Share

Bab 154

Yasmin jelas-jelas tidak berteriak, 'kan?

"Ya. Apa ada lagi yang ingin kamu katakan?" tanya Daniel sambil menggigit telinga Yasmin.

Yasmin mengernyit kesakitan. Lalu, dia tiba-tiba menundukkan kepalanya untuk menggigit telunjuk Daniel dengan kuat.

Daniel mengerutkan alisnya, tapi dia tidak menarik jarinya dari gigitan Yasmin. Dia malah tersenyum sambil bertanya, "Kamu mau mematahkan jariku, hm?"

Ya, Yasmin ingin sekali mematahkan jari Daniel.

Bagaimana tidak?

Apa takdir Yasmin adalah melunasi utang ibunya?

Ya, Daniel makin mempunyai alasan!

Bagi Daniel, seorang putri lebih dekat dengan garis keturunan orang berdosa itu daripada seorang keponakan.

Ketika Yasmin bangun, hari sudah siang.

Sebelum dia dapat menggerakkan tubuhnya, dia sudah merasakan nyeri di mana-mana.

Setelah dia memakai pakaiannya, dia menyeret tubuhnya yang lemas ke bawah.

Dia duduk di sofa aula, kemudian melihat sekeliling.

Yasmin mengingat ketika dia pulang semalam, Daniel memperlakukannya dengan kasar dan Yasmin meni
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status