Hati Andy terasa sangat berat sehingga dia tidak bisa berdiri dengan tegak. Dia duduk di bangku sebelah, lalu berkata, "Heli ... helikopter yang dinaiki Yasmin jatuh."Dahlia terkejut. "Jatuh? Bagaimana dengannya?""Helikopter jatuh ke dalam laut. Sekarang dia belum ditemukan." Andy menundukkan kepalanya.Dahlia menekan kegembiraan di hatinya.Kalau helikopter jatuh ke laut, apa Yasmin masih punya peluang untuk selamat?Dahlia berkata, "Kamu jangan berpikir yang nggak-nggak. Mungkin mereka melompat keluar sebelum helikopter jatuh. Kalau begitu, mereka masih hidup.""Aku juga berpikir seperti itu, tapi aku sudah bertanya pada penyelamat dan mereka bilang peluangnya hampir nggak ada." Dalam semalam, Andy seolah-olah telah bertambah tua."Nggak mungkin. Anak itu sangat beruntung, dia pasti masih hidup." Namun dalam hati, Dahlia diam-diam bahagia. Waktu itu Yasmin sudah selamat sekali dari bencana. Kali ini, kecuali ada malaikat yang ikut campur, dia tidak mungkin bisa selamat. "Sudah, ber
"Jangan khawatir. Mereka akan menemukannya." Daniel berdiri di dermaga. Matanya yang tajam lebih dalam dan lebih berbahaya daripada laut."Baik. Aku akan menunggu kabar baik darimu. Tapi, apa kamu sedang di Kota Cantem?""Ya. Nanti malam aku pulang.""Yasmin lebih penting. Aku baik-baik saja." Setelah Irene menutup telepon, ekspresi cemasnya langsung menghilang.Kemampuan aktingnya luar biasa.Daniel tinggal di Kota Cantem demi Yasmin. Irene berharap yang ditemukan Daniel adalah mayat Yasmin.Karena Yasmin jatuh ke laut, sepertinya mayatnya sudah menjadi pakan ikan.Irene bisa bermurah hati sejenak. Dia membiarkan Daniel mengkhawatirkan Yasmin yang tidak tahu masih hidup atau sudah mati.Ketika Dahlia pergi ke dermaga, dia melihat tim penyelamat dan mobil Daniel.Dia tidak mendekat.Dia bisa melihat situasi saat ini tidak optimis dan itulah yang diinginkannya.Karena tidak ada Irene, Dahlia tidak pergi sengaja menyapa Daniel.Walaupun Daniel adalah menantunya, Daniel adalah penguasa Ko
Dahlia menahan amarah sambil berkata, "Baiklah, aku pulang dulu. Aku akan datang lagi untuk melihatmu dalam dua hari. Kamu harus menjaga kesehatanmu. Kami masih ada satu putri, jadi jangan merasa terlalu putus asa."Ekspresi Andy berubah bukan karena bujukan Dahlia. "Pergilah."Dahlia menghampiri pintu kamar. Dia melirik Klara dengan benci sekilas. Klara beruntung!Andy berjalan ke tepi tempat tidur, lalu dia menyelimuti badan Klara dengan baik.Namun, dia menyadari jemari Klara sedang mencengkeram selimut.Andy mengulurkan tangannya untuk perlahan-lahan merentangkan jari-jari Klara. Andy mengingat sebelum dia pergi, tangan Klara bukan seperti ini.Andy menjadi curiga sebenarnya apa yang dilakukan Dahlia tadi.Ponsel di dalam sakunya bergetar. Andy mengeluarkan ponselnya dan melihat penelepon adalah nomor asing. Dia mengangkat telepon, lalu bertanya, "Dari mana?""Paman Andy, ini Martin. Yasmin nggak mengangkat teleponku. Apa dia berada di rumah sakit?""Apa kamu nggak tahu?""Nggak ta
"Kak, kamu masih bisa tertawa? Kamu jatuh dari tempat yang sangat tinggi, loh. Aku sangat terkejut.""Nggak tinggi, kok? Kamu lebai.""Akhir-akhir ini kamu nggak fokus. Apa yang terjadi? Apa keluargamu sedang punya masalah?""Adikku menghilang dan dia belum ditemukan. Apa aku bisa nggak khawatir? Terlebih lagi, Daniel juga berada di sana. Aku nggak tahu bagaimana situasinya. Aku ingin pergi ke sana, tapi aku takut merepotkannya ....""Kakak baik sekali, makanya kamu bisa mengkhawatirkan banyak hal."Begitu Irene menoleh, dia melihat seorang pria masuk. Matanya berbinar-binar. Dia tampak sangat senang. "Daniel?""Bagaimana dengan jarimu?" Daniel melihat jari kelingking Irene. "Apa yang dilakukan orang-orang di sebelah? Kenapa mereka ceroboh sekali?!"Asisten itu terperanjat, lalu dia mundur ke samping."Ini bukan salahnya. Aku berada di atas panggung, jadi asistenku nggak bisa menemaniku." Irene membela asistennya. "Oh, iya. Apa Yasmin sudah ditemukan?"Mata Daniel menjadi sangat gelap.
