Share

Bab 797

Penulis: Chestnut
Lauren berkata, "Terima kasih atas perhatian Bu Yasmin. Saya akan mengingatinya. Kalau nggak ada apa-apa lagi, saya akan menutup telepon."

"Baik. Hubungi aku kalau ada apa-apa," pesan Yasmin.

"Ya." Setelah Lauren mengakhiri panggilan, dia melihat pria yang sedang berdiri di ujung tempat tidur itu. Dia berkata, "Aku akan kembali bersamamu. Aku sudah memberi tahu Bu Yasmin."

Yasmin merasa Lauren pasti tidak bisa berbicara karena Evan berada di sampingnya.

Lauren memang tidak boleh terlalu banyak bicara atau Evan akan mencurigainya.

Yasmin mengingat dia lupa meminta kunci dari Lauren.

Lupakan saja. Dia memiliki kunci cadangan di rumahnya.

Hanya saja, ketika Yasmin kembali ke rumahnya dan membuka lacinya, dia menyadari kunci cadangannya hilang.

"Aku mengingat aku meletakkannya di sini .... Apa aku salah?" gumam Yasmin pada dirinya sendiri.

Apa ada pencuri? Tidak, seseorang tidak mungkin memasuki rumahnya hanya untuk mencuri satu kunci.

Namun, dia sudah mencari ke mana-mana dan masih tidak
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Miz Jas Mira
geramnya dengan si irene ni....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 798

    "Kalau begitu, apa akan makin sulit untukmu hamil?" Dahlia selalu menginginkan putrinya mengandung anak Daniel.Menurutnya, hanya anak yang bisa menyelesaikan semua masalah.Irene berdiri dengan emosi, kemudian dia berteriak, "Bisakah kamu jangan mengungkit anak?!""Irene, ada yang nggak bisa kamu hindari dan harus kamu pikirkan. Lihat si Yasmin. Kalau bukan karena dia punya anak, apa dia bisa menemui Daniel dengan mudah?"Akhirnya Irene berkata, "Dia nggak pernah menyentuhku, bagaimana aku bisa hamil?!"Dahlia tercengang. "Apa katamu? Dia nggak pernah menyentuhmu? Bagaimana mungkin? Bukankah kalian sering bersama dan kamu juga pernah menginap di Taman Royal?"Irene memegang keningnya. Dia merasa hampir pingsan."Kenapa dia nggak menyentuhmu? Apa kamu menolaknya? Kamu bukan ingin menunggu sampai kamu menikah dengan Daniel, 'kan? Apa kamu bodoh?" kata Dahlia dengan gelisah.Bagaimana Irene bisa melepaskan kesempatan sebagus itu kepada orang lain?Pantas saja Daniel selalu pergi mencari

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 799

    "Katakan yang sebenarnya. Ada apa ini?" desak Irene. "Apa kamu dan Ayah sudah menyembunyikan sesuatu dariku?"Dahlia masih tidak ingin mengaku. "Nggak. Kamu jangan tertipu oleh Yasmin ....""Baiklah. Aku sendiri akan pergi melakukan tes DNA." Irene berjalan ke pintu.Dahlia tahu dia tidak bisa merahasiakannya lagi begitu Irene melakukan tes DNA. Orang lain juga akan mengetahuinya.Dia pun buru-buru berkata, "Iya, kamu bukan putri kandung Andy!"Irene menoleh ke Dahlia dengan kaget. "Kalau begitu, aku putri siapa?""A ... aku pernah diperkosa. Waktu itu, beberapa hari setelah aku menikah dengan ayahmu, aku mabuk di sebuah acara sosialisasi. Di jalan, aku ...."Irene tidak bisa menerima ini, terutama dia mungkin adalah putri dari seorang pria yang tak jelas!"Irene, Ibu nggak bersalah. Ibu juga nggak ingin seperti ini. Terakhir kali kamu masuk rumah sakit, ayahmu menyadari ada yang aneh dengan golongan darahmu. Makanya, dia melakukan tes DNA. Aku terlalu ceroboh. Kalau nggak, ini nggak m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 800

    Yasmin berjalan ke arah mereka. Dia tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Mulut mereka terlalu manis."Nenek nggak akan lelah memasak untuk kalian dan mama kalian. Tubuh Nenek penuh dengan energi!" Klara mengusap kepala mereka dengan kasih sayang. Lama-lama dia makin menyukai mereka.Dia merasa sepadan meskipun dia mati kelelahan untuk ketiga anak ini.Kemudian, lima orang itu duduk di meja makan untuk makan sarapan."Mama, Nenek, apa kita boleh pergi menjenguk Kakek?" tanya Julia."Kita sudah beberapa hari nggak melihat Kakek," kata Julian.Julius berkata, "Lain kali kami juga bisa pergi sendiri."Yasmin berkata, "Boleh. Nanti pergi sama Nenek dan Mama, ya."Sore hari, Yasmin dan yang lainnya pergi ke rumah sakit.Yasmin bertanya tentang kondisi Andy pada suster. Setiap hari jawabannya sama, belum ada perubahan.Suster itu berkata, "Semalam si pianis itu datang.""Sendirian?" tanya Yasmin.Suster itu menjawab, "Iya. Ketika dia pergi, matanya merah. Sepertinya dia menangis."Yasmin d

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 801

    Yasmin pergi memeluk ibunya dengan mati rasa."Yasmin, ayahmu akan baik-baik saja. Dia ...." Klara menangis sampai dia tidak bisa bernapas.Mata Yasmin yang berkaca-kaca menatap Helen. "Selamatkan Ayah. Lanjut selamatkan Ayah! Kamu pasti bisa menyelamatkannya. Aku nggak menerima ini! Kenapa Ayah yang awalnya baik-baik saja bisa tiba-tiba menjadi seperti ini? Bukankah dia masih diteliti? Ngapain para ahli itu?!"Suara langkah kaki yang kuat muncul di belakang.Aura kuat Daniel menyebar. Dia berkata pada Helen, "Jelaskan padaku."Helen menundukkan kepalanya dan menjawab, "Tuan Andy meninggal karena gagal jantung. Dia sudah nggak bisa diselamatkan. Karena dia telah berbaring untuk waktu yang lama, nggak heran dia mengalami serangan jantung."Namun, itu merupakan kematian yang sangat kejam bagi keluarga pasien.Mereka mengira Andy akan baik-baik saja dan penuh dengan harapan.Alhasil, malah terjadi perubahan yang mendadak.Saat mereka masuk untuk melihat Andy yang sedang berbaring di ranja

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 802

    Begitu Dahlia masuk, dia mendorong Klara dengan kuat.Klara terjatuh."Ngapain kamu?!" Yasmin marah, lalu dia melindungi Klara. "Bu, apa kamu baik-baik saja?""Lebih baik kamu mati saja!" kata Dahlia sambil menunjuk Klara. "Bukankah kamu bersikeras ingin mengambil posisiku sebagai istri Andy? Kenapa bisa seperti ini? Katakan, apa yang kamu lakukan pada Andy ketika kami semua nggak ada?!"Irene di belakang yang sedang berjalan kemari berhenti.Yasmin membantu Klara berdiri, lalu dia membalas, "Apa yang bisa dilakukan ibuku? Baginya, nyawa ayahku sangat penting!""Bisa jadi dia bermuka dua." Dahlia sama sekali tidak memercayai mereka. "Ketika ada kami, Andy baik-baik saja. Setelah kamu muncul, malah terjadi sesuatu. Katakan, apa yang sudah kamu lakukan?""Bu, hentikan. Apa kamu mau ribut di depan Ayah?" Irene menghentikan ibunya. "Aku yakin seharusnya mereka nggak melakukan apa-apa pada Ayah.""Irene, kamu terlalu naif, makanya kamu selalu ditindas mereka. Coba kamu pikirkan, mereka itu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 803

    Irene menuduh Yasmin melakukan perbuatan jahat dan menambah sedikit bumbu. Itu jelas tidak benar.Yasmin melihat Irene dengan alis berkerut. Sejak kapan dia berkata dia yang akan dinikahi Daniel?Dia memperhatikan ekspresi datar Daniel yang menakutkan.Apa Daniel akan percaya pada ucapan Irene?Tak peduli apakah Daniel percaya atau tidak, sekarang Yasmin hanya ingin mengetahui kebenaran dari kematian ayahnya.Rekaman CCTV berlanjut dan tidak ada hal aneh yang ditemukan di malam hari.Mereka lanjut ke hari kedua, yaitu hari ini.Yasmin, Klara dan anak-anak muncul.Percakapan mereka tentu juga dapat didengar.Tidak ada yang penting dan mereka tidak termasuk sudah mengatai Irene yang buruk. Mereka hanya mengatakan kenyataan.Namun, ada kalimat tertentu yang masih membuat suasana berubah."Merebut? Aku menyukai merebut apa pun, tapi aku nggak menyukai merebut pria orang. Hais, terserah dia, deh. Aku nggak mau memikirkannya lagi.""Benar. Apa putriku perlu merebut pria orang? Banyak pria he

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 804

    Mata anak-anak berkaca-kaca, lalu mereka berlutut dengan patut untuk bersujud kepada kakek mereka.Daniel yang berpakaian semua hitam membungkukkan badannya, setelah itu dia menyalakan dupa untuk Andy.Yasmin melihat anak-anak bersujud, kemudian air matanya mengalir lebih deras."Mama, jangan menangis lagi." Julia menyeka air mata Yasmin."Kakek akan sedih melihat Mama seperti ini," kata Julian."Mama, kami akan menemani Mama," ucap Julius.Yasmin melihat anak-anak berusaha menahan air mata, kemudian dia mengusap kepala mereka dengan lembut. "Jangan khawatir. Mama kuat."Dahlia dan Irene yang sedang berlutut di sebelah merasa kesal melihat gambar keluarga bahagia itu.Yasmin mengira siapa dia kalau bukan karena dia memiliki tiga anak itu?Daniel bahkan tidak akan meliriknya sekali!Namun sekarang, semenjak Daniel melangkah masuk, dia tidak pernah mengalihkan pandangannya dari Yasmin. Orang lain hanyalah latar belakang bagi Daniel.Saat ini muncul suara lagi di luar. Sepertinya ada yang

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 805

    "Mama, apa kami memanggilnya Kakek Buyut?" tanya Julia.Yasmin menjawab, "Benar."Anak-anak melihat Yasmin tidak meminta mereka menyapa Juan, jadi mereka tidak banyak bertanya."Bawa anak-anak. Aku mau pulang untuk melihat ibuku," kata Yasmin kepada Daniel. Lalu, dia berkata kepada anak-anak untuk mengikuti papa mereka.Anak-anak sangat baik dan tidak membuat keributan.Yasmin keluar dari aula berkabung. Matahari di luar tidak terik, tapi dia merasa pusing.Dia tahu ini karena dia terlalu sedih atas kematian ayahnya. Dia sudah menangis seharian, jadi kesehatannya kurang baik.Dia pulang untuk melihat ibunya, tapi dia bertanya-tanya apa itu hanya akan membuat mereka berdua makin sedih.Sebelum Yasmin mencapai mobil, dia merasa tubuhnya menjadi ringan dan digendong.Dia tidak melawan sedikit pun, kemudian dia digendong masuk ke dalam mobil.Irene yang sedang di ruang makan melihat itu, lalu dia buru-buru ingin berdiri.Namun, dia mengingat Juan dan Evan berada di depannya. Jadi, dia mena

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status