"Bagaimana aku bisa mendapatkan anak seimut mereka tanpa perlu menikah?""Lihat mata mereka yang besar. Cantik sekali!""Bagaimana muka mereka tanpa memakai masker? Apa aku akan pingsan?"Dalam waktu kurang dari 24 jam, hal viral di internet sudah berubah dua kali.Yasmin tidak pernah menyangka akan berubah menjadi seperti ini.Dia sedang duduk di dalam mobil dan menuju ke rumah Klara.Hal itu membuatnya terkejut setengah mati!Dia lebih rela semua orang fokus padanya!Pada saat ini, meskipun Yasmin tidak ingin merepotkan Raymond, dia harus. Yasmin meneleponnya. "Pak Raymond!""Aku tahu dan sudah melihatnya. Aku sedang mengurusi video itu." Kata-kata Raymond membuat Yasmin tenang.Yasmin merasa malu. "Tolong, ya. Aku benar-benar nggak menyangka mereka akan menjadi fokus pada anak-anak.""Media memang seperti itu. Mereka bisa mengunggah apa saja ke internet." Sebagai kepala sekolah, Raymond sering mendapat perhatian media.Identitas yang sensitif membuat mereka lebih mudah terjerumus ke
Yasmin berpikir, Irene mempunyai satu Daniel saja sudah cukup."Tapi, apa kamu melihat anak-anak itu?" tanya Klara.Tatapan Yasmin berubah. Dia berpura-pura bertanya, "Anak-anak apa? Aku nggak tahu ....""Yang ini ...." Klara mengeluarkan ponselnya. "Loh, kenapa nggak ada lagi? Satu pun nggak ada. Ada apa ini?"Yasmin pura-pura tidak tahu apa-apa. Dia juga tidak bersuara."Kamu pasti tahu. Si anak kembar tiga yang dulu dijaga Sofia." Saat nama Sofia diungkit, ekspresi Yasmin menjadi masam. Melihat Yasmin tidak menjawabnya, Klara pun lanjut berkata, "Anak-anak itu benar-benar lucu. Mereka bahkan memakai masker seperti orang dewasa. Menggemaskan sekali. Yasmin, lain kali ketika kamu punya anak, pasti seperti mereka!"Dalam hati Yasmin berkata, 'Mereka memang anakku.'Namun, dia bukan mau menyombongkan diri, tapi tiga anak yang dilahirkannya memang tampan dan cantik.Dulu di rumah sakit ada banyak sekali bayi, tapi tiga anaknya adalah yang tertampan dan tercantik.Itu wajar. Yasmin tidak
Kalau anak-anak adalah alarm palsu, bagaimana dengan saat ini?Raymond .... Keluarga Gunawan .... Yasmin tidak berani memikirkan bagaimana perasaan Keluarga Gunawan setelah membantu orang yang menyembunyikan rahasia sebesar ini.Klara keluar dari kamar mandi. Ketika dia melihat wajah pucat Yasmin, dia duduk di sebelah Yasmin dan bertanya, "Ada apa denganmu?"Setelah itu, ponsel Klara berdering."Kenapa Sandra meneleponku?" gumam Klara. Namun kemudian, dia berkata dengan sopan dan ceria, "Sandra, ada apa?"Yasmin bahkan tidak perlu mendengarnya atau bertanya. Dia sudah tahu alasannya.Dia hanya merasa sekujur tubuhnya menjadi tidak bertenaga dan kepalanya pusing.Awalnya orang tua Raymond menerima Yasmin karena rasa malu. Sekarang menantu yang mereka inginkan tidak bisa punya anak. Apa bedanya itu dengan anak mereka berpacaran bersama laki-laki?Selain itu, apa pendapat Raymond terhadapnya? Betapa kecewanya Raymond padanya?"Apaan, sih? Dia tiba-tiba membatalkan makan malam kita. Plin-p
"Aku tahu kamu kesulitan. Ini bukan salahmu," ucap Raymond.Pengertian yang dipaksakan itu membuat Yasmin merasa bersalah. "Orang tuamu pasti sangat kecewa. Aku benar-benar minta maaf .... Pak Raymond, kamu akan menemukan wanita yang lebih baik.""Itu nggak penting." Raymond mengerutkan keningnya. "Kamu nggak perlu merasa bertanggung jawab atas orang tuaku. Mereka hanya nggak bisa menerima sekarang. Aku lebih peduli padamu ...."Yasmin terlihat sedikit. "Nggak usah. Semenjak aku menjadi sasaran Daniel, sudah sulit untukku kabur darinya. Pak Raymond, biarkan aku menyelesaikan masalahku sendiri. Tapi, aku masih memerlukan Bibi karena untuk sementara aku pasti nggak bisa pergi."Meskipun artikel di internet sudah dihapus, kalau suatu hari dia dan anak-anak keluar, mereka pasti akan difoto kalau mereka sial."Apa kamu harus sesegan ini denganku?" tanya Raymond. "Katakan apa pun yang kamu inginkan kepada Bibi. Kamu nggak usah bertanya padaku.""Baik."Setelah menutup telepon, Yasmin berdiri
Setelah apa yang terjadi di internet, Yasmin baru merasa tenang setelah memeluk anak-anak.Anak-anak sudah tidur, tapi dia masih belum mengantuk. Jadi, dia memegang ponselnya dan melihat pencarian panas internet.Topik yang berkaitan dengan anak-anaknya sudah tidak muncul.Ini seakan-akan selama ini hanya tentang Yasmin dan Irene.Ketika Yasmin menemukan sebuah komentar, alisnya berkerut.Ada yang berkata Yasmin menjadi orang ketiga dalam hubungan Irene.Ada yang berkata karena Yasmin ingin panjat sosial, dia mengancam si pria dengan bayi di perutnya. Yasmin sampai melompat keluar dari mobil, makanya dia keguguran dan mengalami pendarahan hebat yang menyebabkannya tidak akan bisa hamil lagi.Pokoknya, komentar tersebut lama-lama makin tidak masuk akal.Yasmin tahu kalau semua ini usaha Irene. Ada sedikit kebenaran dalam kebohongannya, jadi di satu sisi orang tidak akan merasa curiga. Di sisi lain, ini menjadi buah bibir orang.Ini membuat kepala Yasmin sakit.Dia tahu Daniel tidak akan
Hanya saja, sebelum Daniel sempat bertindak, Irene sudah melakukan sesuatu.Lebih tepatnya, muncul interaksi orang tua Irene di internet.Ada selembar foto sepasang suami istri itu.Yasmin sengaja memperbesar foto tersebut.Si suami sedang duduk di sofa dan memakai kacamata. Meskipun dia sudah sedikit berusia, dia masih tinggi dan tampak berwibawa. Namun, keningnya sedikit berkerut ketika dia tersenyum. Dapat dilihat betapa tampannya dulu dia saat muda.Sementara si istri yang duduk di sebelah sedang bersandar ke suaminya sedikit.Mereka berdua melihat ke arah kamera, tampak penuh dengan cinta, harmonis dan sempurna.Siapa pun akan iri pada keluarga seperti itu.Pantas saja Irene tampak sangat anggun. Dia mempunyai gen bagus.Teks yang terlampir ditulis oleh ayahnya Irene. Dia memperjelas kalau situasi keluarganya tidak serumit yang dikira warganet.Mungkin karena kata-katanya atau penampilan mereka, orang lain pun terpesona dengan mudah.Pokoknya, komentar warganet jadi makin baik.Ay
"Ini berarti Dahlia memang pernah meninggalkan suaminya yang miskin!" Klara menunjuk wajah Dahlia di layar dengan kuat dan geram.Yasmin melihat ibunya marah-marah dan merasa dia sudah berlebihan. Jadi, Yasmin menasehati, "Itu urusan orang lain. Biarkan mereka. Yang penting mereka nggak mengganggu kita.Klara menarik napas dalam-dalam, setelah itu dia baru tenang. Dia berkata, "Ya, aku malas melihat tampang pura-pura baik mereka. Kenapa kamu datang? Untuk melihat Ibu?""Aku kebetulan lewat, jadi aku sekalian datang melihatmu," kata Yasmin dengan perasaan sedikit bersalah.Apa Klara tidak memahami anak yang dia lahirkan? Dia tidak mengekspos Yasmin, melainkan tersenyum sambil berkata, "Sore ini temani Ibu jalan-jalan, ya. Setelah itu, kita pergi makan. Lalu, malam ini kamu harus menginap di sini. Satu malam saja, oke?"Yasmin pasrah. Dia sudah menebak ini sebelum dia datang. "Iya, iya."Sore hari, Yasmin menemani Klara jalan-jalan. Sebenarnya, mereka tidak berjalan begitu lama.Karena k
Yasmin sudah melihat foto orang tua Irene di internet, jadi dia mengenali mereka.Sementara Irene sedang memeluk lengan Daniel dengan mesra. Tatapan matanya tampak sangat menantang dan bermusuhan.Untuk sesaat, koridor yang panjang ini terasa sesak.Yasmin tidak pernah menyangka dia akan bertemu dengan musuhnya ketika dia hanya ingin makan di luar.Tidak hanya Irene yang menatap Yasmin dengan galak, orang tua Irene juga menatapnya dan Klara lekat-lekat.Terutama Dahlia Oktavia, dia terlihat waspada dan penuh kebencian.Yasmin hanya bertemu dengan tatapan tajam Daniel sekilas, kemudian dia mengalihkan pandangannya ke Klara yang berdiri di belakangnya. "Ayo."Klara menundukkan kepalanya sambil memegang tasnya dengan erat. Dia mencondongkan tubuhnya ke arah kiri dan ingin cepat-cepat pergi.Akan tetapi, Irene tidak mungkin membiarkan mereka pergi begitu saja."Kebetulan sekali, Yasmin," ucap Irene yang menghentikan mereka berdua. "Aku minta maaf atas masalah internet kemarin yang sudah me
Setidaknya itu karena Yasmin tahu orang yang ingin dibunuh Daniel bukan dia, melainkan Daniel menyelamatkannya tadi ....Helikopter lebih cepat daripada mobil. Sepuluh menit kemudian, helikopter mendarat di atap rumah sakit. Daniel menggendong Yasmin turun, lalu langsung menuju ke UGD.Yasmin dipukul selama 20 menit, tapi tidak ada patah tulang di tubuhnya.Dia tahu kalau saat itu dia tidak melindungi perutnya, semua tulang rusuknya akan patah.Saat Helen memeriksa luka di wajahnya, Yasmin menertawakan dirinya sendiri.Benar, dia sudah berpengalaman dipukul orang.Lengkungan bibir Yasmin sangat kecil, tapi Daniel masih melihatnya.Daniel pun menatap Yasmin dengan lekat seolah-olah untuk melihat lebih banyak.Namun, setelah senyuman tipis itu, Yasmin tidak menunjukkan ekspresi apa pun lagi.Setelah Helen mengobati luka di wajah Yasmin dan menutupinya dengan kain kasa, dia berkata, "Lukamu nggak serius. Lebih baik aku pergi ke Taman Royal untuk mengganti balutan lukamu, ya? Ini agar kamu
Yasmin mundur dengan panik, lalu dia tersandung. "Ah!"Saat dia menoleh, dia melihat itu mayat yang sepertinya sopir tadi.Rachel membunuhnya.Yasmin ingin berdiri, tapi energi di tubuhnya sepertinya sudah terkuras habis. Dia gelisah dan takut. Dia melihat Rachel terus berjalan mendekat, tapi Yasmin tidak tahu apa yang harus dilakukannya.Kenapa Rachel belum mati?Kenapa?Kemudian, dia melihat Rachel menjatuhkan pisaunya dan mengeluarkan pistol dari pinggangnya.Yasmin membelalakkan matanya. Sorot matanya yang penuh rasa takut itu melihat mulut pistol membidiknya.Mulut pistol itu bergetar. Rachel berusaha membidik Yasmin, lalu ingin menarik pelatuknya ....Yasmin menggelengkan kepalanya. Siapa yang akan menyelamatkannya? Kenapa tidak ada seorang pun di sini?Tolong .... Dia belum mau mati ....Rachel memegang pelatuknya, lalu .... Dor!"Aa!" Yasmin meringkuk, tapi dia tidak merasakan rasa sakit di tubuhnya. Sepertinya peluru tidak mengenainya?Dia pelan-pelan mendongak.Rachel telah t
Rachel di sebelah menikmati ekspresi kesakitan Yasmin.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia berkata, "Walaupun begitu, aku nggak akan memberitahumu di mana Martin."Saat Rachel mendengar itu, dia menjadi gelisah. "Di mana Martin?""Kenapa aku harus memberi tahu pembunuh sepertimu?" tantang Yasmin. "Di mata Martin, kamu hanyalah sampah yang menjijikkan ....""Omong kosong!" Rachel menampar muka Yasmin. Lalu, amarahnya seakan-akan belum terlampiaskan, jadi dia menarik kerah baju Yasmin dan mengangkatnya.Sekarang!Menggunakan momentum dia tiba-tiba ditarik bersama sedikit kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Yasmin menusukkan batang bambu yang berada di tangannya ke aorta Rachel dengan kuat!"Ugh!" Sekujur tubuh Rachel menjadi tegang. Dia membelalakkan matanya dan darahnya langsung menyembur keluar dari leher.Yasmin menggertakkan giginya dan memegang batang bambu tersebut dengan erat. Kekuatan perlahan-lahan menghilang dari tubuhnya.Sedikit lagi, lebih kuat sedikit lagi. Kalau dia tid
Ini adalah pabrik pembekuan di dekat laut tempat para nelayan menyimpan ikannya setelah ditangkap.Daniel tidak bisa menemukan tempat ini dengan cepat.Rachel mengangkat sebuah kotak ikan lagi, lalu menaburkannya ke atas tubuh Yasmin dengan santai ....Satu ekor per satu ekor ikan, beserta dengan es, jatuh di atas tubuh Yasmin. Itu membuat tubuh Yasmin yang kesakitan tidak tahan.Di lantai juga ada air. Ketika Yasmin berbaring di lantai, dia merasa tubuhnya telah mati rasa. Darahnya juga sudah membeku. Saat dia bernapas, dia merasa udaranya dingin.Pandangannya agak kabur saat dia melihat ke depan, tapi dia juga melihat sebatang bambu setebal jari di antara pecahan es dan ikan beku. Seharusnya itu juga tumpah dari kotak ikan."Kenapa diam saja? Bagaimana kalau kamu memohon padaku?" Rachel terus menerus menendang pinggang Yasmin.Tubuh Yasmin terasa dingin, tapi itu bukan berarti dia sudah tidak bisa merasakan sakit.Kalau dia tidak merasakan sakit, itu berarti dia sudah mati.Yasmin di
Yasmin dipukuli sehingga seluruh tulangnya sakit-sakit.Pisau di wajahnya membuatnya tidak berani bergerak.Dia benar-benar tidak percaya Rachel begitu percaya diri pada dirinya sendiri."Rachel, kamu nggak pernah dicintai, 'kan?" Pertanyaan Yasmin yang mendadak membuat Rachel tertegun."Apa katamu?""Kamu nggak pernah dicintai, tapi kamu tiba-tiba menyukai orang, jadi kamu nggak tahu bagaimana mengungkapkannya. Kamu nggak bisa membedakan benar dan salah. Saat orang baik sedikit padamu, kamu langsung merasa sangat hangat. Kamu benar-benar kasihan.""Kamu ... kamu cari mati!" Rachel langsung menampar Yasmin.Yasmin terjatuh dan terasa pusing. Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya. Kemudian, dia bergeming di lantai."Kenapa kamu diam saja? Kamu memprovokasiku hanya untuk mengulur waktu, 'kan? Kuberi tahu kamu, ketika mereka menemukan tempat ini, kamu sudah mati seperti ikan-ikan di sini!"Dingin, dingin sekali ....Udara dingin menembus ke dalam tubuhnya dan darahnya mulai menjadi di
Rumah ini dipenuhi dengan lemari es dan es serut. Di dalam es serut terdapat kotak-kotak berisi ikan beku.Ada termometer yang tergantung di dinding. Suhunya minus 20°C, tapi itu tetap tidak bisa menyembunyikan bau amis di dalam rumah.Yasmin hanya mengenakan kemeja putih, rok span abu-abu dan sepatu flat. Dia berganti menjadi pakaian ini untuk berjalan-jalan dengan anak-anak.Meskipun itu musim dingin, cuaca tidak pernah mencapai minus 20°C. Yasmin yang tidak tahan dingin menyilangkan tangan dan menggosok lengannya. Asap putih keluar dari mulutnya.Ketika dia barusan mengambil beberapa langkah untuk mencari pintu keluar, dia merasakan sesuatu di belakangan.Begitu dia menoleh, sebuah kaki menendang perutnya."Ah!" Yasmin terjatuh. Perutnya sangat sakit untuk beberapa saat."Aku kira kamu nggak akan bangun." Aura membunuh memenuhi tubuh Rachel. Tangannya sedang memegang pisau.Yasmin menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit sambil mengangkat kepala. Saat dia melihat pisau, luka d
"Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun
"Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun
Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan