"Pasti ada hal yang mereka nggak ingin diketahui orang lain. Terlebih lagi, dulu Keluarga Samson adalah mafia. Kemudian, mereka membersihkan diri dan menjadi sangat sukses," ujar Daniel.Begitulah asal mula Grup Samson.Semua orang menyaksikan kesuksesan mereka.Selama itu, proses internalnya rumit.Dan Evan jelas bukan orang yang tidak berbahaya seperti yang dia tunjukkan."Sekarang Lauren adalah istrinya Evan. Lebih baik kita nggak ikut campur," kata Daniel lagi.Yasmin benar-benar merasa tangannya terikat.Sebelumnya mereka belum mendaftar akta nikah, tapi sekarang mereka sudah menjadi suami istri. Jadi, bagaimana ini?Apa Yasmin harus memaksa Evan menceraikan Lauren?"Evan datang dengan persiapan untuk Lauren. Dia nggak akan menyerah dengan mudah."Yasmin hanya memerlukan sedikit bimbingan dari Daniel, kemudian dia mengetahui banyak hubungan yang kuat.Grup Samson adalah penguasa di Kota Greya. Manfaat apa yang akan mereka dapatkan kalau melawan Daniel?Yasmin sangat sadar diri.Te
Gilbert bahkan tidak peduli dengan nyawa manusia, apalagi nyawa seekor anjing."Itu tergantung pada kinerjamu. Aku akan mengirim alamat hotel kepadamu." Setelah Evan mengakhiri panggilan, dia mengirim alamat hotel dan nomor kamar kepada Lauren. Dia tinggal menunggu Lauren datang.Lauren tidak berani lamban dan bergegas ke hotel.Dia mengingat riwayat panggilan dengan toko hewan peliharaan di ponselnya. Saat itu Miumiu pasti tidak hilang.Melainkan karena masanya hampir habis, jadi bos toko hewan peliharaan meneleponnya.Alhasil, Evan yang mengangkat teleponnya dan mengambil Miumiu.Setelah Lauren tiba, dia dituntun oleh anak buah Evan ke kamar hotel.Lalu, dia membukakan pintu untuk Lauren.Lauren masuk, kemudian dia melihat seorang pria sedang berbaring di sofa dengan kaki disilang. Sepertinya sofa itu tidak dapat menampung tubuhnya yang tinggi.Pada saat itu, Lauren seolah-olah melihat bayangan Gilbert.Evan berbaring dengan malas dan tangannya memegang secangkir gelas anggur. Matany
Lauren tidak mungkin mengabaikan Miumiu.Karena itu, dia tidak punya pilihan lain."A ... aku akan mengikutimu, tapi apa kamu bisa berjanji satu hal padaku?" tanya Lauren."Apa itu?""Jangan membunuh lagi," minta Lauren.Itu adalah permintaan terendahnya.Dunia Gilbert penuh dengan pembunuhan, tapi kalau dia bersikeras ingin mengurung Lauren di dunianya, dia harus berubah.Evan menatapnya dan diam saja. Tatapan matanya dapat membuat orang merasa takut.Lauren memohon, "Ada cara lain selain membunuh.""Baik."Lauren terkejut. "Serius?" Karena dulu ketika Evan masih Gilbert, dia sangat ekstrem. Selama ada yang membuatnya tidak senang, orang itu akan dibunuh."Tentu saja aku serius. Sejak kapan aku membohongmu?" jawab Evan. Dia merendahkan tubuhnya untuk mencium Lauren dan menyiksanya.Lauren tidak melawan, tapi tangannya memegang seprai dengan erat. Seolah-olah dia bisa mengatasi rasa takutnya hanya dengan cara ini.Dia pernah merasa takut setiap hari. Apa suatu hari dia juga akan mati d
Lauren berkata, "Terima kasih atas perhatian Bu Yasmin. Saya akan mengingatinya. Kalau nggak ada apa-apa lagi, saya akan menutup telepon.""Baik. Hubungi aku kalau ada apa-apa," pesan Yasmin."Ya." Setelah Lauren mengakhiri panggilan, dia melihat pria yang sedang berdiri di ujung tempat tidur itu. Dia berkata, "Aku akan kembali bersamamu. Aku sudah memberi tahu Bu Yasmin."Yasmin merasa Lauren pasti tidak bisa berbicara karena Evan berada di sampingnya.Lauren memang tidak boleh terlalu banyak bicara atau Evan akan mencurigainya.Yasmin mengingat dia lupa meminta kunci dari Lauren.Lupakan saja. Dia memiliki kunci cadangan di rumahnya.Hanya saja, ketika Yasmin kembali ke rumahnya dan membuka lacinya, dia menyadari kunci cadangannya hilang."Aku mengingat aku meletakkannya di sini .... Apa aku salah?" gumam Yasmin pada dirinya sendiri.Apa ada pencuri? Tidak, seseorang tidak mungkin memasuki rumahnya hanya untuk mencuri satu kunci.Namun, dia sudah mencari ke mana-mana dan masih tidak
