Yasmin menyipitkan matanya dan ekspresinya menjadi sinis.Iya, itu sama persis dengan yang dikatakan Daniel.Irene adalah orang yang disayangi Daniel, sedangkan Yasmin hanyalah penawar obatnya.Yasmin sudah mengerti dan itu tidak perlu diutarakan lagi.Dia sangat ingin memberi tahu Irene kalau wanita yang dicari Daniel semalam adalah dia. Dia penasaran akan seberapa jeleknya wajah Irene?Namun, Yasmin tetap logis dan tidak melakukannya.Bagaimanapun juga, di masa depan anak-anak akan tinggal bersama Irene."Bukankah ini hal baik? Sudah ada wanita lain yang bisa memuaskan nafsu Daniel. Kamu dan aku menjadi lebih santai," kata Irene.Nada cuek Yasmin membuat Irene merasa serangannya tidak berguna.Bukan, serangannya bukan tidak berguna. Yasmin terlihat tenang di luar, tapi dalam hati dia pasti merasa sangat sakit dan marah.Maka itu, Irene lanjut berkata, "Daniel mempunyai wanita lain menunjukkan kalau kamu bukanlah apa-apa baginya, sedangkan aku berbeda. Status tunanganku selalu stabil.
"Nggak apa-apa. Lagi pula, dulu Ayah nggak pernah mengungkit Keluarga Samson. Kita bisa menganggap mereka nggak ada. Ke depannya kita dengan mereka hanya ada hubungan bisnis. Nggak usah berpikir terlalu banyak," ujar Yasmin.Setelah Yasmin meninggalkan rumah sakit, dia pergi ke Taman Royal.Ketika anak-anak melihatnya, mereka memeluknya dengan bahagia."Aa! Tunggu, tunggu ...." Yasmin meringis kesakitan. Aduh, pinggangnya ....Anak-anak mengira Yasmin sedang bercanda, jadi mereka mulai memanjatnya."Mama, Mama! Kamu pergi perjalanan bisnis lagi, ya?""Apa Mama capek mengurus perusahaan Kakek?""Aku ingin membantu Mama. Dengan begitu, Mama nggak akan kelelahan."Hati Yasmin berbunga-bunga saat dia melihat wajah mereka yang lucu dan polos. Rasa lelahnya pun berkurang banyak.Dia memegang pipi masing-masing, kemudian mengecup mereka satu per satu."Oke. Setelah kalian besar, Mama akan pensiun dan bersantai di rumah setiap hari.""Oke. Kami akan berusaha setelah kami besar!"Yasmin terseny
"Kalau pria dan wanita pergi berkencan, apa akan ada bayi?" tanya Julian dengan penasaran."Apa kami akan mempunyai adik?" tanya Julius.Yasmin dapat merasakan tatapan berbahaya Daniel. Dia pun buru-buru menutup mulut Julian. Berhenti berbicara!Julian melebarkan matanya dan tampak sangat polos.Tony yang berdiri di belakang dan melihat itu tersenyum dengan lebar.Alangkah baiknya kalau ini adalah pernikahan yang bahagia dan keluarga yang sempurna."Ayo masuk dan makan." Yasmin menarik kedua putranya. Dia khawatir makin banyak omong kosong yang keluar dari mulut mereka.Anak-anak paling bahagia kalau bersama Papa dan Mama. Julian bahkan ingin menyuap Yasmin. "Mama, aa ...."Yasmin tersenyum, lalu dia membuka mulutnya. "Enak."Mata Julian berbinar-binar saat dia melihat mamanya.Julia turun dari kursinya, lalu dia berlari ke arah papanya. "Ke mana Papa dan Mama akan berkencan? Ke laut?"Daniel menggendong Julia, lalu mendudukkan Julia di pahanya. "Bukan. Besok kami sudah pulang.""Papa,
Daniel bangkit dari tempat tidur, lalu keluar. Dia mendengar suara getar ponselnya dari ruang tamu.Dia mengambilnya, kemudian mengangkat telepon. "Halo.""Saya sudah menemukan pelayannya, tapi dia mengundurkan diri keesokan harinya. Setelah saya mengutus orang untuk mencari rumah pelayan itu, dia berkata seorang pria yang memintanya untuk melakukan itu. Kemudian, saya mengecek rekaman CCTV restoran untuk mencari tahu tentang pria itu. Dia juga disogok dan katanya oleh Kezia Kusuma," kata Rafael di telepon."Kezia?" Daniel menyipitkan matanya yang sangat sinis."Sepertinya dia nggak berbohong. Tuan Daniel, apa kami perlu menangkap Kezia?""Tangkap.""Baik."Malam hari, Irene pergi ke Taman Royal. Dia bertanya pada Tony, "Daniel nggak pulang?""Seharusnya Tuan Daniel sedang sibuk di perusahaan.""Aku barusan kembali dari Grup Naga," kata Irene sambil menahan amarahnya. Namun, dia tidak bisa menahan ekspresi masamnya."Kalau begitu, seharusnya Tuan Daniel sedang bersosialisasi di luar,"
