Share

74. Belajar ikat dasi

“Cini!” tegas Rufy. Vinza mengangguk. Ia ikuti petunjuk Rufy dengan keterbatasan bahasa anak itu. Namun, tak lama Rufy mencak-mencak. “Napa Bunda dak bisa? Ciniin!” tegas Rufy yang sudah kesal mengajari Bundanya cara mengikat dasi yang benar. Lagi dan lagi Vinza salah langkah.

“Gini?” tanya Vinza yang langsung diiyakan oleh Rufy. Wanita itu tersenyum puas karena sudah melakukan langkah dengan benar. “Terus?” tanya Vinza.

Rufy menepuk jidat. “Upi ajalin apan kali!” protes Rufy. Sudah delapan kali dia mengulang langkah, tetapi masih saja Vinza lupa.

“Sekali lagi, ya?” pinta Vinza sambil menangkupkan kedua telapak tangannya. Rufy menggeleng. “Rufy, kalau Ayah tahu Bunda enggak bisa. Nanti Ayah ledekin Bunda, loh. Hati Bunda lemah.” Vinza menunduk seduh agar bisa Rufy ajari lagi.

“Okat!” tawar Rufy.

“Silperkuin?”

Rufy mengangguk. Ia ambil dasi dan kembali mengulang langkah mengikat benda itu. “Iat! Dangan meyeng!”

“Iya, Bunda janji enggak meleng!” Vinza memasang matanya baik-baik un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nanda Ajach
knp vinza terlalu bodoh sih Thor,,apa perngaruh kehamilan dulu,,terlalu stress mikirin Como'khan orang itu kh Thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status