Share

Bab 149

Penulis: Chestnut
"Apa yang sedang kamu katakan?" Yasmin bingung karena perkataan Steven. "Bukankah Sofia adalah ibuku?"

"Ya. Pamanmu menganiayai Sofia sehingga dia keguguran dan nggak bisa hamil lagi. Kebetulan ibumu melahirkan dan memberikan anaknya kepada Sofia. Waktu itu Sofia senang sekali."

Paman?

Wajah Yasmin memucat.

Bibirnya gemetar ketika dia bertanya, "Si ... siapa ibuku?"

"Klara! Dia bukan tantemu, dia adalah ibu kandungmu!" kata Steven.

Yasmin sampai tidak bisa berdiri dengan tegak. Dia tampak sangat terkejut ketika dia berkata, "Nggak ... nggak mungkin. Kamu beromong kosong! Tanteku nggak mungkin ...."

"Apa yang nggak mungkin? Dia adalah ibumu, aku adalah ayahmu. Aku yang paling tahu. Kalau bukan karena malam ini aku meneleponnya, tapi dia menolak memberikanku uang, aku juga nggak akan memberitahumu," kata Steven dengan marah. Setelah itu, dia bertanya sambil tersenyum, "Nak, apa kamu punya uang?"

Kali ini Yasmin melihat Steven dengan pandangan baru. Jelas sekali kalau Yasmin terpukul.

Sof
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 150

    Daniel langsung berjalan menuju Kak Juan.Melihat itu, anak buah lainnya ingin maju. Namun, para pengawal yang kemudian masuk membuat mereka berhenti.Di depan profesional, mereka hanyalah anak-anak.Kak Juan mengepalkan tangannya dan hendak meninju wajah Daniel.Daniel bahkan tidak mengelak. Dia mengangkat kakinya, kemudian menendang perut Kak Juan dengan kuat.Bam! Kak Juan langsung mengenai sudut meja dan seluruh meja tersebut ambruk.Dapat dilihat betapa kuatnya Daniel."Ugh!" Kak Juan jatuh ke lantai dan berbaring di sisinya. Tubuhnya tidak bisa bergerak.Yasmin melihat orang di lantai itu, kemudian dia baru tersadar. Tubuhnya pun merosot dengan lemah.Sebelum bokongnya sempat menyentuh lantai, seseorang memeluk pinggangnya sehingga dia kembali berdiri. Lalu, dia bersandar ke bahu yang lebar.Dengan mata yang berkaca-kaca, ketika Yasmin melihat Daniel, Yasmin terlihat sedih dan kasihan.Pupil Daniel bergerak sedikit. Sebuah perasaan melonjak di hatinya. Lalu, dia langsung menggend

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 151

    Akan tetapi, Daniel tidak bertanya apa-apa lagi.Yasmin bersandar ke dada Daniel dengan lemas. Kepalanya terasa berat.Dulu dia adalah keponakan Klara dan dia sudah sering disiksa.Kalau dia menjadi anak kandung Klara, bukankah Daniel akan menjadi sangat membencinya sehingga ingin dia mati?Hal itu membuat Yasmin sangat takut. Dia pun gemetaran di dalam pelukan Daniel.Daniel mengambil jas di samping, lalu menutupi bahu Yasmin yang terekspos dan tubuhnya yang menggigil.Dalam mobil yang tertutup ini terasa hening.Karena kelelahan, Yasmin tertidur.Saat dia terbangun, dia sudah di Taman Royal.Langit di luar tampak cerah. Yasmin melirik ke arah jam dan ternyata sudah hampir jam sepuluh.Bisa-bisanya dia ketiduran di pelukan Daniel.Ada satu set baju baru di samping tempat tidur.Setelah Yasmin berpakaian, dia keluar dari kamar dan turun ke bawah.Saat Tony melihat Yasmin, dia buru-buru menghampiri Yasmin. "Nona Yasmin sudah bangun, ya. Aku sudah menyiapkan makanan untukmu. Apa kamu mau

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 152

    Sebenarnya, pria itu terlihat seperti pria bajingan yang tidak bisa dipercaya.Selama Yasmin bertanya, dia bisa mengetahui kebenarannya.Dia mengangkat telepon, lalu berkata, "Tante ....""Malam ini Tante akan memasak untukmu. Apa yang ingin kamu makan? Tante akan membeli bahan-bahannya." Terdengar suara ceria Klara. Memasak untuk keponakannya seolah-olah adalah hal yang sangat gembira.Kalau dulu, Yasmin pasti akan merasa sangat hangat. Namun, sekarang ...."Yasmin?""Ya?""Kenapa nggak berbicara?""Apa kamu sudah makan siang?" tanya Yasmin. "Bagaimana kalau kita makan bersama di luar?""Sekarang? Tante mencari restoran, lalu pesan ruangan dulu, ya?""Oke."Ketika Yasmin masuk ke ruangan, Klara sedang menuangkan teh ke dua cangkir.Padahal itu tugas seorang pelayan, tapi Klara malah ingin melakukannya sendiri."Hai, Yasmin!" Klara meletakkan menu di meja, kemudian berkata, "Cepat lihat. Pesan makanan kesukaanmu."Yasmin berjalan mendekat, lalu dia menyingkirkan tasnya. Dia berkata den

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 153

    Seorang pelayan masuk. Ketika dia melihat Yasmin sedang menangis, untuk sesaat dia tidak tahu seharusnya dia masuk atau keluar.Yasmin merasakan ada orang lain di ruangan. Dia menegakkan tubuhnya, lalu menghapus air mata di wajahnya.Ketika melihat makanan di tangan pelayan, Yasmin tahu dia tidak bisa mengembalikan makanan tersebut, tapi dia benar-benar tidak ada selera makan sedikit pun.Pada saat ini, menolak kebaikan Klara adalah satu-satunya cara Yasmin menunjukkan sikap keras kepalanya.Yasmin berkata, "Berikan aku tagihannya.""Apa Anda mau membawa pulang makanan-makanan ini?"Yasmin berdiri dan menjawab, "Nggak perlu. Kalian makan saja."Ketika pelayan itu terkejut, Yasmin keluar.Ketika dia ingin membayar tagihan, dia baru tahu ternyata Klara sudah membayarnya.Yasmin pun tidak menunjukkan reaksi apa pun. Dia langsung pergi.Sinar matahari tidak terik, tapi dia merasa pusing.Siapa yang bisa memberitahunya kenapa orang tua kandungnya saja bisa palsu? Apa lagi yang benar?Setela

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 154

    Yasmin jelas-jelas tidak berteriak, 'kan?"Ya. Apa ada lagi yang ingin kamu katakan?" tanya Daniel sambil menggigit telinga Yasmin.Yasmin mengernyit kesakitan. Lalu, dia tiba-tiba menundukkan kepalanya untuk menggigit telunjuk Daniel dengan kuat.Daniel mengerutkan alisnya, tapi dia tidak menarik jarinya dari gigitan Yasmin. Dia malah tersenyum sambil bertanya, "Kamu mau mematahkan jariku, hm?"Ya, Yasmin ingin sekali mematahkan jari Daniel.Bagaimana tidak?Apa takdir Yasmin adalah melunasi utang ibunya?Ya, Daniel makin mempunyai alasan!Bagi Daniel, seorang putri lebih dekat dengan garis keturunan orang berdosa itu daripada seorang keponakan.Ketika Yasmin bangun, hari sudah siang.Sebelum dia dapat menggerakkan tubuhnya, dia sudah merasakan nyeri di mana-mana.Setelah dia memakai pakaiannya, dia menyeret tubuhnya yang lemas ke bawah.Dia duduk di sofa aula, kemudian melihat sekeliling.Yasmin mengingat ketika dia pulang semalam, Daniel memperlakukannya dengan kasar dan Yasmin meni

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 155

    "Yasmin, kamu yang memberi tahu Jason, 'kan?" tanya Klara dengan panik. "Sekarang Jason bertanya padaku apakah dulu aku pernah melahirkan. Apa kamu yang memberitahunya? Aku sudah memberi Steven uang. Seharusnya dia nggak akan memberi tahu Jason!""Bukan aku." Yasmin tidak ingin berbicara dengan Klara lagi, jadi dia berkata, "Sudah, ya."Dia meletakkan ponselnya di samping, kemudian lanjut makan.Daniel tidak menunjukkan ekspresi apa pun.Akan tetapi, Yasmin tahu kalau Daniel sudah tahu segalanya."Apa kamu yang memberi tahu Keluarga Guntur?" tanya Yasmin.Daniel balik bertanya, "Apa ada masalah?" Dia meraih rahang Yasmin, kemudian berkata dengan tenang, "Inilah yang kutunggu. Aku ingin dia melihat wanita seperti apa yang dia sudah berusaha nikahi."Yasmin merasa tertekan ketika dia ditatap oleh tatapan mata tajam Daniel, jadi Yasmin menurunkan pandangannya."Apa kamu membenciku?" Daniel memaksa Yasmin untuk menatapnya. Senyuman di wajah Daniel membuatnya terlihat seperti iblis. Tanpa m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 156

    Di luar, Klara terus-menerus memanggil nama Yasmin. Itu membuat suasana hati Yasmin makin kacau.Klara tahu Yasmin tidak akan membuka pintu. Setelah lelah berteriak, Klara pun pergi.Yasmin bersandar ke pintu dengan mata berkaca-kaca.Di dalam kekacauan ini, dia memikirkan kejadian yang nanti akan terjadi.Perceraian Jason dan Klara akan membuat orang-orang fokus pada Yasmin.Yasmin yang sedang menyembunyikan ketiga anak takut akan hal itu.Makin Yasmin memikirkannya, dia makin panik.Oleh karena itu, Klara tidak boleh bercerai dengan Jason, 'kan?Namun, apa yang bisa dilakukan Yasmin? Apa dia benar-benar harus mencari Daniel dan menyuruh Daniel berbicara dengan ayahnya?Bukankah itu terlalu konyol?Kalau bukan karena Jason dan Daniel mempunyai marga yang sama, mereka pasti sudah berkelahi.Selain itu, perceraian Jason dan Klara disebabkan Daniel. Bagaimana mungkin Daniel akan ikut campur?Yasmin menyandarkan kepalanya ke pintu. Kepalanya tidak berhenti berpikir.Peluangnya kecil, tapi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 157

    Awalnya dia ingin mencari Daniel dan membicarakan soal Klara, tapi sepertinya sudah tidak bisa lagi.Yasmin hanya bisa pergi.Di sebuah restoran mewah.Irene menatap pria yang sedang duduk di seberangnya itu. Selama ini dia menyukai pria itu. Meskipun dia sudah pergi ke luar negeri, dia tidak pernah melupakan pria itu.Beberapa tahun sudah berlalu dan pria itu makin menawan.Untungnya, Irene juga telah menjaga penampilannya."Pencapaianmu nggak mengejutkanku sedikit pun," kata Irene. "Bagiku, kamu memang pria yang luar biasa."Daniel menatap Irene sambil berkata, "Kamu masih sama."Irene tertawa dengan anggun. "Kenapa?"Daniel tidak menjawab dan hanya tersenyum. Dia mengangkat gelasnya, lalu berdenting dengan gelas Irene. Setelah Daniel meminum anggurnya, bibirnya basah sedikit.Irene meletakkan gelasnya, lalu bertanya, "Dengan pencapaianmu yang sekarang, apa kamu sudah punya orang yang kamu sukai?""Nggak ada."Irene pun tidak bertanya lagi. Tampaknya ada suasana yang tidak dapat dije

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status