Share

Bab 800

Yasmin berjalan ke arah mereka. Dia tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Mulut mereka terlalu manis.

"Nenek nggak akan lelah memasak untuk kalian dan mama kalian. Tubuh Nenek penuh dengan energi!" Klara mengusap kepala mereka dengan kasih sayang. Lama-lama dia makin menyukai mereka.

Dia merasa sepadan meskipun dia mati kelelahan untuk ketiga anak ini.

Kemudian, lima orang itu duduk di meja makan untuk makan sarapan.

"Mama, Nenek, apa kita boleh pergi menjenguk Kakek?" tanya Julia.

"Kita sudah beberapa hari nggak melihat Kakek," kata Julian.

Julius berkata, "Lain kali kami juga bisa pergi sendiri."

Yasmin berkata, "Boleh. Nanti pergi sama Nenek dan Mama, ya."

Sore hari, Yasmin dan yang lainnya pergi ke rumah sakit.

Yasmin bertanya tentang kondisi Andy pada suster. Setiap hari jawabannya sama, belum ada perubahan.

Suster itu berkata, "Semalam si pianis itu datang."

"Sendirian?" tanya Yasmin.

Suster itu menjawab, "Iya. Ketika dia pergi, matanya merah. Sepertinya dia menangis."

Yasmin d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status