Share

76. Say no adik

Sepulang dari rumah Langit, rasanya Vinza mendapat pencerahan. Ia sampai menulis ulang materi pada kertas note dan menempelnya di depan meja kerja David. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Vinza lekas mengambil ponsel dan mengangkat telpon dari nomor tak dikenal.

“Halo?” tanya Vinza.

“Halo. I’m Ethan, Damier’s father.” Ethan kebingungan bagaimana menyusun Bahasa Inggris yang mudah Vinza mengerti karena dia tahu latar belakang pendidikan Vinza.

“Ouh, I’m sorry, Pa. Cong wen khe yi ma ( bisa pakai mandarin saja)?”

“Kamu lebih mengerti bahasa mandari?” Ethan terkekeh.

“Iya, walau belum bisa bicara yang panjang. Tapi aku ngerti Papa bilang apa,” jelas Vinza.

“Oke. Aku menelpon ingin menanyakan keadaan kamu,” ungkap Ethan.

“Aku baik-baik saja, Pa. Masih dalam pemulihan. Dan Papa bagaimana? David oh Damier sangat khawatir dengan kesehatan Papa. Apalagi karena masalah perusahaan.”

“Aku baik-baik saja. Syukur kalau lebih baik. Aku khawatir. Maaf, aku baru tahu tentang keadaanmu. Damier tidak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status