Daniel menatap Yasmin. Dia seakan-akan sedang menunggu Yasmin berbicara.Yasmin menghibur dirinya sendiri. Untuk apa dia peduli? Lagi pula, dia bukan orang yang jujur.Meskipun dia berpikir begitu, sosok Daniel yang sangat agresif dan kuat masih membuatnya mengalihkan pandangannya."Aku nggak pernah berpikir untuk melawan Irene." Yasmin menenangkan perasaannya, kemudian berkata, "Bukankah sebelumnya kamu menyuruhku pergi dari Kota Imperial? Itu masih berlaku, 'kan? Besok aku pergi. Tapi, sebelum aku pergi, bisakah kamu menghapus artikel-artikel di internet? Aku nggak mau diawasi orang ke mana pun aku pergi.""Apa kamu sedang bernegosiasi denganku?" tanya Daniel dengan ekspresi sinis."Aku bukan mau bernegosiasi. Tapi, kalau aku nggak pergi, nanti hanya akan menimbulkan masalah. Aku percaya kamu juga nggak ingin Irene-mu terluka, 'kan?" Yasmin hanya bisa mengungkit orang yang dipeduli Daniel."Apa kamu sedang mengancamku?" Suara Daniel menjadi sangat rendah.Aura yang memenuhi udara san
Apa-apaan ini?Sekarang tubuh Yasmin belum pulih, tapi kenapa Daniel masih ingin tidur bersamanya?Daniel tidak akan memaksanya, 'kan?Terlebih lagi, Daniel tidak berkata dia akan membantu Yasmin menghapus komentar-komentar di internet.Kalau bukan karena dia mengkhawatirkan anak-anaknya, bagaimana mungkin dia akan memohon pada Daniel?Yasmin merasa dia masih perlu berkata dengan lembut."Berapa lama kamu akan berdiri di sana? Pergi mandi." Saat Daniel keluar dari ruang ganti, dia sudah memakai baju tidur. Auranya masih terasa kuat.Yasmin tersadar, lalu dia masuk ke kamar mandi.Terdengar suara desiran air dari kamar mandi.Daniel sadar kalau pintunya tidak tertutup rapat.Yasmin sedang berdiri di bawah shower. Sekujur tubuhnya basah dan berkilau.Dia menoleh ke celah pintu kamar mandi.Dia tidak berharap Daniel akan masuk.Atau mungkin menurut Daniel, Yasmin lebih terlihat seperti seorang badut.Namun, selama badut ini masih punya nilai, dia bisa mencoba ....Setelah Yasmin selesai m
Irene sangat marah sehingga dia melempar ponselnya ke setiran mobil. Kemudian, ponselnya jatuh ke alas kaki.Kenapa Yasmin harus menggoda prianya? Apa ini tujuannya?Tatapan mata Irene penuh dengan kebencian!...Karena banyak pikiran, Yasmin tidak bisa tidur dengan nyenyak. Kemudian, dia terbangun oleh suara air.Dia membuka matanya dan melihat Daniel tidak ada di sampingnya. Dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Apa Daniel sedang mandi?Yasmin melihat jam di kamar tidur. Sekarang jam tujuh pagi.Kenapa Daniel mandi pagi sekali? Bukankah semalam dia baru mandi?Ketika Yasmin mengingat sesuatu, ekspresinya langsung menjadi canggung.Jadi, Daniel sama sekali tidak puas dengan semalam ....Kemudian, Yasmin memakai baju dan keluar dari kamar.Dia turun ke bawah dan mendengar ponselnya berdering. Ponselnya berada di sofa.Dia pergi mengambilnya. Saat dia melihat layar ponselnya, penelepon adalah Klara.Yasmin baru mengangkat telepon, kemudian dia sudah mendengar suara panik Kl
Makin banyak orang yang mencela Irene. Kemudian, video tersebut diunggah ke internet lagi untuk dianalisis.Bahkan ada yang mencari seorang profesional untuk menganalisis video tersebut. Dari sudut pandang dan jangkauannya, dorongan itu tidak sesuai dengan logika dan teori ilmiah.Kalau Yasmin mendorong Irene, kenapa tubuh Yasmin tidak mencondong ke depan?Menurut logika, kalau kamu mendorong orang, tubuhmu tidak mungkin tidak bergerak.Karena analisis tersebut, banyak orang yang membuat teori konspirasi.Yasmin menjadi orang yang dikasihani. Semua orang berkata Irene adalah orang yang licik.Hanya dalam satu malam, situasi mereka terbalik.Yasmin bisa membayangkan betapa marahnya Irene sekarang.Internet adalah pedang bermata dua. Kalau kamu ingin mengekspos orang lain, pertama-tama pastikan sejarahmu bersih dulu.Namun, dia tidak menyangka orang tua Irene akan terlibat. Sepertinya Irene sendiri tidak punya berita negatif, makanya orang tuanya diseret.Atau mungkin orang yang menyeran
"Halo, apa kamu adalah penghuni lantai enam? Apa kamu mengenal Yasmin Tanoto yang tinggal di lantai lima?" Seorang wanita mengarahkan mikrofon nirkabelnya ke Bibi.Di sebelahnya ada yang mengambil ponsel atau kamera video."Kenal ...." Bibi melindungi anak-anak agar mereka tidak disakiti.Begitu mendengar jawaban Bibi, mereka bahagia sekali. "Akhir-akhir ini di internet sedang viral masalah Yasmin dengan si dewi pianis. Menurutmu, orang seperti apa Yasmin?""Dia ... dia adalah orang yang sangat ramah. Saat dia melihatku, dia akan menyapa dan tersenyum padaku. Aku pernah kehilangan kunci dan dia membantuku mencarinya di kompleks." Bibi berbohong, tapi dia terdengar terpercaya."Biasanya Yasmin berhubungan dengan siapa? Misalnya, apa dia punya pacar? Bagaimanapun juga, kemungkinan besar alasan dua wanita bertengkar adalah masalah cinta," tanya wartawan itu."Itu ... aku nggak tahu. Biasanya dia sendirian," kata Bibi."Keluarga?""Ibunya meninggal dua bulan lalu," ucap Bibi dengan murung.
"Bagaimana aku bisa mendapatkan anak seimut mereka tanpa perlu menikah?""Lihat mata mereka yang besar. Cantik sekali!""Bagaimana muka mereka tanpa memakai masker? Apa aku akan pingsan?"Dalam waktu kurang dari 24 jam, hal viral di internet sudah berubah dua kali.Yasmin tidak pernah menyangka akan berubah menjadi seperti ini.Dia sedang duduk di dalam mobil dan menuju ke rumah Klara.Hal itu membuatnya terkejut setengah mati!Dia lebih rela semua orang fokus padanya!Pada saat ini, meskipun Yasmin tidak ingin merepotkan Raymond, dia harus. Yasmin meneleponnya. "Pak Raymond!""Aku tahu dan sudah melihatnya. Aku sedang mengurusi video itu." Kata-kata Raymond membuat Yasmin tenang.Yasmin merasa malu. "Tolong, ya. Aku benar-benar nggak menyangka mereka akan menjadi fokus pada anak-anak.""Media memang seperti itu. Mereka bisa mengunggah apa saja ke internet." Sebagai kepala sekolah, Raymond sering mendapat perhatian media.Identitas yang sensitif membuat mereka lebih mudah terjerumus ke
Yasmin berpikir, Irene mempunyai satu Daniel saja sudah cukup."Tapi, apa kamu melihat anak-anak itu?" tanya Klara.Tatapan Yasmin berubah. Dia berpura-pura bertanya, "Anak-anak apa? Aku nggak tahu ....""Yang ini ...." Klara mengeluarkan ponselnya. "Loh, kenapa nggak ada lagi? Satu pun nggak ada. Ada apa ini?"Yasmin pura-pura tidak tahu apa-apa. Dia juga tidak bersuara."Kamu pasti tahu. Si anak kembar tiga yang dulu dijaga Sofia." Saat nama Sofia diungkit, ekspresi Yasmin menjadi masam. Melihat Yasmin tidak menjawabnya, Klara pun lanjut berkata, "Anak-anak itu benar-benar lucu. Mereka bahkan memakai masker seperti orang dewasa. Menggemaskan sekali. Yasmin, lain kali ketika kamu punya anak, pasti seperti mereka!"Dalam hati Yasmin berkata, 'Mereka memang anakku.'Namun, dia bukan mau menyombongkan diri, tapi tiga anak yang dilahirkannya memang tampan dan cantik.Dulu di rumah sakit ada banyak sekali bayi, tapi tiga anaknya adalah yang tertampan dan tercantik.Itu wajar. Yasmin tidak
Kalau anak-anak adalah alarm palsu, bagaimana dengan saat ini?Raymond .... Keluarga Gunawan .... Yasmin tidak berani memikirkan bagaimana perasaan Keluarga Gunawan setelah membantu orang yang menyembunyikan rahasia sebesar ini.Klara keluar dari kamar mandi. Ketika dia melihat wajah pucat Yasmin, dia duduk di sebelah Yasmin dan bertanya, "Ada apa denganmu?"Setelah itu, ponsel Klara berdering."Kenapa Sandra meneleponku?" gumam Klara. Namun kemudian, dia berkata dengan sopan dan ceria, "Sandra, ada apa?"Yasmin bahkan tidak perlu mendengarnya atau bertanya. Dia sudah tahu alasannya.Dia hanya merasa sekujur tubuhnya menjadi tidak bertenaga dan kepalanya pusing.Awalnya orang tua Raymond menerima Yasmin karena rasa malu. Sekarang menantu yang mereka inginkan tidak bisa punya anak. Apa bedanya itu dengan anak mereka berpacaran bersama laki-laki?Selain itu, apa pendapat Raymond terhadapnya? Betapa kecewanya Raymond padanya?"Apaan, sih? Dia tiba-tiba membatalkan makan malam kita. Plin-p
Rachel di sebelah menikmati ekspresi kesakitan Yasmin.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia berkata, "Walaupun begitu, aku nggak akan memberitahumu di mana Martin."Saat Rachel mendengar itu, dia menjadi gelisah. "Di mana Martin?""Kenapa aku harus memberi tahu pembunuh sepertimu?" tantang Yasmin. "Di mata Martin, kamu hanyalah sampah yang menjijikkan ....""Omong kosong!" Rachel menampar muka Yasmin. Lalu, amarahnya seakan-akan belum terlampiaskan, jadi dia menarik kerah baju Yasmin dan mengangkatnya.Sekarang!Menggunakan momentum dia tiba-tiba ditarik bersama sedikit kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Yasmin menusukkan batang bambu yang berada di tangannya ke aorta Rachel dengan kuat!"Ugh!" Sekujur tubuh Rachel menjadi tegang. Dia membelalakkan matanya dan darahnya langsung menyembur keluar dari leher.Yasmin menggertakkan giginya dan memegang batang bambu tersebut dengan erat. Kekuatan perlahan-lahan menghilang dari tubuhnya.Sedikit lagi, lebih kuat sedikit lagi. Kalau dia tid
Ini adalah pabrik pembekuan di dekat laut tempat para nelayan menyimpan ikannya setelah ditangkap.Daniel tidak bisa menemukan tempat ini dengan cepat.Rachel mengangkat sebuah kotak ikan lagi, lalu menaburkannya ke atas tubuh Yasmin dengan santai ....Satu ekor per satu ekor ikan, beserta dengan es, jatuh di atas tubuh Yasmin. Itu membuat tubuh Yasmin yang kesakitan tidak tahan.Di lantai juga ada air. Ketika Yasmin berbaring di lantai, dia merasa tubuhnya telah mati rasa. Darahnya juga sudah membeku. Saat dia bernapas, dia merasa udaranya dingin.Pandangannya agak kabur saat dia melihat ke depan, tapi dia juga melihat sebatang bambu setebal jari di antara pecahan es dan ikan beku. Seharusnya itu juga tumpah dari kotak ikan."Kenapa diam saja? Bagaimana kalau kamu memohon padaku?" Rachel terus menerus menendang pinggang Yasmin.Tubuh Yasmin terasa dingin, tapi itu bukan berarti dia sudah tidak bisa merasakan sakit.Kalau dia tidak merasakan sakit, itu berarti dia sudah mati.Yasmin di
Yasmin dipukuli sehingga seluruh tulangnya sakit-sakit.Pisau di wajahnya membuatnya tidak berani bergerak.Dia benar-benar tidak percaya Rachel begitu percaya diri pada dirinya sendiri."Rachel, kamu nggak pernah dicintai, 'kan?" Pertanyaan Yasmin yang mendadak membuat Rachel tertegun."Apa katamu?""Kamu nggak pernah dicintai, tapi kamu tiba-tiba menyukai orang, jadi kamu nggak tahu bagaimana mengungkapkannya. Kamu nggak bisa membedakan benar dan salah. Saat orang baik sedikit padamu, kamu langsung merasa sangat hangat. Kamu benar-benar kasihan.""Kamu ... kamu cari mati!" Rachel langsung menampar Yasmin.Yasmin terjatuh dan terasa pusing. Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya. Kemudian, dia bergeming di lantai."Kenapa kamu diam saja? Kamu memprovokasiku hanya untuk mengulur waktu, 'kan? Kuberi tahu kamu, ketika mereka menemukan tempat ini, kamu sudah mati seperti ikan-ikan di sini!"Dingin, dingin sekali ....Udara dingin menembus ke dalam tubuhnya dan darahnya mulai menjadi di
Rumah ini dipenuhi dengan lemari es dan es serut. Di dalam es serut terdapat kotak-kotak berisi ikan beku.Ada termometer yang tergantung di dinding. Suhunya minus 20°C, tapi itu tetap tidak bisa menyembunyikan bau amis di dalam rumah.Yasmin hanya mengenakan kemeja putih, rok span abu-abu dan sepatu flat. Dia berganti menjadi pakaian ini untuk berjalan-jalan dengan anak-anak.Meskipun itu musim dingin, cuaca tidak pernah mencapai minus 20°C. Yasmin yang tidak tahan dingin menyilangkan tangan dan menggosok lengannya. Asap putih keluar dari mulutnya.Ketika dia barusan mengambil beberapa langkah untuk mencari pintu keluar, dia merasakan sesuatu di belakangan.Begitu dia menoleh, sebuah kaki menendang perutnya."Ah!" Yasmin terjatuh. Perutnya sangat sakit untuk beberapa saat."Aku kira kamu nggak akan bangun." Aura membunuh memenuhi tubuh Rachel. Tangannya sedang memegang pisau.Yasmin menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit sambil mengangkat kepala. Saat dia melihat pisau, luka d
"Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun
"Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun
Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan
Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala
"Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel