Daniel bangkit dari tempat tidur, lalu keluar. Dia mendengar suara getar ponselnya dari ruang tamu.Dia mengambilnya, kemudian mengangkat telepon. "Halo.""Saya sudah menemukan pelayannya, tapi dia mengundurkan diri keesokan harinya. Setelah saya mengutus orang untuk mencari rumah pelayan itu, dia berkata seorang pria yang memintanya untuk melakukan itu. Kemudian, saya mengecek rekaman CCTV restoran untuk mencari tahu tentang pria itu. Dia juga disogok dan katanya oleh Kezia Kusuma," kata Rafael di telepon."Kezia?" Daniel menyipitkan matanya yang sangat sinis."Sepertinya dia nggak berbohong. Tuan Daniel, apa kami perlu menangkap Kezia?""Tangkap.""Baik."Malam hari, Irene pergi ke Taman Royal. Dia bertanya pada Tony, "Daniel nggak pulang?""Seharusnya Tuan Daniel sedang sibuk di perusahaan.""Aku barusan kembali dari Grup Naga," kata Irene sambil menahan amarahnya. Namun, dia tidak bisa menahan ekspresi masamnya."Kalau begitu, seharusnya Tuan Daniel sedang bersosialisasi di luar,"
Bagaimana mungkin Kezia tidak paham maksud Irene setelah mendengar apa yang dikatakannya?Irene pasti telah melakukan sesuatu dan ingin Kezia menjadi kambing hitam.Irene berbalik ke pengawal, lalu berkata, "Kalian nggak perlu membawanya pergi. Nanti aku akan memberi tahu Daniel."Pengawal berkata, "Ini adalah tugas kami. Tolong jangan mempersulit kami.""Aku adalah tunangan Daniel, jadi kalian harus menurutiku. Kalau kalian ingin membawanya pergi, kalian harus melangkahi mayatku dulu," ujar Irene dengan keras kepala.Kalau mereka membawa pergi Kezia dan terjadi sesuatu yang tidak terduga, Irene akan dalam masalah.Pengawal itu tentu tahu kalau Irene adalah tunangan Daniel. Kalau tidak, dia tidak akan berbicara dengan Irene dan langsung membawa pergi Kezia.Sekarang dia juga tidak bisa bertindak kasar. Apa yang harus dia lakukan?"Untuk apa kalian khawatir? Aku akan bilang kepada Daniel. Ini bukan masalah kalian dan kalian nggak akan disalahkan. Hari ini, siapa pun nggak boleh membawa
Irene berjalan ke balkon. Kemudian, dia bersembunyi di balik tirai ketika dia melihat dua orang sedang berpelukan di pagar pembatas sebelah.Dia bersembunyi karena dia melihat setengah wajah Yasmin mengarah ke sini. Apa yang sedang dilakukan Yasmin? Siapa pria yang sedang dipeluknya dengan mesra?Irene pelan-pelan membuka tirai untuk mengintip.Yasmin sedang duduk di pagar pembatas yang berbahaya. Pria itu mengenakan piama dan memunggungi Irene sehingga Irene tidak bisa melihat wajah pria itu.Ketika Irene melihat punggung itu, dia tidak berani berpikir ke arah situ.Namun, setelah dia mendengar suara, semua imajinasinya hilang.Dia mencengkeram tirai dengan tangan gemetar dan wajahnya pucat pasi. Dia membeku sambil memandangi pria dan wanita di pagar pembatas itu.Irene sudah tidak sanggup lanjut melihat, jadi dia melangkah mundur dan hampir terjatuh.Air matanya mengalir.Mereka bersama selama dua malam berturut-turut. Bagaimana bisa? Bukankah dua malam yang lalu ... Irene memberikan
Yasmin keluar dari gedung perusahaan. Ada sebuah mobil Rolls Royce berhenti tak jauh di situ.Dia bimbang sejenak sebelum menghampiri mobil itu.Dia sudah bertahan hidup begini lama setelah hidup berdampingan dengan iblis itu, jadi dia penasaran apakah dia akan dibunuh setelah mengetahui rahasia itu.Pintu mobil terbuka. Walaupun pria di dalam sedang duduk, itu tidak bisa menyembunyikan tubuhnya yang panjang. Auranya memenuhi seluruh mobil dan bahkan ada yang menyebar keluar.Yasmin yang berdiri di sebelah pintu mobil pun merasa gugup.Dia memperhatikan wajah Daniel, kemudian dia masuk ke dalam mobil dan duduk di sudut.Saat Yasmin melihat ponselnya berada di tangan Daniel, dia tercengang. "Kamu mengambil ponselku? Terima kasih ...." Yasmin mengulurkan tangannya untuk mengambil ponselnya. Sebelum dia bisa mengambilnya, sebuah tangan mencengkeram pergelangan tangannya. "Ah!"Yasmin ditarik sehingga dia jatuh di atas tubuh Daniel.Wajahnya menghangat. Dia ingin bangkit, tapi tangan yang
