Share

82. Memaafkan

"Ren," ucap Hani saatmelihat putranya digendong oleh Yogi. Anak laki-laki itu terlihat lebih tenang bersamanya dan lebih bahagia. Jika dibandingkan dengan Raihan, mereka terlihat kurang akur. Sekarang, Hani tahu bahwa Dirta memang adalah sosok yang baik dan menyayangi anak-anak.

"Oh, Ibu." Renan pun langsung turun sendiri dari gendongan Yogi. Pria dingin itu berbalik juga dan menatap Hani dengan datar dan sesekali melirik ke arah Raihan. Ada rasa benci yang masih tertinggal lantaran mata masih melihat jelas bahwa orang-orang yang mengambil kehidupan kedua orang tuanya masih terlihat baik-baik saja. Hm, bukankah ini tidak adil untuk Yogi? Tapi, waktu juga tidak bisa diputar kembali seperti sediakala.

"Rania dimana?" tanya Hani pada putra bungsunya.

"Di dalam, Ibu," jawab Renan sambil mengedarkan arah pandangannya pada ruangan yang ditempati oleh Rania saat mengobati luka tadi.

"Ibu ingin menemuinya," tutur Hani dengan sedikit gugup karena merasa tidak enak pada Yogi. Apalagi, laki-l
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status