Share

75. Belajar Parenting

Akhirnya Vinza diajari Langit untuk mengikat dasi. Mungkin karena Langit sangat sabar mengajari, akhirnya Vinza bisa juga mengikat dasi. Sedang Rufy dan Minara masih sibuk berunding tentang kado.

“Adik? Oom David gila!”

“Dak ata-atain. Doca loh! Mulutna potong nalaka!” omel Rufy.

“Kamu harusnya sadar sedang dibodohi. Waktu orang tua kamu ingin adik, artinya ayah kamu akan ambil Bunda kamu lebih lama dari biasanya.”

“Ambin?” Rufy bingung.

“Iya, mereka liburan berdua, ngobrol berdua, main berdua dan kamu dilupakan!” Minara seperti biasa, pintar memberikan racun.

“Upi mo Bunda. Mo Ayah uga,” ucap Rufy dengan suara lemah.

“Karena itu, say no untuk adik!” tegas Minara.

“Cay no!”

“Yap, kamu harus tolak tawaran itu dan buat negosiasi baru dengan ayah kamu.”

“Nenek ego capa?”

“Negoisasi, berunding. Di sana kamu dan Ayah kamu bicara. Nanti kamu bilang apa yang kamu mau dan Ayah kamu harus bilang setuju. Kalau negosiasi kamu harus pakek jas dan dasi.”

“Ouh.” Rufy sayanganya selalu percay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status