"Kalau begitu, apa akan makin sulit untukmu hamil?" Dahlia selalu menginginkan putrinya mengandung anak Daniel.Menurutnya, hanya anak yang bisa menyelesaikan semua masalah.Irene berdiri dengan emosi, kemudian dia berteriak, "Bisakah kamu jangan mengungkit anak?!""Irene, ada yang nggak bisa kamu hindari dan harus kamu pikirkan. Lihat si Yasmin. Kalau bukan karena dia punya anak, apa dia bisa menemui Daniel dengan mudah?"Akhirnya Irene berkata, "Dia nggak pernah menyentuhku, bagaimana aku bisa hamil?!"Dahlia tercengang. "Apa katamu? Dia nggak pernah menyentuhmu? Bagaimana mungkin? Bukankah kalian sering bersama dan kamu juga pernah menginap di Taman Royal?"Irene memegang keningnya. Dia merasa hampir pingsan."Kenapa dia nggak menyentuhmu? Apa kamu menolaknya? Kamu bukan ingin menunggu sampai kamu menikah dengan Daniel, 'kan? Apa kamu bodoh?" kata Dahlia dengan gelisah.Bagaimana Irene bisa melepaskan kesempatan sebagus itu kepada orang lain?Pantas saja Daniel selalu pergi mencari
"Katakan yang sebenarnya. Ada apa ini?" desak Irene. "Apa kamu dan Ayah sudah menyembunyikan sesuatu dariku?"Dahlia masih tidak ingin mengaku. "Nggak. Kamu jangan tertipu oleh Yasmin ....""Baiklah. Aku sendiri akan pergi melakukan tes DNA." Irene berjalan ke pintu.Dahlia tahu dia tidak bisa merahasiakannya lagi begitu Irene melakukan tes DNA. Orang lain juga akan mengetahuinya.Dia pun buru-buru berkata, "Iya, kamu bukan putri kandung Andy!"Irene menoleh ke Dahlia dengan kaget. "Kalau begitu, aku putri siapa?""A ... aku pernah diperkosa. Waktu itu, beberapa hari setelah aku menikah dengan ayahmu, aku mabuk di sebuah acara sosialisasi. Di jalan, aku ...."Irene tidak bisa menerima ini, terutama dia mungkin adalah putri dari seorang pria yang tak jelas!"Irene, Ibu nggak bersalah. Ibu juga nggak ingin seperti ini. Terakhir kali kamu masuk rumah sakit, ayahmu menyadari ada yang aneh dengan golongan darahmu. Makanya, dia melakukan tes DNA. Aku terlalu ceroboh. Kalau nggak, ini nggak m
Yasmin berjalan ke arah mereka. Dia tertawa sambil menggelengkan kepalanya. Mulut mereka terlalu manis."Nenek nggak akan lelah memasak untuk kalian dan mama kalian. Tubuh Nenek penuh dengan energi!" Klara mengusap kepala mereka dengan kasih sayang. Lama-lama dia makin menyukai mereka.Dia merasa sepadan meskipun dia mati kelelahan untuk ketiga anak ini.Kemudian, lima orang itu duduk di meja makan untuk makan sarapan."Mama, Nenek, apa kita boleh pergi menjenguk Kakek?" tanya Julia."Kita sudah beberapa hari nggak melihat Kakek," kata Julian.Julius berkata, "Lain kali kami juga bisa pergi sendiri."Yasmin berkata, "Boleh. Nanti pergi sama Nenek dan Mama, ya."Sore hari, Yasmin dan yang lainnya pergi ke rumah sakit.Yasmin bertanya tentang kondisi Andy pada suster. Setiap hari jawabannya sama, belum ada perubahan.Suster itu berkata, "Semalam si pianis itu datang.""Sendirian?" tanya Yasmin.Suster itu menjawab, "Iya. Ketika dia pergi, matanya merah. Sepertinya dia menangis."Yasmin d
Yasmin pergi memeluk ibunya dengan mati rasa."Yasmin, ayahmu akan baik-baik saja. Dia ...." Klara menangis sampai dia tidak bisa bernapas.Mata Yasmin yang berkaca-kaca menatap Helen. "Selamatkan Ayah. Lanjut selamatkan Ayah! Kamu pasti bisa menyelamatkannya. Aku nggak menerima ini! Kenapa Ayah yang awalnya baik-baik saja bisa tiba-tiba menjadi seperti ini? Bukankah dia masih diteliti? Ngapain para ahli itu?!"Suara langkah kaki yang kuat muncul di belakang.Aura kuat Daniel menyebar. Dia berkata pada Helen, "Jelaskan padaku."Helen menundukkan kepalanya dan menjawab, "Tuan Andy meninggal karena gagal jantung. Dia sudah nggak bisa diselamatkan. Karena dia telah berbaring untuk waktu yang lama, nggak heran dia mengalami serangan jantung."Namun, itu merupakan kematian yang sangat kejam bagi keluarga pasien.Mereka mengira Andy akan baik-baik saja dan penuh dengan harapan.Alhasil, malah terjadi perubahan yang mendadak.Saat mereka masuk untuk melihat Andy yang sedang berbaring di ranja