Mereka mendentingkan gelas mereka dan muncullah suara denting yang jernih. Mereka berdua menyunggingkan seulas senyuman.Anggur merah baru saja membasahi tenggorokannya ketika Dahlia mendongak dan melihat Andy berjalan ke garasi dengan terburu-buru. "Andy, kamu mau keluar?"Setelah itu, Dahlia menghampirinya.Irene berdiri dan tatapan matanya menjadi sinis. Sepertinya ayahnya sudah menemukan petunjuk yang tidak berguna?Andy tampak sangat emosional ketika dia berkata, "Yasmin sudah pulang!""Apa? Apa kamu berhalusinasi karena kamu terlalu sedih?" tanya Dahlia dengan khawatir."Nggak. Yasmin meneleponku dan dia bilang dia baru sampai rumah. Aku mau pergi melihatnya sekarang juga." Andy naik ke dalam mobil, kemudian dia mengemudi dengan cepat.Irene melihat Dahlia tercengang. Karena dia tidak mendengar percakapan mereka, dia menghampiri ibunya, lalu bertanya, "Apa Ayah menemukan petunjuk Yasmin lagi? Ini bukan pertama kalinya. Orang mati tidak bisa hidup kembali.""Ayahmu bilang ... Yasm
Setelah Irene tiba di rumah, saking marahnya, dia langsung melempar tas bermereknya.Dahlia mengambilkan tas Irene, lalu berkata, "Kamu jangan marah. Nggak pantas kamu marah-marah seperti ini.""Apa kamu nggak marah? Ternyata Yasmin masih hidup! Dia hidup dengan baik!""Aku melihatnya." Bagaimana mungkin Dahlia tidak marah? Dia sangat marah sehingga sekujur tubuhnya gemetar. "Tapi, apa kamu percaya kalau dia diculik?"Irene mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu harus mengarahkan masalah ini ke perselingkuhan?""Kalau nggak ... kenapa dia nggak kelihatan buruk sedikit pun? Apa yang salah kamu lebih mengkhawatirkannya?""Maksudmu, dia bersama Daniel?" kata Irene dengan kesal."Nggak. Aku merasa masalah ini nggak sesederhana itu."Irene duduk di sofa dengan emosi. Pada akhirnya, dia sangat tidak senang.Yasmin masih menjadi duri di hati Irene. Sebenarnya bagaimana duri itu baru bisa dicabut sepenuhnya?Polisi datang. Setelah memahami situasi Yasmin, mereka pergi.Andy yang lapor polisi.Harus
Yasmin merasa murung. Ini bukan sebuah kecelakaan, tapi kesengajaan ....Dia harus memutuskan hubungannya dengan Raymond.Dia tidak memberi tahu siapa-siapa tentang apa yang terjadi selama beberapa hari ini karena dia tidak berani.Kenapa meskipun mereka sudah tahu? Apa yang bisa diubah?Apa mereka bisa menang dari Daniel?Nanti Yasmin hanya akan melukai dirinya sendiri."Ayah, biarkan aku yang menyelesaikan hubunganku dengan Raymond.""Apa kamu benar-benar ingin melepaskan pernikahan yang begitu baik? Bukankah kamu menyukainya?" Andy masih mencoba menasehati Yasmin.Karena Daniel mengincar Yasmin, lebih baik Yasmin langsung menikah.Yasmin menundukkan kepalanya dan berkata, "Bukankah orang punya masa putus asa ...."Masa putus asa .... Saat itu Andy punya. Pada akhirnya, dia meninggalkan Klara dan putrinya yang dia tidak tahu ada.Hal itu menyebabkan kehidupan mereka berubah.Dia mendengar dari Klara kalau Yasmin ditindas Daniel di rumah Keluarga Guntur. Setiap kali dia mengingatnya,
Raymond sedang menunggu Yasmin di kantor.Ketika mereka bertemu, rasanya seperti sudah sangat lama terakhir mereka berjumpa."Maaf sudah membuatmu khawatir. Aku baik-baik saja," ucap Yasmin.Raymond mendekat untuk memeluknya.Yasmin menjadi panik dan dia buru-buru melangkah mundur. "Kita berpisah saja."Raymond langsung berhenti. Dia tampak kaget dan bertanya, "Kenapa?""Kita nggak cocok.""Alasan seperti itu nggak masuk akal bagiku." Raymond menolak."Setelah aku berpikir panjang, aku merasa seharusnya kita nggak menikah. Maaf. Begini saja, ya ...." Yasmin pun hendak pergi.Raymond memblokir jalannya. "Sebenarnya kenapa? Katakan dengan jelas!""Karena aku sadar ketika aku diculik, orang pertama yang muncul di benakku adalah Daniel. Aku sadar aku punya perasaan yang berbeda terhadap Daniel. Aku nggak bisa hidup bersamamu sambil membawa perasaan seperti ini." Yasmin sangat takut Raymond akan mengungkit anak-anak. Tamatlah riwayat Yasmin kalau anak-anak diungkit. "Pak Raymond, aku minta
