Share

Bab 1039

Penulis: Chestnut
Daniel mengingatkannya, "Kamu adalah Nyonya Guntur sekarang. Atau kamu juga boleh tinggal di apartemen."

Apartemen Naomi? Lebih baik Yasmin tinggal di Taman Royal.

Saat dia sehat pun, dia tidak bisa melawan Daniel, apalagi dia yang buta sekarang.

Karena Yasmin tidak berkata apa-apa lagi, Daniel menggendongnya ke mobil, lalu menuju ke Taman Royal.

Yasmin duduk di samping dan menoleh ke luar jendela. Dia tidak bisa melihat apa-apa, tapi dia terlihat normal.

"Bagaimana kamu jatuh ke dalam sungai?" tanya Daniel.

Yasmin tercengang ketika dia mendengar pertanyaan Daniel. Dia berpikir sejenak sebelum menjawab, "Sepertinya ... aku terselip."

"Yakin?"

Yasmin tidak begitu mengingatnya, tapi dia merasa dia bukan terselip. Hanya saja, apa kalau bukan itu? Jadi, dia menjawab, "Yakin."

Setelah menjawab Daniel, Yasmin menjadi diam.

Sepertinya ada ingatan yang dia lupakan.

Mungkinkah dia terlalu takut saat jatuh, jadi kemudian dia mengalami cedera otak sehingga dia melupakannya?

Yasmin berpikir sedemi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
Camel Lia
masih aja ga ketauan si Susan? gimana sih Daniel.
goodnovel comment avatar
Rafizah Basri
bila susan nak kena ngan Daniel ni?
goodnovel comment avatar
Canceline Dewi
mau sampai kapan ini Thor ayo buruan di end
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1040

    Yasmin dapat keluar dari rumah sakit bukan berarti tubuhnya sudah sepenuhnya sembuh. Dia masih perlu beristirahat.Dia tidak duduk lama di aula, kemudian Daniel menggendongnya kembali ke kamar.Yasmin bersandar di kepala tempat tidur. Saat dia menyentuh bantal di sampingnya, dia tahu kalau ini adalah kamar tidur utama.Saat dia kehilangan ingatannya, dia tidur bersama Daniel."Letakkan tongkat di samping. Kadang aku ingin berdiri dan jalan-jalan," kata Yasmin.Daniel membalas, "Oke."Anak-anak berlari masuk ke kamar, kemudian mengelilingi Yasmin di atas tempat tidur.Daniel memperingati mereka, "Kalian boleh naik ke tempat tidur, tapi nggak boleh menginjak tubuh Mama.""Aku tahu!" jawab Julian dengan galak. Dia merasa itu bukan hal yang perlu diperingati.Julia berbaring di sebelah Yasmin, kemudian bertanya, "Mama, aku menyanyi untuk Mama, ya?""Suara Julia sangat merdu," kata Julian."Iya." Julius setuju.Julia pun berdiri di atas tempat tidur dan sebelah Yasmin, kemudian dia menyanyi

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1041

    "Sudah, kamu nggak usah mencarinya lagi."Susan bergumam, "Nyonya, ada satu hal yang saya nggak tahu apa saya harus memberi tahu Anda atau nggak. Saya mendengarnya dari pembantu lain. Saat itu saya sangat marah, jadi saya memarahi mereka ....""Apa itu?""Mereka bilang ... akta nikah Nyonya dan Tuan Daniel palsu. Itu hanya untuk menghibur Nyonya. Bagaimana mungkin akta nikah kalian palsu?" kata Susan dengan heran. Saat dia melihat ekspresi Yasmin, raut wajah Susan tampak licik.Pikiran Yasmin langsung menjadi jernih.Inilah yang dia tidak mengerti kenapa Daniel ingin mendaftar akta nikah bersamanya.Daniel sangat membenci ibunya, tapi Daniel malah tiba-tiba menikahinya.Ternyata akta nikah mereka palsu. Hanya ini yang terdengar masuk akal ....Ekspresi Yasmin menjadi masam. Dia merasa tak berdaya dan sedih. Kecuali rasa perih yang hampir memenuhi seluruh hatinya, yang tersisa adalah amarah.Dia sangat marah sehingga dia tidak tahu bagaimana cara melampiaskan amarahnya.Susan melihat Ya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1042

    Selesai mandi, Yasmin digendong ke atas tempat tidur.Pria di atas tubuhnya tidak langsung pergi.Setelah mencium Yasmin, Daniel berkata, "Aku pergi mandi dan akan segera kembali."Tempat tidur bergerak sedikit, lalu Daniel pergi ke kamar mandi.Yasmin berbaring di tempat tidur dan bergeming. Dia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.Dia ingin cepat tidur. Dengan begitu, dia tidak perlu merasakan ketidaknyamanan seranjang dengan Daniel.Akan tetapi, Yasmin makin terbangun ketika benaknya makin gelisah. Setelah Daniel selesai mandi, Yasmin belum tidur.Sebelahnya tenggelam sedikit, lalu ada tubuh yang hangat mendekat.Sebuah tangan memeluk Yasmin.Yasmin mengulurkan tangannya untuk mendorong dada Daniel. Kulit yang padat itu terasa panas.Yasmin menolak, "Daniel, nggak usah tidur seperti ini."Melihat Yasmin bersikeras, Daniel pun tidak memaksanya.Setelah Daniel melepaskan tangannya, Yasmin berbaring membelakanginya."Daniel, setelah mataku sembuh, aku tetap akan pergi."Raut

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1043

    Wajah Yasmin yang awalnya menghadap ke televisi menoleh ke arah suara Susan. Dia merasa kecewa dan bertanya, "Bagaimana kamu bisa tahu?""Saya mendengarnya tadi. Tuan Daniel berjalan ke ruang kerja," jawab Susan.Yasmin diam saja, lalu dia lanjut menghadap ke suara televisi. Dia tidak menunjukkan ekspresi apa-apa."Nyonya, seharusnya itu hanya telepon biasa. Tuan Daniel paling peduli pada Anda," kata Susan."Aku nggak peduli. Kamu keluar saja."Susan merasa reaksi Yasmin aneh, tapi seharusnya itu hanya topeng. Dalam hati, Yasmin pasti sedih.Wanita mana pun tidak bisa menerima suaminya mempunyai wanita lain di luar. Selain itu, wanita ini adalah mantan tunangan Daniel.Itu sangat sensitif.Yasmin mendengar suara langkah kaki yang ringan itu berdiri di depan pintu kamar tidur utama. Dia memalingkan mukanya dari televisi, lalu melihat ke arah balkon.Matahari di luar sangat terik, tapi itu tidak ada kaitannya dengannya ....Apa dia hanya cocok dengan kegelapan?Yasmin tidak ingin mengaku

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1044

    Susan memberikan Yasmin tongkatnya.Yasmin mengingat di mana letak kamar mandi, jadi dia berjalan ke sana dengan bantuan tongkatnya.Lalu, dia memasuki kamar mandi.Susan berdiri di samping sarang burung. Dia berpikir kalau dari awal dia mengetahuinya, dia tidak perlu menaruh obat ketika dia menaiki tangga.Membuatnya panik saja.Sekarang hanya ada dia dan Yasmin. Walaupun Susan menaruh obat di depan muka Yasmin, Yasmin juga tidak bisa melihat.Dia sudah lebih berpengalaman selanjutnya."Nyonya, apa Anda sudah selesai? Sarang burungnya sudah dingin," kata Susan.Yasmin membuka pintu kamar mandi. Dia mengulurkan tongkatnya sebelum dia berjalan keluar dari kamar mandi.Dia sedang memegang handuk mandi.Susan berkata, "Nyonya, Anda sedang memegang handuk mandi. Apa tisu yang Anda cari?""Nggak, aku tahu ini handuk mandi."Susan tidak tahu untuk apa Yasmin memerlukan handuk mandi, tapi dia tidak begitu memikirkannya. Setelah Yasmin duduk, Susan memberinya sarang burung dan berkata, "Nyonya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1045

    "Apa kamu nggak minum sarang burung?""Ada," bohong Yasmin dengan ekspresi datar."Apa kamu mengangkat telepon sendiri?" tanya Daniel."Iya," jawab Yasmin. "Aku nggak apa-apa. Kamu sibuk saja."Kalau Daniel bisa kembali, dia tidak akan menelepon dan langsung muncul di depannya."Dilarang menutup telepon," kata Daniel dengan tegas."Ada apa lagi?" tanya Yasmin."Nggak ada.""Aku mau makan." Yasmin langsung mematikan telepon.Saat ini Daniel sedang berada di ruangan istirahat di sebelah ruang konferensi yang terpisah oleh kaca. Hanya di dalam ruangan istirahat bisa melihat situasi di ruang konferensi, sedangkan ruang konferensi tidak dapat melihat ke dalam ruangan istirahat. Kedap suaranya juga sangat bagus.Para eksekutif senior melihat Daniel kembali duduk dengan ekspresi masam. Hal itu membuat mereka takut untuk bernapas.Yasmin baru saja meletakkan ponselnya ketika anak-anak datang. "Mama!""Mama!""Mama!"Mereka melompat ke pelukan Yasmin. Mereka memanjat sofa, lalu memanjat punggun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1046

    Mereka menuntun Yasmin berjalan-jalan di luar Taman Royal.Julius melihat ada batu kecil di depan, jadi dia buru-buru mengambil batu tersebut, lalu membuangnya ke semak-semak di sebelah.Julian menunjuk pembantu sambil berkata dengan galak, "Woi! Bagaimana kalian? Kenapa bisa ada batu di jalan? Bagaimana kalau Mama tersandung? Apa kalian sudah nggak mau bekerja?!""Maaf, Tuan Muda Julian. Lain kali kami akan lebih hati-hati." Pembantu itu membungkuk ketakutan. Dia bahkan tidak berani mengangkat kepalanya.Yasmin mengusap kepala Julian. "Nggak apa-apa. Ayo lanjut jalan."Anak-anak lanjut membawa Yasmin jalan-jalan. Mereka melindungi Yasmin dan melihat jalan dengan hati-hati.Seulas senyuman lembut tersungging di bibir Yasmin. Walaupun mereka hanya berusia dua tahun, dia tetap merasa aman bersama mereka.Mereka seperti tiga ekor anjing yang menggonggong dengan menggemaskan.Tony datang dengan tergesa-gesa. "Nyonya, jalan di depan sudah kami bersihkan. Maafkan kami karena sudah mengabaika

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1047

    Daniel membelai kepala Julia sebelum menurunkannya. "Pergi main sana.""Oke. Karena ada Papa yang menjaga Mama, kami pun tenang." Setelah anak-anak mengatakan itu, mereka pergi bermain sepak bola.Mereka berlari mengejar bola dan terlihat sangat gembira.Yasmin mendengar suara anak-anak bermain, tapi dia tidak bisa mengabaikan suasana canggung di antaranya dengan Daniel saat ini.Tidak ada yang berbicara. Namun, Yasmin dapat merasakan tatapan tajam Daniel."Apa ada yang ingin kamu katakan padaku?""Apa?" Sikap Yasmin sangat dingin."Kenapa kamu mematikan teleponku." Daniel meletakkan tangannya di tepi meja, lalu dia mencengkeramnya sedikit.Itu sangat pelan, tapi Yasmin mendengarnya."Aku bertanya apa ada yang lain lagi, tapi kamu bilang nggak. Kalau begitu, nggak usah menghabiskan pulsa," kata Yasmin."Hemat sekali, hm?" Daniel mengambil makanan di meja, lalu memakannya dengan ekspresi masam. "Dimsum hari ini sama dengan yang kemarin. Apa kokinya sudah nggak mau bekerja?"Pembantu yan

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status