Share

Prahara Baru

****

Rasa lemas yang Helmi rasakan setelah berhasil mendonorkan darah untuk putrinya, tiba-tiba sirna ketika ia melihat mamanya sedang menonton televisi. Bahkan, ia sampai lupa mengucapkan salam ketika akan memasuki rumah.

"Ma, aku punya kabar baik untuk Mama." Helmi tampak semringah. Binar matanya memperlihatkan ia sedang bahagia lalu ia duduk di samping mamanya.

Wulan tak menoleh sama sekali, matanya tetap fokus menonton sinetron ikan terbang faporitnya sejak dulu.

"Ma, coba Mama matikan dulu televisinya!"

"Alah, tibang mau bicara saja Mama harus matikan televisi segala. Kamu bicara saja, Mama pasti dengerin. Mama lagi sibuk mempelajari bagaimana cara membuat menantu-menantu durhaka menjadi lebih baik dan berbakti pada mertua."

"Ma, ini penting. Ini masalah cucu perempuan Mama."

"Hah, Mariah kenapa? Mariah baik-baik saja di dalam penjara sana 'kan, Hel?"

'Dia l
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status