Share

Bab 782

Kalau bukan itu dan hanya karena dia merasa nyaman, masa seorang CEO Grup Samson tidak bisa menemukan asisten yang sama?

"Benar. Bisakah kamu memberiku kesempatan?"

"Apa kata Lauren? Bagaimana kalau kamu memintanya meneleponku dulu? Kalau dia mau, aku nggak punya pilihan selain melepaskannya," ujar Yasmin.

Sebenarnya, dia tidak tega.

Tidak mudah baginya untuk menemukan asisten yang dia sukai.

Terlebih lagi, Lauren tinggal di Kota Imperial. Apa dia mau pergi ke Kota Greya tanpa berpikir panjang?

Dia bukan tipe orang yang impulsif.

Setelah panggilan berakhir, Evan berdiri dan naik ke atas.

Saat ini dia tidak berada di perusahaan, melainkan rumahnya.

Dia membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk.

Lauren yang awalnya duduk di sofa langsung berdiri seperti burung yang ketakutan. Dia menatap orang yang masuk itu dengan waswas.

Evan berjalan mendekat, kemudian matanya melirik ke surat nikah di meja kopi. Di surat itu hanya ada tanda tangan Evan dan tidak ada tanda tangan Lauren.

"Berapa lama
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status