Daniel menatap mereka dan berkata, "Apa yang hebat? Apa kamu nggak tahu banyak orang jahat di luar?""Ada banyak orang baik juga," balas Julia.Daniel mendengus. Mereka lumayan punya logika sendiri.Dulu menurutnya, anak kecil berisik dan sulit diajak berkomunikasi.Ketiga anak ini tidak hanya bisa berkomunikasi, tapi juga berdebat.Mungkin inilah alasan kenapa Yasmin sangat dekat dengan mereka."Kalian bisa meneleponku dan nggak harus datang ke sini," kata Daniel."Tapi, kami nggak bisa menemukan Kakak kalau kami meneleponmu," kata Julian."Tanpa meneleponmu, kami juga nggak bisa menemukan Kakak," kata Julia dengan sedih.Daniel sudah mengerti. Mereka memberantakkan kantornya untuk mencari Yasmin."Dia nggak ada di sini." Daniel menuju ke sofa, lalu duduk.Anak-anak segera menghampirinya, kemudian mereka memanjat ke sofa sebelum duduk di pangkuan Daniel."Apa kamu bisa membantu kami mencarinya?" tanya Julia dengan mata berkaca-kaca.Daniel menatap mereka untuk beberapa saat, lalu dia
Tanpa perlu Raymond mengatakannya, Daniel tahu kenapa Raymond sedang sibuk di luar.Dia sedang mencari Yasmin.Daniel tidak berkata apa-apa dan langsung menutup telepon.Ketika dia melihat dokumennya yang berantakan, dia sangat tidak setuju dengan ucapan Raymond.Baik? Apa ada yang salah dengan pemahamannya tentang kata baik?Karena ketiga anak ini, Daniel tidak pergi ke mana-mana.Helen yang membawakan makan siang untuk Yasmin.Setelah Helen mengoleskan obat, dia baru pergi.Langit sudah berubah menjadi gelap. Rachel pun menelepon Martin. "Jangan-jangan bukan Daniel? Kalau dia benar-benar menyembunyikan Yasmin, dia nggak mungkin nggak melakukan apa-apa, 'kan? Satu hari hampir berlalu."Martin benar-benar tidak ingin dia salah.Dia mengira Daniel akan pergi dari Grup Naga.Selama dia pergi dari Grup Naga untuk melihat Yasmin, Martin pasti bisa menemukan petunjuk.Jangan-jangan memang bukan Daniel?Martin merasa sangat kesal.Orang maupun mayatnya tidak ditemukan, inilah situasi Yasmin
Akan tetapi ... Martin tanpa sadar menyangkal akhir itu.Bagaimana bisa terjadi sesuatu pada Yasmin?Dia hanya menghilang.Yasmin yang tangannya sudah tidak diborgol mencoba untuk berdiri.Luka di punggungnya sudah jauh lebih sembuh. Dia juga sudah bisa berdiri asalkan dia tidak bergerak terlalu banyak.Seharian ini Daniel tidak menampakkan dirinya.Yasmin ingin pergi, tapi dia tidak bisa keluar tanpa persetujuan Daniel.Setiap kali Helen pergi, dia akan mengunci pintu.Dia pasti dipesan Daniel.Yasmin berdiri di depan potret Naomi dan bertanya, "Apa kamu bisa meminta putramu untuk melepaskanku? Kamu bisa masuk ke dalam mimpinya .... Kapan ini berakhir?"Daniel mendorong pekerjaannya, lalu meminta Eric merapikan kantornya sebelum dia pergi.Ketika Eric melihat kantor yang seperti kapal pecah, dia tahu kalau ini perbuatan anak-anak.Namun, Daniel hanya memintanya merapikan kantor. Dia tidak berkata lain kali anak-anak tidak boleh datang lagi.Sebagai sekretaris yang jeli, Eric bisa meng
Daniel menyipitkan matanya dan tatapannya tampak berbahaya.Yasmin mundur ketakutan dan kakinya sudah melangkah ke balkon. "Kalau begitu, sebenarnya apa yang kamu ingin aku lakukan? Ini nggak boleh, itu nggak boleh. Kamu terlalu sulit dilayani!"Sebenarnya apa yang Daniel ingin Yasmin lakukan?Daniel hanya ingin mengendalikan Yasmin. Itu saja!Terdengar suara pintu dibuka di luar. Helen yang membawakan makanan terkejut saat dia melihat Daniel di dalam kamar. Selain itu, suasana saat ini terasa sangat berat."Maaf, Tuan Daniel. Saya nggak tahu Anda berada di sini," ujar Helen."Apa makanannya cukup?" tanya Daniel. Namun, matanya masih tertuju pada Yasmin."Cukup, saya selalu membawa satu kotak hangat," jawab Helen."Letakkan, lalu kamu keluar.""Baik." Helen meletakkan kotak tersebut, kemudian dia keluar.Daniel melirik Yasmin dengan sinis sekilas sebelum dia pergi mencuci tangan di kamar mandi.Yasmin termasuk orang yang pintar. Dia mengambil makanan yang diantar Helen, kemudian membuk
Kalau Yasmin ingin hidup nyaman di bawah kendali Daniel, dia hanya bisa mengorbankan dirinya."Apa nanti kamu akan pergi ke perusahaan?" tanya Yasmin."Ya.""Apa nanti malam kamu pulang?" tanya Yasmin. Ketika dia ditatap Daniel, dia memanyunkan mulutnya. Dia berkata, "Aku bosan sendirian.""Kamu nggak akan merasa bosan kalau aku memborgolmu.""..."Awalnya Martin mengikuti Daniel. Selama dua hari ini dia tidak melakukan apa-apa selain mengawasi Daniel.Lagi pula, Andy dan Raymond bisa mengkhawatirkan petunjuk lain.Setelah dipikir-pikir, Martin merasa kemungkinan besar tetap Daniel.Karena menurut pengertian Martin terhadap Daniel, dia tidak mungkin mau melepaskan Yasmin begitu mudah.Setelah kejadian sebesar itu, bagaimana mungkin Daniel diam saja?Mobil Daniel tiba-tiba keluar dari Grup Naga dan itu langsung memancing kecurigaan Martin.Saat Martin membuntuti Daniel, jalannya bukan menuju ke Teluk Bulan dan bukan ke tempat lain yang dikenal Martin.Dia ingin mendekati mobil Daniel, t
Mereka mendentingkan gelas mereka dan muncullah suara denting yang jernih. Mereka berdua menyunggingkan seulas senyuman.Anggur merah baru saja membasahi tenggorokannya ketika Dahlia mendongak dan melihat Andy berjalan ke garasi dengan terburu-buru. "Andy, kamu mau keluar?"Setelah itu, Dahlia menghampirinya.Irene berdiri dan tatapan matanya menjadi sinis. Sepertinya ayahnya sudah menemukan petunjuk yang tidak berguna?Andy tampak sangat emosional ketika dia berkata, "Yasmin sudah pulang!""Apa? Apa kamu berhalusinasi karena kamu terlalu sedih?" tanya Dahlia dengan khawatir."Nggak. Yasmin meneleponku dan dia bilang dia baru sampai rumah. Aku mau pergi melihatnya sekarang juga." Andy naik ke dalam mobil, kemudian dia mengemudi dengan cepat.Irene melihat Dahlia tercengang. Karena dia tidak mendengar percakapan mereka, dia menghampiri ibunya, lalu bertanya, "Apa Ayah menemukan petunjuk Yasmin lagi? Ini bukan pertama kalinya. Orang mati tidak bisa hidup kembali.""Ayahmu bilang ... Yasm
Setelah Irene tiba di rumah, saking marahnya, dia langsung melempar tas bermereknya.Dahlia mengambilkan tas Irene, lalu berkata, "Kamu jangan marah. Nggak pantas kamu marah-marah seperti ini.""Apa kamu nggak marah? Ternyata Yasmin masih hidup! Dia hidup dengan baik!""Aku melihatnya." Bagaimana mungkin Dahlia tidak marah? Dia sangat marah sehingga sekujur tubuhnya gemetar. "Tapi, apa kamu percaya kalau dia diculik?"Irene mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu harus mengarahkan masalah ini ke perselingkuhan?""Kalau nggak ... kenapa dia nggak kelihatan buruk sedikit pun? Apa yang salah kamu lebih mengkhawatirkannya?""Maksudmu, dia bersama Daniel?" kata Irene dengan kesal."Nggak. Aku merasa masalah ini nggak sesederhana itu."Irene duduk di sofa dengan emosi. Pada akhirnya, dia sangat tidak senang.Yasmin masih menjadi duri di hati Irene. Sebenarnya bagaimana duri itu baru bisa dicabut sepenuhnya?Polisi datang. Setelah memahami situasi Yasmin, mereka pergi.Andy yang lapor polisi.Harus
Yasmin merasa murung. Ini bukan sebuah kecelakaan, tapi kesengajaan ....Dia harus memutuskan hubungannya dengan Raymond.Dia tidak memberi tahu siapa-siapa tentang apa yang terjadi selama beberapa hari ini karena dia tidak berani.Kenapa meskipun mereka sudah tahu? Apa yang bisa diubah?Apa mereka bisa menang dari Daniel?Nanti Yasmin hanya akan melukai dirinya sendiri."Ayah, biarkan aku yang menyelesaikan hubunganku dengan Raymond.""Apa kamu benar-benar ingin melepaskan pernikahan yang begitu baik? Bukankah kamu menyukainya?" Andy masih mencoba menasehati Yasmin.Karena Daniel mengincar Yasmin, lebih baik Yasmin langsung menikah.Yasmin menundukkan kepalanya dan berkata, "Bukankah orang punya masa putus asa ...."Masa putus asa .... Saat itu Andy punya. Pada akhirnya, dia meninggalkan Klara dan putrinya yang dia tidak tahu ada.Hal itu menyebabkan kehidupan mereka berubah.Dia mendengar dari Klara kalau Yasmin ditindas Daniel di rumah Keluarga Guntur. Setiap kali dia mengingatnya,