Kalau bukan itu dan hanya karena dia merasa nyaman, masa seorang CEO Grup Samson tidak bisa menemukan asisten yang sama?"Benar. Bisakah kamu memberiku kesempatan?""Apa kata Lauren? Bagaimana kalau kamu memintanya meneleponku dulu? Kalau dia mau, aku nggak punya pilihan selain melepaskannya," ujar Yasmin.Sebenarnya, dia tidak tega.Tidak mudah baginya untuk menemukan asisten yang dia sukai.Terlebih lagi, Lauren tinggal di Kota Imperial. Apa dia mau pergi ke Kota Greya tanpa berpikir panjang?Dia bukan tipe orang yang impulsif.Setelah panggilan berakhir, Evan berdiri dan naik ke atas.Saat ini dia tidak berada di perusahaan, melainkan rumahnya.Dia membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk.Lauren yang awalnya duduk di sofa langsung berdiri seperti burung yang ketakutan. Dia menatap orang yang masuk itu dengan waswas.Evan berjalan mendekat, kemudian matanya melirik ke surat nikah di meja kopi. Di surat itu hanya ada tanda tangan Evan dan tidak ada tanda tangan Lauren."Berapa lama
Sore hari, Evan keluar untuk menangani sesuatu.Lauren ditinggal sendirian di rumah.Dia boleh berjalan ke mana saja, tapi dia tidak boleh menyentuh alat elektronik atau berperilaku aneh. Kalau tidak, dia akan ditahan.Lauren mengelilingi rumah sebenarnya untuk mencari kesempatan buat melarikan diri.Namun, dia selalu melihat ada pelayan yang mengikutinya.Dia menuju ke gunung belakang di mana ada tebing di pinggir jalan dan sungai di bawahnya.Lauren berdiri di tepi dan melihat ke bawah. Ketika dia bertanya-tanya apa dia bisa melarikan diri kalau dia melompat ke sungai, sepasang mata tiba-tiba muncul ke atas permukaan air dengan tenang. Tatapan mata itu menunjukkan seolah-olah ia bersiap untuk berburu.Setelah dia melihatnya dengan saksama, ternyata itu buaya!Dan buayanya tidak hanya satu. Ada empat buaya yang sebesar satu meter, semuanya besar.Lauren mundur ketakutan. Dia bertanya pada pelayan, "Bagaimana bisa ada begitu banyak buaya di sini?"Buaya adalah hewan karnivora, bukankah
Nova menatap Lauren yang sedang berjalan di depan, lalu dia perlahan-lahan menjadi makin marah.Orang itu jelas-jelas hanya seorang asisten, kenapa dia dapat tinggal di rumah mewah Evan? Mereka bahkan disuruh untuk melayaninya? Apa statusnya lebih tinggi daripada mereka?Saat mereka memasuki aula, Nova merentangkan kakinya untuk membuat Lauren tersandung."Ah!" Lauren pun terjatuh ke lantai.Nova tertawa melihat Lauren terjatuh.Namun, sebelum dia bisa sepenuhnya tersenyum, dia merasa cahaya di sampingnya tiba-tiba menjadi gelap.Dia terkejut saat dia mendongak dan melihat Evan. Lalu, dia buru-buru menundukkan kepalanya.Dia berpikir dengan panik apakah Evan melihat tindakannya yang tadi?Sebelum Lauren bisa berdiri, dia merasa tubuhnya mendadak menjadi ringan dan diangkat oleh seseorang.Dia barusan berpikir betapa kuatnya pelayan itu, tapi kemudian dia melihat wajah Evan yang berkacamata.Dia menarik tangannya dan menjaga jarak dari Evan.Tadi bagaimana dia tersandung? Cuman ada pela
Lauren berbaring telentang seperti daging ikan di talenan. Dia gemetar ketika dia berkata, "Saat aku ditabrak dan diganggu oleh para preman .... Itu semua adalah rencanamu.""Ketahuan, ya?" Evan mencium bibir Lauren dengan kuat. "Kalau aku nggak melakukan itu, bagaimana aku bisa menipu? Tapi, aku sangat marah karena kamu nggak bisa mengenali suamimu sendiri. Kamu nggak seharusnya seperti itu ....""Aa!" Lauren ketakutan dan mendorongnya dengan lemah. "Kak Gilbert ....""Panggil aku sayang seperti dulu," minta Evan dengan napas yang memburu.Lauren menggelengkan kepalanya."Nggak apa-apa, nanti kamu akan memanggilku. Malam ini akan kujadikan malam yang tak terlupakan bagimu ...." Setelah Evan mengatakan itu, dia mencium Lauren dengan penuh gairah.Saat Lauren bangun, hari sudah pagi.Tidak ada orang di sebelahnya. Dia berbaring di ranjang sambil menatap langit-langit dengan tercengang. Lalu, air mata perlahan-lahan mengalir dari sudut matanya."Sudah bangun?" Evan berjalan masuk sambil