Martin mengangkat alisnya dan tidak bertanya lagi."Sudah malam sekali. Aku mau tidur.""Aku mengkhawatirkanmu selama seminggu, tapi begini sikapmu padaku?" Martin mengerutkan alisnya dengan kesal.Yasmin melihatnya dengan terkejut. "Ada apa dengan sikapmu? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya?""Lain kali aku akan mengajakmu keluar." Martin pun pergi.Yasmin mengunci pintu, lalu kembali ke kamarnya untuk berbaring di tempat tidur.Dia tidak berani tidur di lantai enam.Dia takut Daniel akan datang lagi.Besok pagi-pagi Yasmin baru ke lantai enam.Dia mengusap bekas luka di punggungnya. Ketika dia berbaring, lukanya sudah tidak terasa sakit.Kalau Yasmin tidak berinisiatif menunjukkan lengan dan lehernya kepada Martin, apa dia mau menunggu Martin sendiri yang bertindak? Kalau Martin melihat bekas luka di punggung Yasmin, Martin langsung tahu Yasmin menghilang ada hubungannya dengan Daniel.Penculik tidak akan meninggalkan bekas luka seperti itu.Mengenai "si penculik", Daniel akan mena
Jelas sekali kalau Andy merasa bersalah.Saat sarapan, Andy berkata, "Sore ini aku ada perjalanan bisnis.""Perjalanan bisnis lagi?""Bisnisku baru pindah ke sini dan sudah mulai berkembang. Aku pasti harus melakukan perjalanan bisnis sesekali," jawab Andy."Ke mana? Berapa hari?""Kota Lundun. Tiga empat hari," ucap Andy.Dahlia tidak bertanya lagi, kemudian dia berkata dengan lembut, "Nanti sore aku akan membantumu menyusun baju."Biarkan Bibi saja yang melakukannya.""Aku istrimu. Tentu saja harus aku yang melakukan hal seperti ini," kata Dahlia.Sore hari, Andy pulang dan barangnya sudah disusun. Setelah asistennya memasukkan tasnya ke dalam mobil, mereka berangkat bersama.Dahlia segera menelepon Irene, "Bantu Ibu mengecek apakah ayahmu benar-benar pergi ke Kota Lundun.""Ini bukan pertama kalinya Ayah melakukan perjalanan bisnis. Kamu jangan selalu mencurigainya.""Irene, bagaimana aku nggak bisa merasakan ada yang janggal kalau bukan karena aku tinggal bersama ayahmu? Dia sering
"Sedikit.""Bagaimana cuaca di Kota Lundun? Jangan masuk angin.""Nggak. Kalau nggak ada apa-apa, aku bekerja dulu." Lalu, Andy mengakhiri panggilan.Saking marahnya, Dahlia tidak bisa tenang. "Kamu sudah melihatnya, 'kan? Dia nggak bilang kalau dia sedang nggak berada di Kota Lundun! Kenapa dia mau berbohong? Kenapa?"Irene juga marah seperti Dahlia.Kalau Andy pergi mencari Klara, dia tidak hanya sudah mengkhianati Dahlia, tapi dia juga mengkhianati Irene."Aku sudah bilang ayahmu menjadi aneh semenjak kita pindah ke Kota Imperial. Lihat, inilah alasannya!" Dahlia menggertakkan giginya. "Kita langsung tahu begitu kita menyelidikinya. Kita masih belum tahu hal lain yang nggak kita selidiki."Irene sedang mempertimbangkan pro dan kontranya.Bagaimana dia bisa membiarkan hubungan Andy dengan Klara tetap baik?Begitu mereka berbaikan, Andy akan meninggalkan Dahlia dan Irene.Keluarga Irene yang sempurna akan hilang. Dia tidak bisa menerimanya!"Bu, ada suatu hal yang aku nggak pernah mem
Klara percaya kalau Andy juga masih mengingat hubungan mereka.Pada malam hari, Andy mengantar Klara kembali ke hotel. Setelah mereka tiba di depan pintu, Andy tidak masuk.Menurutnya, dia melakukan ini untuk keamanan Klara."Apa kamu nggak mau masuk dan minum segelas?" tanya Klara. "Yasmin nggak ada di sini, jadi bagaimana kalau kamu menggantikannya dan menemaniku?"Andy bimbang sejenak. Kemudian, dia ditarik Klara. Pintunya pun ditutup.Di depan bar dapur, Klara mengeluarkan sebotol anggur merah, kemudian menuangkan dua gelas.Andy meletakkan tas kerjanya sebelum duduk.Klara yang duduk di sebelahnya membuat Andy merasa canggung.Dia ingin menghindar, tapi dia merasa itu agak keterlaluan.Karena Klara terlihat seperti ingin berbicara dan minum dengan Andy.Gelas anggur mereka berdenting dan suara yang jernih bergema di dalam dapur.Ketika anggur itu masuk ke dalam tenggorokan, rasa pedas menyebar dan membuat jakun Andy bergerak.Klara menatap Andy. Makin lama dia melihat Andy, dia ma
Klara berbalik. Dia juga sudah bangun. "Apa kamu sudah mau pergi?""Kamu ingin makan apa?"Klara membuka matanya dan melihat Andy. Kemudian, dia memeluk pinggang Andy dari belakang. "Aku mengira kamu mau kabur."Andy memang merasa agak sulit untuk menghadapi situasi ini.Namun, dia yang melakukan ini. Orang seperti apa dia kalau dia melarikan diri?"Aku nggak akan memberi tahu siapa-siapa. Ini adalah rahasia kita berdua." Klara menempelkan wajahnya di punggung Andy. "Aku akan baik-baik saja selama kamu sesekali datang untuk menemaniku. Aku berharap kita bisa kembali seperti dulu.""Klara ....""Aku tahu apa yang ingin kamu katakan." Klara menyelanya. "Coba kamu mengingat bagaimana Dahlia memperlakukanmu dulu? Apa dia sendiri bermoral? Kenapa kamu bisa memiliki pernikahan sekarang karena Irene, 'kan? Pernikahan apa itu? Kalau kamu benar-benar menyukai Dahlia, kamu nggak akan meniduriku. Apa aku nggak memahamimu?"Andy sudah ketahuan, tapi dia tidak mengatakan apa-apa.Klara turun dari t
Dahlia membelalakkan matanya. Dia berdiri dengan tiba-tiba sehingga kursi di belakangnya jatuh. "A ... Apa katamu? Kamu mau bercerai denganku? Demi Klara?""Kamu tahu kenapa waktu itu kita bercerai. Selama ini aku nggak pernah memberi tahu Irene itu karena aku mau menjaga martabatmu sebagai ibunya. Tapi sekarang, aku nggak ingin lanjut mengecewakan Klara. Irene sudah besar. Dia bisa mengerti," ujar Andy."Nggak boleh! Aku nggak mau bercerai!" Dahlia maju, kemudian dia menggenggam tangan Andy erat-erat. "Kenapa kamu mau bercerai denganku? Hal itu sudah berlalu bertahun-tahun. Selama ini kita juga hidup dengan harmonis. Kini kamu mau meninggalkanku karena Klara? Nggak boleh, aku nggak akan setuju!""Dahlia, apa kamu sungguh ingin pernikahan seperti ini?" tanya Andy.Dahlia tidak menginginkannya. Dia ingin suami yang menyayanginya. Namun, Andy hanya merasa bertanggung jawab pada keluarga ini, tidak ada cinta.Meskipun begitu, Dahlia tidak mau bercerai!Dahlia menangis sambil memohon padan
Dahlia tidak memberi tahu Irene tentang hal itu, jadi Irene sungguh terkejut.Apa Irene tidak tahu apa artinya itu? Itu berarti Andy akan meninggalkan semuanya.Ayahnya telah bekerja keras selama bertahun-tahun!"Kamu melakukan itu hanya demi Klara? Ayah, pernahkah kamu berpikir apa Klara bersedia bersamamu yang nggak memiliki apa pun?""Aku bilang aku mau bercerai. Aku nggak bilang aku ingin menikahi Klara." Andy menatap lurus Irene dan berkata, "Ini adalah pilihanku sendiri, nggak ada kaitannya dengan orang lain."Irene benar-benar tidak mengerti kenapa ayahnya menggila sehingga dia membuat keputusan seperti itu."Irene, Ayah nggak pernah menyesal menikah lagi bersama ibumu. Setidaknya kamu sudah tumbuh dengan besar. Nanti setelah kamu menikah dan punya anak, kamu akan menjadi istri dan ibu yang baik. Ayah nggak akan memengaruhi kehidupanmu, tapi Ayah masih ingin meminta maaf padamu."Irene merasa ini sangat konyol.Keluarganya benar-benar hancur gara-gara Klara dan putrinya.Irene b
Sebelum Yasmin sempat menjawabnya, telepon sudah dimatikan.Ayahnya lebih bisa diandalkan daripada ibunya, jadi Yasmin bisa tenang.Namun, dia tidak menyangka ayahnya akan mengkhawatirkan Klara sehingga titik itu.Apa ini merupakan hal baik?Kalau Dahlia tahu, sepertinya dia akan membuat keributan ....Yasmin yang sedang tidur siang terbangun oleh suara dering ponsel.Dia meraba ponselnya di meja samping tempat tidur. Lalu, dia mengangkat telepon dan berkata, "Halo ....""Apa kamu putri dari pemilik ponsel ini? Ini dari rumah sakit. Ibumu baru ditabrak mobil dan sekarang dia sedang dirawat di UGD. Cepat datang!"Yasmin langsung sepenuhnya sadar. Dia melihat nama kontak di layar ponselnya dan ini memang nomor ponsel ibunya. Dia berkata dengan panik, "Dia di rumah sakit? Apa lukanya serius?""Untuk saat ini kami nggak tahu. Dokter sedang menyelamatkannya.""Rumah sakit apa? Aku akan pergi ke sana sekarang juga!" Setelah Yasmin mengakhiri panggilan, dia bergerak dengan gelisah. "Ke rumah