"Kak, kamu masih bisa tertawa? Kamu jatuh dari tempat yang sangat tinggi, loh. Aku sangat terkejut.""Nggak tinggi, kok? Kamu lebai.""Akhir-akhir ini kamu nggak fokus. Apa yang terjadi? Apa keluargamu sedang punya masalah?""Adikku menghilang dan dia belum ditemukan. Apa aku bisa nggak khawatir? Terlebih lagi, Daniel juga berada di sana. Aku nggak tahu bagaimana situasinya. Aku ingin pergi ke sana, tapi aku takut merepotkannya ....""Kakak baik sekali, makanya kamu bisa mengkhawatirkan banyak hal."Begitu Irene menoleh, dia melihat seorang pria masuk. Matanya berbinar-binar. Dia tampak sangat senang. "Daniel?""Bagaimana dengan jarimu?" Daniel melihat jari kelingking Irene. "Apa yang dilakukan orang-orang di sebelah? Kenapa mereka ceroboh sekali?!"Asisten itu terperanjat, lalu dia mundur ke samping."Ini bukan salahnya. Aku berada di atas panggung, jadi asistenku nggak bisa menemaniku." Irene membela asistennya. "Oh, iya. Apa Yasmin sudah ditemukan?"Mata Daniel menjadi sangat gelap.
Meskipun Yasmin berada di neraka, Daniel akan menangkapnya kembali!Raymond datang untuk menemani anak-anak. Kemudian, Bibi mengantar Raymond keluar. Di depan pintu, Bibi berbisik kepada Raymond, "Ya, ibunya Nona Yasmin mengalami kecelakaan mobil. Dia pergi ke Kota Cantem untuk menjaga ibunya. Hanya saja, sudah dua hari dia nggak menelepon anak-anak. Jadi, anak-anak merasa agak gelisah.""Apa kamu ada meneleponnya?" tanya Raymond."Ada, tapi ponselnya nggak aktif.""Nggak aktif?" Raymond langsung merasa ada masalah.Kenapa Yasmin mau mematikan ponselnya? Dia hanya pergi untuk menjaga ibunya.Raymond turun, lalu dia mengeluarkan ponselnya. Dia ragu sejenak sebelum dia menelepon Yasmin. Benar saja, ponsel Yasmin tidak aktif.Ini benar-benar aneh.Namun, apa Raymond masih mau peduli?Sikap Yasmin terhadapnya sudah sangat jelas.Hati Yasmin milik Daniel. Yasmin tidak hanya sudah memberi batas yang jelas, tapi dia juga sudah menusuk jantung Raymond dengan kejam.Untuk apa Raymond melakukan
Andy adalah orang yang mudah terbangun. Ketika dia mendengar ada suara, dia terbangun.Saat dia mendengar namanya dipanggil secara samar-samar, dia melihat ke arah tempat tidur dengan kaget. Dia buru-buru bangun. "Klara, kamu sudah bangun? Jangan berbicara dulu. Aku akan memanggil Dokter."Andy segera menekan bel panggilan di samping tempat tidur.Tak lama kemudian, dokter dan perawat datang untuk memeriksa Klara.Klara juga sudah tidak perlu memakai masker oksigen. Dia bisa bernapas sendiri dengan normal."Ini sungguh sebuah keajaiban! Aku kira pasien akan koma selama satu setengah tahun! Pasien pulih dengan baik," kata dokter.Andy bertanya, "Dia akan baik-baik saja, 'kan?""Pasien baik-baik saja setelah dia bangun. Tapi, kalau Bapak khawatir, pasien boleh menginap di rumah sakit selama beberapa hari untuk kami observasi.""Apa sekarang dia sudah boleh makan?""Boleh. Makanan yang cair, ya. Ini karena pasien sudah lama nggak makanan.""Baik. Terima kasih, Dokter. Terima kasih banyak!
