Share

Bab 154

Author: Chestnut
last update Last Updated: 2023-12-20 18:00:00
Yasmin jelas-jelas tidak berteriak, 'kan?

"Ya. Apa ada lagi yang ingin kamu katakan?" tanya Daniel sambil menggigit telinga Yasmin.

Yasmin mengernyit kesakitan. Lalu, dia tiba-tiba menundukkan kepalanya untuk menggigit telunjuk Daniel dengan kuat.

Daniel mengerutkan alisnya, tapi dia tidak menarik jarinya dari gigitan Yasmin. Dia malah tersenyum sambil bertanya, "Kamu mau mematahkan jariku, hm?"

Ya, Yasmin ingin sekali mematahkan jari Daniel.

Bagaimana tidak?

Apa takdir Yasmin adalah melunasi utang ibunya?

Ya, Daniel makin mempunyai alasan!

Bagi Daniel, seorang putri lebih dekat dengan garis keturunan orang berdosa itu daripada seorang keponakan.

Ketika Yasmin bangun, hari sudah siang.

Sebelum dia dapat menggerakkan tubuhnya, dia sudah merasakan nyeri di mana-mana.

Setelah dia memakai pakaiannya, dia menyeret tubuhnya yang lemas ke bawah.

Dia duduk di sofa aula, kemudian melihat sekeliling.

Yasmin mengingat ketika dia pulang semalam, Daniel memperlakukannya dengan kasar dan Yasmin meni
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 155

    "Yasmin, kamu yang memberi tahu Jason, 'kan?" tanya Klara dengan panik. "Sekarang Jason bertanya padaku apakah dulu aku pernah melahirkan. Apa kamu yang memberitahunya? Aku sudah memberi Steven uang. Seharusnya dia nggak akan memberi tahu Jason!""Bukan aku." Yasmin tidak ingin berbicara dengan Klara lagi, jadi dia berkata, "Sudah, ya."Dia meletakkan ponselnya di samping, kemudian lanjut makan.Daniel tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Akan tetapi, Yasmin tahu kalau Daniel sudah tahu segalanya."Apa kamu yang memberi tahu Keluarga Guntur?" tanya Yasmin.Daniel balik bertanya, "Apa ada masalah?" Dia meraih rahang Yasmin, kemudian berkata dengan tenang, "Inilah yang kutunggu. Aku ingin dia melihat wanita seperti apa yang dia sudah berusaha nikahi."Yasmin merasa tertekan ketika dia ditatap oleh tatapan mata tajam Daniel, jadi Yasmin menurunkan pandangannya."Apa kamu membenciku?" Daniel memaksa Yasmin untuk menatapnya. Senyuman di wajah Daniel membuatnya terlihat seperti iblis. Tanpa m

    Last Updated : 2023-12-20
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 156

    Di luar, Klara terus-menerus memanggil nama Yasmin. Itu membuat suasana hati Yasmin makin kacau.Klara tahu Yasmin tidak akan membuka pintu. Setelah lelah berteriak, Klara pun pergi.Yasmin bersandar ke pintu dengan mata berkaca-kaca.Di dalam kekacauan ini, dia memikirkan kejadian yang nanti akan terjadi.Perceraian Jason dan Klara akan membuat orang-orang fokus pada Yasmin.Yasmin yang sedang menyembunyikan ketiga anak takut akan hal itu.Makin Yasmin memikirkannya, dia makin panik.Oleh karena itu, Klara tidak boleh bercerai dengan Jason, 'kan?Namun, apa yang bisa dilakukan Yasmin? Apa dia benar-benar harus mencari Daniel dan menyuruh Daniel berbicara dengan ayahnya?Bukankah itu terlalu konyol?Kalau bukan karena Jason dan Daniel mempunyai marga yang sama, mereka pasti sudah berkelahi.Selain itu, perceraian Jason dan Klara disebabkan Daniel. Bagaimana mungkin Daniel akan ikut campur?Yasmin menyandarkan kepalanya ke pintu. Kepalanya tidak berhenti berpikir.Peluangnya kecil, tapi

    Last Updated : 2023-12-20
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 157

    Awalnya dia ingin mencari Daniel dan membicarakan soal Klara, tapi sepertinya sudah tidak bisa lagi.Yasmin hanya bisa pergi.Di sebuah restoran mewah.Irene menatap pria yang sedang duduk di seberangnya itu. Selama ini dia menyukai pria itu. Meskipun dia sudah pergi ke luar negeri, dia tidak pernah melupakan pria itu.Beberapa tahun sudah berlalu dan pria itu makin menawan.Untungnya, Irene juga telah menjaga penampilannya."Pencapaianmu nggak mengejutkanku sedikit pun," kata Irene. "Bagiku, kamu memang pria yang luar biasa."Daniel menatap Irene sambil berkata, "Kamu masih sama."Irene tertawa dengan anggun. "Kenapa?"Daniel tidak menjawab dan hanya tersenyum. Dia mengangkat gelasnya, lalu berdenting dengan gelas Irene. Setelah Daniel meminum anggurnya, bibirnya basah sedikit.Irene meletakkan gelasnya, lalu bertanya, "Dengan pencapaianmu yang sekarang, apa kamu sudah punya orang yang kamu sukai?""Nggak ada."Irene pun tidak bertanya lagi. Tampaknya ada suasana yang tidak dapat dije

    Last Updated : 2023-12-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 158

    "Apa?" Wajah Yasmin pun memucat. "Apa lukanya parah?""Hanya sebesar ibu jari. Klinik sekolah sudah menanganinya. Aku meminta maaf atas nama sekolah. Ini kelalaian kami," kata Raymond dengan tulus. "Sekarang Julia sedang bermain di kantorku. Kemarilah setelah kamu punya waktu kosong."Yasmin memijit pelipisnya. Tubuhnya menjadi dingin karena tadi dia terkejut. "Nggak apa-apa. Aku akan pergi ke sana setelah makan siang karena aku sedang di luar.""Baik."Rachel yang diam-diam menguping segera kembali ke kursinya dan bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa.Setelah Yasmin mengakhiri panggilan, dia kembali.Rachel bertanya, "Ada apa?""Seorang rekan kerja mencariku. Nggak ada apa-apa."Setelah Yasmin dan Rachel selesai makan, mereka pergi.Rachel menawarkan mengantar Yasmin, tapi Yasmin menolaknya.Yasmin bukan mau pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita. Dia naik taksi langsung ke sekolah.Selama perjalanan, dia tidak sadar kalau dia telah diikuti.Rachel menghentikan mobilnya di se

    Last Updated : 2023-12-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 159

    Yasmin membiarkan anak-anak menginap di sekolah malam ini, kemudian dia pergi ke Taman Royal.Saat Yasmin memasuki gerbang, dia sudah melihat mobil Daniel dari kejauhan. Rasa takut pun menyelimuti hatinya.Akan tetapi, dia hanya bisa memberanikan diri.Dia memasuki aula.Ketika Yasmin mendongak dan melihat pemandangan itu di aula, dia langsung berhenti.Daniel sedang duduk di sofa dan dia sedang merangkul wanita yang Yasmin lihat di Grup Naga.Ketika Daniel melihat Yasmin, Daniel tertegun sesaat. Akan tetapi, dia tidak melepaskan wanita itu.Irene merasa ada yang tidak betul, jadi dia menoleh. Ketika dia melihat seorang wanita cantik muncul di aula, dia segera menegakkan punggungnya. Namun, Irene tidak tampak canggung. Ini seakan-akan hal yang normal.Irene menatap Yasmin dengan bingung. Dia tidak mengerti kenapa bisa ada wanita lain di tempat ini."Ma ... maaf ...." Yasmin merasa seperti seorang penyusup. Setelah dia meminta maaf, dia berlari ke luar.Selama dia berlari keluar dari Ta

    Last Updated : 2023-12-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 160

    Yasmin tidak pernah menghapus nomor Martin karena Yasmin tidak begitu memedulikannya.Terlebih lagi, setelah terjadi kejadian itu, mereka pasti tidak akan pernah berhubungan lagi.Sekarang kenapa Martin meneleponnya?Julius mendekat, kemudian bertanya, "Mama, apa itu orang jahat?"Yasmin tersadar. Dia mengelus kepala Julius sambil berkata, "Bukan." Agar anak-anak tidak khawatir, Yasmin pergi ke balkon dengan normal untuk mengangkat telepon. "Ada apa mencariku?""Aku berada di luar kompleksmu. Ayo ketemu," kata Martin."Aku merasa nggak perlu?" tanya Yasmin."Bagaimana nggak perlu? Aku punya suatu hal menarik yang ingin kubagikan denganmu."Yasmin pun mengerutkan alisnya. Hal apa yang bisa dibagikan Martin dengannya?"Aku nggak tertarik," ucap Yasmin.Martin dapat merasakan Yasmin ingin mengakhiri panggilan, jadi dia berkata, "Kalau kamu nggak turun, aku akan mengetuk pintumu."Ekspresi Yasmin menjadi jengkel. Semua orang Keluarga Guntur sama saja dengan Daniel!Dia tidak bisa membiarka

    Last Updated : 2023-12-21
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 161

    "Ugh!" Yasmin mengernyit kesakitan."Jangan takut. Aku nggak akan memberi tahu Daniel." Martin menatap Yasmin sambil berkata, "Aku benar-benar kaget. Aku nggak menyangka ternyata dari dulu kalian sudah bersama. Yang terpenting adalah Daniel bahkan nggak tahu?"Yasmin tahu dia sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi.Meskipun dia takut, dia harus memikirkan strategi.Setidaknya yang mengetahui hal itu bukanlah Daniel.Napas Yasmin menjadi terengah-engah, tapi ketika dia mengangkat kepalanya, tatapan matanya tenang. "Apa yang ingin kamu lakukan? Kamu mau mengancamku?""Bagaimana kalau kita bersama-sama melawan Daniel?" tanya Martin."Apa?" Yasmin kaget. "Bukankah ... kalian bersaudara?"Martin mengoreksinya, "Sepupu."Dengan kata lain, mereka tidak dekat.Reaksi pertama Yasmin adalah dia ingin menolak Martin. Melawan Daniel sama dengan mengorek kuburan sendiri.Namun, dia tahu kalau itu bukanlah jawaban yang diinginkan Martin."Bagaimana ... kamu mau melawannya?""Untuk sementara aku bel

    Last Updated : 2023-12-22
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 162

    Setelah Daniel selesai makan, dia keluar. Wanita cantik yang berdiri di sebelahnya adalah Irene.Mata yang tajam itu melirik ke arah Yasmin. Menakutkan sekali.Yasmin yang terkejut pun mengalihkan pandangannya, lalu dia duduk dengan tegak."Dia sudah pergi. Nggak usah khawatir. Aku sudah bilang, sekarang dia hanya peduli pada Irene. Kamu sudah bukan siapa-siapa," ujar Martin sambil melirik Daniel dengan cuek.Yasmin menatap Martin dengan sinis, kemudian dia berbisik, "Kamu sengaja!"Martin pun tidak menutup tujuannya. "Apa kamu nggak ingin melihat apa reaksi Daniel? Reaksi seperti apa yang kamu harapkan?"Yasmin menundukkan kepalanya dan mulai berpikir.Benar.Tidak peduli apa yang Yasmin lakukan, kalau Daniel mengabaikannya, berarti Yasmin bisa pergi, 'kan?Dia sama sekali tidak usah menunggu selama setengah tahun.Lebih tepatnya, meskipun dia menetap di Kota Imperial, dia akan aman-aman saja.Tentu saja Yasmin masih punya rahasia mengenai anak-anaknya. Meskipun tinggal di Kota Imperi

    Last Updated : 2023-12-22

Latest chapter

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1141

    "Aku sudah menonton video kecelakaan mobilnya. Itu sebuah kecelakaan.""Baik, itu kecelakaan. Kalau begitu, aku mau bertanya padamu lagi. Bagaimana dengan keracunan makanan di sekolah?" tanya Irene. Melihat Yasmin diam saja, ekspresi Irene pun menjadi licik. "Ada beberapa hal yang kamu nggak tahu, tapi aku tahu. Bisa jadi ... ini ada hubungannya dengan Daniel?""Nggak mungkin!" Yasmin langsung membantah. "Daniel nggak mungkin melakukan itu.""Kenapa nggak mungkin? Dia adalah kekasih lamamu dan Daniel nggak menyukainya!" hasut Irene. "Selain itu, situasi di internet makin intens sekarang. Aku nggak percaya nggak ada yang menghasut mereka.""Orang-orang zaman sekarang suka menjatuhkan orang," kata Yasmin dengan ekspresi sinis.Irene tertawa. "Kamu benar-benar polos. Kalau kamu bersikeras ingin berpikir seperti itu, boleh juga, sih. Sepertinya kamu bersikeras yakin kalau nggak ada apa-apa di antaraku dan Daniel. Pada akhirnya, kamu melihat kami berciuman."Yasmin berdiri di sana dengan ta

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1140

    "Aku datang untuk mencari direktur rumah sakit," kata Raymond."Apa kamu sudah tahu bagaimana anak-anak bisa keracunan makanan?" tanya Yasmin."Katanya sayuran yang dikirim tercemar. Itu adalah kecelakaan," kata Raymond.Raymond tidak menyembunyikannya dan tidak bisa menyembunyikannya karena masalah ini sudah tersebar di internet.Yasmin menatap Raymond yang terlihat kuyu setelah mereka tidak bertemu selama beberapa hari. Yasmin tahu kalau Raymond sedang mengkhawatirkan masalah ini.Lengan Raymond masih dibalut kain kasa, tapi sudah tidak menggantung dengan lehernya."Bagaimana dengan tanganmu?" tanya Yasmin."Baik-baik saja," kata Raymond. Saat Raymond melihat wajah cemas Yasmin, dia menenangkannya, "Nggak perlu khawatir. Aku bisa menyelesaikan masalah ini."Yasmin juga tidak tahu bagaimana dia bisa membantu Raymond."Setelah kamu pulang kemarin, Daniel nggak melakukan apa-apa padamu, 'kan?" tanya Raymond."Nggak." Yasmin menggelengkan kepalanya. Raymond sendiri sedang memiliki setump

DMCA.com Protection Status