Yasmin membuka matanya. Ketika dia mendongak, dia langsung disambut oleh mata hitam Daniel.Ingatan gila semalam membanjiri pikiran Yasmin seperti tindakan gila Daniel!Jelas sekali kalau pria di depannya ini sudah mendapatkan apa yang dia inginkan.Yasmin mendelik Daniel dan diam-diam menggertakkan giginya. Kemarahan Yasmin terpampang dengan jelas.Kemudian, dia memalingkan mukanya dan hendak turun dari tempat tidur.Dia barusan bangkit, lalu ada lengan yang memeluk pinggangnya dan menariknya."Aduh ...." Yasmin berbaring di dada Daniel yang kokoh. "Apa lagi yang ingin kamu lakukan?""Apa kamu nggak mau meminta apa-apa?" Daniel sepertinya sedang dalam suasana hati yang baik.Yasmin benar-benar memikirkannya dengan serius. Dia berkata dengan santai, "Pilihan pertama, berikan aku kebebasan. Kedua, kamu berpisah dengan Irene. Silakan pilih salah satu."Daniel diam saja dan Yasmin sudah menebak hasil ini. Yasmin pun tidak ingin mengharapkan jawaban Daniel lagi."Biarkan aku bangun .... Aa
Irene tidak bisa bertanya apa-apa lagi atau dia akan mengekspos dirinya sendiri, jadi dia mengakhiri panggilan.Dia melemparkan ponselnya ke tempat tidur dengan emosi.Akhirnya kesempatan itu muncul. Karena Yasmin sedang tidak ada, Irene mengira Daniel akan mencarinya.Pada akhirnya? Daniel malah mencari pelacur!Amarah di dalam hati Irene tidak bisa padam.Dia berganti pakaian sebelum meninggalkan Taman Royal. Dia bersabar sampai rumah, kemudian dia baru mengamuk.Dia membanting tasnya ke lantai."Ada apa?" Dahlia berjalan mendekat, lalu mengambil tas Irene. "Ini tas edisi terbatas yang baru kamu beli. Sayang kalau ini rusak."Irene duduk di sofa dan menangis. "Kenapa bukan aku? Kenapa dia nggak mencariku?! Kenapa susah kali untuknya meniduriku sekali saja?""Apa maksudmu?" Dahlia tidak paham maksud Irene.Sampai sekarang Irene tidak pernah disentuh oleh Daniel. Dia pun tidak bisa menahan kesedihannya."Apa yang terjadi? Beri tahu Ibu. Ibu akan membantumu."Irene tidak ingin mengataka
"Se ... selain memaksaku, apa lagi yang bisa kamu lakukan?"Daniel menempelkan bibirnya di wajah merah Yasmin, lalu dia menjawab dengan suara serak, "Aku bisa membuatmu menangis."Pupil mata Yasmin yang berkabut gemetar. Dia tidak ingin mendengarnya."Aku akan melepaskanmu kalau kamu datang lagi malam ini."Alis Yasmin berkerut. "Kenapa aku harus datang lagi?"Daniel melepaskannya, kemudian dia berjalan menuju kamar sambil berkata, "Efek obatnya akan kembali lagi.""Apa?" Yasmin mengikutinya dan berkata, "Efek obatnya akan kembali lagi? Kamu berbohong, 'kan? Walaupun iya, kenapa kamu nggak mencari Irene?""Dia akan terluka."Yasmin berhenti. Dia menggigit bibirnya dan memelototi bahu yang lebar itu. Raut wajahnya terlihat masam.Daniel khawatir dia akan melukai Irene karena di bawah pengaruh obat, jadi lebih baik Yasmin yang disiksa?!Yasmin tidak berkata apa-apa dan langsung keluar dari apartemen.Ketika mendengar suara bantingan pintu yang kurang ajar, mata Daniel menjadi gelap. Tern
Yasmin menyipitkan matanya dan ekspresinya menjadi sinis.Iya, itu sama persis dengan yang dikatakan Daniel.Irene adalah orang yang disayangi Daniel, sedangkan Yasmin hanyalah penawar obatnya.Yasmin sudah mengerti dan itu tidak perlu diutarakan lagi.Dia sangat ingin memberi tahu Irene kalau wanita yang dicari Daniel semalam adalah dia. Dia penasaran akan seberapa jeleknya wajah Irene?Namun, Yasmin tetap logis dan tidak melakukannya.Bagaimanapun juga, di masa depan anak-anak akan tinggal bersama Irene."Bukankah ini hal baik? Sudah ada wanita lain yang bisa memuaskan nafsu Daniel. Kamu dan aku menjadi lebih santai," kata Irene.Nada cuek Yasmin membuat Irene merasa serangannya tidak berguna.Bukan, serangannya bukan tidak berguna. Yasmin terlihat tenang di luar, tapi dalam hati dia pasti merasa sangat sakit dan marah.Maka itu, Irene lanjut berkata, "Daniel mempunyai wanita lain menunjukkan kalau kamu bukanlah apa-apa baginya, sedangkan aku berbeda. Status tunanganku selalu stabil.