Apa hubungan wanita itu dengan Raymond? Meskipun mereka sedang membahas tentang anak-anak, mereka juga tidak perlu berbicara di pinggir jalan.Raymond merasakan ada yang aneh. Dia berbalik, lalu melihat mobil Rolls Royce yang kebetulan lewat.Hanya ada satu pelat nomor seperti itu di Kota Imperial.Malam tiba dan itu membuat orang merasa tidak nyaman.Sebuah mobil Rolls Royce yang tidak sepadan dengan lingkungan sekitar masuk, kemudian parkir di lantai bawah.Daniel masuk ke dalam rumah Yasmin.Rumahnya sederhana, bersih dan ada wangi anggun Yasmin di udara yang bercampur dengan aroma susu.Daniel memasuki kamar, lalu dia duduk di tepi tempat tidur. Kram perutnya membuat wajahnya tampak tegang.Dia membuka laci dan menemukan obat perut.Dia tidak mengingat dia pernah minum obat di sini. Jadi, apakah Yasmin sengaja mempersiapkannya untuk Daniel?"Dasar wanita licik." Daniel menatap botol obat itu sambil melamun.Dia menggenggam botol obat itu dengan sangat kuat sehingga dia hampir mengh
Daniel berdiri di depan ranjang pasien. Matanya tertuju pada Yasmin yang sedang tidur seperti binatang berbahaya. Yasmin terlihat pucat, selain itu wajah dan tangannya penuh dengan luka. Bibirnya pun putih.Meskipun napasnya stabil, bisa dilihat kalau dia terluka parah.Rafael yang sedang duduk di kursi roda merasa sangat bersalah. "Maaf, Tuan Daniel. Ketika saya menyadari helikopter sudah hilang kendali, saya segera menarik Nona Yasmin dan melompat. Tapi, karena terlalu tinggi, Nona Yasmin terluka saat dia jatuh ke laut. Untungnya, saya sadar setelah kita jatuh laut. Kita menunggu sangat lama sebelum ada kapal pesiar yang lewat dan menarik kami. Begitu kita tiba di kapal, aku sudah nggak tahan dan pingsan. Makanya, saya telat menginformasi Tuan Daniel."Mata Daniel tidak pernah berpindah dari Yasmin. "Apa dia bisa bergerak?"Dokter di sebelah berkata, "Pasien mengalami banyak patah tulang. Kondisinya juga baru stabil. Untuk sementara, sebaiknya pasien nggak banyak bergerak."Daniel me
Irene merasa penasaran, jadi dia menghampirinya dan mengambilnya.Dia membukanya. Ternyata isinya adalah data Yasmin yang detail. Data tersebut termasuk kehidupannya di luar negeri.Namun, makin Irene membalikkan halamannya, dia makin merasa ada yang tidak beres.Hamil, melahirkan, anak kembar tiga.Irene terkejut. Ternyata Yasmin sudah pernah melahirkan? Itu tidak mungkin palsu karena di dalam bahkan terdapat bukti dari kuitansi rumah sakit.Setelah Yasmin pulang ke negaranya, ketiga anak itu masih ada dan sedang bersekolah di Akademi Pinokio.Ternyata Yasmin pernah melahirkan anak pria lain! Daniel pasti mencurigainya, jadi dia meminta orang untuk menyelidiki Yasmin.Penemuan ini sungguh mengejutkan!Jadi, anak kembar tiga di kompleks adalah anaknya Yasmin! Pantas saja Irene sangat tidak menyukai mereka!Kalau Daniel membaca data ini, betapa marahnya dia?Untungnya, Yasmin sudah mati. Kalau tidak, dia akan disiksa habis-habisan!Ketika Irene yang sedang merasa bangga membuka halaman
Daniel tidak berada di Grup Naga, jadi kemungkinan besar Daniel telah pergi ke Kota Cantem untuk mencari mayat Yasmin.Daniel peduli sekali!Irene tidak peduli kalau Yasmin sudah mati, tapi dia khawatir Daniel akan peduli pada anaknya Yasmin.Pantas saja Yasmin tampak cuek terhadap kondisinya yang sudah tidak bisa melahirkan. Dia tidak terlihat sedih.Ternyata itu karena dia sudah pernah melahirkan!Namun, kenapa Yasmin mau menyembunyikan anak-anaknya?Irene paham setelah memikirkannya. Daniel sangat membenci Yasmin, jadi Yasmin pasti takut anak-anaknya terlibat.Namun, Irene tidak bisa meremehkannya hanya karena alasan itu.Tak peduli seberapa bencinya Daniel pada Yasmin, ketiga anak itu tetap anaknya Daniel! Apa itu bisa disamakan?Datanya sudah diubah, tapi Irene harus menangani anak kembar tiga itu. Dia tidak bisa membiarkan mereka tinggal di Kota Imperial.Terutama sekarang Yasmin sudah mati. Daniel pasti akan membawa pulang tiga anak itu. Yang terpenting adalah Daniel tidak boleh
Begitu Irene masuk, dia melihat sekeliling. Dia tidak terlihat seperti orang baik.Irene menatap Bibi, kemudian dia tertawa sinis. "Kamu pengasuh anak-anak, 'kan? Aku adalah kakaknya Yasmin dan juga tunangan Daniel. Aku mau berbicara denganmu."Setelah itu, Irene duduk di sofa dan bersikap seolah-olah ini rumahnya.Bibi tercengang oleh perkenalan diri Irene.Apa ini berarti perihal anak-anak sudah ketahuan?Karena Bibi tahu siapa Daniel.Sekarang ada orang yang datang dan membuat Bibi tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk sesaat.Yasmin tidak bisa dihubungi, jadi Bibi hanya bisa mencari Raymond, 'kan?Bibi akan melihat apa yang ingin dikatakan Irene dulu ....Bibi berdiri jauh dari Irene, kemudian bertanya, "Apa maumu?"Pintu kamar terbuka sedikit dan anak-anak mengintip ke luar. Mereka langsung mengenali wanita itu. Itu orang jahat!Irene langsung berkata, "Bawa pergi ketiga anak itu. Apa kamu mengerti maksudku?"Bibi itu tidak mengerti. "Kenapa?""Kenapa? Yasmin hamil di luar nik
"Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus
"Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar
Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu
Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran
Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L
"Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui
"Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia
"Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati