depan kakiku. Aku yang kaget sontak beringsut lebih mendekat ke Mas Galih yang juga kulihat sama kagetnya denganku."Mbak, Mbak Raya, tolong Mbak, jelaskan pada Pak

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PERTENGKARAN ANGGITA SI PELAKOR DI KANTOR

    "Kenapa Kamu? Bosan?" Mas Galih menatapku jengah dari kursi kerjanya. Mungkin dia risih melihatku dari tadi menggeser-geser dudukku di sofa dengan tak beraturan.Saat aku balik menatapnya dan menggeleng, dia pun segera kembali ke pekerjaannya menekuri laptop di depannya. Aku yang bingung harus melakukan apa dari tadi memang hanya duduk bersandar men-scroll layar ponselku naik turun nggak jelas dari tadi. Mungkin raut kebosanan terlihat sangat jelas di wajahku hingga membuatnya terganggu."Tidur saja kalau ngantuk. Nanti aku bangunkan kalau aku sudah selesai," katanya.Kenapa orang ini tiba-tiba jadi ribet begini? Harusnya tadi dia biarkan saja aku pulang bersama Mas Gilang. Jadi dia bisa fokus bekerja dan aku bisa tenang menunggunya di rumah. Kalau seperti ini kan justru jadi tidak nyaman buat kami berdua?"Tidur?" Keningku berkerut memandang sekeliling.

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   CEMBURUNYA MAS GALIH

    "Mau kemana, Raya?"Kudengar suara Papa Farhan dari arah serambi saat aku sedang melangkah tergesa melewati ruang tengah. Saat aku menoleh, kulihat papa mertuaku itu sedang berbincang dengan Mas Gilang di kursi serambi. Lalu kusempatkan diri untuk menghampiri mereka sebentar."Kok buru-buru mau kemana?" tanya orang tua itu lagi saat aku sampai di tempat mereka."Ini Pa, mau ke kantor," ucapku sambil menunjukkan lunch bag yang sedang kutenteng."Apa itu?" Lelaki tua itu membulatkan mata ke arahku."Makan siang buat Mas Galih, Pa," kataku malu-malu. Terdengar Papa Farhan terkekeh, sementara Mas Gilang menutupi mulut menyembunyikan senyumannya."Kenapa? Apa tidak boleh mengantarkan makanan ke kantor ya, Pa?" tanyaku keheranan. Melihatku kebingungan papa pun menghentikan tawanya. 

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   DEMI GENGSI SANG GALIH (AUTHOR'S P.O.V)

    Seperti biasa, lelaki gagah dengan garis wajah tegas dan berwibawa yang mewarisi rupa sang ayah itu sibuk di ruang kerjanya malam ini. Tak beda dengan malam-malam sebelumnya, sejak menyandang lagi status sebagai seorang suami, Galih Rengga Atmaja lebih banyak menghabiskan waktunya di ruang kerja saat malam tiba. Dia akan memperkirakan saat istrinya sudah terlelap tidur, baru kemudian dia akan membaringkan diri di ranjang mereka yang besar dan nyaman itu.Hanya itu saja yang dia lakukan selama semingguan lebih ini. Memandangi sejenak wajah istrinya yang sudah terlelap dari sisi tempat tidur sebelum akhirnya dia pun terbang ke alam mimpi.Sebagai lelaki, tentu saja Galih sangat ingin menyentuhnya. Naluri kelelakiannya tak bisa memungkiri bahwa lelaki itu begitu menginginkan kehangatan bersama seorang wanita saat malam tiba. Namun, sifat egonya yang tinggi dan trauma mendalam mengalahkan itu semua. Galih adalah lel

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   AKU BISA MEMBUATMU JATUH CINTA PADAKU

    Sepanjang perjalanan pulang, aku terus saja bertanya-tanya dalam hati, bagaimana mungkin Mas Galih seperti bisa tahu segala hal tentang masa laluku? Sampai dengan detail dia bisa melakukan apapun pada siapa yang telah menyakitiku. Apakah Mas Gilang yang memberitahukan semua padanya?"Mas." Aku mencoba untuk mengajaknya bicara saat kami sudah sampai di rumah. Aku sengaja mengikutinya masuk ke kamar tanpa peduli apakah dia suka atau tidak. Karena biasanya dia akan selalu menghindari untuk berada di dalam kamar berdua denganku kecuali saat malam tiba. Mendengar panggilanku dia nampak menghentikan langkah, dan berbalik badan. Dari raut mukanya, sepertinya dia kaget aku sudah berada di belakangnya."Ada apa?" katanya memicingkan mata ke arahku."Boleh aku tanya sesuatu?" pintaku dengan hati-hati."Tentang apa?""Mas Galih tau

  • BAYANGAN WANITA DI VIDEO CALL SUAMI   PEMBALASAN DIMULAI (AUTHOR'S P.O.V)

    Wajah pucat dua manusia itu nampak saling berpandangan di depan toilet lantai 5 gedung kantornya."Apa tadi itu benar Raya?" Arman bertanya seperti bergumam pada diri sendiri."Iya, memang itu mantan istri Kamu. Aku kan sudah pernah bilang waktu itu. Aku pernah bertemu dengannya di mall bersama Pak Galih. Tapi Kamu nggak percaya, Man," kata Anggi mengingatkan."Ya nggak mungkin percaya lah, Raya nggak mungkin kenal sama Pak Galih. Pak Galih itu kan anaknya pemilik perusahaan ini, Gi.""Tapi gimana kenyataannya? Dia disini kan sekarang? Kalau bukan karena Pak Galih yang bawa dia kesini, siapa lagi?""Raya simpanannya Pak Galih. Pasti itu," kata Arman bersungut."Simpanan? Simpanan apa, Man? Pak Galih itu sudah cerai lama. Dia nggak punya istri. Mantan istrimu itu calon istrinya dia? Ngerti nggak sih

DMCA.com Protection Status