Share

Bab 465

Kerinduan Yasmin pada anak-anak membuatnya merasa sesak dan matanya berlinang.

Namun, dia hanya bisa menahannya.

"Bagaimana kalian tahu dia menghilang? Bisa jadi dia sedang dalam perjalanan bisnis," kata Daniel dengan acuh tak acuh.

"Nggak mungkin! Kita sudah nggak melihat Kakak selama beberapa hari!" Julius berkata, "Dulu kami selalu melihatnya, tapi sekarang nggak. Itu berarti dia menghilang, 'kan?

"Ada yang salah dengan alasanmu," kata Daniel.

"Kalau begitu, menurutmu, ke mana Kakak?" tanya Julia. "Kamu nggak menyembunyikannya, 'kan?"

Yasmin tidak berani bernapas, tapi dia harus mengakui anak-anaknya pintar.

Tebakan mereka benar!

Daniel yang sensitif bertanya, "Siapa yang mengajarimu mengatakan itu?"

"Kami memikirkannya sendiri." Julia berkata dengan suara serak, "Apa kamu benar-benar nggak menyembunyikannya?"

Daniel tidak menjawab Julia, melainkan berkata, "Kini masih subuh. Tidurlah."

"Nggak mau!" kata Julian dengan emosi.

Daniel mengerutkan alisnya. Anak ini malah marah-marah pad
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status