Share

Dia Putrimu!

****

Amel tertunduk ketika Dinda pelan-pelan menjelaskan tentang keadaan Adinda pada Helmi. Namun, tatapan mata Helmi pada Amel seolah-olah meminta penjelasan yang lebih lagi dari penjelasan yang Dinda sampaikan.

"Mas, tolong lakukan sekarang, sebelum semuanya terlambat dan kamu akan menyesal!" ucap Dinda penuh penekanan.

"Tidak. Aku tidak mau, maaf!" tolak Helmi dengan cepat.

"Mas," mohon Dinda. ia tak menyangka dengan keputusan Helmi.

"Kasih aku satu alasan kenapa aku harus mendonorkan darahku untuk anak itu?" desak Helmi.

"Mas, untuk itu kita bicarakan nanti saja, ini darurat, Adinda sangat membutuhkan darah itu." Dinda menyayangkan sikap keduanya yang sama-sama keras kepala.

"Aku tidak mau!" Helmi tetap kukuh dengan pendiriannya.

"Pak Helmi, dia putrimu." Amel berkata lirih, menahan tangis yang hampir pecah.

Helmi terkesiap ketika mendengar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status