Setelah Lauren tiba di toko peliharaan, dia mendapat kabar buruk."Apa? Hilang?" Lauren berkata dengan gelisah, "Bagaimana ia bisa menghilang? Kalian adalah toko peliharaan! Aku sudah membayar kalian dan kalian bilang akan menjaganya baik-baik! Selain itu, kalian mengurungnya di kandang, bagaimana dia bisa menghilang?""Maaf, ketika staf kami memberikannya makan, dia lupa menutup kandang. Jadi, peliharaan Anda kabur dan kami nggak bisa menemukannya.""Ketika kalian meneleponku, apa ia sudah menghilang?""Iya."Lauren menyadari panggilan masuk di ponselnya.Sebelumnya, ponselnya terus berada di tangan Evan. Kalau begitu, Evan yang telah mengangkat teleponnya.Lauren tidak menyangka Miumiu hilang.Karena dia sendirian, dia memelihara Miumiu dan selalu menemaninya.Karena dokter psikologis juga berkata memelihara hewan peliharaan bisa menyembuhkan luka mental seseorang.Miumiu seperti kerabat dan temannya. Dia tidak menyangka Miumiu hilang.Lauren pergi ke pinggir jalan. Dia menyusurinya
Yasmin menatap Daniel.Awalnya Daniel tidak diperlukan di sini, tapi kebetulan dia datang.Tak lama setelah dia datang, Evan tiba.Yasmin curiga apakah Daniel sengaja muncul pada waktu ini?"Jadi, kamu menyangkal tuduhan Lauren terhadapmu?" kata Daniel."Dua hari ini aku sudah menyelidiki masa lalu Lauren. Wajahku dan Gilbert Hartanto memang sangat mirip. Tapi, selain rupa kami, yang lain berbeda. Aku nggak pernah menginjak daerah kumuh seperti itu," ujar Evan dengan ekspresi tenang.Lauren tidak percaya apa yang barusan dikatakan Evan. Dia menjelaskan dengan gelisah, "Dia berbohong! Bukan seperti ini! Dia yang memberi tahu saya kalau dia adalah Gilbert. Dia mengurung saya di kamar dan bertanya kenapa saya mengkhianatinya dan melemparkannya ke penjara. Saya nggak mungkin salah!"Evan tidak menunjukkan ekspresi apa pun terhadap pengakuan Lauren.Dia menutupinya dengan sempurna sehingga Daniel bahkan tidak bisa melihatnya."Saat aku menyelidikimu, aku menyadari kamu pernah berkonsultasi
"Kita bicarakan lagi setelah hasil tes DNA keluar," kata Daniel dengan suara rendah dan angkuh.Yasmin tampak tersinggung. Apa Daniel tidak bisa bersikap lebih baik?"Bu Yasmin, saya pulang dulu," ucap Lauren."Aku akan meneleponmu setelah hasil tes DNA keluar," hibur Yasmin. "Kamu terlihat sedikit lelah. Apa kamu nggak tidur?""Hewan peliharaanku hilang dan beberapa hari ini aku mencarinya ...." kata Lauren. "Sepertinya ia sungguh sudah hilang."Yasmin mengernyit. "Sudah berapa lama ia hilang?""Hampir seminggu."Yasmin berpikir bagaimana ia bisa ditemukan lagi? Sepertinya sesuatu sudah terjadi pada hewan peliharaan Lauren.Dia tahu ada orang memelihara hewan untuk menjadi temannya. Hewan peliharaan bisa menyembuhkan kesepian. Karena ia hilang, Lauren pasti sangat sedih."Seharusnya ia sudah diambil orang karena terlalu lucu. Mungkin suatu hari ia akan muncul. Jangan khawatir."Lauren menganggukkan kepalanya dan bersiap untuk meninggalkan kantor."Lauren, bagaimana kalau beberapa hari
"Pasti ada hal yang mereka nggak ingin diketahui orang lain. Terlebih lagi, dulu Keluarga Samson adalah mafia. Kemudian, mereka membersihkan diri dan menjadi sangat sukses," ujar Daniel.Begitulah asal mula Grup Samson.Semua orang menyaksikan kesuksesan mereka.Selama itu, proses internalnya rumit.Dan Evan jelas bukan orang yang tidak berbahaya seperti yang dia tunjukkan."Sekarang Lauren adalah istrinya Evan. Lebih baik kita nggak ikut campur," kata Daniel lagi.Yasmin benar-benar merasa tangannya terikat.Sebelumnya mereka belum mendaftar akta nikah, tapi sekarang mereka sudah menjadi suami istri. Jadi, bagaimana ini?Apa Yasmin harus memaksa Evan menceraikan Lauren?"Evan datang dengan persiapan untuk Lauren. Dia nggak akan menyerah dengan mudah."Yasmin hanya memerlukan sedikit bimbingan dari Daniel, kemudian dia mengetahui banyak hubungan yang kuat.Grup Samson adalah penguasa di Kota Greya. Manfaat apa yang akan mereka dapatkan kalau melawan Daniel?Yasmin sangat sadar diri.Te
Gilbert bahkan tidak peduli dengan nyawa manusia, apalagi nyawa seekor anjing."Itu tergantung pada kinerjamu. Aku akan mengirim alamat hotel kepadamu." Setelah Evan mengakhiri panggilan, dia mengirim alamat hotel dan nomor kamar kepada Lauren. Dia tinggal menunggu Lauren datang.Lauren tidak berani lamban dan bergegas ke hotel.Dia mengingat riwayat panggilan dengan toko hewan peliharaan di ponselnya. Saat itu Miumiu pasti tidak hilang.Melainkan karena masanya hampir habis, jadi bos toko hewan peliharaan meneleponnya.Alhasil, Evan yang mengangkat teleponnya dan mengambil Miumiu.Setelah Lauren tiba, dia dituntun oleh anak buah Evan ke kamar hotel.Lalu, dia membukakan pintu untuk Lauren.Lauren masuk, kemudian dia melihat seorang pria sedang berbaring di sofa dengan kaki disilang. Sepertinya sofa itu tidak dapat menampung tubuhnya yang tinggi.Pada saat itu, Lauren seolah-olah melihat bayangan Gilbert.Evan berbaring dengan malas dan tangannya memegang secangkir gelas anggur. Matany
Lauren tidak mungkin mengabaikan Miumiu.Karena itu, dia tidak punya pilihan lain."A ... aku akan mengikutimu, tapi apa kamu bisa berjanji satu hal padaku?" tanya Lauren."Apa itu?""Jangan membunuh lagi," minta Lauren.Itu adalah permintaan terendahnya.Dunia Gilbert penuh dengan pembunuhan, tapi kalau dia bersikeras ingin mengurung Lauren di dunianya, dia harus berubah.Evan menatapnya dan diam saja. Tatapan matanya dapat membuat orang merasa takut.Lauren memohon, "Ada cara lain selain membunuh.""Baik."Lauren terkejut. "Serius?" Karena dulu ketika Evan masih Gilbert, dia sangat ekstrem. Selama ada yang membuatnya tidak senang, orang itu akan dibunuh."Tentu saja aku serius. Sejak kapan aku membohongmu?" jawab Evan. Dia merendahkan tubuhnya untuk mencium Lauren dan menyiksanya.Lauren tidak melawan, tapi tangannya memegang seprai dengan erat. Seolah-olah dia bisa mengatasi rasa takutnya hanya dengan cara ini.Dia pernah merasa takut setiap hari. Apa suatu hari dia juga akan mati d
Lauren berkata, "Terima kasih atas perhatian Bu Yasmin. Saya akan mengingatinya. Kalau nggak ada apa-apa lagi, saya akan menutup telepon.""Baik. Hubungi aku kalau ada apa-apa," pesan Yasmin."Ya." Setelah Lauren mengakhiri panggilan, dia melihat pria yang sedang berdiri di ujung tempat tidur itu. Dia berkata, "Aku akan kembali bersamamu. Aku sudah memberi tahu Bu Yasmin."Yasmin merasa Lauren pasti tidak bisa berbicara karena Evan berada di sampingnya.Lauren memang tidak boleh terlalu banyak bicara atau Evan akan mencurigainya.Yasmin mengingat dia lupa meminta kunci dari Lauren.Lupakan saja. Dia memiliki kunci cadangan di rumahnya.Hanya saja, ketika Yasmin kembali ke rumahnya dan membuka lacinya, dia menyadari kunci cadangannya hilang."Aku mengingat aku meletakkannya di sini .... Apa aku salah?" gumam Yasmin pada dirinya sendiri.Apa ada pencuri? Tidak, seseorang tidak mungkin memasuki rumahnya hanya untuk mencuri satu kunci.Namun, dia sudah mencari ke mana-mana dan masih tidak
"Kalau begitu, apa akan makin sulit untukmu hamil?" Dahlia selalu menginginkan putrinya mengandung anak Daniel.Menurutnya, hanya anak yang bisa menyelesaikan semua masalah.Irene berdiri dengan emosi, kemudian dia berteriak, "Bisakah kamu jangan mengungkit anak?!""Irene, ada yang nggak bisa kamu hindari dan harus kamu pikirkan. Lihat si Yasmin. Kalau bukan karena dia punya anak, apa dia bisa menemui Daniel dengan mudah?"Akhirnya Irene berkata, "Dia nggak pernah menyentuhku, bagaimana aku bisa hamil?!"Dahlia tercengang. "Apa katamu? Dia nggak pernah menyentuhmu? Bagaimana mungkin? Bukankah kalian sering bersama dan kamu juga pernah menginap di Taman Royal?"Irene memegang keningnya. Dia merasa hampir pingsan."Kenapa dia nggak menyentuhmu? Apa kamu menolaknya? Kamu bukan ingin menunggu sampai kamu menikah dengan Daniel, 'kan? Apa kamu bodoh?" kata Dahlia dengan gelisah.Bagaimana Irene bisa melepaskan kesempatan sebagus itu kepada orang lain?Pantas saja Daniel selalu pergi mencari
"Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus
"Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar
Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu
Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran
Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L
"Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui
"Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia
"Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati