Share

Bab 264

Penulis: Chestnut
Di depan ada lampu merah lagi. Mereka harus menunggu satu menit.

Sopir itu terlihat sangat tenang. Dia menyetir dengan lambat.

"Apa dia sudah nggak bernapas?"

Staf lain meletakkan jarinya di bawah hidung Yasmin. "Be ... benaran sudah nggak ada napas lagi. Bagaimana ini?"

"Pada saat kritis begini, bisakah kamu jangan terlalu khawatir? Kita nggak bisa menanggungnya kalau dia mati!"

"Ya. Terlebih lagi, dia adalah staf Grup Guntur. Nanti kalau kita diinterogasi, kita nggak bisa melarikan diri!"

Sopir itu berkata dengan cuek, "Apa hubungannya ini dengan kita? Kita bukan nggak mengantarkannya ke rumah sakit. Dia sendiri yang nggak bisa tahan! Aku sudah berusaha menyetir secepat mungkin. Aku nggak bisa melakukan apa-apa saat lampu merah. Apa kamu nggak pernah mendengar kalimat ini? Sekali lampu merah, semuanya lampu merah."

Staf itu sudah panik sekali. "Berapa jauh lagi rumah sakitnya?"

"Aku lihat dulu ...." Sopir itu membuka ponselnya. "Setengah jam lagi."

Setengah jam .... Berdasarkan kecep
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 265

    Besok Yasmin baru bisa keluar dari rumah sakit.Setelah itu, dia menelepon Bibi dan berkata dia lembur, jadi dia tidak bisa pulang rumah.Yasmin tidak ingin mengkhawatirkan anak-anak.Dia baru saja menutup telepon, lalu ada yang tiba-tiba membuka pintu ruangannya.Irene muncul dengan angkuh. "Aku kira seberapa serius. Sepertinya kamu baik-baik saja.""Sepertinya kamu kecewa sekali?" balas Yasmin dengan cuek sambil melihat ponselnya."Untuk apa aku merasa kecewa? Jangan lupa, aku sudah baik hati menyuruh sopirku mengantarmu ke rumah sakit," kata Irene."Apa kamu terharu karena tindakanmu sendiri?" Yasmin mendongak untuk melihat Irene. "Kamu menaruh seafood di makananku, lalu menyuruh sopirmu mengantarku. Pada kenyataannya, kamu ingin aku mati di perjalanan. Kalau bukan karena Martin muncul tepat waktu, kamu memang akan berhasil."Irene tertawa sinis dan dia tidak menyangkal. Amarah dapat terlihat dari tatapan matanya. "Kali ini kamu berhasil melarikan diri, tapi lain kali kamu nggak aka

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 266

    Karena Yasmin sudah merasa lebih baik, dia keluar dari rumah sakit.Dia berdiri di depan pintu masuk rumah sakit. Dia berpikir untuk waktu yang lama apakah dia naik kereta bawah tanah atau taksi.Tubuhnya masih lemas dan perutnya terasa nyeri, tapi menuju ke stasiun bawah tanah perlu berjalan beberapa jarak lagi.Sedangkan naik taksi lebih mahal.Yasmin tiba-tiba merasa murung.Dia perlu berpikir untuk waktu yang lama demi beberapa puluhan ribu. Dia harus mengakui kalau hidupnya sangat susah.Dia berpikir dia bisa membelikan makanan kepada anak-anak dengan puluhan ribu itu. Pada akhirnya, dia bertahan dan memaksakan dirinya berjalan ke stasiun bawah tanah. Yang penting dia berjalan dengan perlahan.Ketika dia tiba di kompleksnya, hari belum siang. Jadi, dia kembali ke rumahnya untuk beristirahat.Saat dia lapar, dia membuat bubur untuk dirinya sendiri.Setelah dia kenyang, dia minum obat anti alergi yang diberikan rumah sakit. Lalu, dia berbaring di tempat tidurnya.Yasmin berbaring te

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 267

    Tepat jam sembilan, mereka tidur.Yasmin tidak buru-buru kembali ke perusahaan. Lagi pula, perusahaan bukan tidak tahu dengan kondisinya.Dia beristirahat di rumah dengan berani.Meskipun dia merasa Daniel tidak akan datang ke tempatnya, dia masih memperhatikan keberadaan Daniel.Joshua sesekali akan menelepon untuk menanyakan kabar. Itu membuat Yasmin yang hampir sembuh tidak bisa berpura-pura lagi.Yasmin perlu pergi ke perusahaan untuk melihat seberapa banyak kompensasi yang dia terima.Joshua telah pergi ke departemen pajak dan baru kembali pada sore hari.Begitu Joshua masuk, dia melihat Yasmin. Joshua bertanya dengan peduli, "Sudah datang? Kamu sudah sehat, 'kan?""Walaupun aku masih nggak enak badan sedikit, aku nggak bisa membiarkan itu memengaruhi pekerjaanku," kata Yasmin dengan sengaja. Melihat Joshua menuju ke kantornya, Yasmin buru-buru berdiri, lalu menghampirinya. "Pak, apa sekarang Bapak punya waktu?""Ada. Kebetulan ada yang ingin kukatakan padamu. Aku mau pergi ke Gru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 268

    Dari awal raut wajah Irene sudah tidak terlihat tenang. Dia tampak panik dan dia memperhatikan wajah Daniel.Yasmin menghentikan rekaman tersebut, lalu dia menaruh kembali ponselnya ke dalam rok kantongnya. Dia menikmati adegan ‘kematian' Irene.Bagaimana Irene tidak kepikiran Yasmin akan merekam percakapan mereka?Saat Yasmin melihat Irene memasuki ruangannya, Yasmin sedang memegang ponselnya. Kemudian, dia langsung merekam percakapan mereka.Irene lengah oleh tindakan Yasmin. Irene pun langsung menjelaskan diri kepada Daniel, "Bukan aku. Aku hanya nggak menyangkalnya. Daniel, kamu harus percaya padaku. Kamu paling mengerti aku."Joshua yang sedang duduk di sisi lain mendorong kacamatanya. Dia bahkan tidak berani bernapas.Tubuh Daniel telah menyebarkan aura yang kuat. Ini jelas bukan hal baik."Yasmin yang sudah memprovokasiku, makanya aku bilang kata-kata seperti itu. Aku sudah dijebak olehnya," kata Irene dengan tampang sedih.Dia sungguh terlihat kasihan.Sayangnya, Yasmin dapat m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 269

    Setelah Irene sadar, dia berkata, "Menurutmu, apa rekaman itu berguna? Kalau Daniel percaya padamu, dia tidak akan mengatakan itu padaku. Berhenti berlagak! Kamu nggak mengenalku dan betapa berartinya keluargaku terhadap Daniel, tapi kamu berani mencelakaiku? Nyalimu besar sekali!""Serius sekali. Jelas-jelas kamu yang membuatku makan seafood, kenapa jadi aku yang salah? Irene, apa keluargamu nggak pernah mengajarimu bagaimana menghormati orang lain?" sindir Yasmin."Kamu kira kamu siapa? Berani-beraninya kamu mempertanyakan keluargaku? Yasmin, kuberi tahu kamu, sebaiknya kamu berhati-hati! Orang yang terakhir tertawa barulah pemenangnya!" Setelah Irene menutup telepon, senyuman di wajahnya berubah.Yasmin bahkan tidak tahu dia punya anak cacat di dalam perutnya.Irene benar-benar tidak sabar menunggu hari di mana dia bisa merayakannya!Yasmin menyimpan ponselnya. Irene benar-benar sinting!Suara klakson mobil mengejutkan Yasmin.Itu adalah mobil Joshua.Yasmin pergi membuka pintu mobi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 270

    Akhir bulan adalah waktu tersibuk bagi departemen keuangan. Mereka akan lembur beberapa hari berturut-turut."Akhirnya kelar. Besok nggak usah lembur.""Akhir bulan sialan!""Capek sekali."Satu per satu rekan kerja tergeletak di atas meja.Joshua keluar, lalu bertanya, "Sekarang baru jam sembilan. Ada yang mau pergi berpesta?""Ada!" Rekan kerja yang barusan saja tampak sekarat segera duduk dengan tegak dan penuh semangat.Teriakan itu mengejutkan Yasmin.Tunggu, bukankah mereka berkata mereka capek?Apa mereka benar-benar capek?Yasmin tidak ingin ikut pergi berpesta bersama mereka. Dia lebih memilih pulang, mandi dan rebahan. Itu lebih nyaman.Hanya saja, sebelum Yasmin bisa memberi jawaban, dia mendengar Joshua berkata, "Yasmin, aku sudah mengirim alamatnya ke ponselmu. Setengah berjalan bersamamu, setengah naik mobilku."Para rekan kerja senang sekali. Mereka langsung menarik Yasmin. "Ayo, ayo!"Yasmin merasa tak berdaya.Kalau ingin berpesta, ramai adalah kata yang penting!Alama

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 271

    Daniel menatap Yasmin dengan ekspresi masam. "Kamu berbaring di sini bukankah untuk menunggu disentuh orang?"Yasmin tercengang. Apa pria ini sakit? "Aku hanya beristirahat sebentar."Dia bisa melihat sepertinya Daniel juga sudah minum banyak.Benar juga. Di bar tidak ada yang tidak minum."Siapa Julian?" Raut wajah Daniel tampak sangat sinis. "Kamu mengenal pria baru lagi?"Jantung Yasmin nyaris berhenti berdetak.Bagaimana Daniel bisa tahu Julian? Apa Yasmin mengatakannya saat dia dalam keadaan mabuk?"Itu ...." Yasmin tidak sempat menyelesaikan kalimatnya.Joshua datang, lalu berkata, "Tuan Daniel, Anda juga di sini? Kebetulan sekali. Aku sedang membawa orang departemenku berpesta."Daniel melirik Joshua dengan sinis. Lalu, Daniel tidak melihat Yasmin lagi dan menuju ke toilet pria.Tubuh Joshua menegang saat dia ditatap Daniel.Apa dia muncul di waktu yang tidak tepat?Sementara saat ini Yasmin sedang mengerutkan keningnya.Dia sudah hampir sebulan tidak bertemu dengan Daniel, lalu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 272

    Daniel menggendong Yasmin pulang, kemudian dia melempar Yasmin ke tempat tidur.Daniel berdiri di tepi tempat tidur sambil melihat separuh wajah Yasmin yang terkubur di dalam bantal.Karena Yasmin mabuk, seluruh tubuhnya merah. Dia tampak memesona dan polos.Kerah kemejanya sedikit terbuka karena dari tadi dia bergerak dan itu mengekspos kulitnya yang sedikit merah.Yasmin bersiap-siap untuk tidur seperti itu."Kamu bau alkohol. Pergi mandi sana," perintah Daniel yang mengandung nada mengancam.Sayangnya, jangankan perintah yang mengerikan itu, meskipun Daniel meletakkan pisau di leher Yasmin, Yasmin juga tidak akan bereaksi.Palingan Yasmin mengelak sedikit karena rasa dingin dari bilah pisau.Daniel pergi menarik Yasmin.Namun, Yasmin makin mengubur dirinya ke dalam selimut.Daniel mencengkeram muka Yasmin dan berkata, "Aku bilang sekali lagi, pergi mandi.""Nggak mau .... Pergi, aku mau tidur ...." Yasmin mendorong tangan yang memegang wajahnya, lalu dia menjatuhkannya kepalanya ke

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status