Lauren tidak mungkin mengabaikan Miumiu.Karena itu, dia tidak punya pilihan lain."A ... aku akan mengikutimu, tapi apa kamu bisa berjanji satu hal padaku?" tanya Lauren."Apa itu?""Jangan membunuh lagi," minta Lauren.Itu adalah permintaan terendahnya.Dunia Gilbert penuh dengan pembunuhan, tapi kalau dia bersikeras ingin mengurung Lauren di dunianya, dia harus berubah.Evan menatapnya dan diam saja. Tatapan matanya dapat membuat orang merasa takut.Lauren memohon, "Ada cara lain selain membunuh.""Baik."Lauren terkejut. "Serius?" Karena dulu ketika Evan masih Gilbert, dia sangat ekstrem. Selama ada yang membuatnya tidak senang, orang itu akan dibunuh."Tentu saja aku serius. Sejak kapan aku membohongmu?" jawab Evan. Dia merendahkan tubuhnya untuk mencium Lauren dan menyiksanya.Lauren tidak melawan, tapi tangannya memegang seprai dengan erat. Seolah-olah dia bisa mengatasi rasa takutnya hanya dengan cara ini.Dia pernah merasa takut setiap hari. Apa suatu hari dia juga akan mati d
Lauren berkata, "Terima kasih atas perhatian Bu Yasmin. Saya akan mengingatinya. Kalau nggak ada apa-apa lagi, saya akan menutup telepon.""Baik. Hubungi aku kalau ada apa-apa," pesan Yasmin."Ya." Setelah Lauren mengakhiri panggilan, dia melihat pria yang sedang berdiri di ujung tempat tidur itu. Dia berkata, "Aku akan kembali bersamamu. Aku sudah memberi tahu Bu Yasmin."Yasmin merasa Lauren pasti tidak bisa berbicara karena Evan berada di sampingnya.Lauren memang tidak boleh terlalu banyak bicara atau Evan akan mencurigainya.Yasmin mengingat dia lupa meminta kunci dari Lauren.Lupakan saja. Dia memiliki kunci cadangan di rumahnya.Hanya saja, ketika Yasmin kembali ke rumahnya dan membuka lacinya, dia menyadari kunci cadangannya hilang."Aku mengingat aku meletakkannya di sini .... Apa aku salah?" gumam Yasmin pada dirinya sendiri.Apa ada pencuri? Tidak, seseorang tidak mungkin memasuki rumahnya hanya untuk mencuri satu kunci.Namun, dia sudah mencari ke mana-mana dan masih tidak
"Kalau begitu, apa akan makin sulit untukmu hamil?" Dahlia selalu menginginkan putrinya mengandung anak Daniel.Menurutnya, hanya anak yang bisa menyelesaikan semua masalah.Irene berdiri dengan emosi, kemudian dia berteriak, "Bisakah kamu jangan mengungkit anak?!""Irene, ada yang nggak bisa kamu hindari dan harus kamu pikirkan. Lihat si Yasmin. Kalau bukan karena dia punya anak, apa dia bisa menemui Daniel dengan mudah?"Akhirnya Irene berkata, "Dia nggak pernah menyentuhku, bagaimana aku bisa hamil?!"Dahlia tercengang. "Apa katamu? Dia nggak pernah menyentuhmu? Bagaimana mungkin? Bukankah kalian sering bersama dan kamu juga pernah menginap di Taman Royal?"Irene memegang keningnya. Dia merasa hampir pingsan."Kenapa dia nggak menyentuhmu? Apa kamu menolaknya? Kamu bukan ingin menunggu sampai kamu menikah dengan Daniel, 'kan? Apa kamu bodoh?" kata Dahlia dengan gelisah.Bagaimana Irene bisa melepaskan kesempatan sebagus itu kepada orang lain?Pantas saja Daniel selalu pergi mencari
"Katakan yang sebenarnya. Ada apa ini?" desak Irene. "Apa kamu dan Ayah sudah menyembunyikan sesuatu dariku?"Dahlia masih tidak ingin mengaku. "Nggak. Kamu jangan tertipu oleh Yasmin ....""Baiklah. Aku sendiri akan pergi melakukan tes DNA." Irene berjalan ke pintu.Dahlia tahu dia tidak bisa merahasiakannya lagi begitu Irene melakukan tes DNA. Orang lain juga akan mengetahuinya.Dia pun buru-buru berkata, "Iya, kamu bukan putri kandung Andy!"Irene menoleh ke Dahlia dengan kaget. "Kalau begitu, aku putri siapa?""A ... aku pernah diperkosa. Waktu itu, beberapa hari setelah aku menikah dengan ayahmu, aku mabuk di sebuah acara sosialisasi. Di jalan, aku ...."Irene tidak bisa menerima ini, terutama dia mungkin adalah putri dari seorang pria yang tak jelas!"Irene, Ibu nggak bersalah. Ibu juga nggak ingin seperti ini. Terakhir kali kamu masuk rumah sakit, ayahmu menyadari ada yang aneh dengan golongan darahmu. Makanya, dia melakukan tes DNA. Aku terlalu ceroboh. Kalau nggak, ini nggak m
Yasmin berjalan ke arah mereka. Dia tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Mulut mereka terlalu manis."Nenek nggak akan lelah memasak untuk kalian dan mama kalian. Tubuh Nenek penuh dengan energi!" Klara mengusap kepala mereka dengan kasih sayang. Lama-lama dia makin menyukai mereka.Dia merasa sepadan meskipun dia mati kelelahan untuk ketiga anak ini.Kemudian, lima orang itu duduk di meja makan untuk makan sarapan."Mama, Nenek, apa kita boleh pergi menjenguk Kakek?" tanya Julia."Kita sudah beberapa hari nggak melihat Kakek," kata Julian.Julius berkata, "Lain kali kami juga bisa pergi sendiri."Yasmin berkata, "Boleh. Nanti pergi sama Nenek dan Mama, ya."Sore hari, Yasmin dan yang lainnya pergi ke rumah sakit.Yasmin bertanya tentang kondisi Andy pada suster. Setiap hari jawabannya sama, belum ada perubahan.Suster itu berkata, "Semalam si pianis itu datang.""Sendirian?" tanya Yasmin.Suster itu menjawab, "Iya. Ketika dia pergi, matanya merah. Sepertinya dia menangis."Yasmin d
Yasmin pergi memeluk ibunya dengan mati rasa."Yasmin, ayahmu akan baik-baik saja. Dia ...." Klara menangis sampai dia tidak bisa bernapas.Mata Yasmin yang berkaca-kaca menatap Helen. "Selamatkan Ayah. Lanjut selamatkan Ayah! Kamu pasti bisa menyelamatkannya. Aku nggak menerima ini! Kenapa Ayah yang awalnya baik-baik saja bisa tiba-tiba menjadi seperti ini? Bukankah dia masih diteliti? Ngapain para ahli itu?!"Suara langkah kaki yang kuat muncul di belakang.Aura kuat Daniel menyebar. Dia berkata pada Helen, "Jelaskan padaku."Helen menundukkan kepalanya dan menjawab, "Tuan Andy meninggal karena gagal jantung. Dia sudah nggak bisa diselamatkan. Karena dia telah berbaring untuk waktu yang lama, nggak heran dia mengalami serangan jantung."Namun, itu merupakan kematian yang sangat kejam bagi keluarga pasien.Mereka mengira Andy akan baik-baik saja dan penuh dengan harapan.Alhasil, malah terjadi perubahan yang mendadak.Saat mereka masuk untuk melihat Andy yang sedang berbaring di ranja
Begitu Dahlia masuk, dia mendorong Klara dengan kuat.Klara terjatuh."Ngapain kamu?!" Yasmin marah, lalu dia melindungi Klara. "Bu, apa kamu baik-baik saja?""Lebih baik kamu mati saja!" kata Dahlia sambil menunjuk Klara. "Bukankah kamu bersikeras ingin mengambil posisiku sebagai istri Andy? Kenapa bisa seperti ini? Katakan, apa yang kamu lakukan pada Andy ketika kami semua nggak ada?!"Irene di belakang yang sedang berjalan kemari berhenti.Yasmin membantu Klara berdiri, lalu dia membalas, "Apa yang bisa dilakukan ibuku? Baginya, nyawa ayahku sangat penting!""Bisa jadi dia bermuka dua." Dahlia sama sekali tidak memercayai mereka. "Ketika ada kami, Andy baik-baik saja. Setelah kamu muncul, malah terjadi sesuatu. Katakan, apa yang sudah kamu lakukan?""Bu, hentikan. Apa kamu mau ribut di depan Ayah?" Irene menghentikan ibunya. "Aku yakin seharusnya mereka nggak melakukan apa-apa pada Ayah.""Irene, kamu terlalu naif, makanya kamu selalu ditindas mereka. Coba kamu pikirkan, mereka itu
Irene menuduh Yasmin melakukan perbuatan jahat dan menambah sedikit bumbu. Itu jelas tidak benar.Yasmin melihat Irene dengan alis berkerut. Sejak kapan dia berkata dia yang akan dinikahi Daniel?Dia memperhatikan ekspresi datar Daniel yang menakutkan.Apa Daniel akan percaya pada ucapan Irene?Tak peduli apakah Daniel percaya atau tidak, sekarang Yasmin hanya ingin mengetahui kebenaran dari kematian ayahnya.Rekaman CCTV berlanjut dan tidak ada hal aneh yang ditemukan di malam hari.Mereka lanjut ke hari kedua, yaitu hari ini.Yasmin, Klara dan anak-anak muncul.Percakapan mereka tentu juga dapat didengar.Tidak ada yang penting dan mereka tidak termasuk sudah mengatai Irene yang buruk. Mereka hanya mengatakan kenyataan.Namun, ada kalimat tertentu yang masih membuat suasana berubah."Merebut? Aku menyukai merebut apa pun, tapi aku nggak menyukai merebut pria orang. Hais, terserah dia, deh. Aku nggak mau memikirkannya lagi.""Benar. Apa putriku perlu merebut pria orang? Banyak pria he