Daniel berhenti, lalu dia membalikkan tubuhnya. Sosoknya yang tinggi membuat Yasmin sesak napas. Daniel menatapnya sambil berkata, "Raymond hanya berjarak sepuluh meter dari kita. Apa kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan, hm?"Yasmin mematung dan napasnya menjadi tidak stabil.Matanya mengarah ke sepuluh meter di depannya.Dia percaya apa yang dikatakan Daniel benar.Dia juga tidak melupakan kata-kata Daniel di sekolah.Raymond tidak mungkin mundur hanya karena apa yang dikatakan Yasmin di kantor. Dia pasti akan datang untuk mencari tahu alasannya.Sepertinya dari awal Daniel sudah menebaknya ....Yasmin menarik napas dalam-dalam. Dia melangkah maju, kemudian berhenti di depan Daniel.Dia mengangkat tangannya dan berjinjit, kemudian dia memeluk leher Daniel. Yasmin mencium bibir Daniel yang menawan itu.Dia mencium Daniel dengan lembut seperti dia sedang mencium orang yang dicintainya.Daniel melingkari pinggang Yasmin dengan lengannya, kemudian mendekatkan tubuh Yasmin ke tubuh
"Aku menunggumu di Taman Royal, ya.""Ya. Cepat tidur."Ketika Irene keluar dari kantor, otaknya berputar.Apa Daniel akan merasa curiga dengan kata-katanya?Kalau Yasmin bukan bersama Daniel, itu berarti Yasmin pasti sedang bersama pria lain.Begitu Daniel tahu tentang Yasmin, Yasmin bukanlah siapa-siapanya Daniel lagi.Sebelumnya ketika Yasmin diculik, bukankah Daniel tidak melakukan apa-apa?Dari awal Irene sudah berkata Yasmin hanyalah sasaran pelampiasan Daniel. Seiring berjalannya waktu, Yasmin bukanlah siapa-siapa lagi.Begitu Irene pergi, Daniel menelepon dan memerintah, "Pergi ke kompleks untuk melihat apa wanita itu ada atau nggak."Setelah Daniel mengakhiri panggilan, tatapan matanya menjadi sangat tajam dan mengerikan.Yasmin, sebaiknya dia tidak macam-macam!Seorang pengawal memasuki koridor gedung kompleks, lalu naik ke lantai lima.Dia berdiri di depan pintu, lalu mengetuknya.Tidak ada suara dari dalam.Dia mengetuk lebih kuat dan masih tidak ada yang membuka pintu.Pen
Martin mengangkat alisnya dan tidak bertanya lagi."Sudah malam sekali. Aku mau tidur.""Aku mengkhawatirkanmu selama seminggu, tapi begini sikapmu padaku?" Martin mengerutkan alisnya dengan kesal.Yasmin melihatnya dengan terkejut. "Ada apa dengan sikapmu? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya?""Lain kali aku akan mengajakmu keluar." Martin pun pergi.Yasmin mengunci pintu, lalu kembali ke kamarnya untuk berbaring di tempat tidur.Dia tidak berani tidur di lantai enam.Dia takut Daniel akan datang lagi.Besok pagi-pagi Yasmin baru ke lantai enam.Dia mengusap bekas luka di punggungnya. Ketika dia berbaring, lukanya sudah tidak terasa sakit.Kalau Yasmin tidak berinisiatif menunjukkan lengan dan lehernya kepada Martin, apa dia mau menunggu Martin sendiri yang bertindak? Kalau Martin melihat bekas luka di punggung Yasmin, Martin langsung tahu Yasmin menghilang ada hubungannya dengan Daniel.Penculik tidak akan meninggalkan bekas luka seperti itu.Mengenai "si penculik", Daniel akan mena
Jelas sekali kalau Andy merasa bersalah.Saat sarapan, Andy berkata, "Sore ini aku ada perjalanan bisnis.""Perjalanan bisnis lagi?""Bisnisku baru pindah ke sini dan sudah mulai berkembang. Aku pasti harus melakukan perjalanan bisnis sesekali," jawab Andy."Ke mana? Berapa hari?""Kota Lundun. Tiga empat hari," ucap Andy.Dahlia tidak bertanya lagi, kemudian dia berkata dengan lembut, "Nanti sore aku akan membantumu menyusun baju."Biarkan Bibi saja yang melakukannya.""Aku istrimu. Tentu saja harus aku yang melakukan hal seperti ini," kata Dahlia.Sore hari, Andy pulang dan barangnya sudah disusun. Setelah asistennya memasukkan tasnya ke dalam mobil, mereka berangkat bersama.Dahlia segera menelepon Irene, "Bantu Ibu mengecek apakah ayahmu benar-benar pergi ke Kota Lundun.""Ini bukan pertama kalinya Ayah melakukan perjalanan bisnis. Kamu jangan selalu mencurigainya.""Irene, bagaimana aku nggak bisa merasakan ada yang janggal kalau bukan karena aku tinggal bersama ayahmu? Dia sering