Meskipun Yasmin berada di neraka, Daniel akan menangkapnya kembali!Raymond datang untuk menemani anak-anak. Kemudian, Bibi mengantar Raymond keluar. Di depan pintu, Bibi berbisik kepada Raymond, "Ya, ibunya Nona Yasmin mengalami kecelakaan mobil. Dia pergi ke Kota Cantem untuk menjaga ibunya. Hanya saja, sudah dua hari dia nggak menelepon anak-anak. Jadi, anak-anak merasa agak gelisah.""Apa kamu ada meneleponnya?" tanya Raymond."Ada, tapi ponselnya nggak aktif.""Nggak aktif?" Raymond langsung merasa ada masalah.Kenapa Yasmin mau mematikan ponselnya? Dia hanya pergi untuk menjaga ibunya.Raymond turun, lalu dia mengeluarkan ponselnya. Dia ragu sejenak sebelum dia menelepon Yasmin. Benar saja, ponsel Yasmin tidak aktif.Ini benar-benar aneh.Namun, apa Raymond masih mau peduli?Sikap Yasmin terhadapnya sudah sangat jelas.Hati Yasmin milik Daniel. Yasmin tidak hanya sudah memberi batas yang jelas, tapi dia juga sudah menusuk jantung Raymond dengan kejam.Untuk apa Raymond melakukan
Andy adalah orang yang mudah terbangun. Ketika dia mendengar ada suara, dia terbangun.Saat dia mendengar namanya dipanggil secara samar-samar, dia melihat ke arah tempat tidur dengan kaget. Dia buru-buru bangun. "Klara, kamu sudah bangun? Jangan berbicara dulu. Aku akan memanggil Dokter."Andy segera menekan bel panggilan di samping tempat tidur.Tak lama kemudian, dokter dan perawat datang untuk memeriksa Klara.Klara juga sudah tidak perlu memakai masker oksigen. Dia bisa bernapas sendiri dengan normal."Ini sungguh sebuah keajaiban! Aku kira pasien akan koma selama satu setengah tahun! Pasien pulih dengan baik," kata dokter.Andy bertanya, "Dia akan baik-baik saja, 'kan?""Pasien baik-baik saja setelah dia bangun. Tapi, kalau Bapak khawatir, pasien boleh menginap di rumah sakit selama beberapa hari untuk kami observasi.""Apa sekarang dia sudah boleh makan?""Boleh. Makanan yang cair, ya. Ini karena pasien sudah lama nggak makanan.""Baik. Terima kasih, Dokter. Terima kasih banyak!
Apa hubungan wanita itu dengan Raymond? Meskipun mereka sedang membahas tentang anak-anak, mereka juga tidak perlu berbicara di pinggir jalan.Raymond merasakan ada yang aneh. Dia berbalik, lalu melihat mobil Rolls Royce yang kebetulan lewat.Hanya ada satu pelat nomor seperti itu di Kota Imperial.Malam tiba dan itu membuat orang merasa tidak nyaman.Sebuah mobil Rolls Royce yang tidak sepadan dengan lingkungan sekitar masuk, kemudian parkir di lantai bawah.Daniel masuk ke dalam rumah Yasmin.Rumahnya sederhana, bersih dan ada wangi anggun Yasmin di udara yang bercampur dengan aroma susu.Daniel memasuki kamar, lalu dia duduk di tepi tempat tidur. Kram perutnya membuat wajahnya tampak tegang.Dia membuka laci dan menemukan obat perut.Dia tidak mengingat dia pernah minum obat di sini. Jadi, apakah Yasmin sengaja mempersiapkannya untuk Daniel?"Dasar wanita licik." Daniel menatap botol obat itu sambil melamun.Dia menggenggam botol obat itu dengan sangat kuat sehingga dia hampir mengh
Daniel berdiri di depan ranjang pasien. Matanya tertuju pada Yasmin yang sedang tidur seperti binatang berbahaya. Yasmin terlihat pucat, selain itu wajah dan tangannya penuh dengan luka. Bibirnya pun putih.Meskipun napasnya stabil, bisa dilihat kalau dia terluka parah.Rafael yang sedang duduk di kursi roda merasa sangat bersalah. "Maaf, Tuan Daniel. Ketika saya menyadari helikopter sudah hilang kendali, saya segera menarik Nona Yasmin dan melompat. Tapi, karena terlalu tinggi, Nona Yasmin terluka saat dia jatuh ke laut. Untungnya, saya sadar setelah kita jatuh laut. Kita menunggu sangat lama sebelum ada kapal pesiar yang lewat dan menarik kami. Begitu kita tiba di kapal, aku sudah nggak tahan dan pingsan. Makanya, saya telat menginformasi Tuan Daniel."Mata Daniel tidak pernah berpindah dari Yasmin. "Apa dia bisa bergerak?"Dokter di sebelah berkata, "Pasien mengalami banyak patah tulang. Kondisinya juga baru stabil. Untuk sementara, sebaiknya pasien nggak banyak bergerak."Daniel me