"Nggak apa-apa. Lagi pula, dulu Ayah nggak pernah mengungkit Keluarga Samson. Kita bisa menganggap mereka nggak ada. Ke depannya kita dengan mereka hanya ada hubungan bisnis. Nggak usah berpikir terlalu banyak," ujar Yasmin.Setelah Yasmin meninggalkan rumah sakit, dia pergi ke Taman Royal.Ketika anak-anak melihatnya, mereka memeluknya dengan bahagia."Aa! Tunggu, tunggu ...." Yasmin meringis kesakitan. Aduh, pinggangnya ....Anak-anak mengira Yasmin sedang bercanda, jadi mereka mulai memanjatnya."Mama, Mama! Kamu pergi perjalanan bisnis lagi, ya?""Apa Mama capek mengurus perusahaan Kakek?""Aku ingin membantu Mama. Dengan begitu, Mama nggak akan kelelahan."Hati Yasmin berbunga-bunga saat dia melihat wajah mereka yang lucu dan polos. Rasa lelahnya pun berkurang banyak.Dia memegang pipi masing-masing, kemudian mengecup mereka satu per satu."Oke. Setelah kalian besar, Mama akan pensiun dan bersantai di rumah setiap hari.""Oke. Kami akan berusaha setelah kami besar!"Yasmin terseny
"Kalau pria dan wanita pergi berkencan, apa akan ada bayi?" tanya Julian dengan penasaran."Apa kami akan mempunyai adik?" tanya Julius.Yasmin dapat merasakan tatapan berbahaya Daniel. Dia pun buru-buru menutup mulut Julian. Berhenti berbicara!Julian melebarkan matanya dan tampak sangat polos.Tony yang berdiri di belakang dan melihat itu tersenyum dengan lebar.Alangkah baiknya kalau ini adalah pernikahan yang bahagia dan keluarga yang sempurna."Ayo masuk dan makan." Yasmin menarik kedua putranya. Dia khawatir makin banyak omong kosong yang keluar dari mulut mereka.Anak-anak paling bahagia kalau bersama Papa dan Mama. Julian bahkan ingin menyuap Yasmin. "Mama, aa ...."Yasmin tersenyum, lalu dia membuka mulutnya. "Enak."Mata Julian berbinar-binar saat dia melihat mamanya.Julia turun dari kursinya, lalu dia berlari ke arah papanya. "Ke mana Papa dan Mama akan berkencan? Ke laut?"Daniel menggendong Julia, lalu mendudukkan Julia di pahanya. "Bukan. Besok kami sudah pulang.""Papa,
Daniel bangkit dari tempat tidur, lalu keluar. Dia mendengar suara getar ponselnya dari ruang tamu.Dia mengambilnya, kemudian mengangkat telepon. "Halo.""Saya sudah menemukan pelayannya, tapi dia mengundurkan diri keesokan harinya. Setelah saya mengutus orang untuk mencari rumah pelayan itu, dia berkata seorang pria yang memintanya untuk melakukan itu. Kemudian, saya mengecek rekaman CCTV restoran untuk mencari tahu tentang pria itu. Dia juga disogok dan katanya oleh Kezia Kusuma," kata Rafael di telepon."Kezia?" Daniel menyipitkan matanya yang sangat sinis."Sepertinya dia nggak berbohong. Tuan Daniel, apa kami perlu menangkap Kezia?""Tangkap.""Baik."Malam hari, Irene pergi ke Taman Royal. Dia bertanya pada Tony, "Daniel nggak pulang?""Seharusnya Tuan Daniel sedang sibuk di perusahaan.""Aku barusan kembali dari Grup Naga," kata Irene sambil menahan amarahnya. Namun, dia tidak bisa menahan ekspresi masamnya."Kalau begitu, seharusnya Tuan Daniel sedang bersosialisasi di luar,"
Bagaimana mungkin Kezia tidak paham maksud Irene setelah mendengar apa yang dikatakannya?Irene pasti telah melakukan sesuatu dan ingin Kezia menjadi kambing hitam.Irene berbalik ke pengawal, lalu berkata, "Kalian nggak perlu membawanya pergi. Nanti aku akan memberi tahu Daniel."Pengawal berkata, "Ini adalah tugas kami. Tolong jangan mempersulit kami.""Aku adalah tunangan Daniel, jadi kalian harus menurutiku. Kalau kalian ingin membawanya pergi, kalian harus melangkahi mayatku dulu," ujar Irene dengan keras kepala.Kalau mereka membawa pergi Kezia dan terjadi sesuatu yang tidak terduga, Irene akan dalam masalah.Pengawal itu tentu tahu kalau Irene adalah tunangan Daniel. Kalau tidak, dia tidak akan berbicara dengan Irene dan langsung membawa pergi Kezia.Sekarang dia juga tidak bisa bertindak kasar. Apa yang harus dia lakukan?"Untuk apa kalian khawatir? Aku akan bilang kepada Daniel. Ini bukan masalah kalian dan kalian nggak akan disalahkan. Hari ini, siapa pun nggak boleh membawa