Share

81. Renan rindu Yogi

Abang!"

"R-ren!"

"Abang!" teriak Renan saat Yogi menutup kembali pintunya.

Pria itu memilih menjauh dari sana dan belum siap bertemu dengan Renan. Hatinya kembali perih saat memandang Renan barusan, teringat mendiang ayahnya dan ibunya yang mati demi Renan. Belum lagi, dia di posisi membingungkan karena dia juga sangat menyayangi Renan sebagai adik angkatnya.

"Abang!" panggil Renan lagi dengan nada yang nyaring, alhasil suaranya begitu menggema di koridor rumah sakit yang sedikit gelap karena pencahayaan yang remang. Laki-laki ini menyusul Yogi keluar dan berusaha menahan abangnya agar tidak pergi lagi.

"Apa!" jawab Yogi ketus, sengaja. Berlagak tidak peduli pada adik angkatnya yang wajahnya terlihat seperti anak kecil yang sedang menahan tangis.

Bibir merah ceri milik si bungsu bahkan mengerucut dan bergetar kecil menahan suara tangisan agar tidak pecah. Ia kembali menjadi sosok kecil yang bergantung pada Yogi, si tua sulung yang dingin namun perhatian.

"A-abang... i-ini Enan,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status