"Halo, apa kamu adalah penghuni lantai enam? Apa kamu mengenal Yasmin Tanoto yang tinggal di lantai lima?" Seorang wanita mengarahkan mikrofon nirkabelnya ke Bibi.Di sebelahnya ada yang mengambil ponsel atau kamera video."Kenal ...." Bibi melindungi anak-anak agar mereka tidak disakiti.Begitu mendengar jawaban Bibi, mereka bahagia sekali. "Akhir-akhir ini di internet sedang viral masalah Yasmin dengan si dewi pianis. Menurutmu, orang seperti apa Yasmin?""Dia ... dia adalah orang yang sangat ramah. Saat dia melihatku, dia akan menyapa dan tersenyum padaku. Aku pernah kehilangan kunci dan dia membantuku mencarinya di kompleks." Bibi berbohong, tapi dia terdengar terpercaya."Biasanya Yasmin berhubungan dengan siapa? Misalnya, apa dia punya pacar? Bagaimanapun juga, kemungkinan besar alasan dua wanita bertengkar adalah masalah cinta," tanya wartawan itu."Itu ... aku nggak tahu. Biasanya dia sendirian," kata Bibi."Keluarga?""Ibunya meninggal dua bulan lalu," ucap Bibi dengan murung.
"Bagaimana aku bisa mendapatkan anak seimut mereka tanpa perlu menikah?""Lihat mata mereka yang besar. Cantik sekali!""Bagaimana muka mereka tanpa memakai masker? Apa aku akan pingsan?"Dalam waktu kurang dari 24 jam, hal viral di internet sudah berubah dua kali.Yasmin tidak pernah menyangka akan berubah menjadi seperti ini.Dia sedang duduk di dalam mobil dan menuju ke rumah Klara.Hal itu membuatnya terkejut setengah mati!Dia lebih rela semua orang fokus padanya!Pada saat ini, meskipun Yasmin tidak ingin merepotkan Raymond, dia harus. Yasmin meneleponnya. "Pak Raymond!""Aku tahu dan sudah melihatnya. Aku sedang mengurusi video itu." Kata-kata Raymond membuat Yasmin tenang.Yasmin merasa malu. "Tolong, ya. Aku benar-benar nggak menyangka mereka akan menjadi fokus pada anak-anak.""Media memang seperti itu. Mereka bisa mengunggah apa saja ke internet." Sebagai kepala sekolah, Raymond sering mendapat perhatian media.Identitas yang sensitif membuat mereka lebih mudah terjerumus ke
Yasmin berpikir, Irene mempunyai satu Daniel saja sudah cukup."Tapi, apa kamu melihat anak-anak itu?" tanya Klara.Tatapan Yasmin berubah. Dia berpura-pura bertanya, "Anak-anak apa? Aku nggak tahu ....""Yang ini ...." Klara mengeluarkan ponselnya. "Loh, kenapa nggak ada lagi? Satu pun nggak ada. Ada apa ini?"Yasmin pura-pura tidak tahu apa-apa. Dia juga tidak bersuara."Kamu pasti tahu. Si anak kembar tiga yang dulu dijaga Sofia." Saat nama Sofia diungkit, ekspresi Yasmin menjadi masam. Melihat Yasmin tidak menjawabnya, Klara pun lanjut berkata, "Anak-anak itu benar-benar lucu. Mereka bahkan memakai masker seperti orang dewasa. Menggemaskan sekali. Yasmin, lain kali ketika kamu punya anak, pasti seperti mereka!"Dalam hati Yasmin berkata, 'Mereka memang anakku.'Namun, dia bukan mau menyombongkan diri, tapi tiga anak yang dilahirkannya memang tampan dan cantik.Dulu di rumah sakit ada banyak sekali bayi, tapi tiga anaknya adalah yang tertampan dan tercantik.Itu wajar. Yasmin tidak
Kalau anak-anak adalah alarm palsu, bagaimana dengan saat ini?Raymond .... Keluarga Gunawan .... Yasmin tidak berani memikirkan bagaimana perasaan Keluarga Gunawan setelah membantu orang yang menyembunyikan rahasia sebesar ini.Klara keluar dari kamar mandi. Ketika dia melihat wajah pucat Yasmin, dia duduk di sebelah Yasmin dan bertanya, "Ada apa denganmu?"Setelah itu, ponsel Klara berdering."Kenapa Sandra meneleponku?" gumam Klara. Namun kemudian, dia berkata dengan sopan dan ceria, "Sandra, ada apa?"Yasmin bahkan tidak perlu mendengarnya atau bertanya. Dia sudah tahu alasannya.Dia hanya merasa sekujur tubuhnya menjadi tidak bertenaga dan kepalanya pusing.Awalnya orang tua Raymond menerima Yasmin karena rasa malu. Sekarang menantu yang mereka inginkan tidak bisa punya anak. Apa bedanya itu dengan anak mereka berpacaran bersama laki-laki?Selain itu, apa pendapat Raymond terhadapnya? Betapa kecewanya Raymond padanya?"Apaan, sih? Dia tiba-tiba membatalkan makan malam kita. Plin-p
"Aku tahu kamu kesulitan. Ini bukan salahmu," ucap Raymond.Pengertian yang dipaksakan itu membuat Yasmin merasa bersalah. "Orang tuamu pasti sangat kecewa. Aku benar-benar minta maaf .... Pak Raymond, kamu akan menemukan wanita yang lebih baik.""Itu nggak penting." Raymond mengerutkan keningnya. "Kamu nggak perlu merasa bertanggung jawab atas orang tuaku. Mereka hanya nggak bisa menerima sekarang. Aku lebih peduli padamu ...."Yasmin terlihat sedikit. "Nggak usah. Semenjak aku menjadi sasaran Daniel, sudah sulit untukku kabur darinya. Pak Raymond, biarkan aku menyelesaikan masalahku sendiri. Tapi, aku masih memerlukan Bibi karena untuk sementara aku pasti nggak bisa pergi."Meskipun artikel di internet sudah dihapus, kalau suatu hari dia dan anak-anak keluar, mereka pasti akan difoto kalau mereka sial."Apa kamu harus sesegan ini denganku?" tanya Raymond. "Katakan apa pun yang kamu inginkan kepada Bibi. Kamu nggak usah bertanya padaku.""Baik."Setelah menutup telepon, Yasmin berdiri
Setelah apa yang terjadi di internet, Yasmin baru merasa tenang setelah memeluk anak-anak.Anak-anak sudah tidur, tapi dia masih belum mengantuk. Jadi, dia memegang ponselnya dan melihat pencarian panas internet.Topik yang berkaitan dengan anak-anaknya sudah tidak muncul.Ini seakan-akan selama ini hanya tentang Yasmin dan Irene.Ketika Yasmin menemukan sebuah komentar, alisnya berkerut.Ada yang berkata Yasmin menjadi orang ketiga dalam hubungan Irene.Ada yang berkata karena Yasmin ingin panjat sosial, dia mengancam si pria dengan bayi di perutnya. Yasmin sampai melompat keluar dari mobil, makanya dia keguguran dan mengalami pendarahan hebat yang menyebabkannya tidak akan bisa hamil lagi.Pokoknya, komentar tersebut lama-lama makin tidak masuk akal.Yasmin tahu kalau semua ini usaha Irene. Ada sedikit kebenaran dalam kebohongannya, jadi di satu sisi orang tidak akan merasa curiga. Di sisi lain, ini menjadi buah bibir orang.Ini membuat kepala Yasmin sakit.Dia tahu Daniel tidak akan
Hanya saja, sebelum Daniel sempat bertindak, Irene sudah melakukan sesuatu.Lebih tepatnya, muncul interaksi orang tua Irene di internet.Ada selembar foto sepasang suami istri itu.Yasmin sengaja memperbesar foto tersebut.Si suami sedang duduk di sofa dan memakai kacamata. Meskipun dia sudah sedikit berusia, dia masih tinggi dan tampak berwibawa. Namun, keningnya sedikit berkerut ketika dia tersenyum. Dapat dilihat betapa tampannya dulu dia saat muda.Sementara si istri yang duduk di sebelah sedang bersandar ke suaminya sedikit.Mereka berdua melihat ke arah kamera, tampak penuh dengan cinta, harmonis dan sempurna.Siapa pun akan iri pada keluarga seperti itu.Pantas saja Irene tampak sangat anggun. Dia mempunyai gen bagus.Teks yang terlampir ditulis oleh ayahnya Irene. Dia memperjelas kalau situasi keluarganya tidak serumit yang dikira warganet.Mungkin karena kata-katanya atau penampilan mereka, orang lain pun terpesona dengan mudah.Pokoknya, komentar warganet jadi makin baik.Ay
"Ini berarti Dahlia memang pernah meninggalkan suaminya yang miskin!" Klara menunjuk wajah Dahlia di layar dengan kuat dan geram.Yasmin melihat ibunya marah-marah dan merasa dia sudah berlebihan. Jadi, Yasmin menasehati, "Itu urusan orang lain. Biarkan mereka. Yang penting mereka nggak mengganggu kita.Klara menarik napas dalam-dalam, setelah itu dia baru tenang. Dia berkata, "Ya, aku malas melihat tampang pura-pura baik mereka. Kenapa kamu datang? Untuk melihat Ibu?""Aku kebetulan lewat, jadi aku sekalian datang melihatmu," kata Yasmin dengan perasaan sedikit bersalah.Apa Klara tidak memahami anak yang dia lahirkan? Dia tidak mengekspos Yasmin, melainkan tersenyum sambil berkata, "Sore ini temani Ibu jalan-jalan, ya. Setelah itu, kita pergi makan. Lalu, malam ini kamu harus menginap di sini. Satu malam saja, oke?"Yasmin pasrah. Dia sudah menebak ini sebelum dia datang. "Iya, iya."Sore hari, Yasmin menemani Klara jalan-jalan. Sebenarnya, mereka tidak berjalan begitu lama.Karena k