Bagaimana mungkin Kezia tidak paham maksud Irene setelah mendengar apa yang dikatakannya?Irene pasti telah melakukan sesuatu dan ingin Kezia menjadi kambing hitam.Irene berbalik ke pengawal, lalu berkata, "Kalian nggak perlu membawanya pergi. Nanti aku akan memberi tahu Daniel."Pengawal berkata, "Ini adalah tugas kami. Tolong jangan mempersulit kami.""Aku adalah tunangan Daniel, jadi kalian harus menurutiku. Kalau kalian ingin membawanya pergi, kalian harus melangkahi mayatku dulu," ujar Irene dengan keras kepala.Kalau mereka membawa pergi Kezia dan terjadi sesuatu yang tidak terduga, Irene akan dalam masalah.Pengawal itu tentu tahu kalau Irene adalah tunangan Daniel. Kalau tidak, dia tidak akan berbicara dengan Irene dan langsung membawa pergi Kezia.Sekarang dia juga tidak bisa bertindak kasar. Apa yang harus dia lakukan?"Untuk apa kalian khawatir? Aku akan bilang kepada Daniel. Ini bukan masalah kalian dan kalian nggak akan disalahkan. Hari ini, siapa pun nggak boleh membawa
Irene berjalan ke balkon. Kemudian, dia bersembunyi di balik tirai ketika dia melihat dua orang sedang berpelukan di pagar pembatas sebelah.Dia bersembunyi karena dia melihat setengah wajah Yasmin mengarah ke sini. Apa yang sedang dilakukan Yasmin? Siapa pria yang sedang dipeluknya dengan mesra?Irene pelan-pelan membuka tirai untuk mengintip.Yasmin sedang duduk di pagar pembatas yang berbahaya. Pria itu mengenakan piama dan memunggungi Irene sehingga Irene tidak bisa melihat wajah pria itu.Ketika Irene melihat punggung itu, dia tidak berani berpikir ke arah situ.Namun, setelah dia mendengar suara, semua imajinasinya hilang.Dia mencengkeram tirai dengan tangan gemetar dan wajahnya pucat pasi. Dia membeku sambil memandangi pria dan wanita di pagar pembatas itu.Irene sudah tidak sanggup lanjut melihat, jadi dia melangkah mundur dan hampir terjatuh.Air matanya mengalir.Mereka bersama selama dua malam berturut-turut. Bagaimana bisa? Bukankah dua malam yang lalu ... Irene memberikan
Yasmin keluar dari gedung perusahaan. Ada sebuah mobil Rolls Royce berhenti tak jauh di situ.Dia bimbang sejenak sebelum menghampiri mobil itu.Dia sudah bertahan hidup begini lama setelah hidup berdampingan dengan iblis itu, jadi dia penasaran apakah dia akan dibunuh setelah mengetahui rahasia itu.Pintu mobil terbuka. Walaupun pria di dalam sedang duduk, itu tidak bisa menyembunyikan tubuhnya yang panjang. Auranya memenuhi seluruh mobil dan bahkan ada yang menyebar keluar.Yasmin yang berdiri di sebelah pintu mobil pun merasa gugup.Dia memperhatikan wajah Daniel, kemudian dia masuk ke dalam mobil dan duduk di sudut.Saat Yasmin melihat ponselnya berada di tangan Daniel, dia tercengang. "Kamu mengambil ponselku? Terima kasih ...." Yasmin mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya. Sebelum dia bisa mengambilnya, sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya. "Ah!"Yasmin ditarik sehingga dia jatuh di atas tubuh Daniel.Wajahnya menghangat. Dia ingin bangkit, tapi tangan yang
Kalau bukan itu dan hanya karena dia merasa nyaman, masa seorang CEO Grup Samson tidak bisa menemukan asisten yang sama?"Benar. Bisakah kamu memberiku kesempatan?""Apa kata Lauren? Bagaimana kalau kamu memintanya meneleponku dulu? Kalau dia mau, aku nggak punya pilihan selain melepaskannya," ujar Yasmin.Sebenarnya, dia tidak tega.Tidak mudah baginya untuk menemukan asisten yang dia sukai.Terlebih lagi, Lauren tinggal di Kota Imperial. Apa dia mau pergi ke Kota Greya tanpa berpikir panjang?Dia bukan tipe orang yang impulsif.Setelah panggilan berakhir, Evan berdiri dan naik ke atas.Saat ini dia tidak berada di perusahaan, melainkan rumahnya.Dia membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk.Lauren yang awalnya duduk di sofa langsung berdiri seperti burung yang ketakutan. Dia menatap orang yang masuk itu dengan waswas.Evan berjalan mendekat, kemudian matanya melirik ke surat nikah di meja kopi. Di surat itu hanya ada tanda tangan Evan dan tidak ada tanda tangan Lauren."Berapa lama